15
d. Strategi sosial. Dukungan sosial juga dapat menjadi strategi coping stres bagi diri
kita. Dukungan sosial dapat kita dapatkan dengan mengandalkan teman dan keluarga, menemukan kelompok dukungan, dan membantu orang
lain. Dukungan sosial meningkatkan kesehatan sebagian karena kita memililki locus of control internal dan perasaan optimisme.
B. ASI EKSKLUSIF
1. Pengertian Menyusui Eksklusif
Pemberian ASI eksklusif adalah memberikan hanya ASI tanpa makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berusia 6
bulan kecuali obat dan vitamin Roesli, 2000. Bayi dianjurkan diberi ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupannya. Kemudian,
setelah 6 bulan, dilanjutkan dengan didampingi makanan pendamping ASI selama dua tahun. Makanan padat, dapat diperkenalkan pada bayi
pada usia 6 bulan untuk melengkapi nutrisi ASI Hegar, 2010. Badan kesehatan dunia WHO dalam Trihono, Suradi, Oswari,
dan Hendarto, 2011 menganjurkan ASI eksklusif sejak bayi lahir sampai usia 6 bulan dan untuk selanjutnya, bayi tetap diberi ASI beserta
makanan pendamping ASI hingga usia 2 tahun atau lebih.
16
2. Manfaat Pemberian ASI Eksklusif
Dalam artikel ilmiah berdasarkan review yang dilakukan Hegar terhadap penelitian yang dilakukan oleh Department of Nutrition for
Health and Development dan Department of Child and Adolescent Health and Development WHO pada tahun 2002, serta penelitian yang
dilakukan oleh Carfoot, Williamson, dan Dickson tahun 2005, dan juga penelitian yang dilakukan oleh Kostrya dan Mazur pada tahun 2002
membuktikan bahwa ada banyak manfaat yang ditemukan dalam praktek pemberian ASI eksklusif Hegar, 2010. Manfaat tersebut
antara lain:
a. Bagi Bayi
1. Perlindungan kesehatan bayi. Menyusui eksklusif selama 6 bulan terbukti memberikan
risiko yang lebih kecil terhadap berbagai penyakit infeksi dan penyakit lainnya di kemudian hari.
2. Kesehatan saluran cerna. Keuntungan lainnya adalah ASI lebih mudah dicerna
daripada susu formula, sehingga saluran cerna dapat melakukan kerjanya secara optimal. Selain itu, ASI keluar langsung dari
payudara, sehingga kemungkinan tercemarnya pun menjadi lebih kecil ketimbang susu formula.
3. Kecerdasan Bayi.
17
Berdasarkan kajian ilmiah, ditemukan bahwa ASI berpengaruh terhadap perkembangan intelektual anak.
4. Rasa aman, nyaman, dan hangat selama menyusui. Bayi menikmati rasa aman, nyaman, hangat, serta
keberadaan ibunya selama menyusu. Khususnya bila terjadi ‘kontak kulit-dengan-kulit’ selama menyusu.
b. Bagi Ibu
1. Praktis dan Ekonomis.
Pemberian ASI tidak perlu melalui proses penyajian dan pensterilan alat makan seperti dot bayi sehingga menjadi lebih
praktis. Selain iu, ASI diproduksi oleh tubuh ibu sehingga lebih ekonomis.
2. Meningkatkan kadar antibodi dalam darah ibu.
Menyusui dapat membuat antibodi yang ada dalam darah ibu secara otomatis akan bertambah, sehingga ibu tidak mudah
terpapar penyakit dan jika ibu terkena penyakit, tubuh ibu akan memproduksi antibodi untuk dirinya sendiri dan juga untuk
anaknya melalui ASI. 3.
Menunda kehamilan. Menyusui dapat berperan sebagai alat kontrasepsi alami.
Selama menyusui, ovulasi akan tertekan, sehingga kemungkinan hamil selama menyusui lebih kecil.
18
3. Gambaran Pemberian ASI di Indonesia.
Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 33 tahun 2012. Tentang pemberian ASI eksklusif. Hak ibu menyusui dan anak untuk mendapatkan
ASI eksklusif sebetulnya dilindungi oleh negara meskipun dalam pelaksanaannya, peraturan tersebut belum tersosialisasikan dengan baik
dan tidak didukung dengan sanksi yang kuat bagi siapa saja yang melanggarnya. Berikut adalah uraian peraturan pemerintah dalam tentang
permberian ASI eksklusif. a. Inisiasi Menyusui Dini
Dalam Pasal 9, pada ayat 1 dikatakan bahwa tenaga kesehatan dan penyelenggara fasilitas pelayanan wajib melakukan inisiasi menyusui
dini. Pada bayi yang baru lahir selama 1 jam. Pada ayat 2 juga dijelaskan bagaimana cara melakukan inisiasi dini sesuai standarat yang
benar. b. Rawat Gabung
Pada pasal 10, ayat 1 dan 2 dikatakan bahwa penyelenggara fasilitas kesehatan wajib menempatkan ibu dan bayi dalam satu ruangan
kecuali ada indikasi dokter untuk memudahkan ibu dalam memberikan ASI eksklusif.
c. ASI Eksklusif 6 Bulan Pada pasal 2 dijelaskan bahwa pengaturan pemberian ASI
eksklusif bertujuan untuk menjamin hak bayi untuk mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan. Serta memberikan perlindungan kepada ibu
19
dalam memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Pada pasal 6 dikatakan bahwa setiap ibu harus memberikan ASI eksklusif kepada
bayi yang baru dilahirkannya. Sebenarnya, ibu bekerja yang menyusui juga dilindungi hak
menyusuinya oleh pemerintah. Hal ini dapat dilihat melalui peraturan perundangan sebagai berikut:
a. Pada pasal 30, ayat 1 dikatakan bahwa pengurus tempat kerja dan penyelengara tempat umum harus mendukung program pemberian
ASI eksklusif. Pada ayat 3 dikatakan bahwa pengurus tempat kerja dan penyelenggara sarana umum harus menyediakan fasilitas
khusus untuk menyusui memerah ASI. b. Pada pasal 34, dikatakan bahwa pengurus tempat kerja wajib
memberikan kesempatan pada ibu bekerja untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi, atau memerah ASI selama waktu kerja di
tempat kerja. c. Pada pasal 35, juga pemerintah mengharuskan pengurus tempat kerja
untuk membuat peraturan internal yang mendukung keberhasilan program ASI eksklusif.
Meskipun peraturan pemerintah tersebut sudah dirumuskan. Namun, petunjuk pelaksanaannya belum diterbitkan, sehingga peraturan
ini belum mampu ditegakkan secara tegas. Selain itu peraturan pemerintah
ini juga
belum disosialisasikan
dengan baik,
pelaksanaannya pun belum sepenuhnya didukung dengan peraturan