Sumur Air Tanah Menurut Wilson 1993, curah hujan yang masuk ke dalam tanah dan meresap

2.1.5.4 Sumur

Menurut Chandra 2007, sumur merupakan sumber utama persediaan air bersih bagi penduduk yang tinggal di daerah pedesaan maupun di perkotaan Indonesia. Secara teknis sumur dapat di bagi menjadi 2 jenis: a. Sumur dangkal shallow well Sumur semacam ini memiliki sumber air yang berasal dari resapan air hujan di atas permukaan bumi terutama di daerah dataran rendah. Jenis sumur ini banyak terdapat di Indonesia dan mudah sekali terkontaminasi air kotor yang berasal dari kegiatan mandi-cuci-kakus MCK sehingga persyaratan sanitasi yang ada perlu sekali diperhatikan. b. Sumur dalam deep well Sumur ini memiliki sumber air yang berasal dari proses purifikasi alami air hujan oleh lapisan kulit bumi menjadi air tanah. Sumur airnya tidak terkontaminasi dan memenuhi persyaratan sanitasi. Tabel 1.1. Perbedaan Antara Sumur Dangkal dan Sumur Dalam Sumur Dangkal Sumur Dalam Sumber air Air permukaan Air tanah Kualitas air Kurang baik Baik Kualitas bakteriologis Kontaminasi Tidak terkontaminsi Persediaan Kering pada musim kemarau Tetap ada sepanjang tahun Menurut Asmadi, dkk 2011, air tanah terbagi atas air tanah dangkal dan air tanah dalam. Universitas Sumatera Utara a. Air tanah dangkal terjadi karena adanya daya proses peresapan air dari permukaan tanah. Air tanah dangkal berada pada kedalaman 15m sebagai sumur air minum, ditinjau dari kualitas air ini lebih baik namun kuantitas kurang cukup karena tergantung dengan musim. b. Air tanah dalam terdapat setelah lapis rapat air yang pertama. Pengambilan air sumur dalam tidak semudah pengambilan air sumur dangkal karena harus digunakan bor dan memasukkan pipa kedalamnya. Biasanya kedalaman sumur dalam antara 100-300m . Menurut depkes RI 1992 persyaratan kesehatan sumur gali adalah sebagai brikut : 1. Lokasi a. apabila sumber pencemaran terletak lebih tinggi dari sumur gali dan diperkirakan air tanah mengalir ke sumur gali maka jarak minimal sumur gali terhadap sumber pencemaran adalah 11 meter b. jika jarak sumber pencemaran samalebih rendah dari sumur gali maka jarak minimal sumur gali terhadap sumber pencemaran adalah 9 meter c. sumber pencemaran adalah jamban, air kotorcomberan, tempat pembuangan sampah kandang ternak dan sumbersaluran resapan 2. Lantai Lantai harus kedap air minimal harus 1 meter dari sumur dan air kotor, mudah untuk dibersihkan, tidak menyebabkan ganangan air , kemiringan minimal 1-5 ͦ Universitas Sumatera Utara 3. SPAL SPAL harus kedap air , tidak menimbulkan genangan air dan kemiringannya minimal 2 ͦ 4. Bibir sumur Bibir sumur minimal 80 cm dari lantai, bahan kuat dan kedap air 5. Diding sumur Diding sumur minimal 3 meter dari permukaan tanah, terbuat dari bahan yang kuat dan kedap air 6. Tutup sumur Jika pengambilan air dengan pompa tangan dan listrik sumur harus ditutup 7. Timba ember tali Jika pengambilan dengan timba maka harus di sediakan timba khusus untuk mencegah pencemaran, timba harus di gantung dan tidak boleh di letakkan di lantai Sumur sanitasi adalah jenis sumur yang telah memenuhi persyaratan sanitasi dan terlindung dari kontaminasi air kotor. Untuk membuat sumur sanitasi, menurut Chandra 2007, persyaratan berikut ini harus terpenuhi : 1. Lokasi Langkah pertama adalah menentukan tempat yang tepat untuk membangun sumur. Sumur harus berjarak minimal 15 meter dan terletak lebih tinggi dari sumber pencemaran. Universitas Sumatera Utara 2. Dinding sumur Dinding sumur harus dilapisi dengan batu yang disemen. Pelapisan dinding tersebut paling tidak sedalam 6 meter dari permukaan tanah. 3. Dinding parapet Dinding parapet merupakan dinding yang membatasi mulut sumur dan harus dibuat setinggi 70-75cm dari permukaan tanah. Dinding ini merupakan satu kesatuan dengan dinding sumur. 4. Lantai kaki lima Lantai kaki lima harus terbuat dari semen dan lebarnya lebih kurang 1 meter keseluruh jurusan melingkari sumur dengan kemiringan sekitar 10 o kearah tempat pembuangan air drainase. 5. Drainase Drainase atau saluran pembuangan air harus dibuat menyambung dengan parit agar tidak terjadi genangan air disekitar sumur. 6. Tutup sumur Sumur sebaiknya ditutup dengan penutup terbuat dari batu terutama pada sumur umum. Tutup semacam itu dapat mencegah kontaminasi langsung pada sumur. 7. Pompa tanganlistrik Sumur harus dilengkapi dengan pompa tangan atau listrik. Pemakaian timba dapat memperbesar terjadinya kontaminasi. Universitas Sumatera Utara 8. Tanggung jawab pemakai Sumur umum harus dijaga kebersihannya bersama-sama oleh masyarakat karena kontaminasi dapat terjadi setiap saat. 9. Kualitas Kualitas air perlu dijaga terus melalui pelaksanaan pemeriksaan fisik, kimia, maupun pemeriksaan bakteriologis secara teratur, terutama pada saat terjadinya wabah muntaber atau penyakit saluran pencernaan lainnya.

2.2 Pencemaran Air

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 173MenkesVII77 Pencemaran Air adalah suatu peristiwa masuknya zat kedalam air yang mengakibatkan kualitas mutu air tersebut menurun sehingga dapat mengganggu atau membahayakan kesehatan masyarakat, sedangkan menurut Peraturan Pemerintah RI no. 20 tahun 1990 Pencemaran Air adalah masuknya atau dimasukkannya mahkluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain kedalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang membahayakan yang mengakibatkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Menurut Sutejo dalam tesis Maimudin 2011, air dikatakan tercemar apabila air tersebut tidak dapat digunakan sesuai dengan peruntukannya. Polusi air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal akibat terkontaminasi oleh materian dan partikel, dan bukan dari proses pemurnian. Air sungai dikatan tercemar apabila Universitas Sumatera Utara badan air tersebut tidak sesuai lagi dengan peruntukannya dan tidak dapat lagi mendukung kehidupan biota yang ada didalamnya.

2.2.1 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pencemaran Air Tanah

Dokumen yang terkait

Analisis Peran Bpr Syariah Bagi Pengembangan Ukm Di Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal

5 83 92

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah Studi Kasus Desa Huta Tonga AB Kecamatan Tambangan Kabupaten Mandailing Natal

18 143 81

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kadar Merkuri 9Hg) pada Air Sumur Penduduk di Desa Tamiang Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal

0 71 111

Pengaruh Karakteristik dan Alat Pelindung Diri (APD) yang Digunakan para Pekerja Penambang Emas terhadap Kejadian Dermatitis Kontak di Desa Tamiang Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal

3 92 80

Analisis Kandungan Merkuri Pada Air Sungai Dan Ikan Akibat Tambang Emas Tradisional Serta Tata Cara Penggunaan Merkuri oleh Penambang Emas Di Desa Hutapungkut Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal

9 137 82

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Penyuluh pertanian di Kabupaten Mandailing Natal

12 173 90

Gambaran Penyediaan Pangan dan Status Gizi Balita pada Keluarga petani di Desa Hutapungkut Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011.

6 60 72

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kadar Merkuri 9Hg) pada Air Sumur Penduduk di Desa Tamiang Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal

0 2 7

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah Studi Kasus Desa Huta Tonga AB Kecamatan Tambangan Kabupaten Mandailing Natal

0 0 19

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Penyuluh pertanian di Kabupaten Mandailing Natal

0 0 17