Merkuri akan diekskresikan dari tubuh melalui usus, ginjal, kelenjar mamae, kelenjar saliva, dan kelenjar sudoriferos. Sebagaian besar dieksresikan melalui feses
atau urin. Perbandingan ekskresi lewat feses dan urin dipengaruhi oleh besarnya dosis, cara paparanpemberian, bentuk senyawa Hg, serta spesies hewan. Ekskresi
merkuri organik sebagian besar terjadi dengan ekskresi pada feses daripada ekskresi pada urin. Eliminasi merkuri organik lebih lambat dibandingkan merkuri anorganik
menurut pendapat Bartik dan Piskac dalam Widowati, dkk 2008.
2.4 Karakteristik Tanah
2.4.1 Sifat-Sifat Tanah
Tanah merupakan campuran dari berbagai mineral, bahan organik, dan air yang dapat mendukung kehidupan tanaman. Tanah umumnya memiliki struktur yang
lepas dan mengandung bahan-bahan padat dan rongga-rongga udara. Bagian-bagian mineral dari tanah dibentuk dari batuan induk oleh proses pelapukan fisik, kimia dan
biologis. Susunan bahan organik tanah terdiri dari sisa-sisa biomas tanaman dari berbagai tingkat penguraian atau pembusukan. Sejumlah besar bakteri, fungi, dan
hewan-hewan seperti cacing tanah ditemukan didalam tanah. Fraksi padat dari jenis tanah produktif terdiri dari kurang lebih 5 bahan
organik dan 95 bahan anorganik. Beberapa jenis tanah, seperti tanah gambut dapat mengandung bahan organik sampai 95, jenis tanah lainnya ada yang hanya
mengandung 1 bahan organik. Jenis-jenis tanah tertentu mempunyai lapisan-lapisan yang berbeda bila tanah itu semakin kedalam. Lapisan-lapisan ini disebut horizon.
Universitas Sumatera Utara
Lapisan atas, umumnya terdiri dari ketebalan sampai beberapa inci dan dikenal sebagai horizon A atau tanah atas “ top soil”. Lapisan ini merupakan
lapisan dimana aktivitas biologi berjalan secara maksimum dan mengandung paling banyak bahan organik tanah. Ion-ion logam dan partikel-partikel tanah liat dalam
horizon A paling mudah mengalami pencucian “leaching”. Lapisan berikutnya adalah horizon B atau “sub soil”. Lapisan ini menerima material-material seperti
bahan organik, garam-garam, dan pertikel-pertikel Clay yang merembes dari lapisan tanah atas. Horizon C tersusun dari pelapukan batuan induk dimana tanah berasal
Achmad, 2004. 2.4.2 Struktur Dan Interaksi Tanah
Pengertian tentang struktur tanah sangat bervariasi. Terdapat 3 komponen struktur tanah yaitu : padatan, bahan semen dan ruang pori. Kedudukan ruang pori
sangat penting, karena pertumbuhan tanaman dan proses fisik maupun kimia yang terjadi dalam tanah terdapat pada dan lewat pori. Demikian pula tempat air disimpan,
pergerakan air dan pergerakan zat hara. Oleh karena dalam evaluasi struktur tanah untuk pertumbuhan tanaman semua faktor yang mempengaruhi ruang pori harus
diperhatikan Islami,1995. Menurut Connel 1995, Tanah dan sedimen berperan utama dalam
pengangkutan dan penghilangan pencemar lingkungan dengan: 1.
Menyediakan permukaan penyerapan Proses penyerapan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu ciri-ciri struktur zat
kimia, kandungan organik tanah, pH media, ukuran partikel, kapasitas
Universitas Sumatera Utara
pertukaran elektron, dan suhu. Sebagian besar proses penyerapan mengambil waktu pendek untuk mencapai keseimbangan namun laju desarpsi adalah jauh
lebih lambat. Proses penyerapan biasanya dinyatakan sebagai suatu isotermis penyerapan.
2. Pencucian
Pergerakan pencemar melalui tanah meliputi 2 mekanisme dasar yaitu difusi spesies zat kimia, terutama pada fase gas dan cair, dan pengangkutan massa.
Mekanisme terakhir melibatkan air sebagai pembawa, dan pergerakan itu disebabkan oleh adanya gaya luar, seperti gaya tarik bumi. Pergerakan yang
nyata menyebabkan pencucian dapat mengurangi kepekatan pencemar dalam tanah dan sedimen dan dapat menyebabkan masalah perancuan air tanah,
sebagai contoh pencucian ion-ion dan senyawa organik dari tempat pembuangan tanah. Koefisien penyerapan suatu zat kimia menunjukkan
kemampuan penyerapan. Pada umumnya, spesies polar lebih mudah bergerak dalam tanah dan sedimen.
3. Penguapan
Pengukuran dan penafsiran laju penguapan suatu pencemar dari permukaan tanah dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti penguapan zat kimia dari air pada
permukaan, penguapan air itu sendiri, keadaan atmosfer yang tetap, interaksi zat kimia-tanah, dan sederajat kepekatan dalam lapisan tanah.
Universitas Sumatera Utara
4. Proses perubahan bentuk
Alur utama perubahan bentuk zat kimia di tanah dan sedimen adalah degradasi oleh mikroba walaupun fotolisis kemungkinan juga nyata.
Perubahan bentuk oleh mikroorganisme tanah sebagian besar bergantung pada beberapa faktor seperti kepekatan zat kimia, suhu, kelembaban, keadaan
anaerob, dan kandungan organik tanah yang tidak dapat secara mudah diekstrapolasi dari suatu daerah ke daerah lainya.
2.4.3 Jenis Tanah