1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan mata pelajaran yang sering dikeluhkan oleh para siswa. Banyak siswa merasa kesulitan ketika belajar matematika
terutama ketika siswa menghadapi soal-soal atau masalah matematika. Siswa merasa kesulitan karena siswa dalam kegiatan belajar tidak memahami materi
yang dijelaskan oleh guru. Belajar merupakan proses seseorang untuk dapat mengetahui, memahami dan dapat melakukan dari hal yang tadinya belum
diketahui, dipahami dan tidak dapat dilakukan. Proses belajar yang kurang maksimal dapat menyebabkan hasil belajar yang kurang maksimal. Nana
Sudjana 2009: 22 mengatakan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Pengalaman
belajar siswa diperoleh dari proses belajar siswa, maka proses belajar siswa dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Siswa dalam belajar membutuhan suatu motivasi yaitu suatu dorongan atau kekuatan yang menyebabkan siswa mempunyai keinginan untuk
melakukan kegiatan belajar. Siswa perlu mendapatkan dorongan untuk melakukan kegiatan belajar khususnya matematika karena matematika
merupakan mata pelajaran yang banyak dihindari oleh siswa. Dengan adanya motivasi belajar, siswa dapat lebih bersemangat sehingga kegiatan belajar
mengajar akan berlangsung secara lancar. Penulis juga memiliki pengalaman
saat melaksanakan PPL Program Pengalaman Lapangan di sekolah, penulis merasa kesulitan mengajar ketika banyak siswa yang kurang termotivasi
untuk belajar matematika. Banyak siswa kurang termotivasi dalam belajar matematika karena siswa menganggap bahwa matematika itu sulit dipahami.
Jadi motivasi belajar perlu ditumbuhkan dalam proses pembelajaran khususnya matematika. Guru memiliki peranan penting dalam menumbuhkan
motivasi belajar siswa. Guru dapat menciptakan pembelajaran yang menarik dengan metode pembelajaran yang bervariasi sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar siswa. Menurut Robertus Angkowo dan A. Kosasih 2007: 35 mengatakan bahwa semakin tepat motivasi yang diberikan oleh guru,
semakin baik pula hasil proses pembelajaran. Media pembelajaran dapat digunakan untuk membantu guru dalam menumbuhkan motivasi siswa.
Media pembelajaran dapat digunakan untuk membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Media belajar juga dapat membantu siswa dalam
menyerap materi yang diajarkan oleh guru. Tidak semua hal dapat dijelaskan secara langsung oleh guru, maka guru memerlukan alat atau media sebagai
perantara penyampaian materi. Sekarang banyak media pembelajaran yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam memahami matematika, salah
satunya adalah komputer. Made Wena 2009: 208 menyatakan bahwa dengan pembelajaran berbasis komputer, siswa akan lebih mudah memahami
konsep-konsep yang bersifat abstrak, hal ini pada akhirnya dapat meningkatkan hasil pembelajaran.
Peranan komputer pada mata pelajaran matematika cukup penting terutama pada materi-materi yang memerlukan gambar seperti bangun dua
dimensi, tiga dimensi, grafik atau kurva, diagram dan lain-lain. Siswa zaman sekarang sudah tidak asing lagi dengan komputer, apalagi di sekolah sudah
memiliki mata pelajaran tersendiri tentang komputer. SMA Negeri 2 Yogyakarta termasuk sekolah yang sudah menggunakan komputer sebagai
salah satu media pembelajaran akan tetapi media komputer jarang digunakan oleh guru matematika dalam pembelajaran. Guru cenderung hanya
menggunakan media papan tulis dan spidol. Berdasarkan wawancara dengan guru matematika di SMA Negeri 2 Yogyakarta, komputer di laboratorium
Teknologi Informatika TI sudah terinstal aplikasi komputer untuk pembelajaran matematika tetapi belum dimanfaatkan oleh guru matematika.
Jadi fasilitas pembelajaran matematika di SMA Negeri 2 Yogyakarta belum sepenuhnya dipakai.
Materi grafik fungsi kuadrat dipelajari di kelas X pada semeter ganjil. Bentuk grafik fungsi kuadrat adalah parabola yang memiliki beberapa
karakteristik atau sifat-sifat yang membentuk grafik tersebut. Siswa dapat langsung mengetahui karakteristik grafik fungsi kuadrat dari koefisien,
konstanta dan nilai diskriminan dari persamaan fungsi kuadrat. Jika siswa dapat mengetahui karakteristik grafik fungsi kuadrat maka siswa juga dapat
membuat sketsa grafik fungsi kuadrat. Siswa sering mengalami kesulitan dalam memahami grafik fungsi
kuadrat, siswa cenderung menghafal materi daripada memahaminya. Belajar
dengan menghafal kurang efektif karena siswa akan mudah lupa dan siswa menjadi tidak kreatif. Siswa dapat memahami materi jika siswa tersebut dapat
mengeksplorasi atau menemukan sendiri pemecahan masalahnya. Jadi siswa dapat memahami materi grafik fungsi kuadrat jika siswa sendiri yang
mengeksplorasi grafik fungsi kuadrat. Untuk membantu siswa belajar memahami grafik fungsi kuadrat, siswa dapat menggunakan salah satu
aplikasi komputer yaitu GeoGebra. GeoGebra
merupakan program komputer khusus matematika yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk materi grafik fungsi kuadrat.
Menurut Ljubica Diković dalam artikel yang berjudul Applications GeoGebra
into Teaching Some Topics of Mathematics at the College Level 2009,
menuliskan bahwa GeoGebra diciptakan untuk membantu siswa memperoleh pemahaman matematika yang lebih baik, siswa dapat memanipulasi variabel
dengan mudah yaitu hanya dengan menarik bebas obyek-obyek di bidang gambar, atau dengan menggunakan slider, siswa dapat menghasilkan
perubahan dengan menggunakan teknik memanipulasi objek bebas, dan mereka dapat belajar bagaimana objek tergantung akan terpengaruh.
GeoGebra dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat
membantu siswa memahami grafik fungsi kuadrat. Di dalam GeoGebra, siswa dapat melihat bentuk gambar grafik secara jelas dan teliti, siswa juga
dapat memanipulasi grafik tersebut dengan mengubah koefisien dan konstanta persamaan grafik fungsi kuadrat. Siswa sendiri dapat melihat dan
mengeksplorasi grafik dengan bantuan GeoGebra. Jika siswa dapat
memahami materi grafik fungsi kuadrat maka siswa diharapkan mampu menggambar grafik fungsi kuadrat tersebut.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran GeoGebra pada pembelajaran
grafik fungsi kuadrat terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta.
B. Pembatasan Masalah