kedelai hitam dari masing-masing pemasok dengan pemakaian kedelai hitam untuk proses produksi dan mengetahui keterkaitan antara proses produksi atau
produk yang dihasilkan agroindustri dengan pembelian produk kecap pada masing-masing tipe pemasaran grosir, subgrosir dan retailer.
5. Data yang digunakan pada tahun 2012 yang diperoleh dari Agrroindustri kecap ‘‘SEHATI’’.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Jan Price, 2002 Analisis Sistem Agribisnis Kedelai, Hasil analisa sistem agribisnis kedelai di daerah penelitian menunjukkan belum adanya keterkaitan
yang harmonis antara masing-masing sub sistem yang ada. Sub sistem
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
agribisnis kedelai di Kecamatan Sukalayu yang dibangun dari sub sistem-sub sistem yang kurang harmonis ini berdampak pada rendahnya produksi dan
produktivitas kedelai sehingga mengakibatkan kurangnya kontribusi ekonomi agribisnis kedelai terhadap masing-masing pelaku dalam sistem tersebut.
Rosana, 2006, penelitian Analisis Permintaan Kedelai pada Industri Kecap. Hasil analisa penelitian permintaan kedelai pada industri kecap yaitu
kebutuhan kedelai yang terus meningkat setiap tahunnya akibat pertumbuhan penduduk dan banyaknya industri pengguna kedelai berakibat pada peningkatan
impor kedelai yang berkelanjutan. Khususnya pada industri kecap, pengguna kedelai juga meningkat seiring dengan besarnya produksi kecap dan mengingat
produk kecap juga diekspor dalam jumlah yang besar selain dikonsumsi oleh rumah tangga. Dari hasil analisis juga menunjukkan bahwa variabel-variabel
produksi kecap, harga kecap, harga kedelai, permintaan kedelai tahun sebelumnya, nilai tukar rupiah, banyaknya perusahaan kecap berpengaruh
nyata. Anggono 1993, Analisis Agroindustri Kecap, Studi Kasus Pada CV.
Laron Putra Manunggal, Tuban, Jawa Timur. Hasil studi menunjukkan bahwa bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kecap dikelompokkan menjadi
dua yaitu bahan baku utama yang terdiri dari kedelai hitam, gula, garam, dan air serta bahan baku pembantu yang berupa bumbu-bumbu. Data marjin
pemasaran kedelai menunjukkan adanya peningkatan dari tahun 1990 sampai tahun 1992. Proses pengolahan kedelai menjadi kecap dilakukan dengan cara
fermentasi kedelai hitam dan masih menggunakan teknologi tradisional. Strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan adalah dengan mengadakan tiga jalur
saluran distribusi yaitu 1 dari pabrik langsung ke konsumen, 2 dari pabrik, agen, pengecer kemudian ke konsumen, 3 dari pabrik, pengecer kemudian ke
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
konsumen. Hasil analisis hubungan antara harga produk kecap dan biaya promosi terhadap total penerimaan menunjukkan bahwa total penerimaan
dipengaruhi secara nyata oleh harga produk dan biaya promosi. Posisi penelitian ini, melihat pada keterkaitan dalam aktivitas agroindustri
kecap, yaitu keterkaitan kebelakang dengan bahan baku kedelai dan keterkaitan kedepan dengan pemasaran. Manajemen rantai pasok digunakan sebagai
payung, untuk mengetahui keterkaitan antar pelaku rantai pasok produk kecap dari pemasok kedelai sampai pada pelanggan kecap.
Sesuai dengan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui keterkaitan kebelakang dan kedepan pada aktivitas agroindustri kecap dalam prespektif
manajemen rantai pasok dan untuk mengetahui besar nilai tambah yang dihasilkan dalam pengolahan kedelai menjadi kecap. Bahan baku utama kecap
dalam penelitian ini adalah kedelai dengan alasan kedelai merupakan salah satu bahan baku yang paling berpengaruh dan selama ini kedelai masih menghadapi
beberapa masalah yang berdampak pada berlangsungnya produksi agroindustri.
B. Landasan Teori 1. Kedelai