Isolasi Reproduksi Virus Komplek
1. Isolasi Reproduksi
a. Penghalang Prezigotik Penghalang prezigotik mencegah proses kawin atau fertilisasi sel telur jika anggota dari spesies berbeda mencoba untuk kawin. 1 Isolasi habitat: dua spesies yang hidup di area yang sama, tetapi menempati habitat berbeda jarang bertemu satu sama lain. Contoh jenis ular Thamnophis ada yang hidup di sungairawa dan ada yang di darat; singa dengan harimau hidup overlap di India. Singa Panthera leo hidup di padang rumput terbuka sedangkan harimau Panthera tigris di hutan. Akibatnya kedua jenis tidak pernah hibridisasi. Namun di kebun binatang kedua jenis ini bisa dikawinkan. LIGER - jantan lion X betina tiger; TIGON- jantan tiger X betina lion. 2 3 4 Isolasi tingkah laku - tanda untuk kawin yang seringkali unik untuk spesies. Seperti burung Sula nebouxii unjuk “tarian” untuk menarik pasangannya. Tingkah laku ini efektif untuk pasangan dari satu jenis tetapi tidak efektif untuk jenis yang berbeda. Contoh lain pasangannya spesies kunang-kunang yang berbeda memberikan pola cahaya berbeda. Gambar 1.8.11.2. Contoh penghalang organisme yang mengalami isolasi habbitat Gambar 1.8.11.3. Tarian burung Sula nebouxii PENDALAMAN MATERI BIOLOGI 271 5 Isolasi waktu: dua spesies kawin pada saat yang berbeda harimusim contoh periode penyerbukan Solidago verna Mei sd Juli sedangkan S.rugosa September sd Oktober; jenis hewan tertentu mungkin bisa kontak tetapi tidak pernah kawin karena perbedaan waktu; sigung bertutul dari timur dan sigung bertutul dari barat, habitatnya overlap, tetapi musim kawin sigung timur pada akhir musim dingin sedangkan sigung barat pada akhir musim panas. 6 Isolasi mekanik: spesies berkerabat dekat berusaha kawin tetapi secara anatomi atau fisik tidak cocok contoh: tumbuhan dengan penghalang polinasi; beberapa tumbuhan dengan serangga penyerbuknya spesifik; Mimulus cardinalis penyerbuknya burung kolibri sedangkan Mimulus lewisii penyerbuknya lebah; kupu-kupu secara fisik tidak cocok 7 Isolasi gamet: gamet harus mengenal satu sama lain. Contoh: fertilisasi pada bulu babi Strongylocentrotus franciscanus terjadi di luar tubuh membentuk zigot. Gamet dari jenis yang berbeda – merah dan ungu – tidak dapat melebur. Ini disebabkan adanya tanda kimiawi antara sperma dan telur bulu babi sehingga sperma dapat mengenali sel telur yang tepat. Gambar 1.8.11.4. Contoh 2 spesies yang mengalami isolasi waktu sehingga tidak bisa kawin Gambar 1.8.11.5. Contoh isolasi mekanik pada marga Mimulus 272 PENDALAMAN MATERI BIOLOGI Gambar 1.8.11.6. Contoh isolasi gamet bulu babi b. Penghalang Postzigotik 1 Penurunan viabilitas hibrid: kegagalan perkembangan bastar hibrid pada tahap embrionik. Contoh perkawinan antara biri-biri dengan kambing tidak menghasilkan hibrid karena pada awal perkembangan zigot mati; jenis dari marga Ensatina nama populernya Salamander bisa interbreed tetapi sebagian besar hibridnya berkembang tidak lengkap dan lemah. Penurunan fertilitas hibrid hibrid steril: hibrid sehat tetapi steril keledai + kuda = bagal bastar steril 2 Hybrid F2 breakdown: generasi bastar pertama fertil, tetapi mereka tidak dapat menghasilkan keturunan berikutnya fertil. Contoh pada strain padi, hibrid kuat tetapi pada generasi berikutnya kecil dan lemah. Equus caballus x Equus asinus Ensatina Gambar 1.8.11. 8. Contoh padi hibrid Gambar 1.8.11.7. Contoh penurunan viabilitas PENDALAMAN MATERI BIOLOGI 273 MATERI 11 Kompetensi Guru Mata Pelajaran : 1.8. Memahami lingkup dan kedalaman biologi sekolah Indikator Esensial : 1.8.14 Mengidentifikasi ciri-ciri tumbuhan berbiji A. Adaptasi terestrial merupakan kunci keberhasilan tumbuhan biji Terdapat adaptasi reproduksi selama evolusi tumbuhan biji. 1. Gametofit tereduksi a. Kecil mikroskopis miniaturisasi gametofit. b. Berkembang dalam spora bertahan pada sporofit induk, mendapat nutrient, dan mendapat perlindungan dari sporofit terhadap tekanan lingkungan, seperti kekeringan. c. Gametofit tereduksi dilindungi di dalam ovul. d. Gametofit betina tidak dipencarkan; gametofit jantan dipencarkan. Gambar 1.8.14.1. Evolusi gametofit pada Plantae2. Heterospora
Parts
» MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN Biologi
» Latar Belakang MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN Biologi
» Kegiatan Selain Pendidikan dan Pelatihan
» Publikasi Ilmiah Karya Inovatif
» Latar Belakang PENILAIAN KINERJA
» Persyaratan Prinsip Pelaksanaan PENILAIAN KINERJA
» Aspek yang Dinilai PENILAIAN KINERJA
» Tahap Persiapan Tahap Pelaksanaan
» Ranah Pengembangan Guru PENGEMBANGAN KARIER
» Penugasan Etika profesi guru. Materi sajian terutama berkaitan dengan esensi etika profesi guru
» Pengembangan Profesi MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN Biologi
» Perlindungan Hukum Perlindungan Profesi
» Perlindungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Perlindungan Hak Atas Kekayaan Intelektual
» Konsultasi Mediasi Unsur Penunjang
» Negosiasi dan Perdamaian Konsiliasi dan Perdamaian
» Advokasi Litigasi Advokasi Nonlitigasi
» Penghargaan Guru Berprestasi Unsur Penunjang
» Penghargaan bagi Guru SD Berdedikasi di Daerah KhususTerpencil
» Penghargaan bagi Guru PLBPK Berdedikasi
» Penghargaan Lainnya Unsur Penunjang
» Tunjangan Profesi Unsur Penunjang
» Tunjangan Fungsional Tunjangan Khusus
» Profesi Guru sebagai Panggilan Jiwa
» Definisi Guru dan Keanggotaan Organisasi Profesi
» Rumusan Kode Etik Guru Indonesia
» Hubungan Guru dengan Peserta Didik
» Hubungan Guru dengan OrangtuaWali Siswa Hubungan Guru dengan Masyarakat
» Hubungan Guru dengan Sekolah dan Rekan Sejawat
» Hubungan Guru dengan Profesi Hubungan Guru dengan Organisasi Profesi
» Hubungan Guru dengan Pemerintah
» Uraian Materi Unsur Penunjang
» Pembelajaran Kooperatif Unsur Penunjang
» Pembelajaran Langsung Metode Integratif
» Student Teams-Achievement Division STAD Eksplorasi Elaborasi
» Rasional Penggunaan Media 1 Rasional Penggunaan Media Menurut Teori Komunikasi
» Pembuatan Media Audio 1 Penyusunan Naskah
» Penuangan naskah kasar draft ke dalam blanko naskah. Naskah kasar yang
» Penggunanan Media dengan Format Belajar Individual.
» Uraian Materi Strategi Penggunaan Media Pembelajaran
» Otentik Berkesinambungan Berdasarkan acuan kriteria Penilaian Unjuk Kerja a. Pengertian
» Penilaian Sikap a. Pengertian
» Penilaian Portofolio a. Pengertian
» Bagi peserta didik yang memerlukan pengayaan Bagi Guru Bagi Kepala Sekolah Bentuk Laporan
» Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran Dinas Pendidikan
» Merumuskan Indikator Dinas Pendidikan
» Prinsip Pengembangan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Tematik
» Perilaku-perilaku Musik Perilaku-perilaku Fisik Perilaku-perilaku Seni
» Perilaku-perilaku Drama Perilaku-perilaku Matematika Perilaku-perilaku Sains
» Perilaku-perilaku Penampilan Umum, Kesehatan, dan Keamanan Perilaku-perilaku Lainnya
» Rumusan Masalah Manfaat Penelitian
» Kajian Pustaka A. Tanggung jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan
» Metodologi Penelitian Pembelajaran Sejarah
» Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
» Persiapan Pelaksanaan Karakteristik Kemampuan Bahasa Anak Usia 6-7 Tahun
» Partisipan yang Terlibat Peran Peneliti Posisi Peneliti
» Memiliki metode Memiliki objek Bersifat sistematis Universal Objektif Analitis
» Verifikatif Merumuskan Masalah Setelah Melakukan Karakterisasi Prediksi dari hipotesis
» Eksperimen Merumuskan Kesimpulan Penilaian
» Kompenen Biotik Komponen Abiotik
» Saling Ketergantungan Antara Faktor Biotik dan Biotik
» Arus Energi dalam Rantai Makanan Jaring-jaring Makanan
» Ciri-ciri Bakteri Struktur Bakteri
» Bentuk Bakteri Alat Gerak Bakteri Cara Perkembangbiakan bakteri Bentuk Tubuh
» Penyematan fiksasi nitrogen dan karbon Peran biologi Klasifikasi
» Transduksi Transduksi adalah pemindahan DNA dari sel pemberi ke sel penerima
» Monera Regnum Protista Fungi Jamur Regnum Plantae Tumbuhan Hijau Animalia
» Jenis morfologi Jenis Biologi
» Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis
» Isolasi Reproduksi Virus Komplek
» Heterospora Ovul Serbuk sari Biji
» Fenotip bentuk buah pada labu ditentukan oleh dua gen. Adanya dua gen dominan
» Bioteknologi putihabu-abu whitegray biotechnology. Bioteknologi putihabu-abu
» Akar Pengangkutan air di akar
» Batang Pengangkutan pada Batang
» Otot polos Jaringan Saraf : Komunikasi
» Otot jantung Sel Darah Merah Eritrosit
» Golongan Darah ABO Golongan darah Rh
» Ekskresi zat sisa metabolisme Memperahankan keseimbangan air
» Uretra Nefron Keping-keping Darah Trombosit
» Pembentukan urin Keping-keping Darah Trombosit
» Penghasil vitamin D Pengaturan keseimbangan air dan elektrolit serta suhu tubuh
» Tahap Pembelahan Tahap Morula
» Derivat Lapisan Ektoderm Kapasitas vital paru-paru vital capacity adalah jumlah Udara pernapasan +
» Derivat Lapisan Germinal Mesoderm
» Perubahan Bulan Kapasitas vital paru-paru vital capacity adalah jumlah Udara pernapasan +
» Waktu Kelahiran Kapasitas vital paru-paru vital capacity adalah jumlah Udara pernapasan +
» Reaksi terang ; Dalam Fotosistem II, energy pada elektron yang tereksitasi di
» Reaksi gelap. Tahap berikutnya dari fotosintesis adalah reaksi yang tidak
» Spesiasi merupakan sebuah proses evolusi munculnya spesies baru karena
» Bahan anorganik Gas Kapasitas vital paru-paru vital capacity adalah jumlah Udara pernapasan +
» Pokok-pokok tindakan PPPK Luka Bakar
» Luka karena Benda Tajam dan Benda Tumpul Cedera pada Mata
Show more