tepat dalam rantai akan tergantung dari tiap kebutuhan pelanggan dan pada peran setiap tahap yang terlibat dalam pemenuhan setiap kebutuhan. Setiap
tahap dalam rantai pasokan akan meningkatkan kesan dari produk atau penawaran melalui perpindahan yang terjadi dari pemasok kepada pengolah,
distributor, pengecer dan akhirnya kepada pelanggan secara berantai. Pada kenyataannya, tahap yang terjadi dalam rantai penyediaan dapat melibatkan
banyak pemasok, pengolah, distributor dan pedagang eceran, sehingga banyak rantai pasokan yang mirip jaringan kerja Chopra dan Meindl, 2001.
8. Model Manajemen Rantai Pasok
Model dari supply chain dibagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Push Based Supply Chain Yaitu model supply chain yang dilaksanakan di dalam pengantisipasian
permintaan konsumen. 2. Pull Based Supply Chain
Yaitu model dari supply chain yang dilaksanakan berdasarkan kebutuhan konsumen.
Penentuan model dari supply chain sangat berguna pada saat pertimbangan keputusan strategik yang berkaitan dengan tahap strategi supply chain.
9. Pemasaran
Supply Chain merupakan salah satu konsep inti pemasaran. Sementara saluran pemasaran menghubungkan pemasar dengan pembeli sasaran, SC
menggambarkan suatu saluran yang lebih panjang yang terentang dari bahan mentah, komponen-komponen, hingga produk-produk final yang disampaikan
kepada pembeli akhir. Rantai pasokan meggambarkan sistem penyerahan nilai. Setiap perusahaan mendapat hanya persentase tertentu dari nilai total yang
dihasilkan oleh rantai pasokan. Apabila sebuah perusahaan mengambil alih perusahaan pesaing atau menambah usaha kearah sumber daya atau kearah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pelanggan, tujuannya adalah merebut persentase yang lebih tinggi dari rantai nilai pemasok.
Menurut Kotler 2002 berdasarkan definisi sosial, pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Berdasarkan definisi manajerial, pemasaran sering digambarkan sebagai “seni menjual produk”, sedangkan pemasaran menurut Sudiyono 2002
dianggap sebagai proses aliran barang yang terjadi dalam pasar dimana barang-barang yang mengalir dari produsen sampai kepada konsumen akhir
disertai dengan penambahan guna bentuk melalui proses pengolahan, guna tempat melalui proses pengangkutan dan guna waktu melalui proses
penyimpanan. Dalam menciptakan guna tempat, guna bentuk dan guna waktu
diperlukan biaya pemasaran. Biaya pemasaran ini diperlukan untuk melakukan fungsi-fungsi pemasaran oleh lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam
proses pemasaran dari produsen sampai kepada konsumen akhir. Pengukuran kinerja dari pemasaran ini memerlukan ukuran efisiensi pemasaran.
Menurut Said dan Intan 2001 suatu sistem pemasaran dinyatakan bekerja secara efektif dan efisien apabila sistem tersebut mampu menyediakan
insentif bagi pelaku produsen, konsumen, dan lembaga pemasaan yang mampu mendororng pengambilan keputusan para pelaku tersebut secara tepat
dan efisien. Kompleksitas sistem pemasaran bervariasi antar komoditi, pasar dan waktu yang berbeda.
10. Analisis Chi Square