50
“Jadi pas yang 2 hari saya pekerjaan banyak jadi lewat waktu mompa siang gak mompa sore gak mompa. Itu akhirnya karena gak ngeluarin kan
sakit. Eee… 2 hari setelah itu atau 3 hari setelah itu, produksi ASI ngedrop. Saya biasa pulang bawa 3 atau 4 botol, itu Cuma bawa 2 botol. Jadi nge-drop
sekitar 30 persen kali ya. Jadi ngobrol sama genk mama perah di kantor. “Udah gak pa-pa pompa terus. Emang harus segera di kosongin” akhirnya
saya sakit. Saya pikir ngedrop itu juga gak semata-mata karena ini gak dikeluarkan. Tapi karena saya juga mengkonsumsi antibiotik itu kan. ada
yang bilang konsumsi antibiotik emang bikin seret.
”
WS3 B 65
a.3. Planning
Planning atau membuat rencana bagaimana mengatasi tekanan dan memikirkan tindakan Carver, dkk, 1989 juga
merupakan salah satu bentuk coping yang digunakan oleh subjek. Bentuk coping ini biasa dilakukan oleh subjek pada saat subjek harus
mempersiapkan diri menghadapi tekanan-tekanan yang akan diterimanya saat akan memenuhi kebutuhan ASI anaknya. Bentuk
coping planning yang dilakukan subjek adalah pada saat subjek memikirkan management ASI perah perharinya agar mampu
mencukupi kebutuhan anak. Hal ini dapat dilihat dari kutipan wawancara berikut:
“
Satu bulan masuk kantor ya… saya dapet sekitar 50 an. Dan konsisten. Udahlah target saya segitu. Tinggal verse in verse out aja
konsisten segitu…
”
WS3 B29
b. Emotional Focused Coping b.1. Turning to Religion
Dalam situasi tertekan dan tidak tahu harus berbagi kepada siapa agar dapat tetap fokus memberi ASI eksklusif kepada anaknya,
51
subjek menggunakan bentuk coping turning to religion atau kembali pada ajaran agama untuk mendapatkan kekuatan dan pikiran positif
Carver, dkk, 1989. Seperti dapat dilihat dalam kutipan wawancara berikut:
“…Udahlah kerja itu ibadah, ngurusin suami sama anak-anak juga ibadah. Kalau saya bisa jalanin dua-duanya ya udah… Trus saya pikir gak
ada lah yang bisa nyamain ciptaan Tuhan. Ya itu kenapa saya masih mau tetep itu karena saya mau yang terbaik untuk anak saya…”
WS3 B 69
b.2. Seeking Social Support for Emotional Reason.
Bentuk coping stres lain yang juga digunakan oleh subjek adalah seeking social support for emotional reason atau mencari
dukungan sosial untuk membantu emosi kita. Misalnya mencari rasa simpati, pengertian, dan dukungan moral Carver, dkk, 1989. Bentuk
coping coping ini dilakukan subjek ketika produksi ASI nya dirasa menurun dan membuatnya tertekan. Situasi menekan yang
membuatnya harus menghibur dirinya sendiri dan menaikkan lagi semangatnya agar dapat kembali fokus membuat bentuk coping ini
digunakan. Hal ini dapat dilihat dari kutipan wawancara berikut.
“Ya udah hari pertama masih kurang. Udah trus, udah akhirnya ngobrol-ngobrol di BBM apa sama-sama ibu-ibu mama perah juga “udah
jangan stres… kalau stres nanti ini. Udah jangan dipikirin… kangen anak… udah pasang foto aja, pasang foto.” Jadi di ruang pumping itu dipasang foto
bayi-bayi nya ibu itu buat penyemangat. “ayo semangat-semangat.” Gitu kan. kadang-kadangkan jadwalnya suka beda-bedakan… yaudah itu pompa,
sore pompa.”
WS3 B 42