3.6.2.1. Pengambilan Sampel
Sampel air sumur di masukkan ke dalam jerigen plastik yang tidak berwarna. Tambahkan asam nitrat sampai pH
≤ 2 untuk pengawetan sampel. Sampel bisa disimpan selama 6 bulan. Selanjutnya sampel dibawa ke laboratorium untuk di
analisa.
3.6.2.2. Prinsip Analisa Merkuri
Pada penelitian ini analisa merkuri dalam air sumur dilakukan dengan menggunakan alat Inductively Cuople Plasma ICP. Dengan adanya aliran gas
argon dan medan magnet frekuensi tinggi pada alat tersebut, terbentuklah plasma yang akan menyebabkan atom merkuri mengalami eksitasi berpindahnya elektron
terluar kelintasan energi yang lebih tinggi. Elektron yang tereksitasi akan segera kembali ke kondisi ground state kondisi energi terendah. Pada saat kembali ke
ground state tersebut terjadi pelepasan energi berupa cahaya, dimana intensitas cahaya yang dipancarkan sebanding dengan konsentrasi merkuri.
3.6.2.3. Cara Kerja
Cara kerja pada pemeriksaan sampel merkuri Hg air sumur menggunakan Standart Method APHA 3030 B 21
th
ed tahun 2005 yang diperiksa di laboratoruim Balai Tekhnik Kesehatan Lingkungan Medan.
1. 100 mL sampel yang sudah diasamkan sampai pH 2 dimasukkan ke dalam
beaker glass 2.
Dilakukan penyaringan dengan kertas saring dan corong.
Universitas Sumatera Utara
3. Filtrat hasil penyaringan di analisa dengan mencelupkan selang pengukuran ke
dalam filtrat. 4.
ICP akan melakukan pembacaan konsentrasi. 5.
Hasil akan langsung ditampilkan di layar komputer dalam bentuk konsentrasi dengan satuan mgL.
Table 3.1. Definisi Operasional dan Variabel
Variabel Defenisi
Cara Ukur
Alat Ukur Hasil
Ukur Skala
Ukur Variabel Independen
Jarak Jarak antara sungai
dengan sumur yaitu jarak tepi paling
dekat terhadap sumur Perhitungan
Dengan menggunak
an meteran Meter
Rasio
Konstruksi Fisik Sumur
Berdasarkan syarat sumur sanitasi
Observasi Lembar
observasi 1.
Ada 2.
Tidak ada
Ordin al
Suhu
Suhu air sumur pada saat pengambilan
sampel Perhitungan
Thermomet er air
Derjat celcius
Rasio
Umur Sumur
Lamanya sumur tersebut yaitu dari
dibangun atau dibuat sampai saat
penelitian Pertanyaan
kuesioner Tahun
Rasio
Porositas Tanah
Porositas tanah diukur
dengan mengambil sampel
tanah dan diukur dilaboratorium
pertanian. Pengukuran
Rasio
Variabel Dependen Kadar
Merkuri Hg
Pengukuran kadar Hg air sumur
Pengukuran ICP
mgl Rasio
Universitas Sumatera Utara
3.7 Metode Analisa Data
Analisis data ini dilakukan dengan menggunakan paket program komputer yang meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat.
1. Analisis Univariat
Analisis data secara univariat dilakukan untuk menggambarkan karakteristik masing-masing variabel independen dan dependen. Mengingat dua kategori, maka
hasil analisis tersebut disajikan dalam bentuk frekuensi. 2.
Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara
variabel independen dan variabel dependen. Uji yang dilakukan dalam analisis bivariat ini adalah uji Pearson untuk melihat hubungan masing-masing variabel
independen dengan variabel dependen yang diamati dikarenakan variabel dependennya berupa data numerik. Jika syarat uji parametrik tidak terpenuhi maka
dapat diuji dengan uji Spearman. 3.
Analisis Multivariat Analisis Multivariat yaitu analisis lanjutan dari analisis bivariat untuk
menganalisis faktor paling dominan yang berpengaruh terhadap kadar merkuri pada air sumur dengan menggunakan uji regresi linier berganda, Rumus matematis untuk
regresi adalah: y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+b
4
X
4
+ b
5
X
5
Di mana: y = Variabel terikat
x = Variabel bebas a = Konstanta
b = nilai koefisien tiap variabel
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Mandailing Natal menjadi sebuah kabupaten, wilayah ini masih termasuk Kabupaten Tapanuli Selatan. Setelah terjadi pemekaran, dibentuklah Kabupaten
Mandailing Natal berdasarkan undang-undang Nomor 12 tahun 1998, secara formal diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 9 Maret 1999.
Kabupaten Mandailing Natal terletak berbatasan dengan Sumatera Barat, bagian paling selatan dari Propinsi Sumatera Utara. Penduduk asli Kabupaten Mandailing
Natal terdiri dari dua etnis :Masyarakat etnis Mandailing dan Masyarakat etnis Pesisir Masyarakat Mandailing Natal terdiri dari sukuetnis Mandailing, Minang, Jawa,
Batak, Nias, Melayu dan Aceh, namun etnis mayoritas adalah etnis Mandailing 80,00 , etnis Melayu pesisir 7,00 dan etnis jawa 6,00 . Etnis Mandailing sebahagian
besar mendiami daerah Mandailing, sedangkan etnis melayu dan minang mendiami daerah Pantai Barat.
Kabupaten Mandailing Natal memiliki 23 Kecamatan yang diantaranya Kecamatan Kotanopan. Desa Tamiang merupakan salah satu desa yang terdapat di
Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal. Pada Kabupaten Mandailing Natal terdapat sebuah gunung yang bernama Gunung Kulabu di Kecamatan Pakantan.
Bebatuan Gunung Kulabu memiliki Sumber Daya Alam berupa emas, gunung tersebut juga menjadi hulu dari sungai Batang Gadis. Di sekitar Gunung Kulabu
Universitas Sumatera Utara
terdapat kegiatan penambangan emas yang dilakukan oleh masyarakat sekitar. Penambangan emas dilakukan melalui cara tradisional dengan menggunakan alat
yang disebut galundung. Galundung digunakan sebagai pemisah antara bebatuan dan emas dengan menggunakan Merkuri. Limbah yang mengandung Merkuri dari
kegiatan tersebut dibuang ke Sungai Batang Gadis tanpa pengolahan terlebih dahulu. Terdapat beberapa Desa atau Kelurahan di Kecamatan Kotanopan yang
berada disepanjang aliran sungai Batang Gadis yaitu Pakantan, Simpang Mandepo, Kampung Pinang, Koto Baringin, Pasar Muara Sipongi, Dusun Godang, Bandar
Panjang, Kotorojo, Koto Tinggi, Koto Botu, Tobang, Muara Botung, Sartolang, Huta Dangka, Tamiang, Muara Tagor Dan Kotanopan. Desa Tamiang menjadi objek
penelitian dengan alasan masyarakat atau penduduk Desa Tamiang menggunakan sumur sebagai sumber air bersih dan air minum. Desa yang berada sebelum Desa
Tamiang masyarakat atau penduduknya menggunakan air gunung atau air sungai sebagai sumber air bersih dan air minum.
4.1.1 Letak Geografis