Metode Pengukuran Tabel 3.1. Definisi Operasional, Cara Ukur, Alat Ukur, Skala Ukur, dan

3.5.3. Metode Pengukuran Tabel 3.1. Definisi Operasional, Cara Ukur, Alat Ukur, Skala Ukur, dan

Katagori Masing-Masing Variabel Bebas Penelitian Variabel Cara Pengumpulan Data Alat Pengumpulan Data Skala Ukur Katagori Variabel Terikat Dependent Variable Kejadian preeklampsi berateklampsi Studi dokumentasi data sekunder RSUD Dr. Pirngadi Medan. Data Rekam Medis Nominal 0. Kontrol 1. Kasus preeklampsi berateklampsi Variabel Bebas Independent Variable Umur Wawancara Kuesioner Ordinal 0. 20-35 1. 20 dan 35 Pengetahuan Wawancara Kuesioner Ordinal 0. Baik 1. Kurang Penghasilan Wawancara Kuesioner Nominal 0. Tingi 1. Kurang BMI Wawancara Kuesioner Ordinal 0. BMI ≤25 1. BMI 25 Riwayat penyakit Hipertensi Wawancara Kuesioner Nominal 0. Tidak Ada 1. Ada Riwayat penyakit Diabetes Wawancara Kuesioner Nominal 0. Tidak Ada 1. Ada Riwayat preeklampsieklampsi Wawancara Kuesioner Nominal 0. Tidak Ada 1. Ada Paritas Wawancara Kuesioner Ordinal 0. 2-3 1. 1 dan ≥4 Jarak kehamilan Wawancara Kuesioner Ordinal 0. 24 bulan 1. 24 bulan Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1. Lanjutan Variabel Cara Pengumpulan Data Alat Pengumpulan Data Skala Ukur Katagori Kunjungan ANC Wawancara Kuesioner Ordinal 0. ≥4 kali 1. 4 kali Pelayanan ANC yang didapat Wawancara Kuesioner Ordinal 0. Memenuhi Kriteria 10T 1. Tidak memenuhi kriteria 10T Masalah dalam mendapatkan pelayanan kesehatan Wawancara Kuesioner Nominal 0. Tidak Ada 1. Ada 3.6. Metode Analisis Data Data dianalisis dan diinterpretasikan dengan melakukan pengujian terhadap hipotesis, dengan tahapan analisis sebagai berikut : a. Analisis univariat, yaitu analisis yang mendeskripsikan secara tunggal variabel- variabel independen dan dependen kejadian preeklampsi berateklampsi dalam bentuk distribusi frekuensi. b. Analisis bivariat, yaitu analisis yang digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan faktor-faktor risiko variabel independen terhadap kejadian eklampsipreeklampsi dengan menggunakan uji chi square, dengan pertimbangan skala data yang merupakan skala ordinal. Nilai p dari masing-masing variabel independen yang diujikan dengan menggunakan uji chi square menentukan apakah variabel tersebut masuk ke dalam model regresi logistik kondisional Universitas Sumatera Utara berganda, dimana hanya variabel dengan nilai p 0,25 yang dapat masuk ke dalam model regresi logistik kondisional berganda pada analisis multivariat Sastroasmoro, 2011. c. Analisis multivariat, yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor yang berpengaruh dan paling dominan dari varibel independen faktor-faktor risiko terhadap variabel dependen preeklampsi berateklampsi dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik kondisional berganda dengan metode enther pada tingkat kepercayaan 95. Alasan penggunaan uji ini adalah karena variabel dependen memiliki skala ukur ordinal dengan dua kategori. d. Population Attributable Risk PAR digunakan untuk memperkirakan risiko atribut pada masyarakat yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut Sastroasmoro, 2011 : PAR = pr − 1 pr − 1 + 1 x 100 Keterangan : PAR = Population Atributable Risk p = Proporsi kelompok yang terpajan r = Odds Ratio Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan Perkembangan RSUD Dr. Pringadi Kota Medan tidak terlepas dari dimensi historis sejarah dan juga sebagai pusat pelayanan kesehatan di Kota Medan sebagai pusat pemerintahan provinsi Sumatera Utara yang menjadi tempat kedudukan perwakilankonsulat Negara-negara sahabat, perwakilan perusahaan, bisnis, pusat pertumbuhan ekonomi, perdagangan, keuangan dan pintu gerbang regional, internasional, kepariwisataan dan sebagai pusat rujukan kesehatan provinsi Sumatera Utara 4.1.1. Sejarah Singkat RSUD Dr. Pirngadi Medan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan didirikan pada tanggal 11 Agustus 1928 yang berlokasi di Jl. Prof. HM. Yamin SH No. 47 Medan. Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi pada tanggal 27 Desember 2001 diserahkan kepemilikannya dari pemerintah Provinsi Sumatera Utara kepada Pemerintah Kota Medan. Pada tanggal 4 Maret 2004 dilakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung 8 delapan tingkat yang dilengkapi dengan peralatan canggih. Dan mulai dioperasionalkan pada tanggal 16 April 2005. Seiring dengan kemajuan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Kota Medan banyak institusi pendidikan baik dari fakultas Kedokteran yang ada di Medan, Padang dan Lampung serta Akademi Keperawatan dan Akademi Kebidanan yang Universitas Sumatera Utara