41
D. Pertanyaan Penelitian
Adapun pertanyaan penelitian pada penelitian ini antara lain: 1.
Bagaimana upaya sekolah untuk membangun jiwa nasionalis siswa di SMA Negeri 10 Yogyakarta
2. Apa saja kegiatan pembiasaan yang diterapkan oleh sekolah untuk
memberikan pendidikan nasionalis kepada siswa di SMA Negeri 10 Yogyakarta?
3. Apa sajakah faktor pendorong pelaksanaan kegiatan pembiasaan
pendidikan nasionalis di SMA Negeri 10 Yogyakarta? 4.
Apa sajakah faktor penghambat pelaksanaan kegiatan pembiasaan pendidikan nasionalis di SMA Negeri 10 Yogyakarta?
5. Bagaimana upaya sekolah untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam
pelaksanaan kegiatan pembiasaan pendidikan nasionalis di SMA Negeri 10 Yogyakarta?
42
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah ditentukan, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Lexy J. Moleong 2014: 6 memaknai penelitian kualitatif sebagai penelitian yang dilakukan
dengan maksud untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara holistik
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Penelitian di lapangan dilakukan dengan mengamati objek alamiah yang bersifat kompleks, dinamis, dan penuh makna sehingga tidak mungkin
pada situasi sosial seperti ini dilakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Selain itu peneliti bermaksud memahami situasi sosial
secara mendalam. Dalam penelitian ini peneliti berusaha mendapatkan gambaran peran sekolah dalam membangun karakter jiwa nasionalis siswa,
pelaksanaan kegiatan pembiasaan pendidikan nasionalis di sekolah, serta mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pendidikan
nasionalis yang ada di SMA Negeri 10 Yogyakarta sehingga dipilihlah metode pendekatan deskriptif kualitatif.
43
B. Setting Penelitian
1. Setting Penelitian Setting penelitian merupakan lingkungan atau tempat yang
direncanakan oleh peneliti untuk dijadikan sebagai objek penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil setting di SMA Negeri 10
Yogyakarta. Sekolah tersebut memiliki kegiatan rutin menyanyikan lagu wajib nasional yang dilaksanakan untuk membangun jiwa nasionalis siswa
dan sekolah tersebut terletak di kawasan tempat-tempat wisata bersejarah yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk mempelajari sejarah
kepahlawanan dalam rangka membangun jiwa nasionalis siswa. Pemilihan setting di SMA dengan pertimbangan pada jenjang pendidikan tersebut
siswa sedang mengalami fase pencarian jati diri sehingga pemberian pendidikan nasionalis sangat tepat. Dengan berbagai pertimbangan maka
dipilihlah SMA Negeri 10 Yogyakarta sebagai setting dalam penelitian ini. SMA Negeri 10 Yogyakarta berlokasi di Jl. Gadean No. 5 Kelurahan
Ngupasan Kecamatan Gondomanan 55122 Kota Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2015.
C. Subjek Penelitian
Subjek atau informan dalam penelitian ini merupakan subjek yang terlibat secara langsung dengan permasalahan yang diteliti sehingga dapat
memberikan data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah warga sekolah SMA Negeri 10 Yogyakarta yang
44 terdiri dari 1 orang kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah yang
bertanggung jawab terhadap setiap kegiatan yang ada di sekolah, 2 orang wakil kepala sekolah, 2 orang guru mata pelajaran yang terkait dengan upaya
penanaman jiwa nasionalis yaitu guru Sejarah dan guru PKn, serta 8 orang siswa yang terdiri dari 4 orang siswa kelas X dan 4 orang siswa kelas XI
SMA Negeri 10 Yogyakarta.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan. Kegiatan pengumpulan data merupakan suatu langkah yang
strategis dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini antara lain: 1. Wawancara
Wawancara merupakan proses interaksi dan komunikasi verbal dengan tujuan untuk memperoleh informasi penting. Wawancara
merupakan percakapan yang dilakukan oleh dua pihak untuk tujuan atau maksud tertentu. Wawancara dilakukan oleh pewawancara interviewer
dengan mengajukan pertanyaan kepada terwawancara interviewee atau orang yang memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan Lexy J. Moleong, 2014: 186. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara semiterstruktur.
Wawancara semiterstruktur lebih fleksibel jika dibandingkan dengan wawancara terstruktur karena tidak terpaku pada pedoman wawancara.
45 Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa topik-topik atau garis
besar tema permasalahan yang akan ditanyakan dalam wawancara. Pertanyaan dapat dikembangkan sesuai situasi sosial yang ada di
lapangan. Pengumpulan data melalui wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, dan
beberapa siswa SMA Negeri 10 Yogyakarta untuk mengetahui peran sekolah, proses
pelaksanaan pendidikan nasionalis, serta faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pendidikan nasionalis di
sekolah. Agar hasil wawancara dapat terekam dengan baik maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat bantu buku catatan untuk
mencatat hal-hal penting pada saat wawancara, recorder untuk merekam proses wawancara yang sedang berlangsung untuk memudahkan peneliti
pada saat melengkapi data hasil wawancara, serta kamera untuk memotret kegiatan wawancara.
2. Observasi Observasi merupakan kegiatan pengamatan secara langsung untuk
mengamati suatu situasi sosial. Pengamatan dilakukan menggunakan alat indra manusia. Alat indra yang dilibatkan dalam kegiatan observasi antara
lain indra penglihatan, indra pendengaran, indra penciuman, indra perasa dan lain sebagainya. Observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan
secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Observasi bertujuan
untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang