12
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan diuraikan 1 Kajian Pustaka 2 Penelitian yang Relevan 3 Kerangka Berpikir dan 4 Pertanyaan Penelitian.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Penelitian dan Pengembangan
Research and Development,
RD
Penelitian pengembangan atau yang lebih dikenal dengan R D merupakan suatu penelitian yang diarahkan untuk menghasilkan suatu produk,
desain maupun proses. Menurut Borg dalam Sanjaya, 2013 penelitian pengembangan ini merupakan model penelitian yang banyak digunakan untuk
pengembangan pendidikan. R D sendiri menurutnya berkembang dalam penelitian yang dilakukan oleh industri untuk menemukan suatu produk yang
dianggap cocok dengan kebutuhan masyarakat. Dalam dunia pendidikan R D mulai diperkenalkan oleh United States Office of Education, sebuah lembaga
pendidikan di Amerika pada tahun 1965 untuk mengembangkan produk, bahan ajar dan prosedur dalam bidang pendidikan.
Sukmadinata 2008 berpendapat bahwa
Research and Development
adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru
atau meyempurnakan
produk yang
telah ada,
yang dapat
dipertanggungjawabkan. Pendapat ini sejalan dengan Soenarto dalam Tegeh, 2014: xii yang menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah upaya untuk
mengembankan dan menghasilkan suatu produk berupa materi, media, alat dan atau strategi pembelajaran. Pengertian yang hampir sama juga dikemukakan oleh
Bord Gall 1983 bahwa penelitian pengembangan sebagai usaha untuk
mengembangan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan. Berdasarkan ketiga pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa
penelitian pengembangan adalah upaya mengembangkan dan menghasilkan suatu produk.
Dalam rangka meningkatkan kualitas produk pendidikan, Sentyasa dalam Tegeh, 2014: xiii merincikan karakteristik penelitian dan pengembangan.
Pertama, masalah yang dipecahkan adalah masalah nyata yang berkaitan dengan upaya inovatif atau penerapan teknologi dalam pembelajaran. Kedua,
pengembangan model, pendekatan, dan metode pembelajaran serta media belajar yang dikembangkan sebaiknya menunjang keefektifan pencapaian kompetensi
siswa. Ketiga, produk yang dikembangkan divalidasi melalui uji ahli dan uji lapangan secara terbatas perlu dilakukan. Keempat, proses pengembangan perlu
didokumentasikan secara rapi dan dilaporkan secara sitematis. Terdapat beberapa macam desain metode penelitian dan pengembangan
dari beberapa ahli seperti Borg Gall 1983 dan Dick Carey 2003. Dalam penelitian ini peneliti berfokus pada pengembangan bahan ajar berupa modul
pembelajaran, sehingga peneliti menggunakan desain model penelitian pengembangan materi menurut Brian Tomlinson. Tomlinson dianggap sebagai
ahli terkemuka pada pengembangan materi khususnya berkaitan dengan bahasa Aneheim University, 2016.
Terdapat 5 langkah utama dalam pengembangan materi menurut Tomlinson dalam Harsono, 2015. Pertama, analisis kebutuhan. Analisi
kebutuhan dilakukan untuk mengetahui dan mengidentifikasi hal yang dibutuhkan. Analisis kebutuhan bertujuan sebagai pedoman dalam pengembangan
materi. Tahap kedua adalan desain. Desain merupakan kegiatan dalam merincikan hal-hal pokok yang diperlukan dalam pengembangan materi. Perincian hal pokok
pengembangan materi didasarkan pada hasil analisis kebutuhan. Tahap ketiga adalah implementasi. Hasil perincian hal pokok dalam pengembangan materi
kemudian diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran. Tahap keempat yaitu evaluasi. Hasil implementasi materi kemudian dievaluasi. Tahap kelima yaitu
revisi. Dasar dalam melakukan revisi adalah hasil evaluasi implementasi materi. Tahap revisi ini merupakan tahap akhir pengembangan materi yang
memungkinkan terbentuknya materi yang layak digunakan. Pengembangan materi menurut Brian Tomlinson 2005 merupakan segala
sesuatu yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk menunjang proses pembelajaran bahasa. Materi atau bahan yang digunakan dapat berupa seperti
buku teks, buku kerja LKS, kaset, CD-ROM, DVD, video,
handout
, dan dari internet, dan apa pun yang menyajikan suatu informasi Tomlinson, 2005.
Terdapat 16 prinsip yang harus dicapai dalam pengembangan materi ini untuk proses pembelajaran bahasa Tomlinson, 2005: 7-22. Peneliti kemudian berfokus
pada 11 prinsip dari Tomlinson yang sesuai dengan penelitian ini. Sebelas
prinsip Tomlinson
yang digunakan
peneliti dalam
mengembangkan modul pembelajaran yaitu 1 materi harus mencapai dampak 2 Materi harus membantu peserta didik untuk merasa nyaman, 3 materi harus
membantu peserta didik untuk mengembangkan kepercayaan diri
,
4 materi yang diajarkan harus relevan dan berguna bagi siswa, 5 materi harus diperlukan dan
memfasilitasi peserta didik dalam belajar, 6 materi yang dikembangkan terdapat bagian-bagian yang dapat memfasilitasi siswa dalam belajar, 7 materi harus
menyediakan kesempatan bagi peserta didik untuk dapat berkomunikasi dengan aktif, 8 materi harus memperhatikan gaya belajar yang bebeda dalam diri masing-
masing siswa, 9 materi harus memperhitungkan sikap persrta didik yang berbeda- beda, 10 materi dapat membantu pembelajar mengembangkan kemampuan
berpikir, pengelolaan emosi, estetika seni, dan menyediakan kegiatan yang melatih otak kanan dan kiri peserta didik, 11 materi harus memberikan
kesempatan peserta didik untuk umpan balik hasil.
2.1.2 Perangkat Pembelajaran