54 Triangulasi  teknik  berarti  dalam  memperoleh  dan  mengecek  data
peneliti melakukan dengan berbagai teknik yang berbeda kepada sumber yang sama  Sugiyono,  2013:  373.  Dalam  penelitian  ini  peneliti  menggunakan
teknik  wawancara,  observasi,  dan  studi  dokumentasi. Triangulasi  teknik dilakukan  untuk  mengetahui  pelaksanaan  pendidikan  nasionalis  di  sekolah
yaitu  dengan  melakukan  wawancara  terhadap  pihak  sekolah  seperti  guru, melakukan  observasi  secara  langsung  pelaksanaan  kegiatan  pembiasaan,
kemudian  melakukan  studi  dokumentasi  terhadap dokumen  sekolah  yang berkaitan  dengan  pendidikan  nasionalis  seperti  profil  sekolah  dan  tata  tertib
sekolah.
55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dengan membahas hal-hal pokok dari masalah  penelitian  dimulai  dengan  memaparkan  deskripsi  mengenai  sejarah
singkat,  lingkungan  fisik  dan  sosial,  situasi  pendidikan  dan  pengajaran,  struktur organisasi,  dan  keadaan  guru  dan  siswa,  untuk  memperoleh  gambaran  umum
SMA  Negeri  10  Yogyakarta.  Kemudian  dilanjutkan  dengan  membahas  peran sekolah  dalam  membangun karakter jiwa  nasionalis  siswa  di  SMA  Negeri  10
Yogyakarta.
A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum SMA Negeri 10 Yogyakarta
a. Sejarah SMA Negeri 10 Yogyakarta SMA  Negeri  10  Yogyakarta  beralamat  di  Jl.  Gadean  No. 5
Kelurahan  Ngupasan,  Kecamatan  Gondomanan,  Kota  Yogyakarta. SMA Negeri 10 Yogyakarta merupakan salah satu dari 11 SMA negeri
di wilayah kota Yogyakarta. Saat ini SMA Negeri 10 Yogyakarta sudah terakreditasi A dengan skor 93,90.
Pada  awalnya SMA  Negeri  10  Yogyakarta bernama  SMA  ABC Fakultas  Pedagogik  yang  didirikan  oleh  Fakultas  Sastra  Universitas
Gajah  Mada  jurusan  Pedagogik,  pada  tanggal  1  September  1952 dengan  SK  Menteri  Pendidikan  Pengajaran  dan  Kebudayaan  Republik
Indonesia  No.38115Kab,  tanggal  21  Oktober  1952  terus  berkembang hingga menempati gedung di daerah Wijilan milik Yayasan Pancasila.
56 Pada awal berdirinya pimpinan dipegang oleh Prof. Drs. Sutedjo
Brodjonegoro alm  dan  tokoh-tokoh  lainnya,  antara  lain  Prof.  Drs. Abdullah  Sigit.  Pada  tahun  1958  jurusan  B  dipindahkan  ke  Sekip
sehubungan  dengan  perkembangan  sekolah,  jurusan  AC  tetap  di Jl. Sagan 1 Yogyakarta dipimpin oleh Broto Hamidjojo sedangkan jurusan
B  di  jalan  Sekip  juga  dipegang  oleh  Broto  Hamidjojo,  sampai  tahun 1966.  Pada  tahun  1965  berganti  nama  lagi  menjadi  SMA  FIP  IKIP
Yogyakarta. Pada tahun 1966 terjadi pergantian pimpinan, SMA FIP II IKIP  Yogyakarta  dipimpin oleh  Drs.Soetomo  dengan  kurun  waktu  1
tahun kemudian pada tahun 1967 pimpinan dipegang oleh Hardjono. Tahun  1969 sekolah  mengalami  pergantian  nama  kembali
menjadi  SMA  Percobaan  II  IKIP  Yogyakarta,  karena  sekolah  ini dijadikan  percobaan  ujian  sekolah  seperti  halnya  8  delapan  SMA
IKIP lainnya di Indonesia. Pada 1971 dengan SK No.1731971 tanggal 1  September  1971 sekolah berganti  nama  lagi  menjadi  SMA
Pembangunan  dan  melaksanakan  tugas  Proyek  Perintis  Sekolah Menengah  Pembangunan  PPSP  yang  dimulai  tahun  1972  terdiri  dari
jalur  stream  Akademik,  stream  Vokasional,  stream  Kesekretariatan, stream  Tata  Niaga,  dan  stream  Ketehnikan.  Pada  tanggal  28  Agustus
1973  SMA  Pembangunan  pindah  dari  Sagan  ke  Jl.  Gadean  No. 5 Ngupasan  Yogyakarta. Pada  tahun  1974  berganti  nama  lagi  menjadi
SMA  II  IKIP  Yogyakarta.  Kemudian  pada  tanggal  10  Oktober  1986 SMA II IKIP Yogyakarta berganti nama menjadi SMA 10 Yogyakarta
57 sesuai  dengan SK  Mendikbud No.07101001986. Rektor  IKIP
Yogyakarta  menyerahkan  kepada  Kepala  Kanwil  Depdikbud  Prop. Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal, 22 Januari 1987. Tanggal 1
Februari  1987  sekolah  ini  resmi  menggunakan  nama  SMA  Negeri  10 Yogyakarta.
SMA N 10 Yogyakarta berubah menjadi SMU N 10 Yogyakarta dengan
keputusan Menteri
Pendidikan dan
Kebudayaan No.03501997.  Dengan  diundangkannya  UU  Sisdiknas  No.  20  Tahun
2003  tanggal  8  Juli  2003 terjadi  pergantian  dari  SMU  ke  SMA  dan sampai sekarang sekolah ini bernama SMA Negeri 10 Yogyakarta.
b. Visi dan Misi Sekolah Visi:  terwujudnya  generasi  yang  beriman,  berilmu,  terampil  dan
berakhlak mulia GEMA MULIA Misi:
1 Menumbuhkan  iman  dan  taqwa  untuk  menghayati  dan
mengamalkan ajaran agama sesuai dengan yang dianutnya. 2
Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif. 3
Memotivasi  dan  membantu  siswa  untuk  mengenal potensi  dirinya sehingga dapat berkembang secara optimal.
4 Menerapkan  manajemen  keteladanan,  partisipan,  transparan,  dan
akuntabel. 5
Menumbuhkan semangat bersaing dalam bidang Imtaq dan Iptek.