Tabel 10: Rubrik Penilaian Afektif
No. Aspek yang dinilai
Skor 1 2 3 4
1. Menyampaikan pendapat saat diskusi kelompok
2. Memperhatikan penjelasan dari teman
3. Terlibat aktif dalam diskusi tanya jawab di kelas
4. Menjawab pertanyaan dari guru tanpa ditunjuk
Paduan penilaian psikomotorik dapat dilihat pada tabel 11. Penilaian psikomotorik digunakan untuk menilai proses diskusi kelompok.
Tabel 11: Rubrik Penilaian Psikomotorik
No. Aspek yang dinilai
Skor 1 2 3 4
1. Ketepatan mengelompokan gambar
2. Cara menjelaskan menggunakan alat komunikasi dari media gambar
3. Kerapian menempelkan gambar
4. Kekompakan dalam mengelompokkan gambar
3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
3.5.1 Validitas
Validitas suatu tes adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur Masidjo, 1995: 242. Suatu tes
dikatan valid selain dilihat langsung dari keadaan dirinya juga dapat dilihat setelah diperbandingkan dengan suatu tes yang telah valid Masidjo
1995:243. Validitas dibagi menjadi tiga jenis, yaitu validitas isi content validity, validitas konstruksi atau konsep concept or construct validity,
dan validitas kriteria criterion-related validity. Validitas isi content validity adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai di mana isi
suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau diteskan. Validitas konstruksi atau konsep concept or construct validity
adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai di mana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai dengan suatu konsep yang seharusnya menjadi isi tes
atau alat pengukur tersebut atau konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat pengukur tesebut. validitas kriteria criterion-
related validity adalah suatu validitas yang memperhatikan hubungan yang ada antara tes atau alat pengukur dengan pengukur lain yang
berfungsi sebagai kriteria atau bahan pembanding. Peneliti dalam penelitian ini, menggunakan dua validitas, yaitu validasi isi
dan validasi konstruksi. Validasi isi dan validasi kontruksi ditempuh melalui expert judgement, expert judgement ditempuh dengan cara
bertanya kepada ahli, ahli tersebut adalah dosen, kepala sekolah, dan guru, sehingga jawaban dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Validasi
dalam penelitian ini ditempuh melalui expert judgement digunakan untuk mengukur perangkat pembelajaran dengan lembar validasi pembelajaran
dibuat peneliti bersama dosen pembimbing. Validasi juga ditempuh dengan perhitungan SPSS 16 digunakan untuk
mengukur intrumen soal tesevaluasi dan keusioner minat yang dibuat oleh peneliti. Setelah soal tesevaluasi diujikan dilapangan, kemudian validasi
dengan menggunakan SPSS 16.0 untuk mempermudah peneliti menemukan jawaban soal dan kuesioner yang valid, sehingga dapat
digunakan untuk penelitian.
3.5.1.1 Validatas Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti berupa: silabus, RPP, LKS, dan bahan ajar.Perangkat pembelajaran peneliti divalidasi oleh satu Dosen
IPS USD, satu Kepala Sekolah, satu guru kelas I, dan satu guru kelas II. Hasil validasi perangkat pembelajaran dihitung dengan menggunakan PAP.
Skor penilaian yang ditentukan adalah 1, 2, 4, dan 5. 1 tidak baik, 2 kurang baik, 4 baik, dan 5 sangat baik. Skor 3 tidak digunakan dalam penilaian ini
karena skor 3 aman, bisa juga ragu-ragu untuk menyalahkan atau membenarkan perangkat tersebut. Skor hasil perhitungan validasi perangkat
pembelajaran dapat dilihat pada tabel 12 dan 13.
Tabel 12: Skor Penilaian Silabus
Expert Judgement Ahli
Komponen yang dinilai Hasil Penilaian
Rerata setiap ahli 1 2 3 4 5 6 7
Dosen IPS USD 5 5 5 5 4 4 4 4,57
Kepala Sekolah 4 4 4 4 4 4 4 4
Guru kelas II 5 5 5 4 5 5 5 4,85
Guru kelas I 5 5 5 4 5 5 5 4,85
Rata-rata nilai keseluruhan 4,56
Berdasarkan tabel 12 penilaian silabus di atas, silabus tidak akan diganti karena nilai rata-rata yang diperoleh dari keempat validator adalah4, 56.
Peneliti akan mengganti silabus apabila skor rata-rata yang diperoleh dari expert judgement 3, 50. Nilai yang diperoleh dari ahli I, yaitu dosen USD
rata-ratanya adalah 4,57, nilai ahli II dari kepala sekolah rata-rata yang diperoleh, yaitu 4, dari ahli III dan IV adalah guru mendapatkan nilai rata-
rata yang sama yaitu 4,85. Dari keempat ahli nilai rata-rata dijumlah total
18, 27 dibagi 4 sehingga di dapat rata-rata 4, 56 termasuk kategori baik seperti pada tabel 12 di atas. Walaupun nilai rata-rata silabus sudah
mencapai 4, 56 peneliti tetap malakukan revisi penulisan, karena masih banyak kata yang kurang huruf dan spasi.
Penilaian perangkat pembelajaran RPP juga menggunakan skor 1, 2, 4, dan 5 dengan ketentuan yang sama seperti silabus, yaitu 1 jika tidak baik,
2 kurang baik, 4 baik, dan 5 sangat baik. Skor 3 tidak digunakan dengan alasan skor 3 aman, bisa juga ragu-ragu untuk menyalahkan atau
membenarkan perangkat pembelajaran tersebut. Perangkat pembelajaran RPP yang dilakuan peneliti untuk di uji validitas kepada ahli dapat dilihat
pada tabel 13.
Tabel 13: Hasil Skor Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Perangkat Pembelajara
n ExpertJudgemen
t Ahli
Komponen yang dinilai Rerat
a 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
1 1
1 2
1 3
1 4
RPP Dosen IPS
4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5
5 4
4 4,57
Kepala Sekolah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4
4 4
4 Guru kelas II
5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5
5 4
5 4,71
Guru kelas I 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5
5 4
5 4
4,57 Rata-rata nilai keseluruhan
4,46
Berdasarkan tabel 13 penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP di atas, RPP tidak akan diganti karena nilai rata-rata yang diperoleh 4, 57
dengan kategori baik. Peneliti akan mengganti RPP apabila skor rata-rata yang diperoleh dari expert judgement 3, 50. Nilai yang diperoleh dari ahli
I, yaitu dosen IPS USD rata-ratanya adalah 4,57. Ahli I mengatakan bahwa “peneliti belum benar menulis kata concience yang seharusnya
conscience, hal itu yang perlu diperbaiki dalam RPP”. Nilai ahli II dari
kepala sekolah rata-rata yang diperoleh, yaitu 4, dari ahli III guru SD kelas II memberikan nilai rata-rata 4, 71, dan ahli IV guru SD kelas I Minggir
memberikan nilai rata-rata 4, 57. RPP akan direvisi oleh peneliti jika nilai rata-rata yang diperoleh 4. Walaupun nilai rata-rata RPP sudah diperoleh
4, 57 peneliti tetap melakukan revisi pada tata kalimat dan bahasa.
3.5.1.2 Validitas instrumen soal
Validasi intrumen soal ditempuh secara empiris dengan cara diujikan di lapangan. Intrumen soal dalam penelitian ini diujikan kepada 30 siswa
kelas V di SD K Minggir karena siswa tersebut telah mempelajari materi alat komunikasi. Hasil perhitungan validitas soal tesevaluasi terdapat pada
lampiran 4 halaman 182. Dari hasil perhitungan validasi menggunakan
SPSS 16 dari 35 soal ada 14 soal yang vaild, sehingga dapat digunakan peneliti sebagai soal evaluasi dalam penelitian.
Kisi-kisi soal evaluasi setelah dilakukan validasi, dapat dilihat pada tabel 14.
Tabel 14: Kisi-Kisi Soal untuk Evaluasi
No. Indikator
No. Soal Jumlah
soal 1.
Menjelaskan pengertian komunikasi 1
1 2.
Menjelaskan pengertian alat komunikasi 2
1 3.
Menyebutkan alat komunikasi yang digunakan pada zaman dahulu 3, 4, 5
3
4. Menjelaskan cara menggunkan alat komunikasi yang digunakan pada zaman
dahulu 6, 7, 8,
9 3
5. Menyebutkan alat komunikasi yang digunakan pada zaman sekarangmodern
10, 11, 12
3
6. Menjelaskan cara menggunakan alat komunikasi yang digunakan pada zaman
moedern 13
1
7. Mencari kelemahan dan kelebihan alat komunikasi yang digunakan pada
zaman dahulu dan sekarangmodern 14
1 Total soal
14
3.5.1.3 Validasi Kuesioner Minat
Validitas kuesioner minat belajar IPS ditempuh secara empiris dengan diujikan di lapangan, sebanyak 16 pernyataan sebagai berikut dari 4
indikator terdapat pada tabel 2 halaman 67 terdapat 13 kuesinoer yang valid sehingga dapat digunakan untuk melakukan penelitian, hasil
perhitungan kuesioner dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 186.
3.5.2 Reliabilitas
Raliabilitas adalah derajat konsistensi instrumen yang bersangkutan. Intrumen dapat dikatakan reliabel jika memberikan hasil yang sama jika
diujikan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda. Oleh karena itu, taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu
koefisien korelasi antara ± 0 sampai dengan ± 1, 00. Untuk memberikan arti terhadap koefisien reliabilitas yang diperoleh dipakai besar koefisien
korelasi dalam tabel statistik atas dasar taraf signifikan 1 dan 5. Sedangan menurut Widoyoko 2009: 128 mengartikan reliabilitas
berhubungan ketetapan atau keajekan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa reliabilitas adalah kesesuaian hasil pengukuran yang tampak pada
ketetapan hasil. Peneliti menggunakan rumus SPSS 16 pada Cronbachs Alpha untuk menguji reliabilitas instrumen penelitian.
Tabel uji reliabilitas dengan menggunakan Cronbachs Alpha dapat dilihat pada tabel 16, dengan kualifikasi koefisien korelasi pada tabel 15.
Tabel 15: Kualifikasi Koefisien Korelasi Koefisien korelasi
Kualifikasi 0, 91 - 1,00
Sangat tinggi
0, 71 - 0,90 Tinggi
0, 41 - 0,70 Cukup
0, 21 - 0, 40 Rendah
negatif - 0, 20 Sangat rendah
Reliabilitas soal tes dihitung dengan menggunakan SPSS 16, pada Cronbachs Alpha dengan hasil reliabilitas soal siklus I sebesar 0, 541.
Hasil tersebut menunjukan soal siklus I dengan kriteria cukup dan dapat dilihat pada tabel 16.
Tabel 16: Bukti Reliabilitas Soal Reliability Statistics
Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .541
.837 14
Reliabilitas kuesioner minat belajar siswa dihitung dengan menggunakan SPSS 16 pada Cronbachs Alpha dengan hasil sebesar 0, 909. Hasil
tersebut menunjukan bahwa kuesioner minat belajar siswa dengan kualifikasi sangat tinggi dan dapat dilihat hasil perhitungannya pada tabel
17.
Tabel 17: Reliabilitas Kuesioner Minat Reliability Statistics
Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .909
.910 13
3.6 Teknik Pengumpulan Data