Hasil Penelitian yang Relevan

2.1.5 Hasil Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini peneliti akan memaparkan beberapa penelitian yang terdahulu sebagai pendukung penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Berikut adalah penelitian yang sudah pernah dilakukan: oleh Hartanto dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar IPS Materi Perkembangan Teknologi Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN Mendut Semester Genap Tahhun Ajaran 20102011”. Peneliti menenukan masalah pada mata pelajaran IPS SDN Mendut pada materi perkembangan teknologi deangan melihat hasil ulangan dengan bukti 6 dari 27 siswa kelas IV berhasil mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. KKM untuk mata pelajaran IPS di SDN Mendut adalah 60. Kemungkinan penyebab dari kurang berhasilnya pembelajaran ialah guru melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah, tidak menggunakan alat peraga, dan siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan masalah tersebut peneliti melakukan pembelajaran dengan media gambar karena gambar merupakan alat visual yang penting dan mudah di dapat. Media gambar juga memberikan gambaran visual yang konkrit tentang masalah yang digambarkannya. Gambar dapat menangkap ide atau informasi yang terkandung dengan jelas. Dengan gambar mempermudah pembelajaran dan menarik serta mendorong siswa untuk ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan. Peneliti ini menggunakan jenis penelitian dari Kemmis dan MC Taggart yang terdiri yang perangkatnya terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Setting penelitian dilakukan di siswa kelas IV SDN Mendut, kecamatan Mungkid, kabupaten Magelang dengan subyek penelitian siswa kelas IV SDN Mendut pada tahun ajaran 20102011 dengan jumlah siswa 32 yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Penelitian ini dilakukan dengan 2 siklus, setiap sisklus dilakukan 1 kali pertemuan. Pada siklus pertama menggunakan gambar tidak berwarna, sedangkan pada sisklus 2 pembelajaran menggunakan media gambar berwarna. Pada kondisi awal nilai rata-rata yang dicapai oleh siswa 5,50 pada siklus 1 nilai rata-rata siswa naik mencapai 6,00 sedangkan pada siklus 2 nilai rata-rata siswa lebih meningkat menjadi 6, 50. Hal ini menunjukan bahwa media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi perkembangan teknologi. Skirpsi ini berkaitan dengan skripisi peneliti, yaitu peningkatan minat dan prestasi belajar IPS dengan menggunakan media gambar. Skirpsi tersebut telah menyatakan bahwa media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu peneliti dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan media gambar. Penelitian kedua dilakukan oleh Kusumadewi 2011 dengan judul “Penggunaan Media Visual Dalam Meningkatkan Minat Belajar IPS Siswa Di SDN Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta”. Peneliti menemukan masalah bahwa di SDN Pondok Pinang 012 Pagi, siswa di sekolah sudah cukup memiliki minat belajar IPS yang cukup baik, namun ada beberapa siswa belum memiliki minat belajar IPS yang maskimal walaupun nilai yang diperoleh sudah memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM mata pelajaran IPS dengan cara guru mengajar belum menggunakan media yang efektif oleh karena itu peneliti mengangkat masalah penggunaan medai visual untuk meningkatkan minat belajar IPS siswa SDN Pondok Pinang 012 Pagi. Tempat peneilitian ini dilakukan di kelas IV SDN Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta Selatan yang beralamat di Komplek PU Pasar Jumat. Waktu penelitian dilasksanakan pada tangga 4 Mei 2011 sampai dengan 28 Mei 2011, dengan subjek penilitian adalah siswa kelas IV SDN Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta Selatan tahun ajaran 20102011. Penelitian ini dilakukan II siklus, siklus pertama menggunakan poster dan siklus II menggunakan menggunakan media visual papan balik. Pada siklus I minat siswa sudah nampak terlihat aktif dalam proses pembelajaran di kelas namun target yang ditentukan belum tercapai secara maksimal. Peneliti melanjutkan ke siklus II, pada siklus II menggunakan media visual papan balik,hal ini dapat meningkatkan minat siswa untuk belajar IPS dengan senang. Penelitian mengalami peningkatan dengan adanya bukti hasil belajar siswa sebagai berikut pada siklus I mencapai 90, 625 dan pada siklus II nilai rata-rata kelas hasil tes mencapai 94, 875. Dari hal tersebut menunjukan bahwa minat dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV. Penelitian ini dapat mendukung penelitian peneliti dengan judul yang hampir sama yaitu, peningkatan minat dan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD Kanisius Minggir dengan media gambar. Penelitian ketiga dilakukan oleh Sriharyani 2012 dengan judul “Peningkatan Minat Dan Prestasi Belajar Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe NHT pada pelajaran IPS siswa kelas IV SD Kanisius Worobrajan Semester Genap Tahun Ajaran 20112012.” Peneliti menemukan masalah pada siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan dengan observasi kelas dan wawancara kepada beberapa siswa. Pada saat peneliti melakukan observasi guru mengajar dengan menggunakan metode ceramah sehingga siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Minat siswa pada kondisi awal mencapai 7,03 dilakukkan peneliti menggunakan rubrik minat untuk diisi, hal ini menunjukan bahwa minat siswa masih rendah. Pretasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun ajaran 20112012 masih rendah dilihat dari bukti dokumentasi guru bahwa nilai rata-rata siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM 66, 83 di bawah nilai KKM yang telah ditentukan sekolah, yaitu 68. Siswa yang mencapai nilai KKM ada 12 siswa dari 31 siswa, sedangkan yang 19 siswa belum mencapai nilai KKM. Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Wirobrajan, Yogyakarta pada tahun ajaran 20112012 pada siswa kelas IV mata perlajaran IPS dengan jumlah 36 siswa. Obyek penelitian ini adalah peningkatan minat dan prestasi belajar siswa dalam mengenal aktifitas ekonomi, sumber daya alam, dan potensi daerah dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe NHT. Penelitian ini dilakukan 2 siklus, pada siklus 1 pertemuan pertama ada 3 siswa yang tidak masuk dikarenakan sakit, pada pertemuan kedua semua siswa masuk. Hasil penelitian siklus 1 menunjukkan bahwa minat siswa ada peningkatan dari kondisi awal minat siswa rata-rata 7, 03 menjadi 9, 32 setelah dilakukan tindakan, siswa yang mencapai minat di atas rata-rata, yaitu 15 siswa. Pada siklus II minat siswa mengalami peningkatan lebih dibandingkan dengan siklus I, skor rata-rata minat pada siklus I 9, 32 sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 13, 06. Oleh karena itu penelitian ini telah berhasil meningkatkan minat belajar siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun ajaran 20112012. Hasil dari peneliti menunjukan bahwa model cooperative tipe NHT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, hal ini dibuktikan oleh peneliti, yaitu pada siklus I prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari 66, 83 siswa yang mencapai nilai KKM sebesar 38, 88 menjadi 68, 98 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM 54, 84 sebanyak 17 siswa. Pada siklus I ini sudah meningkat, namun menurut peneliti hasil prestasi belajar tersebut belum mencapai target yang telah ditentukan maka peneliti melanjutkan ke siklus II. Pada siklus II yang telah dilakukan oleh peneliti prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dengan lebih baik, nilai rata- rata prestasi belajar yang dicapai oleh siswa sebesar 77, 05 dengan jumlah persentase 56, 67. Oleh karena itu penelitian tersebut dapat dinyatakan dapat model pembelajaran cooperative learning tipe NHT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan obyek penelitian yang digunakan peneliti, yaitu minat dan prestasi belajar dengan model cooperative learning tipe NHT membuktikan bahwa minat dan prestasi belajar siswa dapat meningkat setelah diberikan perlakuan. Penelitian tersebut dapat mendukung peneliti sebagai pendukung penelitian yang relevan. Obyek peneliti dengan judul peningkatan minat dan pretasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Minggir dengan media gambar. Penelitian keempat dilakukan oleh Puspitasari 2012 dengan judul “Peningkatan Minat Dan Prestasi Belajar IPS Tentang Permasalahan Sosial Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Plaosan 1 Mlati Semester Genap Tahun Pelajaran 20112012”. Peneliti menemukan masalah pada SD N Mlati 1 pada mata pelajaran IPS siswa kelas IV berdasarkan observasi dan wawancara kepada guru kleas IV sejak melaksanakan Program Pengalaman Lapangan PPL, bahwa minat dan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS masih kurang. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai ketuntasan minimal KKM mata pelajaran IPS, yaitu 60 dengan jumlah siswa yang mampu mencapai nilai KKM sebanyak 6 siswa 28, 57 dari 21 siswa 100 dengan nilai rata-rata kelas 49, 62. Berdasarkan observasi peneliti, guru mengajar belum menggunakan model pembelajaran inovatif, guru melaksanakan pembelajaran menggunakan model ceramah dengan suasana kelas teacher- centered. Hal tersebut menyebabkan kurangnya minat siswa dalam belajar dan beranggapan bahwa mata pelajaran IPS menjadi sebuah beban. Oleh karena itu peneliti sebagai calon guru tertarik melakukan penelitian dengan menggunakan salah satu model pembelajaran inovatif, yaitu model pembelajaran berbasis masalah sebagai salah satu cara untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Plaosan 1. Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Plaosan 1, Sleman dengan subyek penelitian siswa kelas IV dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki. Objek yang diteliti adalah minat dan prestasi belajar IPS pada kompetensi dasr 2.4 mengenal permsalahan sosial di daerahnya menggunakan model pembelajran berbasis masalah. Penelitian dilakukan dengan melihat dan mengukur kondisi awal siswa dari hasil observasi kelas dan wawancara kepada guru kelas IV. Penelitian ini dilakukan 2 siklus, pada siklus I setelah diberi perlakuan prestasi belajar siswa meningkat dari 28, 57 yang mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM meningkat menjadi 71, 43 atau 15 siswa. Sedangkan yang 6 siswa 28, 57 belum mecapai nilai KKM, nilai rata-rata pada siklus I yaitu 58, 10. Karena nilai rata-rata kelas masih dibawah nilai KKM maka peneliti melanjutkan ke siklus II, pada siklus II hasil penelitian lebih meningkat dari sklus I siswa yang dapat mencapai nilai KKM sebanyak 71, 43 meningkat menjadi 90. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Plaosan I. Model pembelajaran berbasis masalah tidak hanya meningkatkan prestasi belajar siswa tetapi juga dapat meningkatkan minat belajar siswa SDN Plaosan 1 hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian. Minat pada kondisi awal siswa mencapai 71 ini sangat tinggi, minat siswa yang rendah ada 29. Pada akhir siklus II minat siswa dapat meningkat lebih baik, yaitu 90. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa SDN Plaosan 1. Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan minat dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Plaosan 1 dapat meningkat dengan adanya perlakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Oleh kerena itu penelitian ini mendukung penelitian peneliti dengan objek penelitian yang sama yaitu, minat dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Minggir sebagai penelitian yang relevan. Gambar 1: Literatur Map penelitian-penelitian sebelumnya

2.2 Kerangka Berpikir

Materi mengenal perkembangan teknologi komunikasi dan pengalaman menggunakannya dianggap sulit oleh guru dan siswa. Bagi guru sulit karena media yang ada di lingkungan belum digunakan untuk proses belajar mengajar. Kesulitan bagi siswa karena banyak menghafal. Berdasarkan tingkat perkembangan usia siswa SD masih berada pada tahap konkrit, maka Media gambar Minat dan prestasi belajar Kusumadewi 2011 Penggunaan Media Visual Dalam Meningkatkan Minat Belajar IPS Sriharyani 2012 Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe NHT Hartanto 2011 Peningkatan Prestasi Belajar IPS Materi Perkembangan Teknologi dengan Menggunakan Media Gambar Puspitasari 2012 Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPSTentang Permasalahan Sosial Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah Yang perlu diteliti Minat dan prestasi belajar