Kerangka Konsep Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Analisa Data

2.6 Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kadar Merkuri Hg Pada Air Sumur: 1. Jarak sumber pencemar dengan sumur 2. Konstruksifisik sumur 3. Suhu air sumur 4. Umur sumur 5. Kedalaman Sumur 6. Porositas tanah Kadar Merkuri Hg Pada Air Sumur Universitas Sumatera Utara BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan desain crossectional study yang bertujuan untuk melakukan analisis dinamika korelasi antara variabel bebas independen dengan variabel terikat dependen atau antara faktor resiko terhadap faktor efek. Yang dimaksud faktor efek adalah suatu akibat dari adanya faktor resiko, sedangkan faktor resiko adalah suatu fenomena yang mengakibatkan terjadinya efek pengaruh. Dalam penelitian ini yang menjadi vaiabel bebas adalah beberapa faktor yang memengaruhi kadar merkuri Hg pada air sumur sedangkan variabel terikatnya adalah kadar merkuri pada air sumur.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tamiang, Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara pada bulan April – Mei 2013. Letak Geografis Desa Tamiang sebelah Barat berbatasan dengan Tamiang Jae, sebelah Timur berbatasan dengan Tamiang Julu, sebelah Selatan berbatasan dengan Tamiang Dolok, sebelah Utara berbatasan dengan Tamiang Lombang. Alasan pemilihan lokasi adalah: 1. Kegiatan penambangan emas tradisional di Desa Tamiang tidak memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL sehingga limbah dari kegiatan tersebut dibuang kesungai. Universitas Sumatera Utara 2. Terdapat sumur penduduk disepanjang aliran sungai yang digunakan sebagai sumber air bersih dan air minum oleh penduduk desa tersebut. 3. Beberapa sumur penduduk berada pada jarak kurang dari 10M, serta bangunan atau fisik sumur yang tidak memenuhi syarat. 3.3. Objek Penelitian dan Sampel 3.3.1. Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sumur yang berjumlah 73 sumur yang terdapat di Desa Tamiang Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal pada tahun 2013 yang dijadikan sebagai sumber air minum.

3.3.2. Sampel

Rumus besar sampel yang digunakan untuk penelitian korelatif dalam Dahlan 2010, sebagai berikut: n = � Z α+Zβ 0,5 ln 1+r 1−r � � + 3 = � 1,96+0,842 0,5 ln 1+0,8 1−0,8 � � + 3 = 29,01 = 30 Dimana: Z α = deviat baku alfa Z ᵦ = deviat baku beta r = korelasi minimal yang dianggap bermakna Universitas Sumatera Utara Objek dalam penelitian ini berjumlah sumur yang digunakan penduduk sebagai sumber air bersih dan air minum di Desa Tamiang Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal. 3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang meliputi: kadar merkuri pada air sumur, jarak sumber pencemar terhadap sumur, konstruksifisik sumur, suhu air sumur, umur sumur, kedalaman sumur, porositas tanah.

3.4.2. Data Sekunder

Yang menjadi data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kab. Mandailing Natal berupa data penggunaan galundung dan data hasil pemeriksaan merkuri pada air sungai dari laboratorium, Puskesmas Kecamatan berupa data sepuluh jenis penyakit, Kantor Desa Kelurahan berupa berupa letak geograpis dan profil desa, dan Badan Pusat Statistik BPS Kabupaten Mandailing Natal berupa peta dan jumlah KK yang memiliki sumur. 3.5. Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1. Variabel Penelitian 3.5.1.1.Variabel Independen Variabel independen disebut juga variabel bebas atau pengaruh, karena variabel ini dapat memberikan efek atau pengaruh terhadap variabel dependen. Dalam Universitas Sumatera Utara penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah jarak sumber pencemar terhadap sumur, konstruksifisik sumur, suhu sumur, umur sumur, dan jenis sumur gali atau bor.

3.5.1.2. Variabel Dependen

Variabel dependen disebut juga variabel terikat atau terpengaruh, karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen yaitu kadar merkuri Hg pada air sumur penduduk.

3.5.2. Definisi Operasional

1. Jarak sumber pencemar adalah jarak dari badan air sungai yang menjadi sumber pencemar terhadap sumur yaitu jarak tepi paling dekat terhadap sumur dengan satuan meter. 2. Konstruksi atau fisik sumur yaitu dilihat berdasarkan syarat sumur sanitasi apakah sumur memenuhi syarat. 3. Suhu adalah keadaan suhu pada air sumur yang digunakan oleh penduduk yang didasarkan pada C pada saat pengukuran. 4. Umur sumur adalah lamanya sumur tersebut dari di buatdibangun sampai saat penelitian yang dinyatakan dalam tahun. 5. Kedalaman sumur adalah kedalaman sumur dari tepi atas hingga terdapat air dalam sumur 6. Porositas tanah adalah ukuran pori-pori tanah yang diambil pada jarak 1meter disekitar sumur kearah sungai. Universitas Sumatera Utara 7. Kadar merkuri Hg adalah besarnya jumlah merkuri dengan satuan mgL dalam air sumur yang digunakan sebagai sumber air minum di Desa Tamiang Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal.

3.6. Metode Pengukuran

3.6.1. Variabel Independen

1. Jarak sumber pencemar diukur dengan memnggunakan meteran dari tepi pinggir sungai sampai sumur yaitu jarak tepi paling dekat terhadap sumur. 2. Konstruksi sumurfisik sumur diukur dengan menggunakan lembar observasi sesuai syarat sumur sanitasi. 3. Suhu air sumur diukur dengan menggunakan thermometer air pada saat pengambilan sampel air sumur dinyatakan dengan derjat celcius 4. Umur sumur diukur melalui kuesioner dengan menanyakan kepada pemilik sudah berapa lama sumur tersebut dibuat. 5. Porositas tanah diukur dengan mengambil sampel tanah dan diukur dilaboratorium pertanian. 6. Kedalaman Sumur diketahui dengan menanyakan kepada pemilik sumur. 3.6.2. Variabel Dependen Kadar atau konsentrasi merkuri Hg dalam air sumur dianalisa di laboratorium. Universitas Sumatera Utara

3.6.2.1. Pengambilan Sampel

Sampel air sumur di masukkan ke dalam jerigen plastik yang tidak berwarna. Tambahkan asam nitrat sampai pH ≤ 2 untuk pengawetan sampel. Sampel bisa disimpan selama 6 bulan. Selanjutnya sampel dibawa ke laboratorium untuk di analisa.

3.6.2.2. Prinsip Analisa Merkuri

Pada penelitian ini analisa merkuri dalam air sumur dilakukan dengan menggunakan alat Inductively Cuople Plasma ICP. Dengan adanya aliran gas argon dan medan magnet frekuensi tinggi pada alat tersebut, terbentuklah plasma yang akan menyebabkan atom merkuri mengalami eksitasi berpindahnya elektron terluar kelintasan energi yang lebih tinggi. Elektron yang tereksitasi akan segera kembali ke kondisi ground state kondisi energi terendah. Pada saat kembali ke ground state tersebut terjadi pelepasan energi berupa cahaya, dimana intensitas cahaya yang dipancarkan sebanding dengan konsentrasi merkuri.

3.6.2.3. Cara Kerja

Cara kerja pada pemeriksaan sampel merkuri Hg air sumur menggunakan Standart Method APHA 3030 B 21 th ed tahun 2005 yang diperiksa di laboratoruim Balai Tekhnik Kesehatan Lingkungan Medan. 1. 100 mL sampel yang sudah diasamkan sampai pH 2 dimasukkan ke dalam beaker glass 2. Dilakukan penyaringan dengan kertas saring dan corong. Universitas Sumatera Utara 3. Filtrat hasil penyaringan di analisa dengan mencelupkan selang pengukuran ke dalam filtrat. 4. ICP akan melakukan pembacaan konsentrasi. 5. Hasil akan langsung ditampilkan di layar komputer dalam bentuk konsentrasi dengan satuan mgL. Table 3.1. Definisi Operasional dan Variabel Variabel Defenisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Variabel Independen Jarak Jarak antara sungai dengan sumur yaitu jarak tepi paling dekat terhadap sumur Perhitungan Dengan menggunak an meteran Meter Rasio Konstruksi Fisik Sumur Berdasarkan syarat sumur sanitasi Observasi Lembar observasi 1. Ada 2. Tidak ada Ordin al Suhu Suhu air sumur pada saat pengambilan sampel Perhitungan Thermomet er air Derjat celcius Rasio Umur Sumur Lamanya sumur tersebut yaitu dari dibangun atau dibuat sampai saat penelitian Pertanyaan kuesioner Tahun Rasio Porositas Tanah Porositas tanah diukur dengan mengambil sampel tanah dan diukur dilaboratorium pertanian. Pengukuran Rasio Variabel Dependen Kadar Merkuri Hg Pengukuran kadar Hg air sumur Pengukuran ICP mgl Rasio Universitas Sumatera Utara

3.7 Metode Analisa Data

Analisis data ini dilakukan dengan menggunakan paket program komputer yang meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat. 1. Analisis Univariat Analisis data secara univariat dilakukan untuk menggambarkan karakteristik masing-masing variabel independen dan dependen. Mengingat dua kategori, maka hasil analisis tersebut disajikan dalam bentuk frekuensi. 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Uji yang dilakukan dalam analisis bivariat ini adalah uji Pearson untuk melihat hubungan masing-masing variabel independen dengan variabel dependen yang diamati dikarenakan variabel dependennya berupa data numerik. Jika syarat uji parametrik tidak terpenuhi maka dapat diuji dengan uji Spearman. 3. Analisis Multivariat Analisis Multivariat yaitu analisis lanjutan dari analisis bivariat untuk menganalisis faktor paling dominan yang berpengaruh terhadap kadar merkuri pada air sumur dengan menggunakan uji regresi linier berganda, Rumus matematis untuk regresi adalah: y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 +b 4 X 4 + b 5 X 5 Di mana: y = Variabel terikat x = Variabel bebas a = Konstanta b = nilai koefisien tiap variabel Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Peran Bpr Syariah Bagi Pengembangan Ukm Di Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal

5 83 92

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah Studi Kasus Desa Huta Tonga AB Kecamatan Tambangan Kabupaten Mandailing Natal

18 143 81

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kadar Merkuri 9Hg) pada Air Sumur Penduduk di Desa Tamiang Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal

0 71 111

Pengaruh Karakteristik dan Alat Pelindung Diri (APD) yang Digunakan para Pekerja Penambang Emas terhadap Kejadian Dermatitis Kontak di Desa Tamiang Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal

3 92 80

Analisis Kandungan Merkuri Pada Air Sungai Dan Ikan Akibat Tambang Emas Tradisional Serta Tata Cara Penggunaan Merkuri oleh Penambang Emas Di Desa Hutapungkut Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal

9 137 82

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Penyuluh pertanian di Kabupaten Mandailing Natal

12 173 90

Gambaran Penyediaan Pangan dan Status Gizi Balita pada Keluarga petani di Desa Hutapungkut Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011.

6 60 72

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kadar Merkuri 9Hg) pada Air Sumur Penduduk di Desa Tamiang Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal

0 2 7

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah Studi Kasus Desa Huta Tonga AB Kecamatan Tambangan Kabupaten Mandailing Natal

0 0 19

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Penyuluh pertanian di Kabupaten Mandailing Natal

0 0 17