Syarat Air Bersih Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pencemaran Air Tanah

Penggunaan air yang mengandung bahan kimia beracun dan zat-zat kimia yang melebihi kadar maksimum yang diperbolehkan berakibat tidak baik bagi kesehatan dan material yang digunakan manusia. Contohnya pH; pH Air sebaiknya netral yaitu tidak asam dan tidak basa untuk mencegah terjadinya pelarutan logam berat dan korosi jaringan. pH air yang dianjurkan untuk air minum adalah 6,5–9. Air merupakan pelarut yang baik sekali maka jika dibantu dengan pH yang tidak netral dapat melarutkan berbagai elemen kimia yang dilaluinya Soemirat, 2000. 3. Syarat Bakteriologis Sumber-sumber air di alam pada umumnya mengandung bakteri, baik air angkasa, air permukaan, maupun air tanah. Jumlah dan jenis bakteri berbeda sesuai dengan tempat dan kondisi yang mempengaruhinya. Penyakit yang ditransmisikan melalui faecal material dapat disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa, dan metazoa. Oleh karena itu air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari harus bebas dari bakteri patogen. Bakteri golongan Coli Coliform bakteri tidak merupakan bakteri patogen, tetapi bakteri ini merupakan indikator dari pencemaran air oleh bakteri patogen Soemirat, 2000. Menurut Permenkes RI No. 416MENKESPERIX1990, bakteri coliform yang memenuhi syarat untuk air bersih bukan perpipaan adalah 50 MPN.

2.1.4 Syarat Air Bersih

Air yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia harus berasal dari sumber yang bersih dan aman. Batasan-batasan sumber air yang bersih dan aman menurut Chandra 2007, antara lain: Universitas Sumatera Utara 1. Bebas dari kontaminasi kuman atau bibit penyakit. 2. Bebas dari substansi kimia yang berbahaya dan beracun. 3. Tidak berasa dan tidak berbau. 4. Dapat dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan domestik dan rumah tangga. 5. Memenuhi standar minimal yang ditentukan oleh WHO atau Departemen Kesehatan RI.

2.1.5 Air Tanah Menurut Wilson 1993, curah hujan yang masuk ke dalam tanah dan meresap

ke lapisan yang di bawahnya disebut air tanah. Banyaknya air yang yang dapat tertampung di bawah permukaan bergantung pada kesarangan lapisan di bawah tanah. Lapisan pembawa air disebut akuifer atau pehantar, dapat terdiri dari bahan lepas seperti pasir dan kerikil atau bahan yang mengeras seperti batupasir dan batugamping. Batugamping nisbi kedap, tetapi dapat larut dalam air jadi sering memiliki kekar dan lorong yang lebar-lebar yang membuat batuan itu secara keseluruhan serupa dengan batuan sarang dalam kemampuannya itu secara keseluruhan serupa dengan batuan sarang dalam kemampuannya untuk memegang air dan bertindak sebagai lapisan pembawa air. Air di dalam pori akuifer terpengaruh oleh gaya gravitasi sehingga cenderung untuk mengalir ke bawah melalui pori bahan tersebut. Perlawanan terhadap pengaliran bawah tanah itu sangat berbeda-beda dan kelulusan bahan merupakan ukuran bagi perlawanan itu. Pehantar dengan pori besar-besar seperti kerakal disebut Universitas Sumatera Utara memiliki kelulusan tinggi dan lapisan dengan pori sangat kecil-kecil seperti lempung, yang porinya hanya dapat dilihat dibawah mikroskop, kelulusannya rendah. Dengan menelusnya air kebawah, jenuhlah pehantar itu. Permukaan bagian yang jenuh itu disebut muka air tanah atau permukaan freatik. Permukaan itu dapat miring curam dan kemantapannya berganntung pada penyediaan dari atas. Permukaan itu menurun selama waktu kering dan naik pada cuaca berhujan. Air dalam pehantar umumnya bergerak perlahan-lahan menuju ke permukaan air bebas yang terdekat seperti danau, sungai, atau laut. Tetapi jika ada suatu lapisan yang kedap yang mengalasi sebuah pehantar dan lapisan itu tersingkap di permukaan, maka air tanah dapat muncul di permukaan pada jalur rembasan atau sebagai mata air. Ada kemungkinan yang sama bagi lapisan pembawa air untuk tertindih oleh bahan kedap dan dengan demikian ada dalam keadaan tertekan. Akuifer yang demikian itu yang mendapat airnya dari tempat jauh disebut penghantar tertekan dan permukaan yang dicapai air itu jika naik, disebut permukaan piezometri. Nama yang lain, yang digunakan untuk sumur bor bagi akuifer tertekan adalah sumur artois; sifat artois kadang-kadang terpakai juga untuk akuifer. Jika permukaan piezometri itu ada diatas permukaan tanah pada suatu sumur artosis, sumur itu disebut sumur mengalir sendiri atau sumur swalir, adanya rekahan atau cacat pada lapisan penutup, dapat menyebabkan timbulnya mata air artois. Kadang-kadang pada akuifer yang luas terdapat suatu daerah kecil yang berbahan kedap. Muka air tanah setempat yang hanya terbatas saja, disebut muka air tenggek, Universitas Sumatera Utara dapat timbul dari keadaan itu dan tempatnya bisa saja berjauhan dengan permukaan freatik yang sebenarnya Wilson,1993.

2.1.5.1 Karakteristik Air Tanah

Karakteristik air tanah menurut Asmadi, dkk 2011 ialah : 1. Kualitas air tergantung pada lapisan tanah yang dilaluinya 2. Umumnya jernih dan tidak mengandung padatan tersuspensi atau tumbuhan- tumbuhan mati, karena air tanah melalui proses penyaringan alami 3. Kualitas air tanah dangkal rata-rata kurang baik dan kadang-kadang terkontaminasi air permukaan yang berada disekitarnya. Umumnya kandungan besi dan mangan tinggi 4. Pada air tanah dalam mengandung mineral dalam jumlah yang sangat tinggi dan tergantung pada daerah tanah resapannya. 5. Semakin dalam air tanah semakin rendah kandungan oksigen terlarutnya. Air tanah ground water merupakan air yang berada dibawah permukaan tanah. Air tanah ditemukan pada akifer. Pergerakan air tanah sangat lambat; kecepatan arus berkisar antara 10 -10 -10 -3 mdetik dan dipengaruhi oleh porositas, permeabilitas dari lapisan tanah, dan pengisisan kembali air recharge. Karakteristik utama yang membedakan air tanah dan air permukaan adalah pergerakan yang sangat lambat dan waktu tinggal recidence time yang sangat lama, dapat mencapai puluhan bahkan ratusan tahun. Karena pergerakan yang sangat lambat dan waktu tinggal yang lama tersebut air tanah akan sulit untuk pulih kembali jika mengalami pencemaran Effendi, 2003. Universitas Sumatera Utara Pada dasarnya air tanah dapat berasal dari air hujan presipitasi, baik melalui proses infiltrasi secara langsung ataupun secara tak langsung dari air sungai, danau, rawa dan genangan air lainnya. Air yang terdapat di rawa-rawa marshes seringkali dikategorikan sebagai peralihan antara air permukaan dan air tanah. Dinamika pergerakan air tanah pada hakikatnya terdiri atas pergerakan horizontal air tanah; infiltrasi air hujan, sungai, danau, dan rawa ke lapisan akifer; dan menghilangnya atau keluarnya air tanah melalui sumur spring, pancaran air tanah, serta aliran tanah memasuki sungai dan tempat-tempat lain yang merupakan tempat keluarnya air tanah. Menurut Linsley 2005, langsung dibawah permukaan, pori-pori tanah berisi air dan udara dalam jumlah yang berbeda-beda. Setelah hujan, air bergerak ke bawah melalui zona aerasi. Sejumlah air beredar dalam tanah dan ditahan oleh gaya-gaya kapiler pada pori-pori yang kecil atau tarikan molekuler disekeliling partikel-partikel tanah. Air pada lapisan atas zona aerasi dikenal sebagai lengas tanah soil moisture. Bila kapasitas retensi dari tanah pada zona aerasi telah dihabiskan, air akan bergerak dibawah lagi ke dalam daerah dimana pori-pori tanah atau batuan terisi air. Air di dalam zona jenuh zona of saturation ini disebut air tanah. Di atas zona jenuh terdapat lapisan kapiler, dimana pori-pori air yang kecil berisi air yang diangkat oleh kegiatan kapiler dari zona jenuh.

2.1.5.2 Pergerakan Air Tanah

Menurut Islami 1995, status air di dalam tanah selalu berubah, air di dalam tanah dapat bertambah karena adanya pengairan, hujan, pengembunan dan lain sebagainya. Sebaliknya air di dalam tanah juga dapat berkurang karena penguapan, Universitas Sumatera Utara transpirasi dan pengatusan. Di dalam tanah, status air di suatu tempat berbeda-beda, karena adanya perbedaan status atau energi air tanah inilah, maka air di dalam tanah akan bergerak dari tempat yang status energinya tingi ke tempat yang status energinya rendah. Berdasarkan sifat cairan yang bergerak, pergerakan air di dalam tanah dapat digolongkan menjadi 2 golongan yaitu: 1. Pergerakan air jenuh Dalam pergerakan air jenuh diangap semua pori berisi air dan bahan yang bergerak sebagian besar berbentuk cair. Untuk tanah tidak jenuh, mekanisme pergerakan air tergantung tingkat kejenuhan kandungan air. Jika kandungan air tinggi pergerakan dalam bentuk cair lebih besar, dan sebaliknya jika kandungan air rendah yang dominan ialah pergerakan dalam bentuk uap. Pergerakan air di dalam bentuk cairan terutama disebabkan oleh perbedaan potensial matriks, yang terjadi karena perbedaan kandungan air tanah. Disamping air tanah juga bergerak karena pengaruh gaya fisiko-kimia yang berhubungan dengan interaksi antara liat dan air juga karena perbedaan konsentrasi larutan. Pergerakan air tanah terjadi karena keadaan air yang mempunyai potensial matriks tinggi kearah air yang mempunyai potensial matriks rendah. Air akan bergerak dari larutan yang konsentrasinya rendah ke arah larutan yang konsentrasinya tinggi. 2. Pergerakan air tidak jenuh Sebagian besar proses pergerakan air di dalam tanah terjadi pada kondisi tidak jenuh. Pada kondisi itu air di samping bergerak dalam bentuk cairan juga Universitas Sumatera Utara dalam bentuk uap air. Dalam keadaan jenuh pun tidak semua pori berisi air, pori yang terisi udara dapat mencapai 2-12. Pada pergerakan air tidak jenuh kandungan air tanah selalu berubah dengan perubahan waktu. Perubahan itu menyebabkan adanya perubahan komplek pada parameter lainnya dalam hal ini potensial air tanah dan konduktivitas. Pergerakan air tidak jenuh sebagian berbentuk cairan dan sebagian lainnya berbentuk gas. Menurut Soemarto 1995, gerakan air tanah dalam keadaan sebenarnya tidak berubah. Gerakan tersebut dikuasai oleh prinsip-prinsip hidrolika yang telah tersusun baik. Terhadap aliran air tanah lewat aquifer, yang pada umumnya merupakan media tiris, dapat diberlakukan hukum DARCY yang sangat terkenal. Permeabilitas, yang merupakan ukuran kemudian aliran lewat media tersebut, merupakan konstante penting dalam persamaan aliran. Penentuan besarnya permeabilitas secara langsung dapat dilakukan melalui pengukuran-pengukuran di lapangan atau dilaboratorium. Informasi mengenai gerakan air tanah dapat diperoleh dengan memberikan suatu zat kedalam aliran yang kemudian dirumut dalam ruang dan waktu.

2.1.5.3 Sumber Air Tanah

Sumber-sumber air tanah adalah presipitasi yang dapat menembus tanah secara langsung ke air tanah atau mungkin memasuki sungai dipermukaan tanah dan merembes kebawah melalui alur-alur ini ke air tanah. Air tanah mempunyai prioritas terendah pada air dari presipitasi. Sadapan, simpanan pada cekungan, dan lengas tanah haruslah terpakai sepenuhnya sebelum jumlah air yang besar dapat berperlokasi ke air tanah Linsley, 2005. Universitas Sumatera Utara Hampir semua air tanah dapat dianggap sebagai bagian dari daur hidrologi, termasuk air permukaan dan air atmosfir. Sejumlah kecil air tanah berasal dari sumber lain dapat pula masuk ke dalam daur tersebut. Air connate adalah air yang terperangkap dalam rongga-rongga batuan sedimen pada saat diendapkan. Air tersebut dapat berasal dari air laut atau air tawar, dan bermineral tinggi. Air yang berasal dari magma gunung berapi atau kosmik yang bercampur dengan air terestik dinamakan air juvenill yang bersumber dari air magma, air vulkanik atau air kosmik. Air tanah dapat terkontaminasi dari beberapa sumber pencemar, baik lokal maupun regional. Dua sumber utama kontaminanasi air tanah ialah terjadinya kebocoran bahan kimia organik dan penyimpanan bahan kimia dalam bunker yang disimpan dalam tanah, dan penampungan limbah industri yang ditampung dalam suatu kolam besar yang terletak di atas atau di dekat sumber tanah. Perembesan minyak pelumas mobil dari suatu perbengkelan yang besar, pompa bensin, larutan pembersih dari suatu pabrik dan bahan-bahan kimia berbahaya yang tersimpan dalam gudang bawah tanah, sangat berperan dalam terjadinya kontaminasi ait tanah sampai mencapai 40 dari sumber air tanah. Perembesan minyak satu gallon per hari dapat mencemari air minum asal dari tanah yang dikonsumsi 50.000 orang penduduk. Perembesan bahan polutan tersebut secara perlahan biasanya tidak diketahui atau tidak terdeteksi sampai terjadinya korban pada orang yang mengkonsumsi air sumur yang bersangkutan, Darmono, 2010. Universitas Sumatera Utara

2.1.5.4 Sumur

Menurut Chandra 2007, sumur merupakan sumber utama persediaan air bersih bagi penduduk yang tinggal di daerah pedesaan maupun di perkotaan Indonesia. Secara teknis sumur dapat di bagi menjadi 2 jenis: a. Sumur dangkal shallow well Sumur semacam ini memiliki sumber air yang berasal dari resapan air hujan di atas permukaan bumi terutama di daerah dataran rendah. Jenis sumur ini banyak terdapat di Indonesia dan mudah sekali terkontaminasi air kotor yang berasal dari kegiatan mandi-cuci-kakus MCK sehingga persyaratan sanitasi yang ada perlu sekali diperhatikan. b. Sumur dalam deep well Sumur ini memiliki sumber air yang berasal dari proses purifikasi alami air hujan oleh lapisan kulit bumi menjadi air tanah. Sumur airnya tidak terkontaminasi dan memenuhi persyaratan sanitasi. Tabel 1.1. Perbedaan Antara Sumur Dangkal dan Sumur Dalam Sumur Dangkal Sumur Dalam Sumber air Air permukaan Air tanah Kualitas air Kurang baik Baik Kualitas bakteriologis Kontaminasi Tidak terkontaminsi Persediaan Kering pada musim kemarau Tetap ada sepanjang tahun Menurut Asmadi, dkk 2011, air tanah terbagi atas air tanah dangkal dan air tanah dalam. Universitas Sumatera Utara a. Air tanah dangkal terjadi karena adanya daya proses peresapan air dari permukaan tanah. Air tanah dangkal berada pada kedalaman 15m sebagai sumur air minum, ditinjau dari kualitas air ini lebih baik namun kuantitas kurang cukup karena tergantung dengan musim. b. Air tanah dalam terdapat setelah lapis rapat air yang pertama. Pengambilan air sumur dalam tidak semudah pengambilan air sumur dangkal karena harus digunakan bor dan memasukkan pipa kedalamnya. Biasanya kedalaman sumur dalam antara 100-300m . Menurut depkes RI 1992 persyaratan kesehatan sumur gali adalah sebagai brikut : 1. Lokasi a. apabila sumber pencemaran terletak lebih tinggi dari sumur gali dan diperkirakan air tanah mengalir ke sumur gali maka jarak minimal sumur gali terhadap sumber pencemaran adalah 11 meter b. jika jarak sumber pencemaran samalebih rendah dari sumur gali maka jarak minimal sumur gali terhadap sumber pencemaran adalah 9 meter c. sumber pencemaran adalah jamban, air kotorcomberan, tempat pembuangan sampah kandang ternak dan sumbersaluran resapan 2. Lantai Lantai harus kedap air minimal harus 1 meter dari sumur dan air kotor, mudah untuk dibersihkan, tidak menyebabkan ganangan air , kemiringan minimal 1-5 ͦ Universitas Sumatera Utara 3. SPAL SPAL harus kedap air , tidak menimbulkan genangan air dan kemiringannya minimal 2 ͦ 4. Bibir sumur Bibir sumur minimal 80 cm dari lantai, bahan kuat dan kedap air 5. Diding sumur Diding sumur minimal 3 meter dari permukaan tanah, terbuat dari bahan yang kuat dan kedap air 6. Tutup sumur Jika pengambilan air dengan pompa tangan dan listrik sumur harus ditutup 7. Timba ember tali Jika pengambilan dengan timba maka harus di sediakan timba khusus untuk mencegah pencemaran, timba harus di gantung dan tidak boleh di letakkan di lantai Sumur sanitasi adalah jenis sumur yang telah memenuhi persyaratan sanitasi dan terlindung dari kontaminasi air kotor. Untuk membuat sumur sanitasi, menurut Chandra 2007, persyaratan berikut ini harus terpenuhi : 1. Lokasi Langkah pertama adalah menentukan tempat yang tepat untuk membangun sumur. Sumur harus berjarak minimal 15 meter dan terletak lebih tinggi dari sumber pencemaran. Universitas Sumatera Utara 2. Dinding sumur Dinding sumur harus dilapisi dengan batu yang disemen. Pelapisan dinding tersebut paling tidak sedalam 6 meter dari permukaan tanah. 3. Dinding parapet Dinding parapet merupakan dinding yang membatasi mulut sumur dan harus dibuat setinggi 70-75cm dari permukaan tanah. Dinding ini merupakan satu kesatuan dengan dinding sumur. 4. Lantai kaki lima Lantai kaki lima harus terbuat dari semen dan lebarnya lebih kurang 1 meter keseluruh jurusan melingkari sumur dengan kemiringan sekitar 10 o kearah tempat pembuangan air drainase. 5. Drainase Drainase atau saluran pembuangan air harus dibuat menyambung dengan parit agar tidak terjadi genangan air disekitar sumur. 6. Tutup sumur Sumur sebaiknya ditutup dengan penutup terbuat dari batu terutama pada sumur umum. Tutup semacam itu dapat mencegah kontaminasi langsung pada sumur. 7. Pompa tanganlistrik Sumur harus dilengkapi dengan pompa tangan atau listrik. Pemakaian timba dapat memperbesar terjadinya kontaminasi. Universitas Sumatera Utara 8. Tanggung jawab pemakai Sumur umum harus dijaga kebersihannya bersama-sama oleh masyarakat karena kontaminasi dapat terjadi setiap saat. 9. Kualitas Kualitas air perlu dijaga terus melalui pelaksanaan pemeriksaan fisik, kimia, maupun pemeriksaan bakteriologis secara teratur, terutama pada saat terjadinya wabah muntaber atau penyakit saluran pencernaan lainnya.

2.2 Pencemaran Air

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 173MenkesVII77 Pencemaran Air adalah suatu peristiwa masuknya zat kedalam air yang mengakibatkan kualitas mutu air tersebut menurun sehingga dapat mengganggu atau membahayakan kesehatan masyarakat, sedangkan menurut Peraturan Pemerintah RI no. 20 tahun 1990 Pencemaran Air adalah masuknya atau dimasukkannya mahkluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain kedalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang membahayakan yang mengakibatkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Menurut Sutejo dalam tesis Maimudin 2011, air dikatakan tercemar apabila air tersebut tidak dapat digunakan sesuai dengan peruntukannya. Polusi air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal akibat terkontaminasi oleh materian dan partikel, dan bukan dari proses pemurnian. Air sungai dikatan tercemar apabila Universitas Sumatera Utara badan air tersebut tidak sesuai lagi dengan peruntukannya dan tidak dapat lagi mendukung kehidupan biota yang ada didalamnya.

2.2.1 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pencemaran Air Tanah

1. Mikroorganisme Salah satu indikator bahwa air tercemar adalah adanya mikroorganisme pathogen dan non pathogen didalamnya. Danau atau sungai yang terkontaminasitercemar mempunyai spesies mikroorganisme yang berlainan dari air yang bersih. Air yang tercemar umumnya mempunyai kadar bahan organik yang tinggi sehingga pada umumnya banyak mengandung mikroorganisme heterotropik. Mikroorganisme heretropik akan menggunakan bahan organik tersebut untuk metabolisme, misalnya bakteri coliform. 2. Curah Hujan Curah hujan di suatu daerah akan menentukan volume dari badan air dalam rangka mempertahankan efek pencemaran terhadap setiap bahan buangan di dalamnya deluting effects. Curah hujan yang cukup tinggi sepanjang musim dapat lebih mengencerkan mendispersikan air yang tercemar. 3. Kecepatan Aliran Stream Flow Bila suatu badan air memiliki aliran yang cepat, maka keadaan itu dapat memperkecil kemungkinan timbulnya pencemaran air karena bahan polutan dalam air akan lebih cepat terdispersi. 4. Kualitas Tanah Universitas Sumatera Utara Kualitas tanah pasir atau lempeng juga mempengaruhi pencemaran air, ini berkaitan dengan pencemaran tanah yang terjadi di dekat sumber air. Beberapa sumber pencemaran tanah dapat berupa bahan beracun seperti pestisida, herbisida, logam berat dan sejenisnya serta penimbunan sampah secara besar-besaran misalnya open dumping.

2.2.2 Sumber Pencemar Air

Dokumen yang terkait

Analisis Peran Bpr Syariah Bagi Pengembangan Ukm Di Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal

5 83 92

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah Studi Kasus Desa Huta Tonga AB Kecamatan Tambangan Kabupaten Mandailing Natal

18 143 81

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kadar Merkuri 9Hg) pada Air Sumur Penduduk di Desa Tamiang Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal

0 71 111

Pengaruh Karakteristik dan Alat Pelindung Diri (APD) yang Digunakan para Pekerja Penambang Emas terhadap Kejadian Dermatitis Kontak di Desa Tamiang Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal

3 92 80

Analisis Kandungan Merkuri Pada Air Sungai Dan Ikan Akibat Tambang Emas Tradisional Serta Tata Cara Penggunaan Merkuri oleh Penambang Emas Di Desa Hutapungkut Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal

9 137 82

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Penyuluh pertanian di Kabupaten Mandailing Natal

12 173 90

Gambaran Penyediaan Pangan dan Status Gizi Balita pada Keluarga petani di Desa Hutapungkut Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011.

6 60 72

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kadar Merkuri 9Hg) pada Air Sumur Penduduk di Desa Tamiang Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal

0 2 7

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah Studi Kasus Desa Huta Tonga AB Kecamatan Tambangan Kabupaten Mandailing Natal

0 0 19

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Penyuluh pertanian di Kabupaten Mandailing Natal

0 0 17