Kemasan produk juga berpengaruh pada keterkaitan ke depan antara proses produksi dengan pemasaran, sehingga dari pihak
Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ bisa melihat tingkat pengambilan terbesar pada kemasan produk dan kemasan mana yang harus lebih banyak
diproduksi. Untuk pemasaran subgrosir dari masing-masing pelanggan, kemasan yang paling banyak dipesan atau dibeli adalah kemasan 150 ml
atau KD 150. Dari 150 pelanggan, 95 pelanggan memilih lebih banyak membeli kecap kemasan 150 ml. Banyaknya tingkat pengambilan pada
kemasan 150 ml adalah karena masyarakat cenderung membeli yang sesuai dengan kebutuhan atau dengan kemasan yang ekonomis.
c. Keterkaitan ke Depan antara Proses Produksi dengan Pemasaran Retailer
Keterkaitan ke depan antara proses produksi dengan pemasaran subgrosir Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ dapat digambarkan dengan melihat
dari tingkat pembelian produk dan kemasan pada pelanggan subgrosir Agroindustri Kecap ‘. Pemasaran retailer merupakan salah satu jenis
pelanggan pemasaran yang dikelompokkan berdasarkan tingkat pembelian produk. Tingkat pembelian produk kecap pada pemasaran retailer sangat
kecil hanya berkisar 1 sampai 10 botol per pelanggan Dapat dilihat pada Lampiran.3. Sampai saat ini tercatat sebesar 850 toko retailer yang menjadi
pelanggan Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ yang kemudian akan dihitung tingkat keterkaitannya dengan menggunakan Uji Chi kuadrat dan dapat
dilihat pada Lampiran 9. Tabel kontigensi penggolongan tingkat penggambilan produk mulai dari jumlah pembelian rendah 1 sd 10 btl,
sedang 11 sd 30 btl dan tinggi 31 btl, jenis pengambilan produk berdasarkan kemasan produk kecap yaitu KD 600, KD 300, KD 150 dan KD
80. Jumlah total baris dan total kolom adalah sebesar 850 sesuai dengan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
jumlah pelanggan subgrosir yang menjadi mitra Agroindustri Kecap ‘SEHATI’.
Berdasarkan perhitungan analisis chi square pada Lampiran 9 hasil nilai keterkaitan kedepan pada pemasaran grosir adalah sebesar 9,721
dengan taraf signifikasi α = 0,05, dan dk = 4-13-1 = 6, maka X2 Tabel = 12,832, sehingga dapat dilihat X2 Hitung X2 Tabel dan dapat disimpulkan
bahwa “ tidak ada keterkaitan ke depan yang signifikan antara proses produksi dengan pemasaran retailer Agroindustri kecap ‘SEHATI’ “ atau
Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ memiliki hubungan atau keterkaitan yang kecil dengan Pemasaran Retailer.
Berdasarkan perhitungan tingkat keterkaitan ke depan antara proses produksi dengan Pemasaran Retailer Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ yang
dihitung dengan menggunakan Uji Chi kuadrat bahwa besarnya tingkat pengambilan produk dan kemasan mempengaruhi tingkat keterkaitan ke
depan antara proses produksi dengan Pemasaran retailer Agroindustri Kecap ‘SEHATI’.
1. Jumlah Pengambilan Produk Kecap pada Pemasaran Retailer
Jumlah pengambilan produk kecap Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ sangat mempengaruhi tingkat keterkaitan ke depan antara proses
produksi dengan pemasaran retailer. Semakin tinggi tingkat pengambilan produk, maka semakin besar pula keterkaitan ke depan yang terjalin
antara proses produksi dengan pemasaran. Jumlah pengambilan produk kecap pada pemasaran retailer adalah yang paling kecil atau paling
sedikit yaitu hanya dalam hitungan botol, rata-rata pengambilan hanya 1-10 botol, pada tabel kontigensi chi kuadrat sebesar 835 pelanggan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
melakukan transaksi dengan tingkat pengambilan produk kecil sedangkan untuk 15 pelanggan tingkat pengambilan produk sedang.
2. Jumlah Pelanggan
Jumlah pelanggan subgrosir yang menjadi mitra pada pemasaran produk Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ sampai saat ini berjumlah 850
pelanggan. Pelanggan retailer merupakan pelanggan terbanyak Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ yang tersebar di sekitar Kabupaten
Tulungagung, Blitar, Trenggaler dan Kediri.
3. Kemasan Produk Kecap
Pemasaran retailer dari masing-masing pelanggan, kemasan yang paling banyak dipesan atau dibeli adalah kemasan 150 ml
dan kemasan 300 ml. Dari 850 pelanggan, 290 pelanggan memilih lebih banyak membeli kecap kemasan 150 ml dan 245 pelanggan memilih
lebih banyak membeli kecap kemasan 300 ml. Banyaknya tingkat pengambilan pada kemasan 150 ml adalah karena masyarakat
cenderung membeli yang sesuai dengan kebutuhan atau dengan kemasan yang ekonomis sedangkan alasan memilih kemasan 300 ml
karena botol kecap bisa ditukarkan dan ukurannya juga tidak terlalu sedang. Biasanya dipilih oleh pelanggan warung dan toko-toko.
Perbandingan Tingkat Keterkaitan Ke Depan antara Proses produksi kecap dengan Pemasaran Grosir, Subgrosir dan Retailer
Dalam aktivitas agroindustri yang berkaitan langsung antara produksi dengan pemasaran, pemasaran merupakan suatu hal yang penting dilakukan
agar agroindustri dapat memproduksi kembali produknya dan agar
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
agroindustri bisa bertahan dalam persaingan pasar terutama pada produk kecap. Tingkat keterkaitan ke depan antara proses produksi dengan
pemasaran produk kecap yang digolongkan menjadi 3 yaitu pemasaran grosir, subgrosir dan retailer dapat digambarkan dalam tingginya tingkat
pemasaran dan pembelian produk oleh pelanggan. Dari pengujian beberapa pemasaran yang dilakukan oleh pihak Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ yaitu
pemasaran grosir, subgrosir dan retailer dengan menggunakan alat analisis Chi Kuadrat kemudian dapat diketahui tingkat keterkaitan yang dihasilkan
oleh masing-masing pemasaran. Tabel 4.23. Perbandingan Keterkaitan ke Depan Antara Proses Produksi dengan
Pemasaran Kecap Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ Jenis Pemasaran
Tingkat Keterkaitan X2 Hitung
X2 Tabel Grosir
21,31 12,832
Sub Grosir 18,347
Retailer 9,721
Berdasarkan Tabel 4.23 perbedaan keterkaitan ke depan antara proses produksi dengan pemasaran pelanggan Agroindustri Kecap ‘SEHATI’
yaitu Pemasaran Grosir, Pemasaran Sub Grosir dan Pemasaran Retailer. Keterkaitan ke depan terbesar dihasilkan oleh Pemasaran Grosir yaitu chi
kuadrat sebesar 21,31 lebih besar dari Chi kuadrat tabel sebesar 12, 832 yang artinya “ Ada keterkaitan ke depan antara proses produksi dengan
pemasaran grosir” . Sedangkan untuk Pemasaran Sub grosir hasil perhitungan tingkat keterkaitan menggunakan chi kuadrat sebesar 18,347
lebih besar dari chi kuadrat tabel sebesar 18,347 yang artinya “ ada keterkaitan ke depan antara proses produksi dengan pemasaran subgrosir”
atau tingkat keterkaitan ke dua setelah Pemasaran grosir. Dan untuk
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pemasaran retailer sebesar 9,721 lebih kecil dari chi kuadrat tabel sebesar 12,832 yang artinya “tidak ada keterkaitan antara proses produksi dengan
pemasaran retailer” karena tingkat pengambilan dari masing-masing Pemasaran berjumlah kecil dan dihitung dalam hitungan botol. Ada beberapa
hal yang mempengaruhi besarnya tingkat keterkaitan dalam pemasaran produk antara lain kuantitas atau besarnya tingkat pembelian produk kecap,
jumlah pelanggan dan kemasan yang paling diminati oleh masing-masing pelanggan.
Tabel 4.24.Faktor yang Berpengaruh terhadap Keterkaitan ke Belakang antara Proses Produksi dengan Pemasaran Kecap
Keterkaitan Pemasaran
Grosir Subgrosir
Retailer
Kuantitas Tinggi
Sedang Rendah
Jumlah Pelanggan Sedikit
Cukup Banyak
Kemasan 150ml
150ml 150ml
Berdasarkan Tabel 4.24 faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keterkaitan ke depan antara proses produksi dan pemasaran kecap sesuai
dengan jenis pemasaran Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ antara lain :
1. Kuantitas Pembelian Produk Kecap
Kuantitas pengambilan produk kecap Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ sangat mempengaruhi tingkat keterkaitan ke depan antara proses produksi
dengan pemasaran produk kecap dalam aktivitas agroindustri. Semakin tinggi tingkat pengambilan produk, maka semakin besar pula keterkaitan
yang terjalin antara proses produksi dengan pemasaran produk kecap. Seperti pada pemasaran kecap Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ yang
digolongkan menjadi 3 pemasaran yaitu pemasaran grosir, pemasaran subgrosir dan pemasaran retailer. Berdasarkan Tabel 4.24 kuantitas
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pembelian produk tertinggi dilakukan oleh pemasaran grosir, sedangkan untuk pemasaran subgrosir tingkat pembeliannya sedang dan untuk
pemasaran retailer tingkat pembeliannya rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemasaran grosir memiliki keterkaitan ke depan yang
tinggi antara proses produksi dengan pemasaran kecap dilihat dari sisi kuantitas pengambilan atau jumlah pembelian produk kecap Agroindustri
Kecap ‘SEHATI’.
2. Jumlah Pelanggan
Berdasarkan jumlah pelanggan yang telah menjadi mitra pemasaran tertinggi adalah pada pemasaran retaailer ayitu sebesar 850
pelanggan dan jumlah pelanggan paling sedikit adalah pada pemasaran grosir.
3. Kemasan Produk Kecap
Ada 4 macam kemasan produk kecap yang diproduksi oleh Agroindustri Kecap SEHATI’ dengan merk “Koki Dollar” yaitu, KD 600, KD
300, KD 150, dan KD 80. Berdasarkan Tabel 4.29 kemasan yang paling diminati oleh pelanggan baik pemasaran grosir, subgrosir maupun retailer
adalah kemasan 150 ml atau KD 150. Faktor yang mempengaruhi minat pembelian pada kemasan produk ukuran 150 ml antara lain :
a. Keunggulan bermacam kemasan produk