Pemahaman Jurnal Umum TINJAUAN PUSTAKA

Beberapa teknik motivasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran sebagai berikut Uno, 2011:34-37: a. Pernyataan penghargaan secara verbal b. Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan c. Menimbulkan rasa ingin tahu d. Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa e. Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa f. Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar g. Gunakan kaitan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan suatu konsep dan prinsip yang telah dipahami h. Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya i. Menggunakan simulasi dan permainan j. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahirannya di depan umum k. Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar l. Memahami iklim sosial dalam sekolah m. Memanfaatkan kewibawaan guru secara tepat n. Memperpadukan motif-motif yang kuat o. Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai p. Merumuskan tujuan-tujuan sementara q. Memberikan hasil kerja yang telah dicapai r. Membuat suasana persaingan yang sehat di antara para siswa s. Mengembangkan persaingan dengan diri sendiri t. Memberikan contoh yang positif

E. Pemahaman

1. Pengertian Pemahaman Menurut W.J.S Poerwodarminto 1994 dalam kamus Bahasa Indonesia, pemahaman berasal dari kata “Paham” yang artinya mengerti benar tentang sesuatu hal http:cirukem.orgpendidikan-cirukempenelitian. Suharsimi 1995:136, menyatakan pemahaman comprehension adalah mempertahankan, membedakan, menduga estimates, menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan. Dengan pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana di antara fakta –fakta atau konsep. Pembelajaran yang telah dilaksanakan lebih mengaktifkan siswa untuk telibat selama proses pembelajaran berlangsung. Interaksi antara guru dengan siswa lebih akrab sehingga guru lebih mengenal anak didiknya dengan baik. Menurut Nasution 2006:49, ada tiga kemampuan pemahaman yang terdiri dari : 1. Menerjemahkan translation yang berarti kemampuan dalam menerjemahkan konsep abstrak menjadi suatu model simbolik untuk mempermudah orang untuk mempelajarinya. 2. Menginterpretasi interpretation yang berarti kemampuan untuk mengenal dan memahami. 3. Mengektrapolasi extrapolation yang berarti kemampuan untuk memperluas persepsi dalam arti dimensi, kasus atau masalah.

F. Jurnal Umum

1. Pengertian Jurnal Umum Jurnal merupakan media dalam proses akuntansi yang menjadi dasar penentuan ke akun mana suatu transaksi dicatat, berapa jumlah uang yang dicatat, di sisi mana dicatat, dan keterangan singkat tentang transaksi Alam, 2006:203. Jadi jurnal dapat diartikan sebagai media pencatatan sistematis yang menjadi sumber atau dasar untuk pencatatan dalam akun. 2. Fungsi Jurnal Umum Terdapat beberapa fungsi jurnal sebagaimana akan diuraikan di bawah ini Alam, 2006:203: a. Fungsi pencatatan Jurnal menentukan ke akun mana dan dengan jumlah berapa suatu transaksi dicatat. b. Fungsi hitoris Jurnal dicatat dengan mendahulukan transaksi yang lebih dulu dilakukan sesuai dengan urutan waktu terjadi. Misalnya, trasaksi tanggal 5 Januari lebih dahulu dicatat dari tanggal 10 Januari. Dengan mencatat transaksi lebih dahulu, berarti jurnal melakukan fungsi hitoris. c. Fungsi analisis Untuk menentukan nama akun, jumlah uang yang dicatat, dan di sisi mana debet atau kredit pencatatan dilakukan, bukti transaksi terlebih dahulu dianalisis. Hasil analisis itulah yang dicatat pada jurnal. d. Fungsi instruktif Jurnal merupakan suatu perintah atau instruksi. Akun harus diisi sesuai dengan apa yang tercatat pada jurnal. Jika instruksi jurnal tidak diikuti, maka pengisian akun akan salah. e. Fungsi informatif Jurnal menyajikan tanggal, nama akun, keterangan singkat mengenai transaksi, dan jumlah uang yang terlibat dalam suatu transaksi. Menurut Suwardjono 2009:150, ada beberapa aspek yang menjadikan jurnal cukup bermanfaat diantaranya: a. Aspek riwayat transaksi Dengan buku jurnal, paling tidak dapat dipelajari riwayat operasi perusahaan melalui transaksi-transaksi yang dicatat secara runtut waktu. Dengan membaca jurnal, mungkin akan dapat memperoleh gambaran kegiatan perusahaan dalam periode tertentu. b. Aspek deteksi kesalahan Sebagai catatan yang mula-mula terpengaruh oleh transaksi, buku jurnal merupakan tempat yang paling logis untuk diperiksa lebih dahulu untuk mencari sebab-sebab kesalahan. c. Aspek pembagian kerja Dengan adanya buku jurnal akan mudah untuk melakukan pembagian kerja yang mendorong efisiensi. Misalnya saja bila transaksi perusahaan sangat banyak maka tugas penjurnalan dapat diserahkan kepada orang yang berbeda dengan melakukan pengakunan. d. Aspek pengendalian Dengan adanya buku jurnal maka tersedia sarana untuk memverifikasikan bahwa suatu transaksi telah dianalisis dengan benar sesuai dengan buku pedoman akuntansi perusahaan. 3. Bentuk Jurnal Bentuk jurnal umum dapat dilihat di bawah ini: Halaman: Tanggal No. Bukti Pembukuan Akun Keterangan Ref Debet Kredit Dengan bentuk yang demikian, jurnal mampu memenuhi fungsinya seperti diuraikan sebelumnya, yaitu menentukan ke akun mana suatu transaksi dicatat. 4. Langkah-langkah Dalam Membuat Jurnal Menurut Alam 2006:204, untuk menjaga agar tidak terjadi kesalahan dalam pencatatannya, perlu diperhatikan beberapa langkah berikut ini: Langkah 1 : Catatlah tanggal terjadinya transaksi pada kolom tanggal, sesuai dengan tanggal yang tercantum pada bukti transaksi. Penulisan periode akuntansi, misalnya satu tahun, satu bulan, cukup ditulis satu kali saja Langkah 2 : Isilah kolom bukti dengan nomor bukti transaksi Langkah 3 : Pada kolom akunketerangan, tuliskan akun-akun yang mengalami perubahan akibat transaksi. Akun yang didebet ditulis rapat ke garis kolom nomor bukti, sedangkan akun yang dikredit ditulis lebih menjorok ke kanan, sehingga kedua akun tidak sejajar. Tambahkan penjelasan singkat untuk mendukung kolom referensi. Langkah 4 : Istilah kolom debetkredit sesuai dengan jumlah uang yang terlibat dalam transaksi. Langkah-langkah yang biasanya dilakukan pada waktu pengakunan yaitu Suwardjono, 2009:148: a. Membuka halaman buku jurnal yang ayat-ayatnya akan diakunkan. b. Membuka halaman atau mencari kartu akun yang sesuai dengan ayat jurnal. c. Mengisi akun dengan data tanggal, keterangan singkat dan jumlah transaksi sesuai yang tertulis dalam buku jurnal jumlah debit ditulis dalam kolom debet akun dan jumlah kredit ditulis dalam kolom kredit. d. Membuat indeks silang atau tanda pengakuan. e. Menghitung saldo baru tiap akun setelah pengakunan dan memberikan tanda D atau K sesuai dengan sifat saldonya. Berikut ini sebagian contoh transaksi serta hasil analisisnya: a. Transaksi pertama tanggal 5 Januari Tuan X menyetorkan modal sebesar Rp 1.000.000,00 Analisis: perusahaan menerima setoran uang dari Tuan X sehingga kas bertambah sebesar Rp 1.000.000,00 di sebelah debet sedangkan modal bertambah di sebelah kredit sebesar Rp 1.000.000,00. Kas Rp 1.000.000,00 Modal Rp 1.000.000,00 b. Transaksi kedua tanggal 7 Januari ada pembelian mesin fotokopi sebesar Rp 200.000,00 Analisis: transaksi ini menyebabkan mesin fotokopi bertambah sebesar Rp 200.000,00 di debet dan kas berkurang sehingga kas akan di kredit Rp 200.000,00 Mesin foto kopi Rp 200.000,00 Kas Rp 200.000,00 c. Transaksi ketiga tanggal 15 januari membayar biaya sewa sebesar Rp 100.000,00 Analisis: transaksi ini menyebabkan biaya sewa bertambah sebesar Rp 100.000,00 di debet dan kas berkurang sehingga kas akan di kredit sebesar Rp 100.000,00 Biaya Sewa Rp 100.000,00 Kas Rp 100.000,00 d. Transaksi keempat tanggal 20 Januari menerima pendapatan jasa fotokopi dalam jumlah besar sebesar Rp 300.000,00 Analisis: transaksi ini menambah kas sehingga kas akan di debet sebesar Rp 300.000 dan menambah pendapatan jasa sehingga pendapatan jasa akan di sebelah kredit sebesar Rp. 300.000,00. Kas Rp 300.000,00 Pendapatan Jasa Rp 300.000,00

G. Kerangka Teoretik

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa SMPN 3 kota Tangerang selatan

1 12 173

Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament pada materi jurnal penyesuaian sebagai upaya meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.

0 15 378

Implementasi model pembelajaran cooperative learning teknik Quick On The Draw untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI SMA Stella Duce 2 : penelitian dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.

2 16 238

Penerapan metode Role Playing untuk meningkatkan pemahaman materi siklus akuntansi perusahaan jasa kelas XI IPS : penelitian dilaksanakan pada kelas XI IPS 2 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

0 0 236

Penerapan metode pembelajaran role playing pada pembelajaran akuntansi untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi siklus akuntansi : penelitian dilakukan pada siswa kelas XI IS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.

0 1 221

Penerapan metode role playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman materi siklus akuntansi perusahaan jasa siswa kelas XII Sosial.

1 13 266

Penetapan metode role playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman materi siklus akuntansi perusahaan dagang siswa kelas XII IPS : studi kasus siswa kelas XII IPS SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.

0 1 299

Penetapan metode role playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman materi siklus akuntansi perusahaan dagang siswa kelas XII IPS studi kasus siswa kelas XII IPS SMA Stella Duce 1 Yogyakarta

2 14 297

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK QUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA (Penelitian dilaksanakan pada siswa Kelas XI IPS 1 SMA STELLA DUCE 2 Yogy

0 2 235

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROLE PLAYING PADA KOMPETENSI DASAR SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN SISWA

1 7 330