142 semangat nasionalisme agar tidak ada tindakan bullying dari teman-
temanya yang lain.
Kesimpulan: Dukungan dari semua warga sekolah untuk terus melestarikan dan mengisi
kemerdekaan yang sudah diperjuangkan oleh pahlawan terdahulu sehingga seluruh warga sekolah mendukung kegiatan pembiasaan-pembiasaan yang
ada di sekolah.
10. Antusiasmerespon siswa KS
: Ada siswa yang antusias mengikuti setiap kegiatan pembiasaan yang
ada di sekolah, tetapi ada pula siswa yang kurang antusias sehingga kurang sungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan pembiasaan.
Prw : Ada siswa yang dengan semangat, antusias mengikuti kegiatan
pembiasaan akan tetapi ada pula siswa yang masih menyepelekan atau kurang serius dalam mengikuti kegiatan-kegiatan pembiasaan.
Smr : Ada siswa yang memiliki kesadaran untuk mengikuti kegiatan
pembiasaan dengan
sungguh-sungguh tetapi
ada pula
yang kesadarannya kurang sehingga sekolah harus mendorong agar siswa
lebih antusias mengikuti kegiatan pembiasaan yang ada.
Eyd : Siswa antusias mengikuti kegiatan yang ada di sekolah dan pesan dari
pembiasaan dapat diterima dengan baik oleh siswa terbukti siswa mampu menghormati dan menghargai orang lain.
Asp : Kebanyakan siswa mengikuti kegiatan sebatas mengikuti kegiatan saja
belum terlihat penghayatan mereka terhadap pesan moral dari kegiatan tersebut, akan tetapi sudah ada beberapa siswa yang sudah mampu
menghayati kegiatan tersebut.
Kesimpulan: Respon siswa dalam mengikuti kegiatan pembiasaan di sekolah bermacam-
macam. Terdapat siswa yang mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh ada pula siswa yang mengikuti dengan kurang serius. Ada siswa yang sudah
mampu mengahayati dan mengamalkan pesan moral yang terkandung dalam kegiatan tersebut tetapi ada pula siswa yang belum dapat mengambil hikmah
dari setiap kegiatan yang dilakukan oleh sekolah. Pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan oleh sekolah merupakan langkah kecil untuk membangun
jiwa nasionalis siswa agar jiwa nasionalis pada generasi muda tidak semakin terkikis.
11. Kendalahambatan pelaksanaan pendidikan nasionalis KS
: Tidak semua siswa dapat menerima kegiatan pembiasaan dengan baik.
Ada siswa yang kurang tertarik mengikuti kegiatan-kegiatan. Terkadang ada guru yang datang terlambat sehingga selama kegiatan menyanyikan
lagu berlangsung ada kelas tertentu yang tidak didampingi oleh guru. Untuk kendala teknis yaitu pada saat lagu mulai diperdengarkan tiba-
tiba listrik anjlog atau di kelas tertentu ada speaker yang tidak dapat berfungsi dengan baik. Kendala teknis dapat di atasi dengan cepat
143 karena sekolah memiliki karyawan yang bertugas di bidang sarana dan
prasana.
Prw : Jam pulang sekolah siswa tidak sama sehingga kegiatan menyanyikan
lagu Bagimu Negeri di akhir jam pulang sekolah dihentikan. Ada beberapa anak yang belum melakukan kegiatan dengan sungguh-
sungguh misalnya sewaktu menyanyikan lagu Indonesia Raya ada yang melihat keluar kelas, menyanyi sambil melakukan kegiatan yang lain
misalnya mengerjakan PR atau bercanda dengan teman. Masih ada siswa yang tidak lengkap memakai atribut pada saat upacara bendera.
Smr : Sulitnya membangkitkan kesadaran anak agar lebih mencintai
negaranya dan memiliki jiwa nasionalis yang kuat. Pada saat kegiatan upacara berlangsung ada siswa yang tidak memakai atribut lengkap dan
berbicara dengan teman-temannya serta masih ada siswa yang datang terlambat. Pada saat kegiatan menyanyikan lagu Indonesia Raya
terkadang ada guru yang terlambat masuk kelas sehingga ada kelas yang tidak mendapatkan pendampingan dan pengawasan dari guru
mengakibatkan anak cenderung kurang khidmat. Pemutaran lagu Bagimu Negeri dihentikan karena terkendala jam pulang sekolah yang
tidak bersamaan antara kelas X, XI dan XII.
Eyd : Ada anak-anak yang kurang serius mengikuti kegiatan misalnya
sambil bercanda dengan teman. Terkadang sarana elektronik menjadi kendala dalam pelaksanaan pendidikan nasionalis ini, karena sound atau
LCD tidak dapat digunakan.
Asp : Kurangnya kesadaran kemudian sikap siswa yang apatis karena
melihat kenyataan melalui media massa bahwa kekayaan alam yang ada di Indonesia banyak dikuasai oleh negara asing sehingga air minum
harus membeli, banyak pejabat yang seharusnya menjadi teladan malah melakukan korupsi hal tersebut menimbulkan sikap apatis dalam diri
siswa.
Kesimpulan: Kendala dalam pelaksanaan pendidikan nasionalis di sekolah antara lain
kendala teknis terkait dengan sound system, LCD, maupun proyektor yang digunakan untuk kegiatan pembiasaan di sekolah mengalami trouble.
Pembiasaan di sekolah juga terkendala kurang antusiasnya siswa mengikuti kegiatan pembiasaan sehingga pada saat mengikuti kegiatan pembiasaan
masih banyak siswa yang kurang khidmat. Ketidakhadiran guru dalam kelas pada saat menyanyikan lagu Indonesia Raya mengakibatkan siswa kurang
khidmat mengikuti kegiatan karena merasa tidak mendapatkan pengawasan. Perbedaan jam pulang sekolah menjadi kendala dalam kegiatan menyanyikan
lagu Bagimu Negeri pada jam pelajaran terakhir sehingga kegiatan tersebut sementara dihentikan. Masih adanya siswa yang terlambat hadir di sekolah
pada hari biasa maupun pada saat upacara bendera.
12. Upaya mengatasi hambatan dalam pelaksanaan pendidikan nasionalis KS
: Sekolah berupaya memotivasi, memberi pemahaman kepada warga
sekolah yang kurang tertarik, kurang berminat mengikuti kegiatan-