Hasil Belajar Motivasi Belajar

2. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kemampuan yang didapat dari proses belajar. Hasil belajar menurut Nana Sudjana 1989: 22 adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar menurut Purwanto 2008: 45 adalah perolehan dari proses belajar siswa sesuai dengan tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran Purwanto, 2008: 45 adalah tujuan yang menggambarkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki oleh siswa sebagai akibat dari hasil pengajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur. Hasil belajar diperoleh siswa setelah siswa mengalami proses kegiatan belajar sesuai tujuan pengajaran maka siswa akan mendapatkan hasil belajar yang baik jika proses belajar dilakukan dengan tujuan pengajaran yang baik. Klasifikasi hasil belajar menurut Benyamin Bloom terbagi dalam tiga aspek Nana Sudjana 1989: 22, yaitu : a. Aspek kognitif yaitu aspek yang berhubungan dengan hasil belajar intelektual b. Aspek afektif yaitu aspek yang berhubungan dengan sikap siswa. c. Aspek psikomotorik yaitu aspek yang berhubungan dengan ketrampilan dan kemampuan bertindak. Dari ketiga aspek tersebut, aspek kognitif yang paling banyak menjadi objek penilaian guru karena aspek kognitif berkaitan dengan kemampuan siswa dalam memahami atau menguasai bahan pelajaran yang diberikan oleh guru. Untuk mengukur hasil belajar perlu diadakan tes kepada siswa setelah pembelajaran pada suatu materi tertentu selesai, Nana Sudjana 1989: 35 mengatakan tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.

3. Motivasi Belajar

Motivasi menurut kamus terbaru bahasa Indonesia 2008: 456 adalah kecenderungan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar melakukan tindakan dengan tujuan tertentu; usaha- usaha yang menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendaki. Motivasi Belajar adalah kecenderungan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar memiliki peranan penting di dalam proses pembelajaran. Motivasi belajar merupakan pendorong, pengarah dan penggerak siswa untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Sardiman 1986: 77 mengatakan untuk dapat belajar dengan baik diperlukan proses dan motivasi yang baik pula, jadi motivasi belajar yang baik akan menunjukan hasil belajar yang baik pula. Robertus Angkowo dan A. Kosasih 2007: 36 mengatakan adanya usaha yang tekun dan rajin yang didasari motivasi yang kuat akan membangun siswa mencapai prestasi yang baik. Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi akan lebih giat dan tekun belajar daripada siswa yang memiliki motivasi yang rendah. Ditinjau dari tipe motivasi, motivasi terbagi menjadi dua jenis yaitu : a. Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik menurut Made Wena 2009: 33 adalah keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendorong dari dalam individu. Menurut Sardiman A. M. 1989: 88 motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena di dalam individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Siswa yang termotivasi secara intrinsik biasanya akan rajin belajar dan senang menjalankan tugas yang diberikan oleh guru tanpa ada suatu paksaan dari orang lain. Siswa merasa senang karena siswa mendapatkan suatu dorongan dalam diri yang menyebabkan siswa senang melakukan aktivitas belajar. b. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik menurut Made Wena 2009:33 adalah motivasi yang keberadaanya karena pengaruh rangsangan dari luar. Menurut Sardiman A. M. 1989:90 motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Siswa dalam belajar banyak mendapatkan rangsangan dari luar yaitu guru dan orangtua siswa. Contoh motivasi ekstrinsik yaitu ketika siswa mendapatkan hadiah dari orangtua ketika siswa tersebut mendapatkan nilai yang bagus ketika ulangan. Lingkungan belajar siswa juga dapat mendorong atau memberikan motivasi siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik dapat saling melengkapi dan memperkuat siswa untuk dapat lebih giat belajar demi tercapainya tujuan pembelajaran. Motivasi memiliki beberapa indikator yang menunjukan bahwa siswa memiliki motivasi belajar, seperti yang diungkapakan oleh Made Wena 2009: 33 bahwa motivasi belajar ditentukan oleh indikator-indikator sebagai berikut: 1 Tingkat perhatian siswa terhadap pembelajaran, 2 Tingkat relevansi pembelajaran dengan kebutuhan siswa, 3 Tingkat keyakinan siswa terhadap kemampuannya dalam mengerjakan tugas-tugas pembelajaran, dan 4 Tingkat kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.

4. Media Pembelajaran