pada saat penelitian sedang berlangsung. Namun, guru memberikan solusi kepada kelompok tersbut untuk menggunakan kertas HVS untuk menulis
dan ditempelkan di papan penempel gambar. Pada pertemuan 2 siswa sangat terlihat sangat berminat, setiap kelompok berebut untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, karena berebut dan suasana kelas menjadi gaduh kemudian guru memutuskan untuk menunjuk
kelompok yang mau angkat tangan dengan tanpa suara.
4.2 Pembahasan
Penerapan media gambar dalam upaya meningkatkan minat belajar siswa dilaksanakan dengan baik. Pada siklus I pembelajaran direncanakan
dengan menyusun perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, LKS, ringkasan materi, dan soal evaluasi. Pada pembelajaran siklus I pertemuan
1, siswa terlihat sangat senang. Siswa senang karena melihat penelitian membawa berbagai macam alat yang akan digunakan untuk penelitian,
yaitu gambar-gambar, spidol, papan nama, kamera, dan kertas karton yang sudah ditempeli dengan kertas asturo dengan warna-warna yang cerah.
Guru dalam mengajar sangatlah antusias dan tidak grogi ketika melihat kamera, sehingga siswa semakin bersemangat untuk melaksanakan
kegiatan belajar mengajar walaupun ada 3 mahasiswa yang membantu penelitian. Hal tersebut dapat menumbuhkan minat siswa pada pertemuan
pertama, rata-rata minat yang diperoleh seluruh siswa adalah 19, 16. Pada pertemuan 1 ada satu siswa yang tidak masuk sehingga minatnya belum
dapat diketahui minatnya.
Pembelajaran pertemuan 2, siswa terlihat lebih antusias di bandingkan dengan pertemuan 1, siswa lebih aktif mengikuti pembelajaran
yang berlangsung, pada saat selesai diskusi guru bertanya kepada seluruh siswa “kelompok mana yang akan maju terlebih dahulu?” ada satu
kelompok yang berani mengacungkan jari lalu presentasi di depan kelas dan kelompok yang lain setelah kelompok pertama selesai presentasi
kelompok lain belum ditunjuk sudah berebut dan angkat tang untuk maju presentasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa minat siswa dapat meningkat
dari kondisi awal siswa yang berminat sebesar 42, 10 setelah diberi
tindakan siklus I menjadi 94, 74.
Skor minat siswa pada siklus I, adalah 41, 89 yang termasuk dalam kriteria sangat berminat. Pada siklus I ini, ada 18 siswa yang minat
belajarnya di atas rata-rata dan ada 1 siswa yang minatnya di bawah rata- rata. Hal tersebut dapat diperkuat dari hasil wawancara guru kelas
mengatakan: “Dalam pembelajaran pertemuan 1 dan 2 saya merasa senang
karena siswa merasa senang dengan pembelajaran ini, jadi mereka punya gambaran tentang alat-alat komunikasi tersebut. Perhatian siswa terfokus
ketika ditanya dan sudah mampu menyebutkan macam-macam alat komunikasi. Selain itu siswa juga berkemauan untuk mengembangkan
dirinya dalam mengikuti pelajaran IPS menggunakan media gambar karena siswa mampu berpikir dan berimajinasi membuat alat komunikasi
tersebut di masa yang akan datang. Pada saat diskusi kelompok siswa terlibat penuh dalam kegiatan pembelajaran IPS dengan media gambar
karena dalam kelompok ada yang bertugas menjelaskan dari setiap alat dengan gambar yang digunakan.”
Berdasarkan wawancara dari guru tersebut minat dan prestasi belajar siswa dapat meningkat dengan adanya media gambar yang
digunakan untuk proses pembelajaran. Guru juga mudah dalam menyampaikan materi tidak perlu banyak berbicara.Minat siswa pada
siklus I telah mencapai rata-rata 41, 89 termasuk kategori sangat berminat. Hal tersebut dapat diperkuat dari beberapa wawancara, siswa satu
mengatakan: “Pembelajaran IPS dengan menggunakan media gambar ini saya
sangat senang bisa mengenali alat komunikasi dengan gambarnya dan sudah terbukti “gampangmudah” sekali mempelajari karena sudah ada
gambar asli. Saya juga terfokus dalam mengikuti kegiatan pembeljaran IPS dengan media gambar karena gambarnya menarik, elok, dan saya
tidak akan melupakan dengan metode yang menggunakan gambar ini. Saya juga akan mengembangkan dalam diri saya dalam menggunakan
media gambar, cara saya melihat dengan cermat. Dalam kegiatan pembelajaran menggunakan media gambar saya terlibat membuat yel-yel
untuk mengingat alat komunikasi dan penemunya”. Wawancara siswa kedua mengatakan:
“Pembelajaran IPS dengan gambar saya merasa senang mengikuti pelajarannya karena bisa mengerti arti dari gambar. perhatian saya saat
mengikuti pelajaran IPS dengan media gambar agak terfokus. Saya ingin mengembangkan mengikuti pelajaran caranya memperhatikan bu guru
dan ikut diskusi, pelajaran IPS saya ikut terlibat diskusi dan duduk di depan”.
Wawancara siswa ketiga mengatakan: “Pembelajaran IPS menggunakan media gambar saya merasa
sangat senang karena asyik dan gambarnya membantu saya saat menghafal dan presentasi. Perhatian saya saat mengikuti pelajaran IPS
dengan media gambar terfokus karena gambarnya dapat mengingatkan saya apabila saya lupa dengan jawaban. Saya juga mau mengembangkan
diri saya dalam mengikuti pelajaran IPS caranya besok kalau saya menjadi guru, saya akan menggunakan gambar, agar murid saya paham
dan mengerti pelajarannya. Dalam pelajaran IPS menggunakan gambar saya terlibat penuh karena saya membantu teman yang sedikit lupa”.
Berdasarkan wawancara kepada beberapa siswa dapat disimpulkan bahwa media gambar dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar
siswa. Media gambar juga mempermudah siswa dalam mengingat materi yang telah disampaikan oleh guru. Siswa mampu berimajinasi berdasarkan
gambar yang digunakan sebagai media pembelajaran. Berdasarkan wawancara guru dan siswa dapat disimpulkan bahwa
media gambar dapat meningkatkan minat belajar siswa karena media gambar dapat mempermudah siswa untuk berimajinasi dan membantu
siswa dalam belajar. Media gambar mampu meningkatkan rasa senang, perhatian belajar, kemauan mengembangkan diri, dan keterlibatan siswa
dalam proses pembelajaran di kelas.
Penerapan media gambar juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pada siklus I, siswa mempelajari materi tentang alat komunikasi
tradisional. Dalam pembelajaran, siswa dibagi dalam 4 kelompok , setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Pada pertemuan 1 ada satu siswa yang
tidak masuk dikarenakan sakit sedang di pertemuan 2 semua siswa dapat
mengikuti pelajaran.
Prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Minggir melalui penerapan media gambar pada siklus I dapat tercapai dari kondisi awal
sebelum diterapkan media gambar pada mata pelajaran IPS. Kondisi awal nila rata-rata siswa adalah 43, 57 dan yang mencapai KKM sebesar 47,
37. Setelah dilakukan siklus I prestasi belajar siswa meningkat dengan nilai rata-rata 83, 83; yang mencapai nilai KKM sebesar 89,47 atau 17
siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100, terdapat satu siswa. Sedangkan nilai terendah adalah 41, 85 ada satu siswa. Nilai rata-rata
prestasi belajar siswa telah mencapai target yang ditentukan oleh peneliti target yang ditentukan oleh peneliti adalah 70.
Berdasarkan hasil minat dan prestasi belajar siswa yang sudah meningkat melalui media gambar, peneliti mempunyai sedikit gambaran
proses dan hasil kerja siswa. Pada saat proses pembelajaran pertemuan 1 berlangsung, setiap kelompok mempunyai ide yang berbeda-beda dalam
menemukan jenis-jenis alat komunikasi tradisional dari berbagai macam gambar alat komunikasi yang disediakan oleh guru. Cara siswa
menyusunan jenis-jenis alat komunikasi tradisional dapat menggunakan media gambar dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar 5: Hasil diskusi kel. Bedug
Gambar 5 adalah hasil diskusi dari kelompok bedug yang menyusun gambarnya secara mendatar yang diberi sela-sela untuk memberikan
keterangan agar mempermudah mereka saat melakukan presentasi di depan kelas. Pada saat setiap kelompok diberikan tugas menyebutkan
salah satu cara menggunakan masing-masing kelompok mampu menyebutkan baik lisan maupun tulisan. Hasil kerja siswa saat
menyebutkan cara menggunakan salah satu alat komunikasi dengan media gambar sebagai kegiatan belajar 2 adalah gambar 6.
Gambar 6: Hasil Diskusi Siswa
Setelah menyebutkan salah satu cara menggunakan alat komunikasi tradisional, setiap kelompok membuat salah satu jenis alat komunikasi
tradisional, yaitu membuat sebuah surat yang dikirim kepada kelompok lain dengan menggunakan pelepah daun pisang. Hasil surat yang dibuat
oleh setiap kelompok dapat dilihat pada gambar 7. Gambar 7: Surat yang Dibuat dari Pelepah Daun Pisang
Selain dari kelompok bedug di bawah ini ada hasil diskusi dari kelompok lontar, yang cara menyusun gambar-gambar alat komunikasi tradisional
dengan membagi papan penempel menjadi dua bagian kanan dan kiri, bagian kiri untuk menempel gambar-gambar alat komunikasi tradisional
dan bagian kanan untuk memberikan keterangan gambar sebagai
pembantu mereka siswa saat melakukan presentasi di depan kelas dapat dilihat pada gambar 8.
Gambar 8: Hasil Diskusi Kel. Lontar
Cara menggunakan alat komunikasi menurut kelompok lontar dapat dilihat pada gambar 9.
Gambar 9: Hasil Diskusi Kel. Lontar
Pada kelompok lontar tersebut berbeda dengan kelompok bedug, kelompok bedug menyebutkan hanya salah satu cara menggunakan alat
komunikasi tradisional saja seperti yang diminta oleh soal, sedangkan kelompok lontar ini menyebutkan 4 alat komunikasi, namun jawabannya
belum tepat karena belum menjelaskan cara menggunakannya, tetapi lebih
ke penjelasan arti dari masing-masing alat komunikasi, namun pada saat presentasi di depan kelas setiap anggota kelompok dapat menjelaskan cara
menggunakan alat komunikasi tradisional yang telah disebutkan. . Hasil diskusi membuat surat dari daun pisang dari kelompok bedug dapat dilihat
pada gambar 10. Gambar 10: Surat yang Dibuat Oleh Kel. Bedug
Pada petemuan 2 siswa bekerjasama dalam kelompok dengan anggota kelompok yang masih sama dengan pertemuan 1, walaupun dengan
kelompok yang sama namun, hasil kerja siswa berbeda dengan pertemuan 1. Pertemuan 2 ini membahas materi tentang jenis-jenis alat komunikasi
modern. Hasil kerja kelompok siswa dapat dilihat pada gambar 11. Gambar 11: Hasil Kerja Kel. Radio
Gambar di atas adalah kelompok radio, yang cara menyusun hasil diskusinya dengan mendatar kemudian di bawahnya diberikan celah-celah
untuk memberikan keterangan atau penjelasan dari gambar, dan mempermudah kelompok ketika presentasi. Hasil diskusinya juga dapat
dilihat pada gambar 12. Gambar 12: Hasil Diskusi Kel. Radio
Dari 3 kegiatan belajar, kelompok radio belum menyelesaian semua soal, soal nomor 3 pada kegiatan belajar 2 masih ada yang kosong. Ada
jawaban yang kosong terjadi pada kelompok radio, karena pada saat diskusi siswa ribut dan berdebat siapa yang akan menulis jawabannya di
LKS, debat terlalu lama dan masing-masing siswa dalam kelompok ini cenderung mengamati gambar dengan waktu yang lama. Hal tersebut
berbeda dengan kelompok handphone, pada kelompok handpone sedikit ada masalah dengan papan penempel yang digunakan, karena papan
penempel media gambar berwarna biru tua, sehingga saat siswa menulis dipapan tersebut tulisannya tidak kelihatan dengan jelas. Walaupun ada
sedikti kendala, siswa tetap antusias mengikuti pembelajaran. Hasil diskusinya bagus seperti pada kelompok handphone terlihat pada gambar
13. Gambar 13: Hasil Diskusi Kel. Handphone
Kelompok ini dapat menjawab dengan tepat, semua soal selesai walaupun ada kendala dalam proses mengerjakan. Hal ini menunjukan bahwa siswa
sangat tertarik dengan media pembelajaran yang digunakan peneliti, karena semua siswa terlibat dalam kelompok diskusi sehingga
memghasilkan suatu pekerjaan yang sangat baik.
112
BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN