2.1.3 Modul 2.1.3.1 Pengertian modul
Istilah modul dipinjam dari dunia teknologi. Modul adalah alat ukur yang lengkap. Abdul Majid 2008 dalam buku “Pengembangan Bahan Ajar Tematik”
Prastowo 2014 menyatakan bahwa modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar siswa dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan
bimbingan guru. Jika guru mempunyai fungsi menjelaskan sesuatu maka modul harus mampu menjelaskan sesuatu dengan bahasa yang mudah diterima siswa
sesuai dengan tingkat pengetahuan dan usianya. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia
juga ditemukan pengertian yang hampir sama bahwa modul adalah kegiatan program belajar mengajar yang dapat
dipelajari oleh siswa dengan bantuan yang minimal dari guru, meliputi: perencanaan tujuan yang akan dicapai secara jelas, penyediaan materi pelajaran,
alat yang dibutuhkan, serta alat untuk penilaiaan, dan mengukur keberhasilan siswa dalam penyelesaiaan pelajaran. Sukiman 2012 juga menjelaskan bahwa
modul dapat dipandang sebagai paket program yang disususn dalam bentuk satuan tertentu guna keperluan pembelajaran.
Dari beberapa penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa modul adalah sumber belajar yang dapat digunakan oleh siswa dan guru untuk
mempermudah dalam proses pembelajaran.
2.1.3.2 Fungsi, Tujuan, dan Kegunaan Modul
Modul memiliki arti penting dalam pembelajaran. Sebagai salah satu jenis bahan ajar catak, modul memiliki setidak-tidaknya empat fungsi sebagai berikut
Prastowo, 2014: 210-211:
pertama
, bahan ajar mandiri, artinya modul
membantu meningkatkan kemampuan siswa untuk belajar sendiri tanpa tergantung kepada kehadiran pendidik guru.
Kedua
, pengganti fungsi pendidik, maksudnya modul sebagai bahan ajar yang harus mampu menjelaskan materi
pembelajaran dengan baik dan mudah dipahami oleh siswa sesuai dengan tingkat pengetahuan dan usiannya.
Ketiga
, sebagai alat evaluasi, maksudnya dengan modul siswa dituntut dapat mengukur dan menilai sendiri tingkat penguasaannya
terhadap materi yang telah dipelajari.
Keempat
, sebagai bahan rujukan bagi siswa, maksudnya karena modul mengandung berbagai materi yang harus dipelajari
siswa, maka modul juga memiliki fungsi sebagai bahan rujukan bagi siswa. Penyusunan atau pembuatan modul dalam kegiatan pembelajaran
mempunyai lima tujuan, sebagai berikut:
pertama
, agar siswa dapat belajar secara mandiri tanpa, atau, dengan bimbingan pendidik guru.
Kedua
, agar peran pendidik tidak terlalu dominan dan otoriter dalam kegiatan pembelajaran.
Ketiga
, melatih kejujuran siswa.
Keempat
, mengakomodasi berbagai tingkat dan kecepatan belajar siswa.
Kelima
, agar siswa mampu mengukur sendiri tingkat penguasaan materi yang telah dipelajari.
Modul memiliki empat macam kegunaan dalam proses pembelajaran seperti yang diungkapkan Andriani dan Andi Prastowo, yaitu:
pertama
, modul sebagai penyedia informasi dasar.
Kedua
, modul sebagai bahan instruksi atau petunjuk bagi siswa.
Ketiga
, modul sebagai bahan pelengkap dengan ilustrasi dan foto yang komunikatif.
Keempat
, modul bisa menjadi petunjuk mengajar yang efektif bagi pendidik dan menjadi bahan untuk berlatih siswa dalam melakukan
penilaian sendiri
self-assesment
.
2.1.3.3 Karakteristik Modul