Keterkaitan ke Belakang antara Pengadaan Bahan Baku Kedelai Hitam dengan Proses Produksi Kecap

terlebih dahulu, perbedaannya pada jarak pemesanan bahan baku kedelai hitam yaitu seminggu sebelum penggunaan bahan baku. Untuk harga yang ditawarkan oleh pihak Pedagang grosir Tulungagung sesuai dengan harga pasar kedelai hitam. Sedangkan untuk pembayaran dilakukan secara langsung ketika barang datang yaitu secara tunai. 4 Pemilihan Mitra Pemilihan mitra pedagang grosir tulungagung terjadi karena pemasok utama pacitan dan pemasok alternatif blitar tidak dapat memenuhi permintaan bahan baku kedelai hitam dari Agrondustri Kecap ‘SEHATI’ jika terjadi penambahan permintaan akan kecap, sehingga perlu adanya mitra alternatif lain untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan bahan baku kedelai hitam, mengingat pentingnya bahan baku kedelai hitam untuk kelangsungan produksi. 5 Kesepakatan Kontrak Dalam hal pengadaan bahan baku oleh pedagang grosir tulungagung tidak ada kerjasama ataupun perjanjian sehingga dari segi waktu, harga dan kualitas tidak bisa sesuai dengan kebutuhan bahan baku kedelai hitam pihak Agroindustri Kecap ‘SEHATI’. 6 Sistem Transaksi Sistem transaksi yang diterapkan cukup sederhana. Transaksi yang dilakukan Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ denga Pedangang grosir blitar berlangsung hanya dengan cara membayar langsung sejumlah kedelai sesuai dengan pesanan. Pemb `ayaran yang dilakukan adalah pembayaran atas sebesar pesanan atau permintaan bahan baku kedelai dengan hitungan per kilogram dan dilakukan secara langsung ketika pengambilan bahan baku kedelai hitam dengan tunai.

2. Keterkaitan ke Belakang antara Pengadaan Bahan Baku Kedelai Hitam dengan Proses Produksi Kecap

Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Keterkaitan ke belakang dalam kegiatan Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ dapat digambarkan dengan keterkaitan terhadap faktor pengadaan bahan baku dari sektor pertanian yaitu komoditas kedelai dengan proses produksi. Fenomena yang terjadi saat ini yaitu kebutuhan pemakaian akan bahan baku kedelai yang terus meningkat akibat permintaan kecap yang juga semakin meningkat sedangkan harga kedelai semakin tinggi dan ketersediaan bahan baku kedelai hitam juga semakin sedikit, hal tersebut tidak menjadikan perusahaan untuk beralih ke bahan baku pengganti karena bahan baku kedelai hitam dirasa yang paling berkualitas dibanding dengan yang lainnya baik dari segi warna, aroma dan rasa. Berikut adalah kebutuhan bahan baku kedelai hitam perbulan pada tahun 2012 N o Bulan Pengadaan Kedelai Hitam Kg Total Pacitan Blitar Tulungagung 1. Januari - - - - 2. Februari 1000 - - 1000 3. Maret 1000 - - 1000 4. April 2000 500 - 2500 5. Mei 2500 300 50 2850 6. Juni 3300 500 200 4000 7. Juli 5000 1200 300 6500 8. Agustus 6200 1000 200 7400 9. September 2000 500 - 2500 10. Oktober - - - - 11. Nopember 7900 1500 100 9500 12. Desember 2000 - - 2000 Tabel 4.4. Pengadaan Bahan Baku Kedelai Hitam Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat secara keseluruhan bahwa pada bulan Januari dan Oktober tidak ada pasokan atau pengadaan bahan baku Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kedelai hitam. Hal tersebut dikarenakan masih adanya sisa kedelai hitam digudang bahan baku. Keterkaitan kebelakang yang digambarkan pada faktor pengadaan bahan baku kedelai hitam yang dihubungkan dengan pemakaian bahan baku kedelai hitam yang digunakan untuk memproduksi kecap. Berikut merupakan pemakaian bahan baku kedelai hitam perbulan pada Tahun 2012. No. Bulan Pemakaian Bahan Baku Kedelai Hitam kg 1. Januari 1120 2. Februari 1250 3. Maret 1000 4. April 2580 5. Mei 1630 6. Juni 3525 7. Juli 5203 8. Agustus 5239 9. September 4500 10. Oktober 2552 11. Nopember 3549 12. Desember 2600 Tabel 4.5. Pemakaian Bahan Baku Kedelai Hitam Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.5, pemakaian bahan baku kedelai hitam untuk memproduksi kecap Tahun 2012 terbesar pada bulan Agustus dengan jumlah pemakaian kedelai hitam sebesar 5239 kilogram. Penyuplai bahan baku kedelai hitam rutin untuk proses produksi kecap Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ berasal dari Pacitan. Pengiriman dilakukan dalam waktu sebulan sekali dengan kuantitas sesuai dengan pemesanan dan kemampuan pedagang pengumpul pacitan untuk menyediakan bahan baku kedelai hitam. Jika terjadi kekurangan bahan baku kedelai hitam ketika terjadi peningkatan produksi maka Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ menggunakan pemasok alternatif kedelai ke 1 yaitu dari Blitar, Keputusan pengambilan baku dari pemasok alternatif bertujuan agar Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ dapat memenuhi kebutuhan bahan baku kedelai hitam untuk melakukan proses produksi. Alternatif pemasok ke 2 yaitu Pedagang grosir yang ada di sekitar Tulungagung digunakan jika terjadi kekurangan bahan baku kedelai hitam, atau dari pihak pemasok pedagang pengumpul pacitan dan blitar belum bisa memenuhi kebutuhan bahan baku kedelai hitan untuk proses produksi Agroindustri Kecap ‘SEHATI’. Seperti pernyataan oleh Pak Yatim selaku koordinator bahan baku dalam wawancara tanggal 20 Nopember 2013 pukul 13.50 : “... Pengambilan bahan baku kedelai dilakukan rutin setiap sebulan sekali, namun jika terjadi peningkatan produksi kecap perusahaan memiliki 2 alternatif pemasok kedelai yang berasal dari Blitar dan Tulungagung... “ a. Keterkaitan Ke Belakang antara Pengadaan Bahan Baku Kedelai Hitam Pacitan dengan Proses Produksi Kecap Keterkaitan ke belakang dengan kedelai hitam pacitan digambarkan dengan adanya faktor pengadaan bahan baku kedelai hitam yang berasal dari Pacitan dengan jumlah pemakaian bahan baku kedelai hitam yang digunakan oleh Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ untuk melakukan proses produksi kecap. Berikut merupakan pengadaan bahan baku kedelai hitam yang diperoleh dari pedagang pengumpul pacitan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku kedelai dalam proses produksi. Tabel 4.6. Pengadaan Bahan Baku Kedelai Hitam Pacitan dan Pemakaian Kedelai Hitam Tahun 2012 SEHATI, 2012 No. Bulan Pengadaan Kedelai Hitam Pacitan Pemakaian Kedelai Hitam Kg Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1. Januari - 1120 2. Februari 1000 1250 3. Maret 1000 1000 4. April 2000 2000 5. Mei 2500 1630 6. Juni 3000 2115 7. Juli 5000 3060 8. Agustus 6200 3120 9. September 2000 2580 10. Oktober - 2000 11. Nopember 7900 2200 12. Desember 2000 2000 Pedagang pengumpul Pacitan merupakan pemasok kedelai hitam utama Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ yang berasal dari Pacitan. Berdasarkan Tabel 4.6 Pengadaan bahan baku kedelai hitam pengiriman rutin dilakukan sesuai dengan permintaan Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ dan sesuai dengan stok bahan baku kedelai hitam yang ada digudang serta pedagang pengumpul pacitan bisa memenuhi permintaan tersebut. Pengadaan bahan baku kedelai hitam menjadi faktor tingkat keterkaitan ke belakang dalam aktivitas agroindustri yang kemudian dihubungkan dengan pemakaian bahan baku kedelai setiap bulannya. Pengukuran tingkat signifikasi keterkaitan kebelakang pada faktor pengadaan bahan baku dihitung dengan menggunakan alat analisis Chi kuadrat untuk melengkapi sehingga dapat mengetahui tingkat keeratan yang dihasilkan antara pengadaan bahan baku kedelai hitam pacitan dengan pemakaian kedelai hitam untuk proses produksi kecap. Berdasarkan Lampiran 7. Analisis chi square untuk mengetahui tingkat signifikasi keterkaitan kebelakang antara pengadaan bahan baku kedelai hitam pacitan dengan pemakaian kedelai hitam untuk memproduksi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kecap hasilnya sebesar X2 Hitung = 5,39, dengan X2 Tabel = 3,841, sehingga X2 Hitung X2 Tabel, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak pada taraf signifikasi α = 0,05. Artinya, variabel pengadaan bahan baku kedelai hitam Pacitan berpengaruh secara signifikan terhadap pemakaian kedelai hitam untuk memproduksi kecap pada Agroindustri Kecap ‘SEHATI’. Faktor pendukung lain yang menunjukkan adanya pengaruh yang besar antara pengadaan bahan baku kedelai hitam Pacitan dengan pemakaian kedelai hitam untuk memproduksi kecap antara lain sebagai berikut : 1. Kuantitas Kedelai Hitam Pacitan Kedelai hitam Pacitan merupakan Kedelai hitam utama yang digunakan sebagai bahan baku kecap pada Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ karena pedagang pengumpul Pacitan merupakan pemasok utama sejak perusahaan berdiri dan berkembang pada Tahun 2009. Kuantitas pasokan kedelai hitam Pacitan yang di kirim untuk Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ sebanyak 2000 kilogram, pengiriman bahan baku kedelai hitam tersebut dilakukan secara rutin setiap satu bulan sekali. Jumlah bahan baku kedelai hitam yang dipasok oleh Pedagang Pengumpul Kedelai Pacitan adalah sesuai dengan permintaan perusahaan dan sesuai dengan tersedianya bahan baku kedelai hitam yang dimiliki oleh Pedagang pengumpul Pacitan. 2. Kualitas Kedelai Pacitan Kedelai hitam sebagai bahan baku utama yang digunakan oleh Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ untuk memproduksi kecap, kualitas merupakan salah satu faktor utama pemilihan kedelai hitam sebagai bahan baku yang akan digunakan. Kualitas yang ditawarkan oleh Kedelai hitam Pacitan adalah baik sesuai dengan perjanjian dan permintaan dari pihak Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ yaitu Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kedelai bersih dari kotoran kerikil, bersih dari kedelai yang kopong, sisa kulit kedelai, bentuk kedelai besar dan bulat serta kedelai berwarna hitam mengkilap. 3. Harga Kedelai Hitam Pacitan Harga yang diberikan untuk kedelai hitam Pacitan relatif murah, artinya harga yang diberikan lebih murah dan terjangkau dibandingkan dengan Kedelai yang ada di grosir dan pasaran yang harganya bisa mencapai Rp 10.000,- sampai Rp.14.000,- per kilogram. Mahalnya harga kedelai hitam dipasaran akibat dari fenomena nilai tukar rupiah yang melemah. Adanya fenomena tersebut ternyata juga membuat harga kedelai hitam Pacitan juga ikut melonjak walaupun tidak semahal harga kedelai hitam yang ada dipasaran, seperti yang dinyatakan oleh Pak Atim selaku pengelola Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ dalam wawancara pada tanggal 12 Nopember 2013 pukul 10.20 : “ ... Tahun 2012 harga kedelai hitam yang dijual pemasok Pacitan pernah mengalami kenaikan yang mencapai Rp. 12.500,- per kilogramnya yang biasanya harganya selalu stabil... ” Menanggapi hal tersebut, perusahaan mengaku merugi akibat kenaikan harga kedelai hitam, seperti pernyataan dari Ibu Suyatin selaku pemilik Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ dalam wawancara pada tanggal 12 Nopember 2013 pukul 16.30 : “... Kenaikan kedelai hitam luar biasa tinggi dari biasanya, padahal kami mengira pemasok utama yang dari Pacitan tidak ikut menaikkan harganya, akibatkanya kami harus menyediakan biaya lebih untuk pembelian kedelai... “ Saat ini harga kedelai hitam yang diberikan pedagang pengumpul pacitan sebesar Rp. 9.500,-. Harga tersebut sudah termasuk biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Agroindustri untuk melakukan pembelian, seperti Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. biaya transportasi dan biaya telepon. Total biaya yang dikeluarkan untuk sekali kirim adalah sebesar Rp 500,- per kilogram kedelai. 4. Kerjasama Kelangsungan produksi sangat penting bagi suatu usaha, untuk itu terjaganya suplai bahan baku kedelai hitam harus tetap diperhatikan. Dalam hal ini Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ melakukan kerjasama dengan Pemasok Kedelai hitam Pacitan. Kerjasama tersebut digambarkan dalam kontrak kerjasama yang dilakukan dengan sistem kepercayaan, tidak ada kontrak tertulis dalam kerjasama tersebut. Hal tersebut dilakukan karena Pedagang Pengumpul Pacitan sudah lama sejak perusahaan berdiri yaitu kurang lebih 8 tahun menjadi mitra suplai bahan baku kedelai hitam sehingga keduanya sudah saling percaya baik antara Pemasok dalam hal kontinuitas pengadaan bahan baku kedelai hitam maupun Agroindustri Kecap ‘SEHATI dalam hal transaksi dan pembayaran. 5. Keuntungan Kerjasama antara Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ dengan Pemasok Kedelai dapat menciptakan keuntungan dari masing-masing pihak. Keuntungan yang diperoleh Pemasok Kedelai hitam adalah adanya kepastian pasar dan harga yang sesuai, sedangkan keuntungan yang diperoleh Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ adalah kontinuitas suplai kedelai atau dalam hal terpenuhinya pengadaan bahan baku sehingga produksi kecap dalam berjalan sesuai harapan . Faktor-faktor tersebut merupakan sebuah penentu adanya keterkaitan ke belakang yang tinggi antara variabel pengadaan bahan baku kedelai hitam Pacitan dengan pemakaian kedelai hitam untuk proses produksi kecap Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ dan kemudian disempurnakan dengan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. bukti hasil pengujian Chi kuadrat yang menunjukkan adanya keterkaitan yang signifikan yaitu Chi kuadrat dengan hasil 5,95 yang lebih besar dari Chi kuadrat tabel 3,841. b. Keterkaitan ke Belakang antara Pengadaan Bahan Baku Kedelai Hitam Blitar dengan Proses Produksi Kecap Keterkaitan ke belakang dalam aktivitas agroindustri kecap dapat digambarkan dalam keterkaitan antara pengadaan bahan baku kedelai hitam Blitar dengan jumlah pemakaian kedelai hitam untuk proses produksi kecap Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ Berikut merupakan pengadaan bahan baku kedelai hitam yang diperoleh dari pedagang grosir Blitar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku kedelai dalam proses produksi. Tabel 4.7. Pengadaan Bahan Baku Kedelai Hitam Blitar Tahun 2012 No. Bulan Pengadaan Kedelai Hitam Blitar Pemakaian Kedelai Hitam Kg 1. Januari - 1120 2. Februari - 1250 3. Maret - 1000 4. April 500 2000 5. Mei 300 1630 6. Juni 500 2115 7. Juli 1200 3060 8. Agustus 1000 3120 9. September 500 2580 10. Oktober - 2000 11. Nopember 1500 2200 12. Desember - 2000 Pedagang grosir Blitar merupakan alternatif pemasok kedelai hitam pertama Agroindustri Kecap ‘SEHATI’, alternatif pemasok digunakan jika pengadaan bahan baku kedelai hitam oleh pemasok utama belum sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan pemakaian bahan baku kedelai Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. hitam untuk proses produksi kecap Agroindustri Kecap ‘SEHATI’. Berdasarkan Tabel 4.8 Pengadaan bahan baku kedelai hitam Blitar pada bulan Januari, Februari, Maret, Oktober, dan Desember tidak ada pembelian, hal tersebut dikarenakan dari pihak pemasok utama kedelai hitam sudah memenuhi seluruh kebutuhan bahan baku kedelai hitam untuk produksi kecap. Sedangkan pada bulan April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, dan Nopember dilakukan pengadaan bahan baku kedelai hitam oleh Pedagang grosir Blitar karena dari pihak pemasok utama tidak bisa sepenuhnya memenuhi kebutuhan bahan baku kedelai hitam yang diminta oleh Agroindustri Kecap ‘SEHATI’, seperti yang dinyatakan oleh Pak Atim selaku pengelola Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ dalam wawancara pada tanggal 12 Nopember 2013 pukul 13.40 : “.... Kami menggunakan pemasok dari Blitar jika pihak pemasok pacitan tidak sepenuhnya memenuhi kebutuhan kedelai hitam, semua itu sesuai dengan kemampuan penyuplaian dari pihak pemasok pacitan .... “ Pengukuran tingkat signifikasi keterkaitan kebelakang pada faktor pengadaan bahan baku dihitung dengan menggunakan alat analisis Chi kuadrat untuk melengkapi uraian, sehingga dapat mengetahui tingkat keeratan yang dihasilkan antara pengadaan bahan baku kedelai hitam pacitan dengan pemakaian kedelai hitam untuk proses produksi kecap. Berdasarkan Lampiran 7, Dengan taraf signifikasi α = 0,05 dan dk = 1 maka X2 Tabel = 3,841 dan hasil dari pengujian chi kuadrat hitung sebesar 4,5, sehingga dapat dilihat X2 Hitung X2 Tabel, dan dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang artinya “ variabel pengadaan bahan baku kedelai hitam Blitar berpengaruh secara signifikan sebesar 4,5 terhadap pemakaian kedelai hitam untuk memproduksi kecap pada Agroindustri Kecap ‘SEHATI’”. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Faktor pendukung lain yang menunjukkan adanya pengaruh yang besar antara pengadaan bahan baku kedelai hitam Pacitan dengan pemakaian kedelai hitam untuk memproduksi kecap antara lain sebagai berikut : 1. Kuantitas Kedelai Hitam Blitar Kedelai hitam Blitar merupakan alternatif pertama dalam pengadaan bahan baku kedelai hitam untuk memenuhi kebutuhan dalam memproduksi kecap Agroindustri Kecap ‘SEHATI’. Pembelian kedelai hitam Blitar sebagai bahan baku produksi kecap adalah jika pemasok utama kedelai hitam belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan atau permintaan kedelai hitam Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ dalam memproduksi kecap. Jumlah pembelian kedelai hitam Blitar setiap bulannnya tidak dapat direncanakan dan diperhitungkan oleh pihak Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ melainkan sesuai dengan kekurangan yang dirasakan jika pemasok utama belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan dan permintaan bahan baku kedelai hitam untuk melakukan proses produksi. Walaupun tidak ada ikatan kerjasama dan perjanjian, ketersediaan kedelai hitam Blitar selalu bisa terpenuhi namun harus dilakukan pemesanan 2 hari sebelum pemakaian bahan baku kedelai hitam. 2. Kualitas Kedelai Blitar Kualitas merupakan salah satu faktor utama pemilihan kedelai hitam sebagai bahan baku kedelai hitam yang akan digunakan dalam memproduksi kecap karena kualitas kedelai yang baik akan memberikan rasa, warna dan aroma yang enak. Kualitas yang ditawarkan dan diberikan oleh pedagang grosir Blitar adalah cukup baik sesuai dengan kualitas kedelai hitam pedagang pengumpul Pacitan yaitu, kedelai bersih dari kotoran kerikil dan kedelai kopong bentuk kedelai besar dan bulat serta kedelai berwarna hitam mengkilap. Seperti yang dinyatakan oleh Pak Atim selaku pengelola Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ dalam wawancara pada tanggal 12 Nopember 2013 pukul 13.41 : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. “ ....Toko Sumber Jaya Blitar dari awal memberikan kedelai hitam yang baik sesuai dengan permintaan kami, kemasannya pun sesuai dengan pemasok dari Pacitan sehingga memudahkan kami dalam menghitung kedelai hitam yang kami pesan... “ 3. Harga Kedelai Hitam Blitar Harga yang diberikan pedagang grosir Blitar untuk Kedelai hitam yang dijual sedikit lebih mahal dibandingkan dengan harga kedelai hitam Pacitan yaitu dengan harga Rp. 9.750,- per kilogramnya. Namun, menurut perusahaan harga tersebut sudah termasuk harga yang murah di pasaran grosir yang per kilogramnya mencapai Rp.10.000,-. Seperti yang dinyatakan oleh Pak Atim selaku pengelola Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ dalam wawancara pada tanggal 12 Nopember 2013 pukul 10.30 : “... di pasaran harga kedelai hitam Tahun 2012, melonjak hingga harga Rp 12.500 sampai Rp. 14.000,- per kilogramnya dan untuk Tahun ini harga kedelai hitam dipasaran masih tetap tinggi sebesar Rp.10.000,- perkilogrmnya ...” Harga yang diberikan pedagang grosir Blitar merupakan harga potongan yang diberikan langsung khusus untuk Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ sebagai pelanggan tetap. Harga tersebut belum termasuk biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Agroindustri untuk melakukan pembelian, seperti biaya transportasi. Transportasi yang digunakan untuk melakukan pembelian kedelai hitam blitar adalah dengan menggunakan pick up milik pribadi, keputusan untuk melakukan pembelian secara langsung adalah untuk mengefisiensikan biaya transportasi yang harus dikeluarkan oleh pihak Agroindustri Kecap ‘SEHATI’. Seperti yang dinyatakan oleh Pak Atim selaku koordinator bahan baku dalam wawancara tanggal 13 Nopember 2013 pukul 14.15 : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. “... Jika dilakukan pengiriman, biaya yang dikeluarkan terlalu mahal, untuk sekali pengiriman ongkosnya Rp.150.000,- belum termasuk ongkos buruh angkutnya...” 4. Kerjasama Pedagang grosir Blitar merupakan mitra alternatif pemasok kedelai hitam Agroindustri Kecap ‘SEHATI’. Kerjasama yang dilakukan antara pihak pedagang grosir Blitar dengan Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ terjalin sejak dilakukannya pengembangan produksi pada Tahun 2009, terhitung kurang lebih 3 tahun. Tidak ada kerjasama tertulis antara kedua belah pihak, kerjasama hanya berupa kepercayaan dan kesepakatan atau persetujuan yang diucapkan antara Pak Atim selaku pengelola dengan Toko Sumber Jaya Makmur selaku pemasok alternatif kedelai hitam jika perusahaan membutuhkan kedelai hitam dengan jumlah yang banyak ataupun sedikit, pedagang grosir Blitar mampu menyediakannya dengan syarat pihak perusahaan harus melakukan pemesanan 2 hari sebelum pemakaian bahan baku kedelai hitam. 5. Keuntungan Keuntungan merupakan salah satu alasan diadakannya kerjasama antara kedua belah pihak atau lebih. Dalam kerjasama yang terjalin antara pedagang grosir Blitar dengan Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ mempunyai keuntungan masing – masing. Keuntungan yang dirasakan pihak Pedagang grosir blitar selama berkerjasama dengan Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ adalah mudahnya mendapatkan pasar kedelai hitam mengingat susahnya mencari pelanggan kedelai hitam karena kedelai hitam untuk saat ini hanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan kecap, pembayaran yang dilakukan pihak Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ mudah, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dan pembelian kedelai hitam dilakukan dengan jumlah yang banyak. Sedangkan keuntungan yang dirasakan dari pihak Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ selama bermitra dengan pemasok alternatif kedelai hitam adalah ketika perusahaan kekurangan bahan baku kedelai akibat pemasok utama tidak sepenuhnya dapat memenuhi permintaan kedelai hitam, pedagang grosir Blitar bersedia meyediakan bahan baku kedelai sesuai dengan permintaan. Faktor-faktor tersebut merupakan sebuah fakta adanya keterkaitan ke belakang antara pengadaan bahan baku kedelai hitam Blitar dengan pemakaian kedelai hitam untuk proses produksi kecap Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ dan kemudian disempurnakan dengan bukti hasil pengujian Chi kuadrat yang menunjukkan adanya keterkaitan yang tinggi yaitu Chi kuadrat dengan hasil 4,5 yang lebih besar dari Chi kuadrat tabel 3,841. c. Keterkaitan ke Belakang antara Pengadaan Bahan Baku Kedelai Hitam Tulungagung dengan Proses Produksi Kecap Keterkaitan ke belakang dalam aktivitas Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ dapat digambarkan keterkaitan antara pengadaan bahan baku kedelai hitam Tulungagung dengan pemakaian kedelai hitam untuk proses produksi kecap Agroindustri Kecap ‘SEHATI’. Berikut merupakan data pembelian dan pemakaian bahan baku kedelai hitam Tulungagung pada Tahun 2012. Tabel 4.8. Pengadaan Bahan Baku Kedelai Hitam Tulungagung Tahun 2012 No. Bulan Pengadaan Kedelai Hitam Blitar Pemakaian Kedelai Hitam Kg 1. Januari - 1120 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Februari - 1250 3. Maret - 1000 4. April - 2000 5. Mei 50 1630 6. Juni 200 2115 7. Juli 300 3060 8. Agustus 200 3120 9. September - 2580 10. Oktober - 2000 11. Nopember 100 2200 12. Desember - 2000 Pedagang grosir Tulungagung merupakan pemasok alternatif ke 2 Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ dalam memenuhi kebutuhan bahan baku kedelai hitam untuk memproduksi kecap. Dalam hal ini pedagang grosir Tulungagung tidak tetap hanya satu toko melainkan dimana saja terdapat kedelai hitam yang dapat memenuhi sesuai dengan jumlah permintaan Agroindustri Kecap ‘SEHATI’. Berdasarkan Tabel 4.11 pengadaan bahan baku kedelai hitam Tulungagung hanya dilakukan 5 bulan yaitu pada bulan Mei, Juni, Juli, Agustus dan Nopember sedangkan pada bulan Januari, Februari, Maret, April, September, Oktober, dan Desember tidak ada pengadaan bahan baku kedelai Tulungagung. Pembelian atau pengadaan bahan baku kedelai Tulungagung dilakukan ketika terjadi peningkatan produksi kecap secara mendadak yang akibat pesanan dan permintaan kecap yang tinggi sehingga dari pihak perusahaan membeli kedelai hitam dari pedagang grosir yang ada di Tulungagung yang menyediakan kedelai hitam sesuai dengan kebutuhan Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ Pengukuran tingkat signifikasi keterkaitan kebelakang pada faktor pengadaan bahan baku dihitung dengan menggunakan alat analisis Chi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kuadrat untuk melengkapi uraian, sehingga dapat mengetahui tingkat keeratan yang dihasilkan antara pengadaan bahan baku kedelai hitam pacitan dengan pemakaian kedelai hitam untuk proses produksi kecap. Berdasarkan Lampiran 7, dengan taraf signifikasi α = 0,05 dan dk = 1 maka X2 Tabel = 3,841, sehingga dapat dilihat X2 Hitung X2 Tabel, dan dapat disimpulkan bahwa “ tidak ada pengaruh secara signifikan tingkat keterkaitan kebelakang antara pengadaan bahan baku kedelai hitam Tulungagung dengan jumlah pemakaian kedelai hitam untuk proses produksi dengan nilai keterkaitannya sebesar 2,309. Faktor pendukung lain yang menunjukkan adanya pengaruh yang besar antara pengadaan bahan baku kedelai hitam Pacitan dengan pemakaian kedelai hitam untuk memproduksi kecap antara lain sebagai berikut : 1. Kuantitas Kedelai Hitam Tulungagung Kedelai hitam Tulungagung merupakan alternatif kedua dalam pemenuhan pengadaan bahan baku kedelai hitam dalam memproduksi kecap Agroindustri Kecap ‘SEHATI’. Pembelian bahan baku kedelai hitam Tulungagung adalah jika terjadi peningkatan produksi secara mendadak akibat dari adanya pemesanan dan permintaan kecap yang tinggi dari beberapa pelanggan sehingga pasokan bahan baku kedelai hitam yang ada baik dari Pacitan maupun Blitar belum cukup untuk memenuhi kebutuhan bahan baku kedelai hitam dalam memproduksi kecap. Jumlah pembelian kedelai hitam Tulungagung cukup sedikit hanya untuk menutupi kekurangan dari kebutuhan bahan baku kedelai untuk memproduksi kecap. Sedikitnya pengadaan bahan baku kedelai Tulungagung yaitu hanya 3 bulan dengan jumlah pembelian maksimal 200 kilogram membuat tidak Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. adanya keterkaitan ke belakang antara pengadaan bahan baku kedelai hitam Tulungagung dengan proses produksi kecap Agroindustri Kecap ‘SEHATI’. Pembelian bahan baku kedelai hitam Tulungagung dilakukan secara langsung tanpa dilakukan pemesanan terlebih dahulu. 2. Kualitas Kedelai Hitam Tulungagung Kualitas yang diberikan kedelai hitam Tulungagung sesuai dengan kualitas kedelai yang ada di pasaran dan belum memenuhi kriteria kualitas bahan baku kedelai hitam yang diminta Agroindustri Kecap ‘SEHATI’. kondisi kedelai masih masih ada kerikil, banyak biji kedelai yang tidak berisi kopong sehingga perusahaan perlu melakukan pemilihan kedelai kembali dan pembersihan sebelum kedelai diolah menjadi kecap. 3. Harga Kedelai Hitam Tulungagung Harga yang diberikan oleh pedagang grosir Tulungagung sesuai dengan harga pasar yaitu Rp.10.000,- per kilogramnya. Tidak ada biaya pembelian dan pemesanan kedelai hitam Tulungagung karena perusahaan secara langsung mendatangi, membeli dan mengangkut kedelai hitam sesuai dengan kebutuhan. 4. Kerjasama Tidak ada ikatan kerjasama antara pedagang grosir Tulungagung dengan Agroindustri Kecap ‘SEHATI’. hal tersebut dikarenakan pengadaan bahan baku kedelai hitam Tulungagung dilakukan dalam jumlah yang kecil, pedagang grosir yang dituju pun tidak tetap hanya satu toko saja melainkan toko mana yang menyediakan bahan baku kedelai hitam sesuai dengan kebutuhan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 5. Keuntungan Tidak ada keuntungan yang diperoleh dari pedagang grosir Tulungagung maupun Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ hal tersebut dikarenakan pengadaan bahan baku kedelai hitam oleh pedagang grosir Tulungagung tidak pasti hanya pada saat permintaan kecap sangat tinggi, jumlah pembeliannya pun hanya sedikit. Selain itu, pedagang grosir yang didatangi oleh Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ tidak tetap atau berpindah – pindah sesuai penyediaan kedelai hitam sehingga dapat memenuhi kekurangan bahan baku kedelai hitam. Dari faktor-faktor tersebut dapat dinyatakan secara fakta bahwa tidak ada pengaruh keterkaitan kebelakang antara pengadaan bahan baku kedelai hitam Tulungagung dengan pemakaian kedelai hitam untuk proses produksi kecap. Kemudian dari hasil analisis, disempurnakan dengan bukti hasil pengujian Chi kuadrat yang menunjukkan tidak ada pengaruh keterkaitan ke belakang antara pengadaan bahan baku kedelai hitam Tulungagung dengan pemakaian kedelai hitam untuk proses produksi ditunjukkan dalam perhitungan Chi kuadrat dengan hasil 1,841 yang lebih kecil dari Chi kuadrat tabel 3,841. Perbandingan Tingkat Keterkaitan Ke Belakang pada Kedelai Pacitan, Kedelai Blitar dan Kedelai Tulungagung Dalam aktivitas agroindustri, setiap industri pengolahan memiliki keterkaitan ke belakang yang tinggi dengan pengadaan bahan baku agar produksi tetap berlangsung. Perbandingan pengaruh tingkat keterkaitan ke belakang antara pengadaan bahan baku kedelai hitam dari beberapa pemasok kedelai yaitu Pacitan, Blitar dan Tulungagung dengan menggunakan alat analisis Chi Kuadrat kemudian dapat diketahui pengaruh Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. tingkat keterkaitan ke belakang yang dihasilkan oleh masing-masing pemasok kedelai hitam dalam memenuhi kebutuhan bahan baku kedelai hitam untuk proses produksi kecap. Tabel 4.9. Perbandingan Keterkaitan ke belakang antara pengadaan bahan baku kedelai hitam dengan Proses produksi kecap Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ Jenis Kedelai Tingkat Keterkaitan X2 Hitung X2 Tabel α = 5 Kedelai Pacitan 5,39 3,841 Kedelai Blitar 4,5 Kedelai Tulungagung 2,309 Berdasarkan Tabel 4.9 perbedaan keterkaitan ke belakang antara pengadaan bahan baku kedelai hitam sesuai dengan asal pasokan dengan pemakaian kedelai hitam untuk proses produksi kecap Agroindustri Kecap ‘SEHATI’. Tingkat Keterkaitan ke belakang paling erat atau yang paling berpengaruh dihasilkan oleh pengadaan bahan baku kedelai Pacitan dengan hasil chi kuadrat hitung sebesar 5,39, lebih besar dari chi kuadrat tabel sebesar 3,841 yang artinya “Pengadaan bahan baku kedelai hitam Pacitan berpengaruh secara signifikan terhadap pemakaian kedelai hitam untuk memproduksi kecap pada Agroindustri Kecap ‘SEHATI’. Tingkat keterkaitan ke belakang antara pengadaan bahan baku kedelai hitam Blitar dengan proses produksi kecap dengan hasil chi kuadrat hitung sebesar 4,5, lebih besar dari chi kuadrat tabel sebesar 3,841 yang artinya “Pengadaan bahan baku kedelai hitam Blitar berpengaruh secara signifikan terhadap pemakaian kedelai hitam untuk memproduksi kecap pada Agroindustri Kecap ‘SEHATI’”. Sedangkan tingkat keterkaitan ke belakang antara pengadaan bahan baku kedelai hitam Tulungagung dengan proses produksi adalah dengan hasil chi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kuadrat hitung sebesar 2,309, lebih kecil dari chi kuadrat tabel sebesar 3,841 yang artinya “Pengadaan bahan baku kedelai hitam Tulungagung tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemakaian kedelai hitam untuk memproduksi kecap pada Agroindustri Kecap ‘SEHATI’”. Pengaruh tingkat keterkaitan kebelakang yang dihasilkan dari masing-masing pemasok bahan baku kedelai yang dihitung dengan alat analisis chi kuadrat sebagai pembuktian ada atau tidaknya pengaruh keterkaitan ke belakang yang di hasilkan oleh masing-masing pemasok disamping beberapa faktor yang mempengaruhi adanya keterkaitan ke belakang antara pengadaan bahan baku kedelai hitam dengan pemakaian kedelai hitam untuk proses produksi diantaranya adalah kuantitas, kualitas, harga, adanya kerjasama, dan keuntungan yang diperoleh, seluruh faktor tersebut bersifat situasional. Tabel 4.10. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap Keterkaitan ke belakang antara pengadaan bahan baku dengan proses produksi dari masing-masing Pemasok Kedelai Hitam Keterkaitan Pemasok Kedelai Pacitan Blitar Tulungagung Kuantitas Tinggi Sedang Rendah Kualitas Sangat baik Baik Rendah Harga Terjangkau Terjangkau Harga Pasar Kerjasama Ada Ada Tidak ada Keuntungan Ada Ada Tidak ada Berdasarkan Tabel 4.10 Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap tingginya keterkaitan ke belakang yang dihasilkan antara pengadaan bahan baku kedelai hitam dengan pemakaian kedelai hitam untuk proses produksi kecap oleh masing-masing pemasok kedelai hitam, keterkaitan ke belakang yang paling tinggi dan berpengaruh dihasilkan oleh pengadaan bahan baku kedelai hitam Pacitan dalam memproduksi kecap Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. karena kuantitas pasokan bahan baku kedelai hitam dilakukan dalam jumlah yang paling banyak dibandingkan pemasok lainnya dan pembelian dilakukan setiap bulannya. Kualitas yang diberikan pedangang pengumpul Pacitan sesuai dengan keinginan dan perjanjian yaitu kedelai yang bersih. Keterkaitan ke belakang yang tinggi dan berpengaruh juga dilatar belakangi dengan adanya kerjasama yang terjalin antara Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ dengan Pedagang pengumpul pacitan. Sedangkan keterkaitan ke belakang yang paling rendah atau tidak ada pengaruh dihasilkan oleh pedagang grosir Tulungagung dengan pengadaan bahan baku kedelai hitam Tulungagung yang paling sedikit dibandingkan pemasok lainnya dan tidak adanya kerjasama sehingga membuat rendahnya keterkaitan ke belakang yang di hasilkan oleh pengadaan bahan baku kedelai hitam Tulungagung dalam memproduksi kecap. d. Keterkaitan Ke Belakang antara Pengadaan Bahan Baku kedelai hitam secara global dengan Proses Produksi Konsep Keterkaitan erat ke belakang dapat diartikan bahwa suatu industri muncul karena mempergunakan hasil produksi budidaya sebagai bahan bakunya. Keterkaitan ke belakang dalam aktivitas agroindustri merupakan salah satu aktivitas yang melihat dalam hal pengadaan bahan baku yang dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dalam memproduksi suatu produk, setiap industri pengolahan memiliki keterkaitan ke belakang yang tinggi dengan pengadaan bahan baku agar produksi tetap berlangsung. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.11. Pengadaan Bahan Baku Kedelai Hitam Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ secara Global Tahun 2012 SEHATI, diolah No Bulan Pengadaan Kedelai Hitam kg Pemakaian Kedelai Hitam Kg 1. Januari - 1120 2. Februari 1000 1250 3. Maret 1000 1000 4. April 2500 2580 5. Mei 2850 1630 6. Juni 4000 3525 7. Juli 6500 5203 8. Agustus 7400 5239 9. September 2500 4500 10. Oktober - 2552 11. Nopember 9500 3549 12. Desember 2000 2600 Berdasarkan Tabel 11, pengadaan bahan baku kedelai hitam yang dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku kedelai hitam dalam memproduksi kecap. Pengadaan bahan baku secara global adalah total dari keseluruhan pembelian bahan baku kedelai hitam setiap bulannya untuk memenuhi kebutuhan bahan baku kedelai hitam yang digunakan perusahaan dalam memproduksi kecap baik kedelai hitam yang berasal dari Pacitan, Blitar maupun Tulungagung, untuk membuktikan adanya keterkaitan ke belakang yang erat antara pengadaan bahan baku dengan proses produksi dalam suatu Agroindustri digunakan alat analisis Chi Kuadrat. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Berdasarkan Lampiran 7, Dengan nilai X2 Tabel = 3,841 dan nilai X2 Hitung = 5,59, sehingga X2 Hitung X2 Tabel, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak pada taraf signifikasi α = 0,05. Artinya, variabel pengadaan bahan baku kedelai hitam Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ berpengaruh secara signifikan dengan pemakaian kedelai hitam untuk proses produksi kecap Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ Tahun 2012. Dari hasil pengujian Chi kuadrat tersebut telah membuktikan bahwa suatu Agroindustri atau Industri pengolahan mempunyai keterkaitan yang erat terhadap bahan baku untuk melakukan proses produksi dan agar proses produksi dapat berjalan sesuai dengan jadwal produksi.

C. Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ Industri Pengolahan Kedelai

1. Pengadaan Bahan Baku Procurement

Pengadaan bahan baku menjadi aspek yang sangat penting karena erat kaitannya dengan sifat produksi yang sangat tergantung dengan alam. Sifat produksi musiman dengan kualitas yang beragam bertentangan dengan kebutuhan industri pengolahan kecap yang membutuhkan pengadaan bahan baku secara kontinyu dan dalam jumlah yang mencukupi serta kualitas yang seragam dan standar. Bahan baku merupakan bahan mentah yang diolah dan dapat dimanfaatkan sebagai sarana produksi dalam suatu agroindustri. Ketersediaan bahan baku secara cukup dan berkelanjutan akan menjamin suatu perusahaan untuk bisa berproduksi dalam waktu yang relatif lama. Ketersediaan bahan baku dalam jumlah dan waktu yang tepat akan mempengaruhi kelancaran proses produksi Agroindustri. Bahan baku yang digunakan dalam pengolahan kecap di Agroindustri kecap ‘SEHATI’ terdiri dari bahan baku utama dan bahan baku penolong. Bahan baku utama kecap Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.