Tahap Blastokis Implantasi Kapasitas vital paru-paru vital capacity adalah jumlah Udara pernapasan +
2. Tahap Morula
Tahap morula dimulai kira-kira hari ketiga setelah fertilisasi dan embrio selanutnya akan masuk ke dalam uterus. Pada tahap pembelahan akan dihasilkan sejumlah sel yang disebut dengan blastomer. Pada tahap 8 sel, blastomer-blastomer membentuk susunan yang cukup longgar diantara mereka. Pada tahap setelah 8 sel, zigot tampak seperti buah srikaya Morus alba, sehingga disebut dengan tahap morula. Pada tahap morula ini terjadi perubahan yang cukup spektakuler yaitu terjadinya fenomena kompaksi. Pada tahap 8 sel, blastomer-blastomer membentuk susunan yang cukup longgar diantara mereka. Namun pada tahap berikutnya, blastomer-blastomer ini tiba-tiba berkumpul, bercampur dan berhimpitan, mempererat hubungan antara blastomer yang satu dengan blastomer yang lainnya sehingga membentuk bola yang padat dan kompak. Bentuk ini distabilisasi dengan ikatan antar sel yng disebut dengan tight junction yang terbentuk diantara sel di sisi luar yang berfungsi untuk mencegah pertukaran cairan antara lingkungan dengan embrio. Sedangkan sel-sel dari bagian dalam embrio berhubungan satu dengan yang lain dengan ikatan antar sel yang disebut dengan gap junction, yang memugkinkan terjadinya pertukaran molekul dengan ion antara sel yang satu dengan del yang lainnya. Dengan demikian adanya kompaksi menyebabkan sel-sel embrio terbagi menjadi dua kelompok yaitu sel-sel di bagian dalam atau disebut dengan inner cell mass ICM, dan sel yang berada di bagian luar yang mengelilingi sel-sel bagian dalam disebut dengan outer cell mass. Inner cell mass akan berperan dalam pembentukan jaringan embrio, sedangkan outer cell mass akan membentuk tropoblas dan dalam perkembangan selanjutnya akan membentuk plasenta.3. Tahap Blastokis
Pada saat morula mulai memasuki uterus, cairan mulai melewati zona pelusida menuju ruang interseluler dari inner cell mass. Secara bertahap ruang interseluler menjadi konfluen dan akhirnya terbentuk rongga yang disebut dengan blastosol. Pada saat ini embrio dikatakan sebagai blastokis. Sel-sel dari inner cell mass sekarang dikatakan sebagai embrioblas yang berlokasi pada salah satu kutub, sedangkan sel-sel dari outer cell mass atau tropoblas, memipih dan membentuk dinding epitelial dari blastokis. Zona pelusida sekarang dipersiapkan untuk memulai terjadinya implantasi. Kira-kira umur 4 – 5 hari setelah fertilisasi, embrio keluar dari zona pelusida dan akan mempersiapkan implantasi ke lapisan dalam uterus. Sel-sel tropoblas yang menutupi sel-sel embrioblas akan memulai penetrasi diantara sel-sel epitelial mukosa uterus kira- kira berumur 6 hari. Kemungkinan penetrasi dapat terjadi karena enzim proteolitik yang dihasilkan oleh tropoblast, enzim tersebut mampu melisiskan komponen protein yang berada diantara sel-sel tropoblas. 364 PENDALAMAN MATERI BIOLOGI4. Implantasi
Implantasi adalah proses perlekatan zigot pada dinding endometrium. Saat ini zigot pada tahap blastosit memulai perlekatan dengan mengawali perkembangan placenta dan tali umbilicus. Bagian ini membantu perkembangan zigot selama periode kritis. Placenta mensuplai makanan selama perkembangan embrio dan membuang seluruh hasil sisa metabolisme keluar tubuh juga melindungi embrio dari bahaya zat atau mikroba yang akan mengancam perkembangannya. Placenta mempunyai dua set pembuluh darah yaitu dari embrio ke tali umbilicus dan satunya dari ibu melalui arteri dan vena placenta yang mampu mensuplai oksigen dan makanan. Skema menunjukkan terjadinya perkembangan embrio pada minggu 1 kehamilan ibu. a. Oosit setelah ovulasi b. Lebih kurang 12-24 jam setelah Ovulasi dapat terjadi fertilisasi c. Tahap terbentuknya pronukleus jantan dan betina dan akan melebur d. Pembentukan benang-benang spindel dari mitosis I e. Tahap pembelahan 2 sel selama 38 jam f. Tahap Morula berisi 12-16 blastomer ± berumur 3 hari g. Tahap Morula lanjut mencapai lumen uteri ± berumur 4 hari h. Perkembangan blastosit awal ± berumur 4,5 hari i. Awal tahap implantasi blastosit balstosit ± berumur 6 hariB. Periode Embrional
Saat minggu ke-4 sampai dengan ke-8 dari perkembangan embrio dinamakan periode embrional, embrio terdiri dari tiga lapisan germinal yaitu lapisan ektoderm, mesoderm dan endoderm. Masing-masing lapisan ini akan membentuk jaringan- jaringan dan organ-organ yang spesifik.1. Derivat Lapisan Ektoderm
Parts
» MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN Biologi
» Latar Belakang MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN Biologi
» Kegiatan Selain Pendidikan dan Pelatihan
» Publikasi Ilmiah Karya Inovatif
» Latar Belakang PENILAIAN KINERJA
» Persyaratan Prinsip Pelaksanaan PENILAIAN KINERJA
» Aspek yang Dinilai PENILAIAN KINERJA
» Tahap Persiapan Tahap Pelaksanaan
» Ranah Pengembangan Guru PENGEMBANGAN KARIER
» Penugasan Etika profesi guru. Materi sajian terutama berkaitan dengan esensi etika profesi guru
» Pengembangan Profesi MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN Biologi
» Perlindungan Hukum Perlindungan Profesi
» Perlindungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Perlindungan Hak Atas Kekayaan Intelektual
» Konsultasi Mediasi Unsur Penunjang
» Negosiasi dan Perdamaian Konsiliasi dan Perdamaian
» Advokasi Litigasi Advokasi Nonlitigasi
» Penghargaan Guru Berprestasi Unsur Penunjang
» Penghargaan bagi Guru SD Berdedikasi di Daerah KhususTerpencil
» Penghargaan bagi Guru PLBPK Berdedikasi
» Penghargaan Lainnya Unsur Penunjang
» Tunjangan Profesi Unsur Penunjang
» Tunjangan Fungsional Tunjangan Khusus
» Profesi Guru sebagai Panggilan Jiwa
» Definisi Guru dan Keanggotaan Organisasi Profesi
» Rumusan Kode Etik Guru Indonesia
» Hubungan Guru dengan Peserta Didik
» Hubungan Guru dengan OrangtuaWali Siswa Hubungan Guru dengan Masyarakat
» Hubungan Guru dengan Sekolah dan Rekan Sejawat
» Hubungan Guru dengan Profesi Hubungan Guru dengan Organisasi Profesi
» Hubungan Guru dengan Pemerintah
» Uraian Materi Unsur Penunjang
» Pembelajaran Kooperatif Unsur Penunjang
» Pembelajaran Langsung Metode Integratif
» Student Teams-Achievement Division STAD Eksplorasi Elaborasi
» Rasional Penggunaan Media 1 Rasional Penggunaan Media Menurut Teori Komunikasi
» Pembuatan Media Audio 1 Penyusunan Naskah
» Penuangan naskah kasar draft ke dalam blanko naskah. Naskah kasar yang
» Penggunanan Media dengan Format Belajar Individual.
» Uraian Materi Strategi Penggunaan Media Pembelajaran
» Otentik Berkesinambungan Berdasarkan acuan kriteria Penilaian Unjuk Kerja a. Pengertian
» Penilaian Sikap a. Pengertian
» Penilaian Portofolio a. Pengertian
» Bagi peserta didik yang memerlukan pengayaan Bagi Guru Bagi Kepala Sekolah Bentuk Laporan
» Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran Dinas Pendidikan
» Merumuskan Indikator Dinas Pendidikan
» Prinsip Pengembangan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Tematik
» Perilaku-perilaku Musik Perilaku-perilaku Fisik Perilaku-perilaku Seni
» Perilaku-perilaku Drama Perilaku-perilaku Matematika Perilaku-perilaku Sains
» Perilaku-perilaku Penampilan Umum, Kesehatan, dan Keamanan Perilaku-perilaku Lainnya
» Rumusan Masalah Manfaat Penelitian
» Kajian Pustaka A. Tanggung jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan
» Metodologi Penelitian Pembelajaran Sejarah
» Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
» Persiapan Pelaksanaan Karakteristik Kemampuan Bahasa Anak Usia 6-7 Tahun
» Partisipan yang Terlibat Peran Peneliti Posisi Peneliti
» Memiliki metode Memiliki objek Bersifat sistematis Universal Objektif Analitis
» Verifikatif Merumuskan Masalah Setelah Melakukan Karakterisasi Prediksi dari hipotesis
» Eksperimen Merumuskan Kesimpulan Penilaian
» Kompenen Biotik Komponen Abiotik
» Saling Ketergantungan Antara Faktor Biotik dan Biotik
» Arus Energi dalam Rantai Makanan Jaring-jaring Makanan
» Ciri-ciri Bakteri Struktur Bakteri
» Bentuk Bakteri Alat Gerak Bakteri Cara Perkembangbiakan bakteri Bentuk Tubuh
» Penyematan fiksasi nitrogen dan karbon Peran biologi Klasifikasi
» Transduksi Transduksi adalah pemindahan DNA dari sel pemberi ke sel penerima
» Monera Regnum Protista Fungi Jamur Regnum Plantae Tumbuhan Hijau Animalia
» Jenis morfologi Jenis Biologi
» Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis
» Isolasi Reproduksi Virus Komplek
» Heterospora Ovul Serbuk sari Biji
» Fenotip bentuk buah pada labu ditentukan oleh dua gen. Adanya dua gen dominan
» Bioteknologi putihabu-abu whitegray biotechnology. Bioteknologi putihabu-abu
» Akar Pengangkutan air di akar
» Batang Pengangkutan pada Batang
» Otot polos Jaringan Saraf : Komunikasi
» Otot jantung Sel Darah Merah Eritrosit
» Golongan Darah ABO Golongan darah Rh
» Ekskresi zat sisa metabolisme Memperahankan keseimbangan air
» Uretra Nefron Keping-keping Darah Trombosit
» Pembentukan urin Keping-keping Darah Trombosit
» Penghasil vitamin D Pengaturan keseimbangan air dan elektrolit serta suhu tubuh
» Tahap Pembelahan Tahap Morula
» Derivat Lapisan Ektoderm Kapasitas vital paru-paru vital capacity adalah jumlah Udara pernapasan +
» Derivat Lapisan Germinal Mesoderm
» Perubahan Bulan Kapasitas vital paru-paru vital capacity adalah jumlah Udara pernapasan +
» Waktu Kelahiran Kapasitas vital paru-paru vital capacity adalah jumlah Udara pernapasan +
» Reaksi terang ; Dalam Fotosistem II, energy pada elektron yang tereksitasi di
» Reaksi gelap. Tahap berikutnya dari fotosintesis adalah reaksi yang tidak
» Spesiasi merupakan sebuah proses evolusi munculnya spesies baru karena
» Bahan anorganik Gas Kapasitas vital paru-paru vital capacity adalah jumlah Udara pernapasan +
» Pokok-pokok tindakan PPPK Luka Bakar
» Luka karena Benda Tajam dan Benda Tumpul Cedera pada Mata
Show more