Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

89

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Siklus I Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan, yaitu pertemuan pertama pada tanggal 26 Maret 2013 pada sub materi jenis-jenis alat komunikasi tradisional dengan alokasi waktu 3 x 40 menit. Pada pertemuan ini siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Ada tiga kelompok yang terdiri dari 5 siswa dan ada satu kelompok yang terdiri dari 4 siswa. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2013 dengan sub materi jenis-jenis alat komunikasi modern dengan alokasi 3 x 40 menit. Siswa dibagi ke dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Ada tiga kelompok yang terdiri dari 5 siswa dan ada satu kelompok yang terdiri dari 4 siswa dengan kelompok yang sam dengan pertemuan pertama. 4.1.1.1 Perencanaan Perencanaan pada siklus I, peneliti menyusun angket minat, panduan wawancara kepada guru, dan panduan wawancara kepada tiga siswa untuk menilai minat siswa dalam pembelajaran IPS. Peneliti juga menyusun perangkat pembelajaran yang berupa silabus, RPP, LKS, bahan ajar, soal evaluasi, dan rubrik penilaian kognitif, afektif, dan psikomotorik yang sudah divalidasi untuk menentukan prestasi belajar siswa. Peneliti membuat skenario pembelajaran yang disampaikan ke guru untuk disampaikan kepada siswa diawal proses pembelajaran berlangsung. Peneliti juga menyiapkan perlengkapan pembelajaran antara lain: media gambar, alat tulis, papan nama, dan kertas karton. Peneliti menyusun dan menyiapkan hal-hal tersebut untuk pembelajaran pada dipertemuan 1 dan pertemuan 2, setiap pertemuan 3 x 40 menit. 4.1.1.2 Pelaksanaan a. Pertemuan 1 Kegiatan awal pembelajaran siswa menyanyikan lagu untuk untuk guru, kemudian menyanyikan “yel-yel selamat pagi guru” kelas IV sebagai penyemangat belajar, dilanjutkan dengan doa dan presensi. Pada pertemuan 1 ada satu siswa yang tidak masuk sekolah dikarenakan sakit. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan apersepsi lagu “pak pos”. Dalam kegiatan pembelajaran inti siswa berdiskusi kelompok sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan oleh guru untuk mengerjakan LKS, kemudian dilanjutkan dengan presentasi di depan kelas, setiap kelompok presentasi selesai mempresentasikan hasilnya, kelompok yang lain diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan atau komentar kepada kelompok presentasi. Di akhir pembelajaran guru memberikan kesempatan untuk bertanya. Guru juga memberikan penguatan terhadap materi pembelajaran alat komunikasi tradisional yang telah dipelajari. Selain itu guru memberikan soal latihan, refleksi, aksi, dan angket minat. Pada saat melakukan refleksi ada 5 siswa yang berani menyatakan perasaan setelah belajar IPS dengan menggunakan media gambar lebih senang dan lebih mudah karena bisa melihat alat komunikasi tradisonal dan tidak hanya membayangkan. Setelah refleksi guru memberikan penguatan terdahap refleksi siswa. b. Pertemuan 2 Pada pertemuan kedua awal pembelajaran dilaksanakan dengan doa, presensi, dan menyanyikan lagu “padang bulan” dengan lirik berikut ini: “tv, hp, radio, juga sms Internet, email, majalah, koran Itu alat komunikasi modern” Lirik lagu diganti oleh peneliti untuk digunakan sebagai apersepsi. Setelah melakukan apersepsi guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipejalari hari ini adalah jenis-jenis alat komunikasi modern. Dengan tanya jawab terlebih dahulu, siswa mampu menyebutkan 5 alat komunikasi modern. Kemudian dilanjutkan ke kegiatan inti yaitu siswa dibagi ke dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa untuk berdiskusi jenis-jenis alat komunikasi modern. Diskusi selesai setiap kelompok menyampaikan hasilnya di depan kelas, sedangkan kelompok yang tidak presentasi memperhatikan. Kelompok yang presentasi sudah selesai kelompok yang lain dapat memberikan tanggapan atau komentar kepada kelompok yang presentasi. Setelah semua kelompok selesai presentasi, guru memberikan penguatan terhadap materi pembelajaran dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Dilanjutkan mengerjakan soal evaluasi pada saat mengerjakan soal evaluasi ada beberapa siswa dapat mengerjakan dengan cepat. Setelah semua siswa selesai mengerjakan evaluasi siswa dan guru melakukan refleksi lisan dan tertulis mengenai perasaan dan kesan terhadap proses belajar mata pelajaran IPS dengan menggunakan media gambar dan dilanjutkan pengisian angket minat serta guru memberikan PR kepada siswa untuk membuat satu jenis alat komunikasi modern 20 tahun yang akan datang. Soal evaluasi digunakan oleh untuk mengetahui prestasi belajar siswa. 4.1.1.3 Observasi Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada saat pembelajaran siklus I pertemuan 1, kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan perencanaan, namun ada satu siswa yang tidak memperhatikan perintah dari guru dengan serius karena asyik melihat media yanga akan digunakan. Sehingga siswa tersebut sulit memahami perintah pada kegiatan pembelajaran dan guru harus menjelaskan berulang-ulang secara individu. Pada saat proses pembelajaran guru sempat lupa meminta siswa untuk mengelompokan alat komunikasi modern padahal yang dibahas pada pertemuan 1 adalah alat komunikasi tradisional, ada beberapa siswa yang sempat menyanggah “bu alat komunikasi modern kan tidak sekarang”. Guru menerima sanggahan siswa dengan baik dan tersenyum. Siklus I pertemuan 2 siswa sebelum pelajaran dimulai sudah siap dan antusias serta bertanya- tanya dengan guru seperti ini “bu nanti kita belajar alat komunikasi modern dengan gambar- gambar lagi ya bu?”. Sebelum pelajaran dimulai siswa sudah menulis lagu di papan tulis untuk peyemangat belajar di kelas. Pada saat proses pembelajaran berlangsung siswa sangat aktif mengikuti pelajaran, siswa berdiskusi dengan kelompok dengan kompak dan setiap kelompok kompak membuat “yel-yel” untuk mengingat jenis-jenis alat komunikasi modern yang sedang dipelajari. Pada pertemuan 2 guru melakukan penilaian tehadap siswa, yaitu evaluasi dengan tes objektif untuk mengetahui prestasi belajar siswa, meningkat atau tidak. Hasil penelitian siklus I yang dilihat berdasarkan tes evaluasi dan pengisian kuesioner minat yang dilakukan pada siklus I, hasil minat dapat diperoleh pada tabel 25. Tabel 25: Hasil Kuesioner Minat Belajar Siswa No. Nama Skor minat rata-rata Siklus I Huruf Kriteria 1. Siswa 1 49 A Sangat Berminat 2. Siswa 2 35 A Sangat Berminat 3. Siswa 3 43 A Sangat Berminat 4. Siswa 4 50 A Sangat Berminat 5. Siswa 5 34 B Sangat Berminat 6. Siswa 6 45 A Sangat Berminat 7. Siswa 7 47 A Sangat Berminat 8. Siswa 8 42 A Sangat Berminat 9. Siswa 9 43 A Sangat Berminat 10. Siswa 10 35 A Sangat Berminat 11. Siswa 11 47 A Sangat Berminat 12. Siswa 12 37 A Sangat Berminat 13. Siswa 13 49 A Sangat Berminat 14. Siswa 14 44 A Sangat Berminat 15. Siswa 15 49 A Sangat Berminat 16. Siswa 16 45 A Sangat Berminat 17. Siswa 17 42 A Sangat Berminat 18. Siswa 18 36 A Sangat Berminat 19. Siswa 19 24 D Kurang Berminat Jumlah 796 Skor Rata-rata 41,89 Skor Tertinggi 50 Skor Terendah 24 Hasil minat siswa berdasarkan tabel 25 di atas dari kondisi awal dan siklus

I, data kondisi awal siswa diperoleh rata-rata kelas minat siswa sebesar 23,

37 dengan jumlah persentase 42, 10 atau 11 siswa. Setelah dilakukan tindakan dengan siklus I dengan menggunakan media gambar hasil rata- rata kelas minat siswa meningkat menjadi 41, 89 dengan jumlah persentase 94, 74. Siswa yang mencapai minat di atas rata-rata ada 18, sedangkan ada 1 siswa minatnya masih di bawah rata-rata. Hasil peningkatan minat belajar siswa dari kondisi awal dan siklus I dapat dilihat pada tabel 26. Tabel 26: Hasil Peningkatan Minat Belajar Siswa Peubah Indikator Kondisi awal Target Capaian Minat Skor rata-rata minat seluruh siswa 23, 37 35 41, 89 Persentase siswa yang memiliki skor cukup ke atas 42, 10 60 94, 74 Berdasarkan tabel 26 grafik peningkatan minat dapat dilihat pada gambar 3. Grafik menunjukan bahwa minat kondisi awal 42,10 target yang ditentukan peneliti 60, hasil capaian yang diperoleh sebesar 94, 74. Gambar 3: Grafik Peningkatan Minat Belajar Siswa Kuesioner pada tabel 3 digunakan untuk mengukur minat siswa, sedangkan tes evaluasi digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa. Hasil Prestasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel 27. Tabel 27: Prestasi Belajar Siswa Siklus I No. Nama Nilai siklus I Keterangan 1. Siswa 1 100 Tuntas 2. Siswa 2 85,71 Tuntas 3. Siswa 3 85,71 Tuntas 4. Siswa 4 85,71 Tuntas 5. Siswa 5 78,57 Tuntas 6. Siswa 6 78,57 Tuntas 7. Siswa 7 92,86 Tuntas 8. Siswa 8 64,28 Tidak Tuntas 9. Siswa 9 85,71 Tuntas 10. Siswa 10 92,85 Tuntas 11. Siswa 11 85,71 Tuntas 12. Siswa 12 42,86 Tidak Tuntas 13. Siswa 13 92,86 Tuntas 14. Siswa 14 85,71 Tuntas 15. Siswa 15 92,86 Tuntas 16. Siswa 16 92,86 Tuntas 17. Siswa 17 85,71 Tuntas 18. Siswa 18 85,71 Tuntas 19. Siswa 19 78,57 Tuntas Jumlah 1592, 82 Jumlah siswa yang mencapai KKM = 17 siswa 89, 47 Rata-rata 83,83 Skor Tertinggi 100 Skor Terendah 42, 86 Hasil prestasi belajar siswa dari kondisi awal dan siklus I, berdasarkan data awal siswa dengan nilai rata-rata 43, 57 dengan presentase 47, 37 siswa yang mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Setelah KKM: 65 diberi tindakan dengan menggunakan media gambar, hasil perhitungan prestasi belajar siswa pada siklus I diperoleh rata-rata kelas 83, 83. Siswa yang berjumlah 19, ada 17 siswa yang dapat mencapai nilai KKM yang telah ditentukan sekolah yaitu 65, sedangkan yang 2 siswa yang belum mencapai nilai KKM. Agar lebih jelas untuk melihat persentase siswa yang mengalami peningkatan dapat dilihat pada tabel 28. Tabel 28: Hasil Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Peubah Indikator Kondisi awal Target Capaian Prestasi - Rata-rata nilai ulangan - Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM 43, 57 47, 37 75 70 83, 83 89, 47 Berdasarkan data tabel 28, ada 17 siswa yang mampu mencapai nilai KKM dan 2 siswa belum mencapai nilai KKM. Hal ini menunjukan 89, 47 siswa dari jumlah seluruh siswa lulus KKM. Jika dibandingkan kondisi awal bila siswa pada mata pelajaran IPS sebesar 47,37 lulus KKM, maka hasil belajar siswa kelas IV pada siklus I sudah optimal dan mengalami peningkatan. Hasil peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat pada gambar 4. Gambar 4: Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Hasil minat siswa juga sudah meningkat dari 42,10 meningkat menjadi 94,74 dapat dilihat pada tabel 26. Oleh karena itu peneliti tidak melanjutkan ke siklus II dengan alasan bahwa prestasi belajar dan minat telah mencapai indikator yang dipilih dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dengan media gambar. Media gambar mempermudah siswa untuk mengingat materi yang telah dipelajari seperti yang telah peneliti lakukan di kelas IVSD K Minggir, Sleman. Kondisi waktu yang sudah tidak memungkinkan untuk melanjutkan ke siklus II karena siswa sering belajar di rumah dan sekolah ada kegiatan latihan UN, ujian sekolah, dan ujian praktek siswa kelas VI, serta guru menjadi pengawas di sekolah lain. 4.1.1.4 Refleksi Siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Maret 2013 membahasa mengenai pengertian komunikasi dan jenis-jenis alat komunikasi tradisional. Pembelajaran pada siklus I pertemuan1 berlangsung sesuai dengan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan media gambar. Alokasi waktu yang digunakan sudah tepat dengan perencanaan. Materi pembelajaran yang disampaikan bagus dan sangat menarik. Pertama-tama guru membagikan ringkasan materi dan LKS kepada siswa, guru memberikan intruksi kepada siswa untuk membaca ringkasan materi terlebih dahulu kemudian dilanjutkan mengerjakan LKS, namun ada satu siswa yang kurang memperhatikan dengan serius karena perhatianya terarah pada media pembelajaran yang akan digunakan dan bertanya berulang-ulang mengenai apa yang akan dilakukan. Siswa tersebut membuat suasana kelas menjadi gaduh, seharusnya siswa membaca ringkasan materi kemudian dilanjutkan mengerjakan LKS tetapi kebanyakan siswa asyik melihat gambar-gambar. Waktunya untuk membaca ringkasan materi terbuang untuk mengamati gambar satu per satu, oleh karena itu guru melanjutkan ke pengerjaan LKS agar waktu siswa tidak terbuang untuk melihat gambar-gambar dan berargumen. Pada saat diskusi ada beberapa gambar yang rusak, gambar yang digunakan dipres dengan plastik mika tanpa sengaja plastik tersebut lepas dan solusi yang diberikan oleh guru memberikan double tape ke siswa untuk menempelkan gambarnya. Pada saat mengerjakan LKS semua siswa aktif terlibat dan bekerja dalam kelompok dengan antusias. Setiap kelompok membuat yel-yel tanpa disuruh oleh guru, yel-yel dibuat oleh siswa dengan alasan untuk mempermudah mengingat materi alat komunikasi tradisional yang sedang dipelajarinya. Pada saat diskusi kelompok ditemukan oleh peneliti warna papan yang digunakan untuk menempel gambar berwarna biru tua sehingga ketika siswa menulis, tulisan yang akan dibaca tidak kelihatan. Hal ini adalah kesalahan yang dilakukan oleh peneliti yang tidak mengecek apakah kertas tersebut dapat dilihat tulisannya atau tidak jika untuk menulis, hal tersebut baru disadari oleh peneliti ketika penelitian sedang berlangsung. Untuk mengatasi masalah tersebut guru memberikan kertas HVS yang tersedia dan diberikan double tape oleh guru untuk menulis dan ditempelkan pada papan penempel gambar. Hal tersebut menjadi pengalaman peneliti untuk mengecek kembali media yang akan digunakan. Siklus I pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal, 27 Maret 2013 membahas mengenai jenis-jenis alat komunikasi yang digunakan pada zaman modern. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dengan menggunakan media gambar setelah direvisi pada bagian kegiatan pembagian ringkasan materi, karena pada pertemuan pertama ringkasan materi dan LKS diberikan pada waktuyang bersamaan. Pertemuan 2 guru membagikan ringkasan materi dan memberikan waktu 10 menit untuk membaca, waktu membaca sudah selesai kemudian LKS dibagikan dan guru meminta siswa membaca petunjuknya terlebih dahulu, kemudian guru memberikan penjelasan cara mengerjakan, hal ini diperbaiki berdasarkan dari pengalaman refleksi pertemuan 1. Alokasi yang digunakan sesuai yang direncanakan. Materi yang disampaikan dikemas dan disampikan guru dengan baik, sehingga menarik dan mempermudah siswa untuk mempelajari. Guru ketika membagikan papan siswa ribut karena ingin memilih warna sesuai dengan yang disukai. Pada saat pembelajaran berlangsung siswa sangat antusias mengikuti pelajaran dan semangat. Siswa semakin berminat dan terlihat mudah belajar dengan menggunakan media gambar yang telah disediakan. Permasalahan yang terjadi pada pertemuan 2 adalah sama seperti pertemuan 1, ada satu kelompok yang mendapatkan warna biru tua sehingga sulit untuk dibaca hasil tulisannya, hal tersebut disadari kembali pada saat penelitian sedang berlangsung. Namun, guru memberikan solusi kepada kelompok tersbut untuk menggunakan kertas HVS untuk menulis dan ditempelkan di papan penempel gambar. Pada pertemuan 2 siswa sangat terlihat sangat berminat, setiap kelompok berebut untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, karena berebut dan suasana kelas menjadi gaduh kemudian guru memutuskan untuk menunjuk kelompok yang mau angkat tangan dengan tanpa suara.

4.2 Pembahasan