E. 1.
2. F.
1. 2.
3. 4.
G. 1.
2. 3.
IV A.
1. 2.
B. 1.
2. Kemampuan khusus dalam pembelajaran
bidang studi Menumbuhkan sikap ekonomis
Menumbuhkan sikap produktif Penilaian proses dan hasil belajar
Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar
Memberikan
tugas sesuai
dengan kompetensi
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan
lancar Menggunakan bahasa tulis yang baik dan
benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang
sesuai PENUTUP
Refleksi dan rangkuman pembelajaran Melakukan refleksi pembelajaran dengan
melibatkan siswa Menyusun rangkuman dengan melibatkan
siswa Pelaksanaan tindak lanjut
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai pengayaan
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
Sumber: lampiran 1 halaman 171 1 Kegiatan membuka pelajaran
Pada awal pembelajaran guru memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran dan media. Guru mengecek kesiapan siswa, guru
melakukan apersepsi, menyampaikan kompetensi yang akan dicapai tapi guru tidak menyampaikan rencana kegiatannya.
2 Kegiatan inti pembelajaran Guru sudah baik dalam menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran. Guru sudah mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan serta mengaitkannya dengan realitas kehidupan.
Guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. Guru sudah mengakomodasikan adanya
keberagaman budaya nusantara. Guru melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan kebiasaan positif dan guru memberikan tugas
sesuai dengan kompetensi serta melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi.
Guru belum melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa. Guru tidak
melaksanakan pembelajaran
secara runtut
serta belum
terkoordinasinya pembelajaran.
Guru tidak
menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media sehingga menghasilkan
pesan yang kurang menarik, guru kurang menggunakan media secara efektif dan efisien. Guru kurang melibatkan siswa dalam
pemanfaatan media. Guru kurang menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Guru kurang memfasilitasi terjadinya
interaksi guru siswa dan siswa-siswa. Guru kurang menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa. Guru tidak menumbuhkan
sikap ekonomis dan sikap produktif. Guru tidak melakukan
penilaian awal dan guru kurang jelas dalam penggunaan bahasa karena terkadang masih sering menggunakan bahasa daerah.
3 Kegiatan penutup Guru belum melakukan refleksi pada akhir pembelajaran,
serta dalam menyusun kesimpulan kurang melibatkan siswa. Guru sudah memberikan arahan, atau tugas sebagai bagian remedi.
b. Observasi pada siswa
Tabel 5.2 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa di Kelas
Sebelum Penelitian NO
ASPEK YANG DIAMATI
YA TDK KETERANGAN
1. Siswa siap
mengikuti proses
pembelajaran √
Siswa menyiapkan alat tulis dan buku tulis untuk mengikuti proses
pembelajaran.
2. Siswa memperhatikan
penjelasan guru √
Pada awal pembelajaran siswa memperhatikan
guru, tetapi
dibagian akhir ada siswa yang sibuk sendiri
3. Siswa menanggapi
pembahasan pelajaran
√ Tidak semua siswa menanggapi pembahasan pelajaran kebanyakan
siswa hanya diam 4. Siswa mencatat hal-
hal penting √ Ada siswa yang mencatat tetapi
kebanyakan tidak mencatat 5. Siswa mengerjakan
tugas dengan baik √ Ada siswa yang masih bingung
dalam mengerjakan
tugasnya, sehingga
dia hanya
melihat pekerjaan temannya
6. Siswa aktif dalam pembelajaran
√ Tidak semua siswa aktif dalam proses pembelajaran
7. Siswa mendapatkan penghargaan
dari guru
baik verbal
maupun non verbal √
Siswa yang menjawab pertanyaan guru diberi pujian dari guru
Sumber: lampiran 1 halaman 174
Tabel 5.2
menunjukkan bahwa
sebelum memulai
pembelajaran, siswa mempersiapkan alat-alat yang digunakan untuk mengikuti pembelajaran. Setelah semua siswa siap, guru mulai
membuka pembelajaran
dengan memberikan
salam dan
menyampaikan materi pembelajaran yang akan dipelajari pada hari itu. Pada awal pembelajaran semua siswa antusias memperhatikan
penjelasan guru, tetapi pada pertengahan pembelajaran ada beberapa siswa yang mulai sibuk dengan dirinya, bicara dengan teman
sebangkunya, bermain laptop, ada juga yang keluar ke kamar mandi. Setelah menjelaskan materi pembelajaran, guru memberikan latihan
soal terkait dengan materi yang dipelajari. Guru memberikan kesempatan siswa untuk maju mengerjakan soal tersebut di papan
tulis. Siswa yang antusias langsung mengerjakan soal dan maju ke depan, sedangkan siswa yang kurang aktif hanya menunggu jawaban
dari teman yang mengerjakan di depan. Dalam pembelajaran hanya sebagian siswa yang mencatat hal-hal penting.
Hasil observasi terhadap kegiatan siswa tersebut menunjukkan bahwa secara umum siswa memiliki motivasi yang rendah selama
proses pembelajaran. Kondisi tersebut sejalan dengan pengukuran tingkat motivasi belajar siswa yang dilakukan peneliti pada akhir
pembelajaran. Instrumen penelitian motivasi belajar terlampir pada lampiran 3 halaman 192. Tabel berikut ini menyajikan deskripsi
motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran. Tabel disusun berdasarkan Penilaian Acuan Patokan II lampiran 9 halaman 265.
Tabel 5.3 Analisis Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penelitian
Based- Line
Sumber : Data primer Tabel 5.3 menunjukkan bahwa persentase siswa yang memiliki
motivasi belajar sangat tinggi adalah 0 siswa 0, persentase siswa yang motivasi belajar tinggi adalah 1 siswa 4,76, persentase siswa
yang memiliki motivasi belajar sedang adalah 12 siswa 57,14, persentase siswa yang memiliki motivasi belajar rendah adalah 8
siswa 38, dan tidak ada siswa 0 yang memiliki motivasi belajar sangat rendah. Rata-rata tingkat motivasi belajar adalah 54,62.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai tingkat motivasi belajar yang sedang yaitu sebanyak 12
siswa atau 57,14.
No. Interval
Frek. Frek. Relatif
Interpretasi
1. 69
– 80 Sangat Tinggi
2. 60
– 68 1
4,76 Tinggi
3. 54
– 59 12
57,14 Sedang
4. 49
– 53 8
38 Rendah
5. 20
– 48 Sangat Rendah
Total 21
100
c. Observasi pada kelas
Tabel 5.4 Hasil Observasi Kondisi Kelas dalam Proses Pembelajaran
Sebelum Penelitian No Deskripsi
Ya Tidak Keterangan
1. Fasilitas di dalam kelas mendukung proses
pembelajaran
Papan tulis,
white board,
viewer , meja dan kursi guru,
buku kemajuan belajar di kelas, kalender, meja dan kursi siswa,
jam dinding,
papan pengumuman kelas, kipas angin
2. Kondisi kelas
mendukung proses
pembelajaran
Siswa siap belajar
3. Siswa membuat keributankegaduhan
Tidak ada 4. Siswa aktif bertanya
pada guru
jika mengalami keasulitan
Sebagian besar siswa hanya diam saja.
5. Siswa mengerjakan latihan soal
Sebagian
besar siswa
mengerjakan latihan soal 6. Siswa aktif bertanya
pada guru
jika mengalami kesulitan
Tidak
7. Adanya kegiatan yang menarik dalam proses
pembelajaran
Guru terkadang sering membuat gurauan
8. Adanya sumber belajar dalam
kelas yang
mendukung proses
pembelajaran Tidak semua siswa memiliki
panduan buku cetak di kelas
Sumber: lampiran 1 halaman 176 Tabel 5.4 menunjukkan bahwa secara fisik ruang kelas XI IPS
3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta cukup nyaman untuk melaksanakan proses belajar mengajar. Dalam kelas terdapat white board, 1 viewer,
1 meja dan 1 kursi guru, 1 buku kemajuan belajar di kelas, 1 kalender, 12 meja siswa, 24 kursi siswa, 1 jam dinding, 1 papan absen, 1 papan
pengumuman. Dalam ruang kelas tersedia ventilasi yang cukup
memadai dan pencahayaan yang terang sehingga sangat mendukung untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Sebelum memulai pelajaran
guru meminta siswa untuk menyiapkan buku yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Pada awal pembelajaran siswa cukup
antusias dan serius mengikuti pembelajaran, tetapi dipertengahan pembelajaran ada beberapa siswa yang sudah mulai bosan dan sibuk
dengan dirinya sendiri. Siswa mulai terlihat jenuh dan mengantuk sehingga guru bercanda sebentar untuk menarik perhatian dan
membangkitkan motivasi belajar siswa lagi. Hanya siswa yang aktif yang mengerjakan latihan soal dan bertanya tentang materi yang
dipelajari bahkan tidak semua siswa memiliki buku sebagai referensi dalam belajar.
d. Wawancara pada siswa Peneliti melakukan wawancara terhadap siswa untuk
mengetahui sejauh mana motivasi yang dimiliki siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran,
siswa menyatakan
bahwa pembelajaran yang biasa dilakukan membosankan dan membuat
ngantuk karena pembelajaran tersebut dilakukan pada pukul 09.30 –
11.00, dan menurut siswa model pembelajaran yang digunakan kurang menarik sehingga siswa merasa jenuh dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi pada guru, observasi pada siswa, observasi pada kelas, dan wawancara pada siswa, berikut ini akan
diuraikan identifikasi permasalahan dan alternatif solusi dari masalah- masalah tersebut:
1 Identifikasi masalah pembelajaran. a Model pembelajaran yang kurang menarik
Selama proses pembelajaran guru menggunakan model pembelajaran ceramah. Siswa merasa bosan apalagi jam
pelajaran diampu pada waktu siang hari. b Siswa kurang terlibat aktif
Selama proses pembelajaran motivasi siswa dalam belajar secara umum rendah. Hal ini berdampak pada pemahaman
siswa terhadap materi kurang. 2 Alternatif solusi permasalahan pembelajaran.
Peneliti dan guru mitra bekerja sama untuk menerapkan model pembelajaran tipe Role Playing. Dalam model pembelajaran
tipe Role Playing siswa diajak untuk memainkan perannya. Ada tiga peran yang diperankan oleh siswa diantaranya sebagai pihak
pembeli dan penjual, bagian keuangan, dan bagian akuntansi. Dengan menggunakan model pembelajaran tipe Role Playing
diharapkan siswa
bersemangat dalam
mengikuti proses
pembelajaran. Mereka tidak merasa bosan dan dapat terlibat aktif selama pembelajaran sehingga pemahaman siswa meningkat.
2. Pelaksanaan Tindakan a. Perencanaan tindakan kelas
Berdasarkan hasil analisis pada kegiatan pendahuluan tindakan kelas bersama guru. Berikut ini disajikan langkah-langkah perencanaan
tindakan: 1 Membagi siswa dalam kelompok
Peneliti bersama guru mitra membagi siswa ke dalam 6 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 siswa yang nanti akan
memainkan perannya masing-masing. Dasar yang digunakan dalam pembentukan kelompok adalah nilai ulangan harian pada materi
sebelumnya. Dalam kelompok terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Berikut ini disajikan tabel hasil
pembagian kelompok:
Tabel 5.5 Daftar Pembagian Kelompok
No. Nama
Kelompok 1. Ovilia Ursulael S
Rinika Elmanti sambo Sharlyne Sinsky Hendra
Petra Lintang Pertiwi
SATU
2. Patrisia Ardiana Budi W
Ruly sauna Stephani Intan Maharani
Yuliana Helery Sura Liarian
DUA 3. RR Florentina Ika Sari
Sa’adiah Jasmine Selvin Manuputty
Priscilla Nadia Putri
TIGA
4. Raden Regina Brilliana D
Ruly Indah Sitompul Theodora Swasti
EMPAT
Yunita Elisabeth Pattihawean 5. Regina Gunadi
Theresia Sagita Estri Yuliana Veni Kurnia
Merry Susana Krey
LIMA 6. Regina Windari
Tristianty Tryas Septi Adriana
Vriska Demartje
ENAM
Sumber: Lampiran 4 halaman 200 2 Peneliti bersama guru mitra menyiapkan perangkat diantaranya
adalah materi pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, pre-test, post-test, LKS, kuesioner, instrumen refleksi pada
guru, instrumen refleksi pada siswa dan skenario pembelajaran. 3 Peneliti bersama guru mitra mendiskusikan alur pelaksanaan model
pembelajaran kooperatif tipe Role Playing dan menyiapkan tugas masing-masing peran dalam penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Role Playing. 4 Peneliti
bersama guru
mitra menyiapkan
media-media pembelajaran yang dibutuhkan dalam model pembelajaran
kooperatif tipe Role Playing. Media tersebut diantaranya yaitu skenario proses pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Role Playing, kursi, meja, papan nama, uang-uangan, intruksi tiap bagian, mekanisme model
pembelajaran kooperatif tipe Role Playing, buku akuntansi, bukti- bukti transaksi, amplop, dan viewer.
b. Tindakan Penelitian tindakan kelas ini diselenggarakan pada hari Jumat,
tanggal 16 November 2012 pada jam pelajaran keempat sampai kelima pukul 09.30-11.00 WIB. Jumlah siswa kelas IPS 3 pada
tahun 20122013 sebanyak 24 siswa, tetapi yang hadir pada saat penelitian tindakan kelas ada 21 siswa. Berikut ini disajikan uraian
tahap-tahap penerapan model pembelajaran tipe Role Playing: 1 Kegiatan awal pembelajaran
a Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan melakukan apersepsi, memeriksa kehadiran siswa, kesiapan
siswa serta menjelaskan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator serta tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
b Guru bersama dengan peneliti melakukan simulasi mengenai prosedur model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing.
c Guru dibantu oleh mitra membagikan soal pre-test kepada siswa untuk dikerjakan selama 10 menit.
Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi variabel pemahaman siswa. Tabel disusun berdasarkan Penilaian Acuan
Patokan II Masidjo, 1995:235 sebagai berikut lampiran 9 halaman 286:
Tabel 5.6 Deskripsi Awal Pemahaman Siswa Sebelum Penelitian
Based- Line
Sumber : Data primer. Data dikonversi dalam skala 100 Tabel 5.6 menunjukkan bahwa persentase siswa yang
memiliki pemahaman tentang materi jurnal umum dengan kategori sangat paham adalah 0 siswa 0, persentase siswa
yang memiliki pemahaman tentang materi jurnal umum dengan kategori paham adalah 7 siswa 33,33, persentase
siswa yang memiliki pemahaman tentang materi jurnal umum dengan kategori kurang paham adalah 0 siswa 0, persentase
siswa yang memiliki pemahaman tentang materi jurnal umum dengan kategori tidak paham adalah 8 siswa 38,1, dan
persentase siswa yang memiliki pemahaman tentang materi jurnal umum dengan kategori sangat tidak paham adalah 6
siswa 28,57. Rata-rata tingkat pemahaman siswa sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing
tentang materi jurnal umum adalah 52,43. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai
No. Interval
Frek. Frek. Relatif
Interpretasi
1. 81
– 100 Sangat
Paham 2.
66 – 80
7 33,33
Paham 3.
56 – 65
Kurang Paham
4. 46
– 55 8
38,1 Tidak Paham
5. – 45
6 28,57
Sangat Tidak Paham
Total 21
100
tingkat pemahaman tentang materi jurnal umum dengan kategori tidak paham yaitu sebanyak 8 siswa atau 38,1.
2 Kegiatan inti a Guru menjelaskan secara singkat tentang model pembelajaran
kooperatif tipe Role Playing yang akan diterapkan dalam materi siklus perusahaan jasa.
b Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. Setiap anggota kelompok terdiri dari 4 siswa satu siswa akan
berperan sebagai bagian pembelian dan penjualan, satu siswa bagian keuangan, dan dua siswa bagian akuntansi lampiran 4
halaman 121. c Guru menjelaskan tugas dari masing-masing peran dalam
model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Adapun peran-peran yang akan diperankan oleh siswa yaitu bagian
pembelian dan penjualan, bagian keuangan, dan bagian akuntansi. Bagian penjualan bertugas untuk melakukan
transaksi pembelian serta penjualan, bagian keuangan bertugas untuk mengatur keluar masuknya uang dan membuat bukti
transaksi yang diperlukan, dan bagian akuntansi bertugas untuk mencatat transaksi yang terjadi ke dalam buku jurnal. Peran
pihak luar perusahaan diperankan oleh mahasiswa selaku fasilitator tiap kelompok lampiran 10 halaman 295.
d Guru menjelaskan mekanisme dan aturan main dari model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing.
1 Mekanisme model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing
a Peserta diwajibkan untuk mempersiapkan alat tulis pena.
b Setiap kelompok terdiri dari 4 siswa dan 1 fasilitator. c Setiap kelompok diwajibkan untuk menetapkan
anggotanya yang akan bermain peran sebagai bagian penjualanpembelian, bagian akuntansi 2 orang, dan
bagian keuangan. d Peserta dalam kelompok melakukan tugas sesuai
dengan peran masing-masing bagian. Sedangkan bagian luar perusahaan akan diperankan oleh
fasilitator masing- masing kelompok. e Permainan akan diawali dengan instruksi yang
diberikan oleh instruktur. f Setiap penyelesaian transaksi dimulai dengan bunyi
peluit sebanyak 1x dan diakhiri dengan bunyi peluit 2x. Khusus bagian akuntansi, diperbolehkan untuk
tetap menyelesaikan pekerjaannya.
g Ketika waktu pengerjaan telah habis, maka semua berkas yang ada di setiap bagian dimasukkan ke
dalam amplop. 2 Aturan main Role Playing
a Penyelesaian setiap transaksi dilakukan dalam waktu 3 menit.
b Peserta tidak diperkenankan berkomunikasi secara verbal baik dengan teman satu kelompok maupun
dengan kelompok lain. c Dalam pembayaran transaksi disarankan membayar
dengan uang pas. d Penyelesaian
transaksi tidak
diperkenankan menggunakan
alat bantu
apapun kalkulatorhandphone.
e Bila ada kesalahan dalam hal penulisan, peserta diperkenankan untuk mencoret dan mengganti
dengan yang benar di atas atau di samping kanan. Koreksi tidak diperbolehkan dengan cara yang lain.
f Apabila peserta melanggar aturan main sebanyak satu kali maka akan diberi peringatan berupa kartu
kuning. g Apabila peserta melanggar aturan main untuk yang
kedua kalinya, maka akan diberi kartu merah dan
tidak diperkenankan menyelesaikan transaksi pada tanggal tersebut.
e Guru menjelaskan sudut pandang perusahaan lampiran 10 halaman 293.
f Siswa mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing.
3 Kegiatan penutup a Siswa melakukan refleksi pembelajaran. Berikut hasil refleksi
siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing:
Tabel 5.7 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model
Pembelajaran Tipe Role Playing
No. Uraian
Komentar
1. Bagaimana perasaan anda tentang proses pembelajaran
dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing
topik pembahasan, media pembelajaran, situasi kelas, penampilan
guru, lingkungan kelas,dll? Sangat senang, seru,
tidak membosankan, grogi, dan asyik.
2. Apakah anda
berminat mengikuti
pembelajaran dengan
menggunakan metode Role Playing?
Berminat
3. Hambatan apa yang anda temui selama melaksanakan
proses pembelajaran
dengan menggunakan metode Role Playing
? a. Waktu
yang terlalu cepat
b. Kurang teliti c. Kurang cekatan
d. Kurang
konsentrasi e. Terburu-buru
dalam mengerjakan
soal
4. Manfaat apa yang telah anda capai ketika
diterapkannya pembelajaran
kooperatif tipe Role Playing tersebut ? a. Dapat
merasakan peran
seperti
No. Uraian
Komentar
kenyataan b. Menemukan
cara belajar
yang baru c. Lebih
paham terhadap materi
d. Latihan untuk
lebih teliti e. Latihan
menggunakan waktu seefektif
mungkin
f. Latihan bekerja cepat dan teliti
5. Menurut anda hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki
dalam model
pembelajaran Role
Playing ?
a. Konsentrasi b. Kecepatan
c. Waktu
diperpanjang d. Ketelitian
e. Keefektifan waktu
Sumber: Lampiran 2 halaman 189 Tabel 5.7 mendeskripsikan refleksi siswa setelah
melaksanakan proses pembelajaran kooperatif tipe Role Playing
. Berdasarkan refleksi siswa, hampir semua siswa menyatakan bahwa mereka merasa sangat senang, asyik, seru
serta ada juga yang merasa grogi dan berminat melakukan proses
pembelajaran dengan
menggunakan model
pembelajaran tipe Role Playing. Tapi ada juga hambatan yang ditemui siswa diantaranya: 1 waktu yang terlalu cepat
sehingga siswa harus terburu-buru dalam mengerjakan soal, 2 kurang cekatan, 3 kurang teliti, 4 kurang konsentrasi,
sedangkan manfaat yang diperoleh siswa diantaranya: 1
siswa dapat merasakan peran sesuai dengan kenyataan, 2 siswa menemukan cara belajar yang baik, 3 siswa lebih
paham terhadap materi, 4 siswa dapat latihan untuk lebih teliti, 5 siswa dapat belajar dalam mengelola waktu seefektif
mungkin, 6 siswa juga dapat latihan untuk lebih cepat dan teliti dalam bekerja.
b Guru membuat rangkuman dengan melibatkan siswa. c Melakukan post-test lampiran 5 halaman 225.
Tabel 5.8 Tabel Deskripsi Variabel Pemahaman Siswa Kelas XI IPS
3 dari Post-test
Sumber: Data Primer. Data dikonversi dalam 100
Tabel 5.8 menunjukkan bahwa persentase siswa yang memiliki pemahaman tentang materi jurnal umum dengan
kategori sangat paham adalah 7 siswa 33,33, persentase siswa yang memiliki pemahaman tentang materi jurnal umum
dengan kategori paham adalah 15 siswa 66,67, tidak ada siswa 0 yang memiliki pemahaman tentang materi jurnal
umum dengan kategori kurang paham, tidak ada siswa 0
No. Interval
Frek. Frek. Relatif
Interpretasi
1. 81
– 100 7
33,33 Sangat
Paham 2.
66 – 80
14 66,67
Paham 3.
56 – 65
Kurang Paham
4. 46
– 55 Tidak Paham
5. – 45
Sangat Tidak Paham
Total 21
100
yang memiliki pemahaman tentang materi jurnal umum dengan kategori tidak paham, dan tidak ada siswa yang
memiliki pemahaman tentang materi jurnal umum dengan kategori sangat tidak paham. Rata-rata tingkat pemahaman
siswa pemahaman tentang materi jurnal umum setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing
adalah 79,62. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai tingkat pemahaman tentang
materi jurnal umum dengan kategori paham yaitu sebanyak 14 siswa atau 66,67.
d Membagikan kuesioner motivasi belajar siswa lampiran 3 halaman 195.
Tabel 5.9 Analisis Motivasi Belajar Siswa Sesudah Penelitian
Based-Line
Sumber: Data Primer
Tabel 5.9 menunjukkan bahwa persentase siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi adalah 3 siswa
No. Interval
Frek. Frek.
Relatif Interpretasi
1. 69
– 80 3
14,29 Sangat
Tinggi 2.
60 – 68
12 57,14
Tinggi 3.
54 – 59
6 28,57
Sedang 4.
49 – 53
Rendah 5.
20 – 48
Sangat Rendah
Total 21
100
14,29, persentase siswa yang motivasi belajar tinggi adalah 12 siswa 57,14, persentase siswa yang memiliki motivasi
belajar sedang adalah 6 siswa 28,57, persentase siswa yang memiliki motivasi belajar rendah adalah 0 siswa 0, dan
tidak ada siswa 0 yang memiliki motivasi belajar sangat rendah. Rata-rata tingkat motivasi belajar adalah 62,53.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai tingkat motivasi belajar yang tinggi yaitu
sebanyak 12 siswa atau 57,14. c. Observasi
Observasi pembelajaran dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Pada saat guru menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe Role Playing. Langkah-langkah observasinya sebagai berikut: 1 Observasi aktivitas guru
Observasi terhadap kegiatan guru dilakukan bersamaan dengan dilaksanakan tindakannya. Adapun kegiatan guru di kelas disajikan
dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 5.10 Lembar Observasi Aktivitas Guru Selama Menerapkan
Model Pembelajaran Role Playing
No Aspek yang diamati
Ya Tidak
Catatan
1 Guru membuka pelajaran
Guru mengawali
pelajaran dengan memberikan salam
kepada siswa kemudian,
mengecek kehadiran siswa
dan
No Aspek yang diamati
Ya Tidak
Catatan
menyampaikan SK, KD, Indikator dan
tujuan pembelajaran.
2 Guru menjelaskan model
Role Playing
Sebelumnya guru menjelaskan model
pembelajaran yang akan digunakan
yaitu role playing dan
menjelaskannya secara singkat
3 Guru
berperan dalam
pembentukan kelompok.
Guru dan peneliti membentuk
kelompok berdasarkan data
dari hasil ulangan siswa pada materi
sebelumnya
4 Guru
mengorganisasikan pokok
bahasan untuk
membantu siswa
memahami materi.
Guru menjelaskan kepada siswa
secara ringkas dan jelas mengenai
pokok bahasan materi
5 Guru
memberikan dorongan bagi siswa untuk
lebih aktif berperan dalam Role Playing
Guru mengajak
siswa untuk berperan dengan
baik sesuai dengan perannya masing-
masing.
6 Guru
memberikan dorongan bagi siswa untuk
bekerja sama dengan baik dalam kelompok.
Guru mengajak
siswa untuk dapat bekerja sama dalam
kelompok sehingga role playing
dapat berjalan dengan
lancer 7
Guru memberikan
kesempatan bagi
siswa untuk menentukan peran
masing-masing anggota
dalam kelompok.
Guru memberi kesempatan sendiri
kepada siswa untuk menentukan peran
masing-masing siswa dalam
kelompok
8 Guru mengamati kegiatan
kelas selama proses belajar mengajar berlangsung.
Guru mengawasi
kegiatan yang dilakukan siswa
selama role playing
No Aspek yang diamati
Ya Tidak
Catatan
9 Guru berinteraksi dengan
siswa di depan kelas untuk menjelaskan prosedur Role
Playing .
Guru menjelaskan
kepada siswa mengenai prosedur
dalam role playing
10 Guru berinteraksi dengan
siswa di dalam kelompok untuk
menjelaskan prosedur Role Playing.
Guru menjelaskan
pada kelompok yang merasa
kurang jelas dengan prosedur role
playing
11 Guru berinteraksi dengan
siswa secara perorangan untuk
menjelaskan prosedur Role Playing.
Guru tidak
berinteraksi dengan siswa secara
perorangan
12 Guru berinteraksi dengan
siswa untuk menumbuhkan motivasi
dan semangat
melaksanakan pembelajaran
dalam mencapai tujuan.
Guru mengajak
siswa untuk serius dalam proses
pembelajaran role playing
13 Guru kurang berinteraksi
dengan siswa.
Guru selalu berinteraksi dengan
siswa 14
Guru tidak membantu siswa yang kesulitan menentukan
peran dalam kelompok.
Guru membantu siswa jika ada
siswa yang kesulitan dalam
menentukan peran dalam kelompok
15 Guru tidak membantu siswa
yang kurang
mengerti prosedur Role Playing.
Guru menjelaskan
kepada siswa jika masih ada siswa
yang kurang mengerti prosedur
role playing
16 Guru hanya berinteraksi
dalam kelompok tertentu.
Guru berinteraksi dengan semua
siswa 17
Guru membiarkan siswa yang membuat kegaduhan
di dalam kelas.
Guru menegur siswa jika ada
siswa yang membuat keributan
18 Guru kurang memainkan
perannya dalam
Role Playing
.
Guru berperan dengan baik dalam
role playing 19
Guru hanya
mengamati kelas selama pembelajaran
berlangsung.
Guru mengamati kelas pada saat
pelajaran berlangsung
No Aspek yang diamati
Ya Tidak
Catatan
20 Guru mengajak siswa untuk
melakukan refleksi.
Diakhir pembelajaran guru
mengajak siswa untuk
merefleksikan hasil dari proses
pembelajaran yang baru dilakukan
Sumber: Lampiran 1 halaman 178 Tabel 5.10 merupakan deskripsi aktivitas guru selama
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Sebelum
pembelajaran guru
melakukan apersepsi.
Guru menjelaskan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing
kepada siswa, guru terlibat dalam pembentukan kelompok. Guru membantu siswa memahami materi serta memberi dorongan lebih
aktif serta bekerja sama dengan baik, guru membantu siswa yang mengalami kesulitan. Guru berinteraksi baik dengan siswa,
membantu siswa yang kurang mengerti Role Playing. 2 Observasi terhadap siswa
Adapun kegiatan siswa di kelas selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing disajikan dalam tabel
sebagai berikut:
Tabel 5.11 Lembar Observasi Siswa Selama Penerapan
Model Pembelajaran Role Playing
No Aspek yang diamati
Ya Tidak
Catatan
1 Siswa siap mengikuti
proses pembelajaran.
Seluruh siswa menyiapkan
perlengkapan yang akan
digunakan pada saat
No Aspek yang diamati
Ya Tidak
Catatan
pelaksanaan pembelajaran
2 Siswa memperhatikan
penjelasan guru.
Siswa memperhatikan
guru pada saat guru
menjelaskan model role
playing
3 Siswa menanggapi
pembahasan pelajaran.
Siswa menjawab
pertanyaan yang dintanyakan
guru
4 Siswa mengerjakan
memainkan peran dalam Role Playing
dengan baik.
Pada putaran pertama siswa
masih bingung dengan
perannya tapi setelah putaran
kedua siswa sudah dapat
memerankannya dengan baik
5 Siswa memperhatikan
tugas dari masing-masing peran.
Siswa mencermati dan
membaca tugas dari peran yang
diperankannya
6 Siswa berinteraksi dengan
baik selama Role Playing berlangsung.
Siswa dengan asyik
memainkan perannya.
Sumber: Lampiran 1 halaman 181 Tabel 5.11 menunjukkan deskripsi aktivitas kegiatan siswa
di kelas selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing.
Secara umum siswa dapat mengikuti proses pembelajaran
dengan menggunakan
model pembelajaran
kooperatif tipe Role Playing secara runtut dan baik. Sebelum
memulai pelajaran siswa terlebih dahulu menyiapkan perlengkapan berupa alat tulis yang dibutuhkan selama pembelajaran
berlangsung. Siswa memperhatikan guru dalam menjelaskan proses pembelajaran yang akan mereka lakukan, menanggapi
pertanyaan yang diberikan oleh guru, serta dapat memilih perannya masing-masing. Pada putaran pertama siswa agak bingung dengan
perannya tetapi setelah putaran kedua siswa dapat memainkan perannya dengan baik dan memperhatikan setiap tugas yang
diperankannya. Jadi dapat disimpulkan siswa telah dapat mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Role Playing dengan baik. 3 Observasi terhadap kondisi kelas
Adapun kegiatan di kelas selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing disajikan dalam tabel
berikut:
Tabel 5.12 Lembar Observasi Kelas selama Menerapkan
Model Pembelajaran Role Playing
No Aspek yang diamati
Ya Tidak Catatan
1 Kelas terdiri dari beberapa
individu yang
berbeda dalam hal kemampuan
belajar.
Ada siswa yang pandai dan
kurang pandai
2 Siswa
menaati aturan-
aturan yang ada di dalam pembelajaran.
Siswa mengikuti pembelajaran
sesuai dengan aturan yang ada
3 Siswa
membentuk kelompok-kelompok
tertentu di dalam kelas.
Hanya ada kelompok sesuai
dengan
No Aspek yang diamati
Ya Tidak Catatan
perannya 4
Buku-buku dan fasilitas pembelajaran
mudah ditemukan
dalam lingkungan siswa.
Di perpustakaan tersedia
referensi buku untuk siswa
belajar
5 Ruang
kelas tertata
dengan bersih dan rapi.
Kondisi kelas rapi dan bersih
6 Lingkungan
kelas kondusif
untuk pembelajaran.
Lingkungan kelas kondusif
7 Aktifitas
di kelompok
kurang baik karena ada siswa
yang tidak
memainkan perannya
dengan baik.
Semua siswa memerankan
perannya dengan baik
8 Siswa
kurang mampu
untuk membagi peran di dalam kelompok.
Siswa dapat menentukan
perannya sendiri sesuai dengan
kemampuannya
9 Siswa
tidak mampu
memanfaatkan waktu
dengan baik di dalam Role Playing
.
Diawal siswa agak kesulitan
dalam memanfaatkan
waktu yang ada tetapi
dipertengahan siswa mulai bisa
memanfaatkan waktu yang ada
10 Siswa kurang mengenal teman satu kelasnya.
Siswa saling mengenal satu
sama lain
11 Kondisi kelas
berjalan dengan
baik selama
pembelajaran dengan
menggunakan role play dengan baik.
Kondisi kelas kondusif saat
penerapan model role
playing
Sumber: lampiran 1 halaman 183 Tabel 5.12 menunjukkan kondisi kelas selama penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Dalam tabel
tersebut menerangkan bahwa fasilitas dan kondisi kelas mendukung proses penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Role Playing. Siswa terdiri dari individu yang memiliki
kemampuan yang berbeda-beda. Dalam pembelajaran siswa mematuhi aturan yang ada, tidak ada siswa yang berkelompok
kecuali dengan kelompok yang telah ditentukan dalam tipe Role Playing.
Buku dan sumber belajar lain mudah didapatkan di lingkungan siswa. Ruang tertata dengan rapi dan bersih seperti
meja dan kursi. Aktivitas dalam kelompok berjalan dengan baik karena siswa memerankan dengan baik serta siswa dapat memilih
perannya sesuai dengan kemampuannya. Diawal siswa agak kesulitan dalam memanfaatkan waktu tetapi dipertengahan siswa
mulai bisa memanfaatkan waktu yang ada. Siswa juga mengenal temannya baik di dalam kelompok maupun di luar kelompok.
Sehingga kondisi kelas kondusif untuk pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing.
d. Evaluasi dan refleksi 1 Wawancara guru
Dari hasil wawancara, guru merasa sangat senang dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing karena
semua siswa mendapat peran dan terlibat aktif serta siswa terlihat antusias selama proses pembelajaran. Hambatan yang dirasakan
guru selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role
Playing adalah dari siswanya, karena siswa masih kurang persiapan
serta grogi pada saat berperan ditransaksi awal, masalah waktu juga masih kurang, karena diawalnya diadakan simulasi. Menurut
guru persiapan komponen pembelajaran perlu ditingkatkan sehingga proses pembelajaran tidak terhambat lampiran 7 halaman
241. 2 Wawancara Siswa
Dari hasil wawancara, siswa merasa sangat senang ketika mengikuti pembelajaran. Menurut siswa komponen pembelajaran
menarik, seru, lebih realistis, asyik dan siswa lebih merasa semangat. Aktivitas siswa berjalan dengan lancar selama
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing walaupun pada saat awal transaksi ada siswa yang masih bingung
dengan perannya. Hambatan dari siswanya yaitu kurangnya waktu selama pengerjaan dan siswa merasa grogi lampiran 1 halaman
241. 3 Refleksi guru
Refleksi guru
mitra terhadap
penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Role Playing tersaji pada tabel berikut ini:
Tabel 5.13 Instrumen Refleksi
Kesan Guru Mitra terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran
Role Playing No.
Uraian Komentar
1. Kesan guru terhadap komponen pembelajaran
yang digunakan
dalam pembelajaran
dengan menggunakan model Role Playing.
Komponen cukup
lengkap.
2. Kesan guru terhadap aktifitas siswa ketika
mengikuti proses
pembelajaran dengan
menggunakan model Role Playing. Siswa terlibat aktif.
3. Kesan guru terhadap partisipasi dan
minat siswa
mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan model Role Playing.
Siswa terlibat
aktif semua.
4. Kesan guru terhadap pemahaman siswa dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan model Role Playing.
Siswa sangat antusias meski
bingung pada
tahap-tahap awal. 5. Hambatan yang dihadapi apabila
nanti guru hendak melaksanakan pembelajaran
dengan menggunakan model Role Playing.
Tidak adanya fasilitator
6. Hal-hal yang mendukung apabila guru nanti akan menggunakan
metode pembelajaran
dengan model Role Playing.
Tempat, media.
7. Manfaat yang diperoleh dengan merencanakan
rencana pembelajran
dan membuat
perangkat pembelajaran dengan menggunakan model Role Playing.
Pembelajaran lebih
melibatkan siswa aktif.
8. Hal-hal apa saja yang masih harus diperbaiki
dalam pembelajaran
dengan menggunakan model Role Playing.
Property bahan dan alat perlu dipersiapkan lebih
baik.
Sumber: Lampiran 2 halaman 187 Tabel 5.13 menunjukkan kesan guru mitra terhadap
perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe
Role Playing
setelah melaksanakan
serangkaian proses
pembelajaran dengan model Role Playing. Secara keseluruhan guru menilai pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Role
Playing yang diterapkan sudah cukup baik. Kesan guru terhadap
aktifitas siswa pada saat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing adalah siswa terlibat aktif, dan ikut
berpartisipasi semua dalam proses pembelajaran, serta siswa sangat antusias meski terkadang terlihat bingung. Adapun hambatan bagi
guru jika hendak melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing adalah tidak adanya
fasilitator yang dapat membantu guru, namun ada juga hal yang mendukung guru jika hendak menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Role Playing yaitu sudah tersedianya tempat dan media. Bagi guru manfaat yang diperoleh dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing adalah pembelajaran lebih melibatkan siswa aktif, ada juga hal yang masih
harus diperbaiki seperti properti, bahan dan alat perlu dipersiapkan lebih baik.
B. Analisis Data