Pada dasarnya air tanah dapat berasal dari air hujan presipitasi, baik melalui proses infiltrasi secara langsung ataupun secara tak langsung dari air sungai, danau,
rawa dan genangan air lainnya. Air yang terdapat di rawa-rawa marshes seringkali dikategorikan sebagai peralihan antara air permukaan dan air tanah. Dinamika
pergerakan air tanah pada hakikatnya terdiri atas pergerakan horizontal air tanah; infiltrasi air hujan, sungai, danau, dan rawa ke lapisan akifer; dan menghilangnya atau
keluarnya air tanah melalui sumur spring, pancaran air tanah, serta aliran tanah memasuki sungai dan tempat-tempat lain yang merupakan tempat keluarnya air tanah.
Menurut Linsley 2005, langsung dibawah permukaan, pori-pori tanah berisi air dan udara dalam jumlah yang berbeda-beda. Setelah hujan, air bergerak ke bawah
melalui zona aerasi. Sejumlah air beredar dalam tanah dan ditahan oleh gaya-gaya kapiler pada pori-pori yang kecil atau tarikan molekuler disekeliling partikel-partikel
tanah. Air pada lapisan atas zona aerasi dikenal sebagai lengas tanah soil moisture. Bila kapasitas retensi dari tanah pada zona aerasi telah dihabiskan, air akan bergerak
dibawah lagi ke dalam daerah dimana pori-pori tanah atau batuan terisi air. Air di dalam zona jenuh zona of saturation ini disebut air tanah. Di atas zona jenuh
terdapat lapisan kapiler, dimana pori-pori air yang kecil berisi air yang diangkat oleh kegiatan kapiler dari zona jenuh.
2.1.5.2 Pergerakan Air Tanah
Menurut Islami 1995, status air di dalam tanah selalu berubah, air di dalam tanah dapat bertambah karena adanya pengairan, hujan, pengembunan dan lain
sebagainya. Sebaliknya air di dalam tanah juga dapat berkurang karena penguapan,
Universitas Sumatera Utara
transpirasi dan pengatusan. Di dalam tanah, status air di suatu tempat berbeda-beda, karena adanya perbedaan status atau energi air tanah inilah, maka air di dalam tanah
akan bergerak dari tempat yang status energinya tingi ke tempat yang status energinya rendah. Berdasarkan sifat cairan yang bergerak, pergerakan air di dalam
tanah dapat digolongkan menjadi 2 golongan yaitu: 1.
Pergerakan air jenuh Dalam pergerakan air jenuh diangap semua pori berisi air dan bahan yang
bergerak sebagian besar berbentuk cair. Untuk tanah tidak jenuh, mekanisme pergerakan air tergantung tingkat kejenuhan kandungan air. Jika kandungan
air tinggi pergerakan dalam bentuk cair lebih besar, dan sebaliknya jika kandungan air rendah yang dominan ialah pergerakan dalam bentuk uap.
Pergerakan air di dalam bentuk cairan terutama disebabkan oleh perbedaan potensial matriks, yang terjadi karena perbedaan kandungan air tanah.
Disamping air tanah juga bergerak karena pengaruh gaya fisiko-kimia yang berhubungan dengan interaksi antara liat dan air juga karena perbedaan
konsentrasi larutan. Pergerakan air tanah terjadi karena keadaan air yang mempunyai potensial matriks tinggi kearah air yang mempunyai potensial
matriks rendah. Air akan bergerak dari larutan yang konsentrasinya rendah ke arah larutan yang konsentrasinya tinggi.
2. Pergerakan air tidak jenuh
Sebagian besar proses pergerakan air di dalam tanah terjadi pada kondisi tidak jenuh. Pada kondisi itu air di samping bergerak dalam bentuk cairan juga
Universitas Sumatera Utara
dalam bentuk uap air. Dalam keadaan jenuh pun tidak semua pori berisi air, pori yang terisi udara dapat mencapai 2-12. Pada pergerakan air tidak jenuh
kandungan air tanah selalu berubah dengan perubahan waktu. Perubahan itu menyebabkan adanya perubahan komplek pada parameter lainnya dalam hal
ini potensial air tanah dan konduktivitas. Pergerakan air tidak jenuh sebagian berbentuk cairan dan sebagian lainnya berbentuk gas.
Menurut Soemarto 1995, gerakan air tanah dalam keadaan sebenarnya tidak berubah. Gerakan tersebut dikuasai oleh prinsip-prinsip hidrolika yang telah tersusun
baik. Terhadap aliran air tanah lewat aquifer, yang pada umumnya merupakan media tiris, dapat diberlakukan hukum DARCY yang sangat terkenal. Permeabilitas, yang
merupakan ukuran kemudian aliran lewat media tersebut, merupakan konstante penting dalam persamaan aliran. Penentuan besarnya permeabilitas secara langsung
dapat dilakukan melalui pengukuran-pengukuran di lapangan atau dilaboratorium. Informasi mengenai gerakan air tanah dapat diperoleh dengan memberikan suatu zat
kedalam aliran yang kemudian dirumut dalam ruang dan waktu.
2.1.5.3 Sumber Air Tanah