53
tertutup semuanya, eee… tertutup. Gak ada jendela. Jadi bener-bener kayak gudang. Tapi ada tempat tidurnya. Buat kita istirahat. Di situ kita biasa
pumpingnya.” WS4 B 40
Selain itu active coping juga dilakukan oleh subjek dalam rangka memerah dimana saja kapan saja. Subjek harus pandai
memanfaatkan kesempatan yang ada. Hal ini terlihat dari kutipan wawancara berikut:
“Oh iya waktu itu mungkin ke Bandung kali ya. Kan itu traveling jarak jauh. Di tol itu saya pumping tetep. Jadi gimana caranya. Di mobil
tuh saya pakai sarung gitu. Sampai si supirnya bilang “ibu kalau kedinginan dimatiin aja AC nya” hehehe “oh gak pak. Gak pa-pa…”
hehehe. Itu jadi… hm… ada sih saat-saat dimana susah kita mau pumping…”
WS4 B 58
a.2. Planning
Planning atau membuat rencana bagaimana mengatasi tekanan dan memikirkan tindakan Carver, dkk, 1989 juga merupakan salah
satu bentuk coping yang digunakan oleh subjek. Bentuk coping ini biasa dilakukan oleh subjek pada saat subjek harus mempersiapkan
diri menghadapi tekanan-tekanan yang akan diterimanya saat akan memenuhi kebutuhan ASI anaknya. Bentuk coping planning yang
dilakukan subjek adalah pada saat subjek membuat target dan perencanaan harian agar ASI perah selalu tercukupi. Hal ini dapat
dilihat dari kutipan wawancara berikut:
“Jadi kalau itu biasanya saya kasih batasan waktu. Kalau udah setengah jam. Pernah waktu itu sampai satu jam atau 2 jam dari jadwal
seharunya. Misalnya dari jam 10 jadi jam 11 atau setengah 12. Itu ya… pernah juga. Karena harus mengerjakan sesuatu ya… entah itu meeting atau
apa. Tapi ya kalau satu jam saya biasa dapat 100, yang tadinya saya mundur satu setengah jam itu bisa dapet 150. Jadi emang ketutuplah istilahnya. Jadi
kalau bawa pulang itu emang targetnya kalau 300ml ketutuplah. Bisa 350
54
atau 300. Jadi meskipun dua… tapi ada juga yang 200 ya itu tergantung suasana hati.
”
WS4 B54
a.3. Suppression of Competting
Bentuk coping suppression of competing juga digunakan oleh subjek. Suppression of competing
adalah coping stres dengan berkonsentrasi penuh pada usaha yang lebih mendekati pemecahan
masalah dan mengesampingkan hal-hal yang dianggap tidak perlu Carver, dkk, 1989. Coping ini digunakan subjek ketika berada dalam
situasi penuh tekanan, sehingga ketenangan dan motivasi sangat dibutuhkan untuk dapat memproduksi ASI
Sebagai contoh ketika subjek mulai tergoda untuk tidak memerah ASI, subjek selalu mengingat rasanya sakit jika ASI tidak dikeluarkan.
Hal ini dapat dilihat dari kutipan wawancara berikut:
“…
Ada sih bisikkan-bisikkan, udahlah gak usah. Masih ada stock di rumah. Tapi ya itu inget lagi saya pernah sakit. Apa ya… pokoknya
gak bisa pegang anak. Dan akhirnya ASIP keluar semua kan. saya langsung mikir ke situ. kalau saya sakit dan di pompa pun gak keluar
ntar bagaimana. Akhirnya saya bersemangat lagi untuk pumping.
” WS4 B 58
b. Emotional Focused Coping b.1. Seeking Social Support for Instrumental Action
Bentuk coping lain yang juga digunakan oleh subjek adalah seeking social support for instrumental action atau upaya mencari
dukungan sosial dari orang lain, berupa bimbingan, nasehat, dan informasi Carver, dkk, 1989. Bentuk coping stres ini digunakan subjek