Sebagai batasan yang disebut hipertensi dalam kehamilan adalah kenaikan tekanan darah diastolik
≥90 mmHg dan tekanan darah sistolik ≥140 mmHg pada dua kali pemeriksaan yang berjarak 4 jam atau lebih dan proteinuria, jika dijumpai protein
dalam urine melebihi 0,3 gr24 jam atau dengan pemeriksaan kualitatif minimal positif + satu.
2.2.3. Tanda dan Gejala Preeklampsi BeratEklampsi
Preeklampsi ringan ditandai dengan gejala meningkatnya tekanan darah yang mendadak sebelum hamil tekanan darah normal, yaitu tekanan darah menalami
peningkatan menjadi ≥14090 mmHg dan adanya protein urine diketahui dari
pemeriksaan laboratorium urine +1+2 dan terjadi pada usia kehamilan di atas 20 minggu Wibisono dan Dewi, 2009.
Tanda dan gejala preeklampsi ringan dalam kehamilan, antara lain edema pembengkakan terutama tampak pada tungkai, muka disebabkan ada penumpukan
cairan yang berlebihan di sela-sela jaringan tubuh, tekanan darah tinggi dan dalam air seni terdapat protein albumin dengan pemeriksaan urine dari laboratorium.
Preeklampsi berat terjadi bila ibu dengan preeklampsi ringan tidak dirawat, ditangani dan diobati dengan benar. Preeklampsi berat bila tidak ditangani dengan benar akan
terjadi kejang-kejang menjadi eklampsi Bandiyah, 2009. Preeklampsi terjadinya karena adanya mekanisme imunolog yang kompleks
dan aliran darah ke plasenta berkurang. Akibatnya suplai zat makanan yang dibutuhkan janin berkurang. Makanya, preeklampsi semakin parah atau berlangsung
lama bisa menghambat pertumbuhan janin. Preeklampsi dapat menyebabkan bahaya
Universitas Sumatera Utara
pada ibu dan janin. Gejalanya adalah pembengkakan pada beberapa bagian tubuh, terutama muka dan tangan. Lebih gawat lagi apabila disertai peningkatan tekanan
darah secara tiba-tiba serta kadar protein yang tinggi pada urin Indiarti, 2009. Preeklampsi harus segera diatasi, bila tidak akan berlanjut menjadi eklampsi
yang ditandai dengan kejang, bahkan sampai koma, karena dalam darah ibu hamil yang mengalami preeklampsi ditemukan adanya zat yang bisa menghancurkan sel
endotel yang melapisi pembuluh darah. Kondisi ini sangat berbahaya bagi ibu hamil dan janin, jika tidak segera ditangani akan terjadi kerusakan menetap pada syaraf,
pembuluh darah atau ginjal ibu. Sementara itu, bayi akan mengalami keterbelakangan mental sebab kurangnya aliran darah melalui plasenta dan oksigen di otak
Indiarti,2009. Menurut Bandiyah 2009, bahaya preeklampsi dalam kehamilan antara lain
preeklampsi berat, timbul serangan kejang-kejang eklampsi. Sedangkan bahaya pada janin antara lain memberikan gangguan pertumbuhan janin dalam rahim ibu dan
bayi lahir lebih kecil, mati dalam kandungan. Bahaya preeklampsi berat dalam kehamilan antara lain bahaya bagi ibu dapat tidak sadar dan bahaya bagi janin dalam
kehamilan antara lain gangguan pertumbuhan janin dan bayi lahir kecil, mati dalam kandungan
2.3. Determinan Kejadian Preeklampsi BeratEklampsi