b. Keterkaitan ke Depan antara Proses Produksi kecap dengan Pemasaran Subgrosir
Keterkaitan ke depan antara proses produksi dengan pemasaran subgrosir Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ dapat digambarkan dengan melihat
dari tingkat pembelian produk dan kemasan pada pelanggan subgrosir Agroindustri Kecap ‘SEHATI’. Pemasaran subgrosir merupakan salah satu
jenis pelanggan pemasaran yang dikelompokkan berdasarkan tingkat pembelian produk. Dalam data perusahaan, pemasaran sub grosir
merupakan pemasaran dengan tingkat pembelian produk kecap terbesar ke 2 setelah pemasaran grosir dengan tingkat pembelian maximal 1-2 krat kecap
Dapat dilihat pada Lampiran.5. Toko subgrosir yang menjadi pelanggan pemasaran Agroindustri kecap ‘SEHATI’ sampai saat ini tercatat sebesar 150
toko yang kemudian akan dihitung tingkat keterkaitannya dengan menggunakan Uji Chi kuadrat untuk mendukung keabsahan penelitian.
Berdasarkan Lampiran 9. Tabel kontigensi penggolongan tingkat pembelian produk mulai dari jumlah pembelian rendah 1 sd 10 btl, sedang
11 sd 30 btl dan tinggi 31 btl, dan kemasan produk kecap yang paling diminati oleh pemasaran subgrosir digolongkan pada 4 kemasan yaitu KD
600, KD 300, KD 150 dan KD 80. Jumlah total baris dan total kolom adalah sebesar 150 sesuai dengan jumlah pelanggan subgrosir yang menjadi mitra
Agroindustri Kecap ‘SEHATI’. Berdasarkan perhitungan analisis chi square pada Lampiran 9
hasil nilai keterkaitan kedepan pada pemasaran subgrosir adalah sebesar 18,347 dengan taraf signifikasi α = 0,05, dan dk = 4-13-1 = 6, maka X2
Tabel = 12,832, sehingga dapat dilihat X2 Hitung X2 Tabel dan dapat disimpulkan bahwa “ Ada keterkaitan ke depan yang signifikan antara proses
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
produksi kecap dengan pemasaran subgrosir Agroindustri kecap ‘SEHATI’ “ atau Pemasaran sub grosir memiliki keterkaitan yang cukup tinggi pada
Pemasaran produk Agroindustri Kecap ‘SEHATI’. Berdasarkan perhitungan tingkat keterkaitan ke depan antara
produksi kecap dengan Pemasaran subgrosir yang dihitung dengan menggunakan Uji Chi kuadrat bahwa besarnya tingkat pembelian produk dan
kemasan mempengaruhi tingkat keterkaitan ke depan antara proses produksi dengan Pemasaran subgrosir Agroindustri Kecap ‘SEHATI’.
1. Jumlah Pembelian Produk Kecap pada Pemasaran Subgrosir
Jumlah pembelian produk kecap Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ sangat mempengaruhi tingkat keterkaitan ke depan antara proses
produksi dengan pemasaran produk pada pemasaran subgrosir. Semakin tinggi tingkat pembelian produk, maka semakin besar pula keterkaitan ke
depan yang terjalin dalam aktivitas pemasaran. Jumlah pembelian produk kecap pada pemasaran subgrosir merupakan pemasaran dengan tingkat
pengambilan maksimal 1-2 krat. Tingkat pengambilan produk oleh pelanggan subgrosir dikategorikan dalam tingkat pengambilan sedang,
berdasarkan tebel kontigensi pemasaran subgrosir, ada 95 pelanggan melakukan pemesanan dengan tingkat sedang antara 25 hingga 49 botol.
2. Jumlah Pelanggan
Jumlah pelanggan subgrosir yang menjadi mitra pada pemasaran produk Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ sampai saat ini berjumlah 150
pelanggan dengan lokasi yang sudah tersebar di sekitar Kabupaten Tulungagung.
3. Kemasan Produk Kecap
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kemasan produk juga berpengaruh pada keterkaitan ke depan antara proses produksi dengan pemasaran, sehingga dari pihak
Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ bisa melihat tingkat pengambilan terbesar pada kemasan produk dan kemasan mana yang harus lebih banyak
diproduksi. Untuk pemasaran subgrosir dari masing-masing pelanggan, kemasan yang paling banyak dipesan atau dibeli adalah kemasan 150 ml
atau KD 150. Dari 150 pelanggan, 95 pelanggan memilih lebih banyak membeli kecap kemasan 150 ml. Banyaknya tingkat pengambilan pada
kemasan 150 ml adalah karena masyarakat cenderung membeli yang sesuai dengan kebutuhan atau dengan kemasan yang ekonomis.
c. Keterkaitan ke Depan antara Proses Produksi dengan Pemasaran Retailer