Pengertian Menyusui Eksklusif ASI EKSKLUSIF
19
dalam memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Pada pasal 6 dikatakan bahwa setiap ibu harus memberikan ASI eksklusif kepada
bayi yang baru dilahirkannya. Sebenarnya, ibu bekerja yang menyusui juga dilindungi hak
menyusuinya oleh pemerintah. Hal ini dapat dilihat melalui peraturan perundangan sebagai berikut:
a. Pada pasal 30, ayat 1 dikatakan bahwa pengurus tempat kerja dan penyelengara tempat umum harus mendukung program pemberian
ASI eksklusif. Pada ayat 3 dikatakan bahwa pengurus tempat kerja dan penyelenggara sarana umum harus menyediakan fasilitas
khusus untuk menyusui memerah ASI. b. Pada pasal 34, dikatakan bahwa pengurus tempat kerja wajib
memberikan kesempatan pada ibu bekerja untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi, atau memerah ASI selama waktu kerja di
tempat kerja. c. Pada pasal 35, juga pemerintah mengharuskan pengurus tempat kerja
untuk membuat peraturan internal yang mendukung keberhasilan program ASI eksklusif.
Meskipun peraturan pemerintah tersebut sudah dirumuskan. Namun, petunjuk pelaksanaannya belum diterbitkan, sehingga peraturan
ini belum mampu ditegakkan secara tegas. Selain itu peraturan pemerintah
ini juga
belum disosialisasikan
dengan baik,
pelaksanaannya pun belum sepenuhnya didukung dengan peraturan
20
pemerintah daerah, sehingga sanksi atas segala bentuk pelanggaran ataupun penghalangan dalam praktek pemberian ASI eksklusif bisa
dikatakan kurang tegas, sebagian rumah sakit di beberapa kota besar di Indonesia telah memberlakukan praktek rumah sakit sayang ibu dan
bayi. Tercatat, ada 26 rumah sakit terbaik dari 26 provinsi yang telah memenuhi 10 kriteria sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri
Kesehatan nomor 2731997 tentang Air Susu Ibu ASI Eksklusif. Di antaranya adalah tidak memasang iklan susu formula serta mendukung
upaya ibu untuk memberikan ASI Eksklusif.