Upaya Safe Motherhood dan Making Pregnancy Safer

3. Status masyarakat Variabel ini meliputi antara lain tingkat kesejahteraan, ketersediaan sumberdaya misalnya jumlah tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia, serta ketersediaan dan kemudahan transportasi. Determinan ini berkaitan dengan Tiga Terlambat yaitu terlambat dalam pengambilan keputusan untuk merujuk, terlambat dalam mencapai fasilitas kesehatan, dan terlambat dalam memperoleh pertolongan di fasilitas kesehatan. Akses terhadap pelayanan kesehatan yang merupakan penyebab antara dapat dipengaruhi oleh keterjangkauan lokasi tempat pelayanan, jenis dan kualitas pelayanan yang tersedia, dan keterjangkauan informasi. Tempat pelayanan yang sulit dicapai, jenis dan kualitas pelayanan yang kurang memadai, serta informasi yang kurang menyebabkan rendahnya akses ibu hamil terhadap pelayanan kesehatan yang tersedia Depkes, 2007.

2.4. Upaya Safe Motherhood dan Making Pregnancy Safer

Komitmen pemerintah Indonesia untuk menurunkan AKI di Indonesia berawal pada tahun 1998 dengan dicanangkannya prakarsa Safe Motherhood oleh kepala negara yang menyerukan semua sektor untuk berperan aktif dalam penurunan AKI. Upaya Safe Motherhood dirintis untuk mengatasi perbedaan yang sangat besar antara angka kematian ibu di negara maju dengan angka tersebut di negara berkembang. Upaya Safe Motherhood merupakan upaya untuk menyelamatkan perempuan agar kehamilan dan persalinannya dapat dilalui dengan sehat dan aman Universitas Sumatera Utara serta menghasilkan bayi yang sehat. Tujuan upaya Safe Motherhood adalah untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu hamil, bersalin dan nifas, disamping menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi baru lahir. Upaya ini terutama ditujukan kepada negara berkembang karena 99 kematian ibu di dunia terjadi di negara-negara tersebut Depkes, 2007. Intervensi strategis dalam upaya Safe Motherhood dinyatakan sebagai Empat Pilar Safe Motherhood, yaitu: 1. Keluarga Berencana, yang memastikan bahwa setiap orangpasangan mempunyai akses ke informasi dan pelayanan KB agar dapat merencanakan waktu yang tepat untuk kehamilan, jarak kehamilan dan jumlah anak. 2. Pelayanan Antenatal, untuk mencegah adanya komplikasi obstetri bila mungkin, dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani secara memadai. 3. Persalinan Bersih dan Aman, memastikan bahwa semua penolong persalinan mempunyai pengetahuan, keterampilan dan alat untuk memberikan pertolongan yang bersih dan aman, serta memberikan pelayanan nifas kepada ibu dan bayi baru lahir.

4. Pelayanan Obstetri Esensial, memastikan bahwa pelayanan obstetri untuk risiko

tinggi dan komplikasi tersedia bagi ibu hamil yang membutuhkannya melalui Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar PONED dan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif PONEK. Intervensi melalui bidang kesehatan mempunyai dampak langsung, sedangkan intervensi terhadap Universitas Sumatera Utara