Otot lurik Otot lurik atau otot rangka terdiri atas sel berbentuk silindris yang memiliki Otot Jantung

antara 20 µm pada pembuluh darah kecil sampai 500 µm pada uterus orang yang sedang hamil. Setiap sel otot polos memiliki inti tunggal di pusat bagian sel yang lebar. Susunan sel otot polos membentuk lembaran. Sel-sel otot polos mengandung lembaran-lembaran filamen aktin yang tebal dan lembaran- lembaran filamen miosin yang tipis. Di dalam plasma lembaran filamen miosin bertaut pada membran plasma atau struktur sitoplasma yang disebut badan padat yang berfungsi mirip garis Z pada serabut otot rangka. Filame-filamen pada otot polos berorientasi sedikit kea rah diagonal terhadap sumbu panjang sel. Saat serabut otot memendek, bagian membrane plasma antara ujung-ujung di mana aktin menempel ke membran menggembung. Filamen-filamen tebal dan tipis tidak terorganisasi seperti pada otot rangka, sehingga tidak ada bentuk garis. Meskipun begitu, otot polos berkontraksi dengan “sliding-filamen mechanism”. Kandungan myosin otot polos hanya sekitar sepertiga bagian dari otot rangka, sedangkan kandungan aktin dua kali lipatnya.

2. Otot lurik Otot lurik atau otot rangka terdiri atas sel berbentuk silindris yang memiliki

garis-garis melintang lurik. Seperti otot polos, tiap sel dibungkus oleh endomisium. Beberapa sel bergabung membentuk berkas kecil yang dibungkus jaringan ikat yang disebut perimisium. Epimisium membentuk berkas lebih besar yang sangat panjang sampai 30 cm. Inti sel ini berbentuk lonjong dan umumnya terletak pada tepi sel di bawah membran sel. Lokasi inti yang khas ini membantu membedakan otot rangka dari otot jantung dan otot polos yang memiliki inti di tengah.

3. Otot Jantung

Sel-sel otot jantung kebanyakan bercabang dua dan bersambung dengan sel yang berdekatan membentuk berkas-berkas sel yang teranyam erat. Sel Otot jantung membentuk tautan di antara cabang-cabangnya yang terjulur. Sel ini berdiameter kurang lebih 15 µm dan panjang antara 85 sampai 100 µm. Di samping itu, sel-sel ini memperlihatkan pola pita bergaris-melintang yang sama dengan pola garis melintang pada otot rangka. Akan tetapi tidak seperti otot rangka, setiap sel otot jantung hanya memiliki satu inti yang terletak di tengah. Di sekeliling sel-sel otot terdapat selubung halus jaringan ikat endomisium yang mengandung jalinan yang kaya pembuluh darah. Satu ciri yang membedakan Kontraksi Relaksasi Badan padat Filamen tebal dan tipis Gambar 1.8.30.3. Otot polos 336 PENDALAMAN MATERI BIOLOGI dari otot lain adalah garis-garis gelap melintang yang melintasi rantai sel-sel jantung dengan interval jarak tidak teratur, disebut diskus interkalaris. Berkas-berkas otot jantung berkontraksi secara serentak sehingga menekan isi ruang-ruang jantung. Seluruh jaringan otot mengandung filamen aktin dan miosin yang mempunyai bentukan untuk menyusun rangka dan otot jantung kecuali pada otot polos. Susunan otot dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 1.8.30.4. Komponen aktin dan miosin pada otot

C. Reaksi Kimia Kontraksi Otot

Selama kontraksi dan relaksasi, otot memerlukan energi. Sumber energi otot dalah ATP Adenosin Tri Phosphat, yang dihasilkan dari tiga cara, yaitu respirasi sel respirasi aerob, penguraian kreatinin fosfat, dan fermentasi respirasi anaerob. Sel-sel otot menyimpan glikogen sebanyak 1 berat serabut otot. Disamping itu, otot juga menyimpan lemak. Glikoken diubah menjadi glukosa dan lemak diubah menjadi asam lemak, selanjutnya digunakan sebagai bahan bakar yang menghasilkan ATP jika dalam tubuh tersedia oksigen. Untuk satu molekul glukosa, proses ini menghasilkan 36 ATP. Perolehan energi secara anaerob terjadi bila serabut otot kekurangan oksigen misalnya karena gerakan yang berlebihanolah raga. Dalam proses ini molekul glukosa akan diubah menjadi asam laktat. Di samping itu, glikogen dalam otot akan terpisah menjadi glokusa 1-fosfat. Zat ini akan diubah menjadi isomernya, yaitu glukosa 6-fosfat yang memasuki jalur glikolisis. Oksidasi 3-fosfogliserida yang dikatalisasis NAD akhirnya menghasilkan asam piruvat. Karena tidak ada oksigen, NADH melepaskan elektronnya dan mereduksi asam piruvat menjadi asam laktat. Proses tersebut menghasilkan 2 molekul ATP untuk setiap asam laktat yang dihasilkan. Mungkin jumlah tersebut tidak terlalu banyak namun memadai untuk otot tetap berfungsi jika persediaan oksigen dalam otot tidak mencukupi. Sumber ATP lain adalah kreatin fosfat. Gugusan fosfat pada senyawa kreatin fosfat terikat dengan ikatan energi tinggi seperti pada ATP. Kreatin fosfat dapat menyumbangkan gugusan fosfatnya pada ADP untuk membentuk ATP. Kreatinfosfat + ADP  kreatin + ATP a. Otot saat relaksasi PENDALAMAN MATERI BIOLOGI 337 Dalam keadaan istirahat kreatinfosfat akan dibentuk kembali dengan mendapat transfer fosfat dari ATP. D. Mekanisme Kontraksi Otot Rangkaian peristiwa kontraksi dan relaksasi otot dimulai dari pelepasan impuls motorik dari pusat motorik di otak, kemudian dihantarkan menuju otot yang disarafinya melalui sumsum tulang belakang dan saraf motoris. Setelah saraf sampai pada ujung saraf motoris, maka saraf ini mengeluarkan asetil kolin, diikuti dengan penghantaran impuls motorik menuju sel-sel otot. Transmisi impuls motorik yang terjadi di dalam retikulum sarkoplasma akan diikuti dengan pelepasan ion kalsium yang terkandung di dalam kantung-kantung retikulum sarkoplasma dalam miofibril. Peristiwa berikutnya adalah pergeseran filamen aktin ke sela-sela miosin, sehingga terjadi kontraksi otot Lihar Gambar 1.8.30.5.. Gerakan bagian tubuh oleh kontraksi dan relaksasi otot. Perhatikan gambar berikut Gambar 1.8.30.5. Kontraksi dan relaksasi otot rangka Gambar di atas memperlihatkan gerakan lengan saat melipat dan membuka. Saat otot berkontraksi, satu tulang tetap diam, sementara yang lain bergerak. Origo otot terdapat pada bagian tulang yang diam, dan bagian insersio otot terdapat pada tulang yang bergerak. Bagian-bagian tubuh digerakkan oleh sekelompok otot yang bekerja sama. Otot yang bergerak paling banyak disebut penggerak utama. Sebagai contoh, saat siku melipat, otot penggerak utamanya adalah otot bisep. Otot ini bergerak secara sinergis. Otot brakhialis bergerak sinergis untuk membantu otot bisep melipat siku. Saat kontraksi, otot bisep memendek. Otot-otot ini hanya menarik, tidak dapat mendorong. Untuk meluruskan siku kembali, diperlukan otot yang menarik tulang agar kembali lurus. Kerja otot ini disebut antagonis. Otot yang meluruskan siku adalah otot trisep. Kontraksi otot trisep menarik ujung tulang di siku agar lurus kembali Lihat Gambar 1.8.30.5. kreatin + ATP  Kreatinfosfat + ADP Origo Insersio tendon Tendon triceps brachii kontraksi Insersio Origo biceps brachii triceps brachii humerus radius Ulna Insersio biceps brachii a. Lengan melipat b. Lengan membuka 338 PENDALAMAN MATERI BIOLOGI Macam-macam gerakan otot 1. Fleksi: menambah sudut suatu sendi. 2. Ekstensi: mengurangi sudut suatu sendi 3. Rotasi: gerakan tulang di sekeliling aksis longitudinal.

4. Abduksi: menggerakkan anggota tubuh lengan dan kaki menjauhi garis tengah