limbah dapat digolongkan menjadi 5 tingkatan. Namun, tidak berarti bahwa semua tingkatan harus dilalui karena pilihan tingkatan proses tetap bergantung pada kondisi
limbah yang diketahui dari hasil pemeriksaan laboratorium.
5.2 Hubungan KonstruksiFisik Sumur terhadap Kadar Merkuri Hg pada Air Sumur
Berdasarkan analisa data variabel konstruksi atau fisik sumur yamg memiliki korelasi terhadap kadar merkuri pada air sumur adalah variabel drainase dengan nilai
p = 0,239 dan variabel tutup sumur dengan nilai p = 0,244. Menurut Depkes RI 1992 persyaratan kesehatan sumur gali adalah Lantai
harus kedap air minimal harus 1 meter dari sumur dan air kotor, mudah untuk dibersihkan, tidak menyebabkan ganangan air, kemiringan minimal 1-5
ͦ. SPAL harus kedap air, tidak menimbulkan genangan air dan kemiringannya minimal 2
ͦ. Bibir sumur minimal 80 cm dari lantai, bahan kuat dan kedap air. Dinding sumur minimal 3
meter dari permukaan tanah, terbuat dari bahan yang kuat dan kedap air. Jika pengambilan dengan timba maka harus di sediakan timba khusus untuk mencegah
pencemaran, timba harus di gantung dan tidak boleh di letakkan di lantai. Dari 30 sampel sumur terdapat 9 sumur yang tidak memiliki drainase. Dari
hasil observasi terdapat sumur yang berada di luar rumah dan tidak memiliki dinding parapet. Pada saat musim hujan sungai Batang Gadis akan meluap dan
mengakibatkan banjir atau genangan air dihalaman rumah penduduk, sehingga sumur yang berada di luar rumah dan tidak memiliki tutup sumur akan tercemar oleh air
sungai Batang Gadis.
Universitas Sumatera Utara
5.3 Hubungan Suhu Air Sumur terhadap Kadar Merkuri Hg pada Air Sumur
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan rata-rata mean suhu air sumur dilokasi penelitian adalah 24,27
C dengan suhu terendah adalah 22 C dan suhu
tertinggi adalah 26 C. Data penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapatnya
perbedaan proporsi kadar merkuri Hg pada air sumur antara suhu lebih rendah dari 24,27
C dengan suhu yang lebih tinggi dari 24,27 C. Dengan nilai p-value untuk
variabel suhu air sumur terhadap kadar merkuri Hg adalah 0,760 0,05 yang berarti air sumur dengan suhu lebih dari 24,27
C tidak berpengaruh terhadap kadar merkuri dalam air sumur. Suhu tersebut tidak melebihi suhu normal atau suhu
ruangan, sehingga zat kimia tidak mengalami reaksi. Suhu air sumur dipengaruhi oleh keadaan iklim Desa Tamiang yang berkisar 23
C - 32 C.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 416MENKES PERIX1990, suhu merupakan salah satu syarat kualitas fisik air. Temperatur air
akan memengaruhi penerimaan masyarakat akan air tersebut dan dapat pula mempengaruhi reaksi kimia dalam pengolahannya terutama apabila temperatur sangat
tinggi. Temperatur yang diinginkan adalah ± 3 C suhu udara disekitarnya yang dapat
memberikan rasa segar, tetapi iklim setempat atau jenis dari sumber-sumber air akan memengaruhi temperatur air. Disamping itu, temperatur pada air mempengaruhi
secara langsung toksisitas banyaknya bahan kimia pencemar, pertumbuhan mikroorganisme, dan virus. Temperatur atau suhu air diukur dengan menggunakan
termometer air.
Universitas Sumatera Utara
Pada suhu yang lebih tinggi, molekul bergerak lebih cepat sehingga energi kinetiknya bertambah. Peningkatan energi kinetik menyebabkan kompleks teraktivasi
lebih cepat terbentuk karena energi aktivasi lebih cepat terlampaui.Dengan demikian, reaksi berlangsung lebih cepat. Semakin Tinggi Suhu, maka laju reaksinya akan
semakin cepat. Pada umumnya, laju reaksi menjadi 2 kali lebih besar jika temparatur dinaikkan 10C.
Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu pada suatu reaksi yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif
bergerak Wikipedia, 2013.
5.4 Hubungan Umur Sumur terhadap Kadar Merkuri Hg pada Air Sumur