Upaya mengatasi hambatan dalam pelaksanaan pendidikan nasionalis KS

147

3. Kegiatan ekstrakurikuler untuk membangun karakter jiwa nasionalis

siswa SMA Negeri 10 Yogyakarta FI : Ada yaitu tonti dan pramuka. Saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tonti semenjak duduk di kelas X sampai sekarang, sedangkan pramuka hanya mengikuti pada saat masih duduk di bangku kelas X. RK : Tonti dan pramuka. Saya hanya mengikuti ekstrakurikuler tonti, pada saat pelantikan juga diberikan materi tentang wawasan kebangsaan, wawasan nusantara. SA : Ekstrakurikuler tonti dan pramukaa. Saya mengikuti ekstrakurikuler tonti, pada saat kelas X juga mengikuti ekstrakurikuler kepramukaan tetapi menurut saya hal itu kurang memberikan dampak positif karena pembina berasal dari Dewan Ambalan atau kakak kelas sehingga siswa kurang disiplin. YA : Kegiatan ekstrakurikuler pramuka dan tonti. Saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan. Sebenarnya kelas XI tidak diwajibkan untuk mengikuti ekskul tersebut akan tetapi saya ikut karena saya merupakan Dewan Ambalan SMA 10. Pada kegiatan pramuka juga ada materi tentang wawasan atau semangat kebangsaan yang diberikan oleh DA, pembina pramuka, ataupun narasumber dari luar sekolah seperti TNI atau Polri untuk membangun jiwa nasionalis siswa. DP : Ada ekstrakurikuler tonti dan kepramukaan tetapi tidak mengikuti ekstrakurikuler tonti, hanya mengikuti ekstrakurikuler pramuka karena diwajibkan oleh sekolah. LG : Tonti dan pramuka tetapi hanya mengikuti ekstrakurikuler pramuka karena diwajibkan oleh sekolah. NL : Ekstrakurikuler tonti dan pramuka tetapi hanya mengikuti pramuka yang diwajibkan oleh sekolah. CH : Ekstrakurikuler tonti dan kepramukaan dan mengikuti kedua ekskul tersebut. Kesimpulan: Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa ada beberapa siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang dapat membangun jiwa nasionalis atas kesadaran dirinya sendiri tetapi ada pula siswa yang terpaksa mengikuti kegiatan tersebut karena diwajibkan oleh sekolah.

4. Antusiasme siswa selama mengikuti kegiatan pendidikan nasionalis

a. upacara bendera FI : Apabila pembina upacara berasal dari luar sekolah misalnya kepala dinas atau dari kepolisian, tentara dsb siswa lebih khidmat mengikuti upacara bendera, sedangkan apabila pembina upacara adalah guru SMA 10 siswa cenderung santai dan sering bergurau dengan teman. RK : Pada saat upacara masih banyak siswa yang kurang khidmat dalam mengikutinya, banyak siswa yang masih bercanda dengan temannya sedangkan saya saat upacara selalu berada di barisan paling depan sehingga saya lebih khidmat dalam mengikuti upacara. 148 SA : Pada saat upacara ada siswa yang kurang serius mengikuti upacara yaitu sambil bercanda, mengeluh kepanasan, dsb. Untuk siswa yang tidak lengkap memakai atribut disendirikan barisannya. YA : Keterbatasan lapangan upacara yang dimiliki oleh sekolah mengakibatkan banyak siswa berdesak-desakan, kepanasan, bercanda sehingga upacara berlangsung kurang kondusif. DP : Siswa mengikuti kegiatan upacara dengan cukup baik. LG : Respon siswa biasa saja. NL : Mengikuti dengan khidmat. CH : Mengikuti upacara dengan baik. Kesimpulan: Berdasarkan pernyataan informan diketahui bahwa siswa kurang khidmat mengikuti kegiatan upacara dan cenderung lebih khidmat apabila pembina upacara berasal dari pihak luar sekolah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa belum adanya kesadaran yang baik dalam diri siswa untuk mengikuti kegiatan pembiasaan, serta siswa belum mampu meresapi makna dari kegiatan tersebut.

b. menyanyikan lagu wajib di pagi dan siang hari FI

: Ada siswa yang antusias menyanyikan lagu dengan sungguh- sungguh tetapi ada pula siswa yang menyanyi sambil mengerjakan kegiatan yang lain seperti mengerjakan PR, bercanda dengan teman. Kegiatan tersebut tidak selalu didampingi oleh guru, didampingi hanya ketika jam pelajaran digunakan untuk kegiatan pendampingan wali kelas atau terkadang ada guru yang rajin masuk kelas sehingga sebelum jam pelajaran dimulai guru sudah berada di dalam kelas. Kurangnya pendampingan tersebut mengakibatkan banyak siswa yang menyanyikan tidak dengan sungguh-sungguh. RK : Jika kegiatan ini tidak didampingi oleh guru maka banyak siswa yang menyanyi sambil bercanda dengan temannya, bernyanyi sambil mengerjakan pekerjaan rumah. Jika ada guru di kelas tersebut siswa cenderung lebih tenang karena merasa takut. SA : Respon siswa kurang karena pada saat lagu tersebut mulai diputarkan masih ada siswa yang duduk sehingga tidak semua siswa menyanyi dengan sikap berdiri sempurna, ada siswa yang sambil bermain HP, mengerjakan PR, bercanda dengan temannya karena tidak ada pengawasan dari guru. Apabila didampingi oleh guru tetap masih ada siswa yang tidak serius karena guru kurang memperhatikan siswa. YA : S iswa-siswa mengikuti kegiatan ini dengan baik meskipun terkadang mereka tidak langsung berdiri kemudian ikut menyanyi. Jika tidak ada pendampingan dari guru maka siswa lain yang mengingatkan untuk segera bangkit berdiri dan ikut menyanyikan lagu, jadi semuanya saling mengingatkan. Pada saat kegiatan tersebut berlangsung masih ada siswa yang bercanda bahkan sibuk mengerjakan PR. 149 DP : Siswa menyanyikan lagu dengan baik. LG : Respon siswa biasa saja. NL : Sangat antusias, menyanyikan dengan semangat. CH : Mengikuti kegiatan menyanyikan lagu dengan baik. Kesimpulan: Berdasarkan pernyataan dari kedelapan informan, diketahui bahwa apabila tidak ada pengawasan dari guru siswa mengikuti kegiatan menyanyikan lagu dengan kurang khidmat sambil melakukan kegiatan yang lain. Dapat disimpulkan bahwa belum adanya kesadaran yang baik dalam diri siswa untuk mengikuti kegiatan pembiasaan, serta siswa belum mampu meresapi makna dari kegiatan tersebut.

c. kegiatan ekstrakurikuler tonti dan kepramukaan FI

: siswa yang mengikuti ekstrakurikuler tonti sangat antusias dan mengikuti setiap latihan dengan serius karena siswa yang mengikuti ekskul ini adalah siswa-siswa pilihan yang harus disiplin dengan aturan yang ada. Sedangkan untuk ekskul kepramukaan ada siswa yang mengikuti dengan khidmat tetapi ada pula yang kurang serius. RK : Siswa yang mengikuti ekstrakurikuler tersebut termasuk saya sangat bangga dan sungguh-sungguh. SA : Untuk tonti siswa yang mengikuti ekskul tersebut cenderung lebih disiplin dan tegas sedangkan untuk pramuka tidak terlalu. YA : Siswa mengikuti kegiatan tonti dan pramuka dengan antusias penuh kedisiplinan. DP : Respon siswa mengikuti kegiatan tersebut sangat baik. LG : Respon siswa biasa saja. NL : Mengikuti ekstrakurikuler dengan tekun. CH : Sangat baik responnya. Kesimpulan: Berdasarkan pernyataan kedelapan informan diketahui bahwa siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang dapat membangun jiwa nasionalis dengan sungguh-sungguh karena diatur oleh seperagkat aturan kedisiplinan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa perlu adanya aturan yang kuat agar siswa mengikuti kegiatan pembiasaan dengan sungguh- sungguh.