3. Pembentukan urin
Urin terbentuk di dalam nefron melalui beberapa tahap, yaitu filtrasi, reabsorbsi, sekresi augmentasi, dan pengumpulan urin.
Filtrasi Filtrasi terjadi saat darah masuk ke arteriol aferen ginjal, kemudian ke
glomerulus. Tekanan darah dalam glomerulus tinggi karena mendapat dorongan dari tekanan arteriol yang berasal dari arteri ginjal dan aorta. Karena dengan
tekanan ini, air dan molekul-molekul kecil didorong menembus pori kapiler glomerulus ke kapsula Bowman. Hasil filtrasi disebut filtrat glomerulus atau
urin primer. Filtrat glomerulus mengandung molekul-molekul kecil yang sama dengan plasma darah. Di dalamnya terdapat molekul yang masih diperlukan
tubuh dan molekul yang tidak zat sampah metabolisme.
Dalam proses ini molekul-molekul besar protein dan sel-sel darah tidak dapat menembus dinding kapiler sehingga tetap di dalam kapiler glomerulus.
Selain mengandung komponen besar, darah dalam kapiler glomerulus juga mengandung molekul-molekul kecil yang tidak ikut terfiltrasi. Dalam sehari,
nefron ginjal kurang lebih memfilter 180 liters air. Cairan darah yang tertinggal di dalam kapiler glomerulus mengalir menuju arteriol eferen.
Reabsorbsi
Reabsorbsi merupakan proses penyerapan molekul-molekul dan ion yang
diperlukan tubuh dari tubulus kontortus proksimal menuju darah di dalam jaringan kapiler peritubuler yang mengelilingi nefron. Dalam proses ini, glukosa dan asam
amino kembali ke darah. Berpindahnya molekul dan ion terjadi secara aktif maupun pasif.
Reabsorbsi difasilitasi oleh protein pembawa yang spesifik untuk masing- masing macam molekul dengan jumlah terbatas. Glukosa merupakan molekul
yang seharusnya direabsorbsi sampai habis. Apabila terlalu banyak glukosa di dalam darah, misalnya pada penderita diabetes mellitus, maka ada sebagian
molekul glukosa yang tidak terangkut oleh molekul pembawa sehingga keluar bersama urin.
Sekresi
Sekresi beberapa buku pegangan siswa di Indonesia menamakan augmentasi merupakan proses selanjutnya di mana beberapa zat ion
hidrogen, ion potasium, kreatinin, dan obat-obatan misalnya penisilin dikeluarkan dari darah dan masuk ke cairan tubulus, terutama tubulus kontortus
distal. Zat-zat ini digerakkan dari darah dengan trasport aktif ke dalam tubulus kontortus distal. Hasil proses ini adalah urin sekunder yang mengandung: 1
substansi yang telah mengalami fltrasi glomerulus, dan tidak mengalami
reabsorbsi, dan 2 substansi yang disekresi. Urin tersebut dialirkan ke saluran pengumpul menuju pelvis ginjal, kemudian
melalui ureter menuju kantung kemih. Di dalam kantung kemih urin ditampung kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
352
PENDALAMAN MATERI BIOLOGI
Keseimbangan air dan elektrolit
Di samping sebagai organ ekskresi, ginjal juga mengatur keseimbangan air dan elektrolit. Elektrolit yang dimaksud terutama Na
+
, K
+
, HCO
3-
. Elektrolit lain seperti ion kalsium Ca
2+
dan ion fosfat HPO
4 2-
. Ginjal mengatur ekskresi dan keluar masuknya elektrolit-elektrolit tersebut keluar dan masuk saluran terutama
di ansa Henle dan saluran pengumpul untuk membantu darah mengontrol komposisi elektrolit di dalamnya.
D. Pengeluaran urin
Saat kantung kemih terisi urin kurang lebih 250 ml, reseptor peregangan mengirim impuls ke saraf sensoris, kemudian ke saraf pusat, yang menyebabkan
kantung kemih kontraksi dan sfingter relaksasi sehingga urin keluar. Pada anak dan orang dewasa, otak mengontrol refleks ini untuk menunda pengeluaran urin hingga
waktu yang tepat.
PENDALAMAN MATERI BIOLOGI
353
MATERI 28
Kompetensi Guru Mata Pelajaran : 1.8. Memahami lingkup dan kedalaman biologi sekolah
Indikator Esensial : 1.8.35.Menjelaskan fungsi bagian-bagian kulit
Kulit menutup seluruh permukaan tubuh manusia. Kulit memiliki berbagai fungsi, yaitu sebagai pelindung, pengaturan suhun tubuh, penghasil vitamin D, sensasi, dan ekskresi.
Pada orang dewasa, area permukaan kulit sekitar 1,8 m
2
. Kulit sering disebut membran kutaneus atau integumen. Karena kulit memiliki berbagai organ asesori Gambar …,
penutup tubuh ini juga bisa dikatakan sebagai sistem integumen. Kulit tersusun atas dua lapis, yaitu epidermis dan dermis. Hipodermis merupakan
jaringan di bawah kulit subkutan, yang berada di antara kulit dan jaringan di bawahnya. Hipodermis tidak mengandung otot.
Gambar 1.8.35. Susunan kulit Sumber: Mader, 2004 Sebagai pelindung, kulit berfungsi sebagai penghalang yang penahan masuknya
mikroorganisme dan substansi asing lain ke dalam tubuh. Kulit menentukan dapat tidaknya suatu substansi masuk atau keluar tubuh. Dalam hal ini terutama untuk
mencegah hilangnya air dari tubuh. Beberapa bagian tambahan dan atau modifikasi kulit berfungsi melindungi oran atau sistem tertentu. Alis mata menahan keringat agar tidak
mengalir ke mata, bulu mata berguna untuk mencegah masuknya benda asing ke dalam
Ujung saraf sakit, panas, dingin
Diskus Merkel
Ujung saraf Krause sentuhan
Pleksus akar rambut sentuhan
Korpuskulus Meissner sentuhan
Korpuskulus Pacini Tekanan
Akhiran Ruffini tekanan
Epidermis
Dermis
354
PENDALAMAN MATERI BIOLOGI
mata. Selain itu, rambut di dalam hidung dan telinga mencegah masuknya debu dan substansi asing lainnya. Kuku melindungi ujung jari dari kerusakan.
A. Epidermis
Epidermis merupakan bagian luar kulit yang tipis. Bagian ini tersusun atas epitel pipih kompleks yang terbagi menjadi beberapa lapisan. Berturut-turut dari dalam ke
luar, lapisan epidermis meliputi stratum basale, stratum spinosum, stratum granulosum, stratum, lusidum, dan stratum korneum.
Sel-sel stratum basale menghampar di atas dermis. Sel-sel bagian ini secara terus-menerus membelah dan menghasilkan sel-sel baru, kemudian didorong menuju
permukaan epidermis selama dua sampai 4 minggu. Saat bergerak menjauhi dermis, sel-sel tersebut menjauh dari pembuluh darah di dalam dermis. Karena tidak dipasok
makanan dan oksigen, sel-sel epitel ini semakin lama mati dan lepas.
Warna Kulit Melanosit merupakan sel-sel berbentuk tak beraturan dan memiliki tonjoloan
sitoplasma. Sel-sel ini terdapat pada lapisan epidermis bagian dalam, yaitu stratum basale dan stratum spinosum. Melanosit menghasilkan melanin, yaitu pigmen yang
bertanggungjawab pada warna kulit. Jumlah melanosit relatif sama pada setiap orang. Variasi terletak pada jumlah melanin yang dihasilkan dan distribusinya. Saat
kulit terdedah sinar matahari, melanosit menghasilkan lebih banyak melanin untuk melindungi kulit dari kerusakan yang disebabkan radiasi sinar ultraviolet. Melanin
menembus sel-sel epidermis lain, sehingga menghasilkan warna coklat, atau pada beberapa orang membentuk bercak-bercak melanin. Albinisme merupakan kelainan
yang disebabkan oleh faktor keturunan, dicirikan dengan hilangnya kemampuan menghasilkan melanin.
B. Dermis
Dermis merupakan lapisan tebal, terletak di bawah epidermis. Lapisan ini mengandung jaringan ikat yang tersusun tak beraturan dan padat. Bagian atas
dermis berbentuk seperti jari, sehingga disebut papila dermal. Dermis mengandung serabut kolagen dan elastik. Serabut kolagen fleksibel tetapi menahan kulit dari
pemanjangan yang terlalu kuat. Serabut-serabut tersebut menahan agar kulit tidak sobek.
1. Pembuluh Darah