Ciri-ciri belajar Prinsip-prinsip Belajar

perubahan yang relatif permanen dengan adanya pengalaman baru dari orang lain.

2.1.2.1.1 Ciri-ciri belajar

Ciri-ciri belajar antara lain, yaitu belajar adalah kegiatan yang menghasilkan perubahan karena usaha yang dilakukan dalam kegiatan belajar. Dalam prosesnya belajar membutuhkan waktu. Menghasilkan pengalaman atau tingkah laku Suyono, 2012.

2.1.2.1.2 Prinsip-prinsip Belajar

Kata prinsip berasal dari bahasa Latin yang berarti dasar pendirian, tindakan atau sesuatu yang dipegang sebagai panutan yang utama Badudu Zain dalam Riyanto 2009. Menurut pandangan Skiner dalam Dimyati, 2002: 9, belajar adalah suatu perilaku. Sedangkan menurut Walra dalam Riyanto, 2009 belajar adalah aktivitas atau pengalaman yang menghasilkan perubahan pengetahuan, perilaku, dan pribadi yang bersifat permanen. Berdasarkan pengertian prinsip dan belajar menurut para ahli di atas, maka dapat disimpulkan pengertian prinsip belajar adalah konsep-konsep ataupun asas kaidah dasar yang harus diterapkan di dalam proses belajar mengajar ini mengandung maksud bahwa pendidik akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik apabila Anda dapat menerapkan cara mengajar sesuai dengan prinsip-prinsip belajar Riyanto, 2009: 62-68. a. Prinsip belajar menurut Slameto dalam Riyanto, 2009: 63 belajar mempunyai prasyarat yang diperlukan, yaitu dalam belajar setiap siswa harus diusahakan untuk partisipasi aktif, meningkatkan minat, dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional. Belajar juga harus menimbulkan “reinforcement” dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional. Belajar membutuhkan lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan kemampuaannya untuk bereksplorasi dan belajar efektif. Serta belajar perlu ada interaksi siswa denga lingkungannya Riyanto, 2009: 63. b. Prinsip belajar menurut Gestalt dalam Riyanto, 2009: 64 prinsip belajar ialah 1 Belajar berdasarkan keseluruhan; orang berusaha menghubungkan suatu materi pelajaran dengan pelajaran yang lain. 2 Belajar adalah suatu proses perkembangann; anak-anak baru dapat mempelajari dan merencanakan bila ia telah datang untuk menerima bahan pelajarannya, sebagai organisme yang berkembang, kesediaan mempelajari sesuatu tidak ditentukan oleh kematangan jiwa, batiniah, tetapi juga perkembangan karena lingkungan dan pengalaman. 3 Siswa sebagai organisme keseluruhan; siswa belajar intelektual, emosional, dan jasmaniah, dan guru sebagai pengajar sekaligus pendidik untuk membentuk pribadi siswa. 4 Terjadi transfer; belajar yang terpenting adalah memperoleh respon yang tepat. 5 Belajar adalah reorganisasi pengalaman; pengalaman adalah suatu interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. 6 Belajar harus dengan insight, insight adalah suatu saat dalam proses belajar dimana seseorang melihat pengertian tentang sangkut paut dan hubungan- hubungan tertentu dalam unsur yang mengandung suatu problem. 7 Belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan, dan tujuan siswa. 8 Hal ini terjadi bila banyak berhubungan dengan apa yang diperlukan siswa dalam kehidupan sehari-hari. 9 Belajar berlangsung terus-menerus; siswa harus memperoleh pengetahuan tak hanya dari sekolah,tetapi juga luar sekolah, dalam pergaulan, memperoleh pengalaman sendiri-sendiri, karena sekolah harus bekerjasama dengan orangtua di rumah dan di masyarakat agar semua turut serta membantu perkembangan siswa secara harmonis Riyanto, 2009: 64. c. Prinsip belajar menurut Robert H. Davies dalam Riyanto, 2009: 65, yaitu 1 Prinsip kemanfaatan, yaitu seorang siswa termotivasi belajar sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya. Hubungan pelajaran dengan pengalaman siswa untuk belajar lebih berarti terdapat tiga teknik, yaitu menghubungkan pelajaran dengan pengalaman siswa di masa lalu, menghubungkan keinginan dan nilai belajar pada apa yang dipelajari, dan menghubungkan tujuan siswa pada yang dipelajari dengan memberikan suatu pandangan dari pelajaran tersebut saat mengabarkan kemungkinan penerapan masa depan. 2 Prinsip prasyarat adalah seorang siswa mungkin belajar sesuatu yang baru jika dia memilki semua prasyarat. Belajar masa lalu seorang siswa kemungkinan merupakan faktor penentu penting bagi keberhasilan dan kegagalan dirinya dalam belajar. Maksudnya yang dimiliki kemampuan prasayarat menemukan kemanfaatan belajar. 3 Prinsip percontohan adalah siswa mungkin lebih mendapatkan perilaku baru jika dicontohkan pekerjaan dan menirukannya. 4 Prinsip komunikasi terbuka adalah memungkinkan siswa untuk belajar apabila penyajian dibuat dengan pesan terbuka untuk inspeksi siswa. Ada lima kiat jika menggunakan prinsip komunikasi terbuka adalah a menyatakan tujaun pada siswa Anda, b sebutkan hubungan dengan memberikan saran dan dorongan pada siswa, c kapan pun jika memungkinkan tunjukkan fakta apa yang pernah dijelaskan, d usahakan siswa bisa melihat dan mendengar semua sifat khusus yang dimungkinkan ketika hal tersebut disebutkan, dan e gunakan pertanyaan untuk menguji komunikasi. 5 Prinsip hal baru, adalah seorang siswa mungkin mempelajari jika perhatiannya menarik dengan presentasi yang relatif baru. 6 Prinsip diklat aktif yang sesuai, adalah siswa lebih aktif belajar apabila mereka mengambil bagian latihan yang disanggupi untuk mencapai tujuan pelajaran. Tiga saran yang membantu menyesuaikan prinsip tersebut, yaitu meminta siswa untuk merespons dan menjawab pertanyaan; meminta siswa untuk menyusun dan mengatur kembali informasi yang ditemukan dalam bacaan mereka; dan membuat sarana dan suasana belajar pada pekerjaan bila diperlukan. 7 Prinsip pembagian praktik 8 Prinsip penghapusan; adalah seorang siswa lebih mungkin belajar apabila instruksional segera dikeluarkan secara berangsur-angsur. Pada permulaan instruksi, gurupendidik membantu para siswa belajar dengan memberikan petunjuk dan isyarat. 9 Prinsip kondisi yang menyenangkan dan konsekuensinya, adalah seorang siswa yang lebih suka terus belajar jika pengajaran yang dilakukan oleh guru dianggap sebagai suatu yang menyenangkan. Beberapa hal yang menyebabkan siswa enggan di kelas, antara lain siswa merasa kurang tantangan dengan sesuatu yang bervariasi, siswa adalah subjek dari kondisi yang tidak menantang, siswa merasa frustasi karena kondisi yang tidak menyenangkan, dan perasaan siswa yang terluka karena guru membandingkan hasil siswa dengan siswa yang lainnya Riyanto, 2009: 65-69. Berdasarkan prinsip-prinsip menurut para ahli di atas, maka prinsip belajar dapat digunakan sebagai landasan berpikir dan motivasi dengan harapan tujuan pembelajaran tercapai. Tujuan pembelajaran tumbuh dari proses belajar antar peserta didik dengan pendidik yang terarah.

2.1.2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar