Role Playing
setelah melaksanakan
serangkaian proses
pembelajaran dengan model Role Playing. Secara keseluruhan guru menilai pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Role
Playing yang diterapkan sudah cukup baik. Kesan guru terhadap
aktifitas siswa pada saat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing adalah siswa terlibat aktif, dan ikut
berpartisipasi semua dalam proses pembelajaran, serta siswa sangat antusias meski terkadang terlihat bingung. Adapun hambatan bagi
guru jika hendak melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing adalah tidak adanya
fasilitator yang dapat membantu guru, namun ada juga hal yang mendukung guru jika hendak menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Role Playing yaitu sudah tersedianya tempat dan media. Bagi guru manfaat yang diperoleh dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing adalah pembelajaran lebih melibatkan siswa aktif, ada juga hal yang masih
harus diperbaiki seperti properti, bahan dan alat perlu dipersiapkan lebih baik.
B. Analisis Data
1. Analisis komparatif Deskriptif a. Motivasi belajar
Tabel 5.14 Analisis Komparatif Motivasi Siswa
Sebelum dan Sesudah PTK
No. Res
Sebelum Penelitian
Sesudah Penelitian
Peningkatan Motivasi
1 59
65 10,17
2 61
66 8,12
3 55
66 20
4 52
62 19,23
5 49
68 38,78
6 51
70 37,25
7 55
62 12,73
8 49
62 26,53
9 53
57 7,55
10 53
69 30,12
11 56
64 14,29
12 50
57 14
13 58
62 6,81
14 58
60 3,45
15 51
55 7,84
16 56
58 3,57
17 58
63 8,62
18 57
58 1,75
19 55
69 25,45
20 54
57 5,56
21 57
63 10,53
Rerata 54,41
62,53 8,83
Sumber: Lampiran 9 halaman 266 Tabel 5.14 menunjukkan bahwa hasil komparasi peningkatan
motivasi belajar siswa tentang materi siklus akuntansi perusahaan jasa. Dari data tersebut diketahui bahwa seluruh siswa kelas XI IPS 3
SMA Stella Duce 2 Yogyakarta mengalami peningkatan motivasi belajar. Rerata sebelum PTK mencapai 54,41 sementara rerata
sesudah PTK menjadi 62,53. Rata-rata peningkatan motivasi siswa di kelas adalah 4,83 atau 8,83. Berikut ini disajikan pula rekap hasil
kuesioner motivasi belajar sebelum dan sesudah PTK:
Tabel 5.15 Rekap Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Sebelum
dan Sesudah Implementasi Tindakan Skala
Motivasi Belajar
Siswa Kriteria
Motivasi Sebelum
Penelitian Setelah
Penelitian Perubahan
69 – 80
Sangat Tinggi
14,29 Ada peningkatan
sebesar 14,29 60
– 68 Tinggi
4,76 57,14
Ada peningkatan sebesar 52,38
54 – 59
Sedang 57,14
28,57 Ada penurunan
sebesar 28,57 49
– 53 Rendah
38 Ada penurunan
sebesar 38 20
– 48 Sangat
Rendah Tidak ada
perubahan Total
- 100
100 -
Sumber: Lampiran 9 halaman 266 Tabel 5.15 menunjukkan analisis motivasi belajar siswa pada
saat sebelum dan sesudah penelitian kemudian dilihat perubahannya. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa motivasi belajar siswa pada
tingkat motivasi dengan kriteria sangat tinggi mengalami peningkatan dengan persentase sebesar 14,29 setelah menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria tinggi mengalami
peningkatan sebesar
52,38 setelah
menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Sedangkan persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria sedang
mengalami penurunan setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing yaitu sebesar 28,57. Persentase siswa
yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria rendah mengalami penurunan sebesar 38 setelah menggunakan model pembelajaran
Role Playing , dan persentase siswa yang memiliki motivasi belajar
dengan kriteria sangat rendah tidak mengalami perubahan setelah menggunakan model pembelajaran Role Playing. Dengan demikian
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing dapat dikatakan berhasil karena motivasi belajar siswa meningkat.
b. Pemahaman siswa
Tabel 5.16 Hasil Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah PTK
No Nama Siswa
Nilai Pre-
Test Nilai
Post - Test
Selisih Pening.
Pemaha -man
KKM Ket.
1 Ovilia Ursulael S
47 73
26 26
70 T
2 Patrisia Ardiana
Budi Wulansari 27
80 53
53 70
T 3
Petra Lintang Pertiwi
67 87
20 20
70 T
4 Priscilla Nadia Putri
Kusumaningtyas 73
93 20
20 70
T 5
Raden Regina Brilliana Dyah Ayu
Putri 47
80 33
33 70
T 6
Regina Gunadi 73
87 14
14 70
T 7
Regina Windari Br. Sitanggang
27 80
53 53
70 T
8 Rinika Elmanti
Sambo 40
73 33
33 70
T 9
Ruli Saona 53
73 20
20 70
T 10
Ruly Indah Sitompul
40 80
40 40
70 T
11 Saadiah Jasmine
73 73
70 T
Sumber: Lampiran 9 halaman 287.
Tabel 5.16 menunjukkan hasil komparasi peningkatan pemahaman siswa mengenai materi siklus akuntansi perusahaan jasa
dengan menggunakan pre-test dan post-test. Dari data di atas dapat dilihat bahwa seluruh siswa kelas XI IPS 3 mengalami peningkatan
pada pemahamannya setelah pelaksanaan PTK. Pada saat pre-test rerata skor siswa dalam kelas mencapai 52,18 sedangkan rata-rata
skor siswa setelah post-test naik menjadi 79,32. Rata-rata peningkatan skor siswa di kelas adalah 24,86 atau 24,86. Berikut ini disajikan
pula rekap hasil komparasi pemahaman siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan PTK berdasarkan hasil pre-test dan post-test:
12 Selvin Manuputty
40 73
33 33
70 T
13 Sharlyne Sinsky
Hendra 47
80 33
33 70
T 14
Stephani Intan Maharani
33 73
40 40
70 T
15 Theodora Swasti
Wandita 80
87 7
7 70
T 16
Tristianty 67
87 20
20 70
T 17
Vriska Demartje Stevania
Rimindubby 73
87 14
14 70
T 18
Yuliana Helery Sura Liarian
47 73
26 26
70 T
19 Yuliana Veni
Kurnia Risti 47
73 26
26 70
T 20
Yunita Elisabeth Pattihawean
53 87
34 34
70 T
21 Merry Susana Krey
47 73
26 26
70 T
Rata-rata 52,43
79,62 27,19
27,19
Tabel 5.17 Rekap Hasil Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah
Implementasi
Skala Pemahaman
Siswa Kriteria
Pemahaman Pre-test
Post-test Perubahan
81 – 100
Sangat Paham
33,33 Ada peningkatan
sebesar 33,33 66
– 80 Paham
33,33 66,67
Ada peningkatan sebesar 33,34
56 – 65
Kurang Paham
Tidak ada perubahan
46 – 55
Tidak Paham 38,1
Ada penurunan sebesar 38,1
– 45 Sangat Tidak
Paham 28,57
Ada penurunan sebesar 28,57
Total -
100 100
-
Sumber: Lampiran 9 halaman 287 Tabel 5.17 menunjukkan analisis pemahaman siswa pada pre-
test dan post-test kemudian dilihat perubahannya. Dari data tersebut
tampak bahwa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing
pemahaman siswa pada kriteria sangat paham mengalami peningkatan sebesar 33,33 sesudah menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Persentase siswa yang memiliki pemahaman siswa dengan kriteria paham mengalami
peningkatan 33,34 sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing, persentase siswa yang memiliki
pemahaman siswa dengan kriteria kurang paham tidak mengalami perubahan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Role Playing . Persentase siswa yang memiliki pemahaman dengan
kategori tidak paham mengalami penurunan sebesar 38,1 sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing.
Persentase siswa yang memiliki pemahaman dengan kategori sangat
tidak paham mengalami penurunan sebesar 28,57 sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing.
Dengan demikian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing
dapat dikatakan berhasil karena semua siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditetapkan.
2. Pengujian hipotesis a. Motivasi belajar
1 Pengujian prasyarat analisis Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, data harus diuji
terlebih dahulu normalitas distribusinya. Berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas data berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov:
Tabel 5.18 Pengujian Normalitas Berdasarkan
One Sample Kolmogorov-Smirnov
Sumber: Lampiran 9 halaman 289 Berdasarkan
hasil pengujian
normalitas distribusi
berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov di atas, nilai asymp. sig. 2- tailed
= 0,472 α = 0,05. Dengan demikian dapat ditarik Selisih
N 21
Normal Parameters
a
Mean 7.90
Std. Deviation 5.485
Most Extreme Differences Absolute .185
Positive .185
Negative -.104
Kolmogorov-Smirnov Z .846
Asymp. Sig. 2-tailed .472
a. Test distribution is Normal.
kesimpulan bahwa distribusi data motivasi belajar siswa adalah normal.
2 Rumusan hipotesis H
o1
= Tidak terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif
tipe Role Playing
.
H
a1
= Terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Role Playing. 3 Pengujian hipotesis penelitian
Berikut ini disajikan hasil pengujian beda rata-rata motivasi belajar berdasarkan paired samples test:
Tabel 5.19 Hasil Pengujian Beda Rata-rata Berdasarkan
Paired Samples Test
Sumber: Lampiran 9 halaman 290
Tabel 5.19 menunjukkan bahwa nilai sig. 2-tailed = 0,000 α = 0,05. Hal demikian dapat disimpulkan bahwa H
o1
ditolak
Paired Differences
t Df
Sig. 2-
tailed Mean
Std. De
viat ion
Std. Error
Mean 95
Confidence Interval of the
Difference Lowe
r Upper
Pair 1
Sebelum –
Sesudah -7,905
5,4 85
1,197 -
10,40 2
-5,408 -6,604 20 ,000
dan H
a1
diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing dalam materi siklus akuntansi perusahaan jasa khususnya
pencatatan dalam jurnal umum pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.
b. Pemahaman siswa 1 Pengujian prasyarat analisis
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, data harus diuji terlebih dahulu normalitas distribusinya. Berikut ini disajikan hasil
pengujian normalitas data berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov:
Tabel 5.20 Pengujian Normalitas Pemahaman Siswa
Berdasarkan One Sample Kolmogorov-Smirnov
Sumber: Lampiran 9 halaman 290 Berdasarkan hasil pengujian normalitas berdasarkan uji
Kolmogorov-Smirnov di atas tampak bahwa distribusi data adalah normal asymp. sig. 2-tailed = 0,947
α = 0,05. Dengan Selisih
N 21
Normal Parameters
a,b
Mean 27,19
Std. Deviation 13,321
Most Extreme Differences Absolute
,114 Positive
,114 Negative
-,104 Kolmogorov-Smirnov Z
,523 Asymp. Sig. 2-tailed
,947 a. Test distribution is Normal.
demikian penyajian hipotesis dilakukan dengan berdasarkan uji statistik parametrik.
2 Rumusan hipotesis H
o2
= Tidak terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Role Playing. H
a2
= Terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan sesudah model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing.
3 Pengujian hipotesis penelitian Berikut dilakukan pengujian beda rata-rata pemahaman
siswa sebelum dan sesudah PTK berdasarkan paired samples test:
Tabel 5.21 Hasil Pengujian Beda Rata-rata Berdasarkan
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. 2-
tailed Mean
Std. Deviati
on Std.
Error Mean
95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper Pair
1 pre_te
st - post_t
est
-27,190 13,321 2,907
- 33,254
- 21,127
- 9,353
20 ,000
Sumber: Lampiran 9 halaman 291 Tabel 5.21 menunjukkan bahwa nilai sig. 2-tailed = 0,000
α = 0,05. Hal demikian dapat disimpulkan bahwa H
o2
ditolak dan H
a2
diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan pemahaman siswa tentang materi siklus akuntansi perusahaan jasa sebelum dan sesudah diterapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Role Playing.
C. Pembahasan