Hubungan Jarak Sumber Pencemar dengan Sumur terhadap Kadar Merkuri Hg pada Air Sumur

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Hubungan Jarak Sumber Pencemar dengan Sumur terhadap Kadar Merkuri Hg pada Air Sumur

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p-value untuk jarak sumber pencemar terhadap kadar merkuri Hg pada air sumur adalah 0,000 p0,05, yang berarti terdapat hubungan yang bermakna. Jarak sumber pencemar mempengaruhi kadar merkuri Hg yang terdapat di dalam air sumur. Semakin dekat jarak sumber pencemar dengan sumur maka semakin tinggi kadar merkuri pada air sumur. Dari hasil penelitian didapat kadar merkuri Hg 0,00184 pada jarak 30 cm sedangkan kadar merkuri Hg 0,00064 pada jarak 30 m. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat bahwa terdapat hubungan antara jarak sungai sebagai sumber pencemar dengan kadar merkuri di dalam air sumur. Dimana terlihat semakin dekat jarak sungai dengan sumur maka kadar merkuri Hg dalam air sumur semakin tinggi. Salah satu faktor yang memengaruhi tercemarnya air tanah disuatu lokasi adalah jarak horizontal antara sumber pencemar dengan sumur. Dengan kata lain semakin dekat jarak antara sumber pencemar dengan sumur maka semakin cepat zat pencemar masuk kedalam sumur. Air tanah membutuhkan energi untuk bergerak. Air tanah mempunyai energi dalam bentuk energi mekanik, energi ternal, dan energi kimia. Energi yang dimiliki oleh air tanah ini dapat berbeda dalam pengertian ruang, yaitu berbeda dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Perbedaan energi tersebutlah yang Universitas Sumatera Utara menyebabkan air akan mengalir dari lokasi yang mempunyai energi lebih tinggi ke tempat yang mempunyai energi lebih rendah untuk menyamakan energinya Notodarmojo, 2005. Berdasarkan hasil penelitian dari 30 sampel air sumur penduduk, terdapat 16 air sumur yang memiliki kadar merkuri di atas baku mutu. Air sumur yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah air sumur yang digunakan sebagai air bersih dan air minum bagi penduduk setempat. Kadar merkuri yang paling tinggi adalah 0,00207 mgl, nilai tersebut jauh diatas baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 416MENKESPERIX1990 baku mutu untuk merkuri adalah 0,001 mgl. Menurut WHO, 2005 asupan perhari air minum yang mengandung merkuri dengan nilai LOAEL untuk efek ginjal adalah 1,9 mgkg bbhari, untuk NOAEL 0,23 mgkg bbhari. Merkuri yang mencemari sumur penduduk diduga berasal dari tambang emas tradisional yang terdapat disekitar pemukiman penduduk. Aktivitas penambangan emas yang dilakukan dialiran sungai Batang Gadis dengan menggunakan merkuri sebagai pemisah emas dari bebatuan. Sumur penduduk berada dialiran sungai tersebut dengan jarak sungai terhadap sumur minimal 0,7m dan maksimal 30m. Limbah yang mengandung merkuri dengan kadar yang bervariasi langsung dibuang kebadan sungai batang gadis tanpa mengalami pengolohan terlebih dahulu. Tambang emas seharusnya memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL yang terdiri dari bak-bak penampungan. Menurut Chandra 2007, proses pengolahan Universitas Sumatera Utara limbah dapat digolongkan menjadi 5 tingkatan. Namun, tidak berarti bahwa semua tingkatan harus dilalui karena pilihan tingkatan proses tetap bergantung pada kondisi limbah yang diketahui dari hasil pemeriksaan laboratorium.

5.2 Hubungan KonstruksiFisik Sumur terhadap Kadar Merkuri Hg pada Air Sumur

Dokumen yang terkait

Analisis Peran Bpr Syariah Bagi Pengembangan Ukm Di Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal

5 83 92

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah Studi Kasus Desa Huta Tonga AB Kecamatan Tambangan Kabupaten Mandailing Natal

18 143 81

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kadar Merkuri 9Hg) pada Air Sumur Penduduk di Desa Tamiang Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal

0 71 111

Pengaruh Karakteristik dan Alat Pelindung Diri (APD) yang Digunakan para Pekerja Penambang Emas terhadap Kejadian Dermatitis Kontak di Desa Tamiang Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal

3 92 80

Analisis Kandungan Merkuri Pada Air Sungai Dan Ikan Akibat Tambang Emas Tradisional Serta Tata Cara Penggunaan Merkuri oleh Penambang Emas Di Desa Hutapungkut Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal

9 137 82

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Penyuluh pertanian di Kabupaten Mandailing Natal

12 173 90

Gambaran Penyediaan Pangan dan Status Gizi Balita pada Keluarga petani di Desa Hutapungkut Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011.

6 60 72

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kadar Merkuri 9Hg) pada Air Sumur Penduduk di Desa Tamiang Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal

0 2 7

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah Studi Kasus Desa Huta Tonga AB Kecamatan Tambangan Kabupaten Mandailing Natal

0 0 19

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Penyuluh pertanian di Kabupaten Mandailing Natal

0 0 17