Kendalahambatan pelaksanaan pendidikan nasionalis KS

146 LG : Dengan mengadakan kegiatan ekstrakurikuler pramuka dan tonti. NL : Dengan memberi motivasi melalui kegiatan ekstrakurikuler seperti pleton inti tonti dan upacara setiap hari Senin. CH : Sangat baik melalui kegiatan motivasi. Kesimpulan: Berdasarkan pernyataan dari kedelapan informan diketahui bahwa sekolah sangat baik dalam memberikan penanaman nilai yaitu dengan melaksanakan berbagai kegiatan pembiasaan yang rutin dilakukan baik di dalam kelas mupun kegiatan pembiasaan di luar kelas.

2. Cara guru membangun karakter jiwa nasionalis siswa SMA Negeri 10

Yogyakarta FI : Dengan memberikan motivasi kepada siswa serta memberikan contoh keteladan dalam bersikap. RK : Dengan mengajarkan, memberikan motivasi kepada siswa. SA : Dengan memberikan semangat dan motivasi kepada siswa melalui pelajaran-pelajaran seperti pelajaran sejarah, PKn, seni budaya. Guru menampilkan video-video perjuangan kemudian siswa diminta untuk menganalisis video tersebut, hikmah atau pembelajaran yang dapat dipetik. Guru mengadakan diskusi tentang wawasan kebangsaan untuk melatih kemampuan siswa berpendapat seputar permasalahan yang sedang dialami oleh bangsa ini. YA : Pada pelajaran-pelajaran tertentu guru sering memberikan tugas untuk melakukan kunjungan ke tempat wisata bersejarah agar siswa belajar mengenai sejarah dan agar siswa menghargai bagaimana perjuangan para pahlawan terdahulu. Guru dan karyawan yang ada di SMA 10 juga memberikan keteladan, arahan dalam bertindak, berpakaian yang mencerminkan bahwa mereka memiliki jiwa nasionalis kuat sehingga siswa memiliki kesadaran dalam dirinya untuk mengikuti contoh- contoh baik yang diajarkan dan diarahkan oleh guru-guru. DP : Guru memberikan contoh yang baik kepada siswa yaitu pada pagi hari guru sering berdiri di gerbang sekolah untuk menyapa siswa-siswa. LG : guru memberikan contoh yang baik akan tetapi siswa kurang menanggapi hal tersebut. NL : Guru memberikan motivasi kepada siswa agar memiliki kesadaran untuk menjadi generasi muda yang berkualitas agar mampu membangun bangsa Indonesia menjadi lebih baik lagi. CH : Dengan memberikan motivasi-motivasi kepada siswa agar menjadi generasi muda yang dapat memajukan negaranya. Kesimpulan: Berdasarkan pernyataan dari kedelapan informan diketahui bahwa cara guru memberikan pembiasaan pendidikan nasionalis di sekolah yaitu dengan memberikan keteladanan, dan memberikan motivasi kepada siswa agar tumbuh menjadi generasi muda yang memiliki kesadaran untuk membangun bangsa dan negara. 147

3. Kegiatan ekstrakurikuler untuk membangun karakter jiwa nasionalis

siswa SMA Negeri 10 Yogyakarta FI : Ada yaitu tonti dan pramuka. Saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tonti semenjak duduk di kelas X sampai sekarang, sedangkan pramuka hanya mengikuti pada saat masih duduk di bangku kelas X. RK : Tonti dan pramuka. Saya hanya mengikuti ekstrakurikuler tonti, pada saat pelantikan juga diberikan materi tentang wawasan kebangsaan, wawasan nusantara. SA : Ekstrakurikuler tonti dan pramukaa. Saya mengikuti ekstrakurikuler tonti, pada saat kelas X juga mengikuti ekstrakurikuler kepramukaan tetapi menurut saya hal itu kurang memberikan dampak positif karena pembina berasal dari Dewan Ambalan atau kakak kelas sehingga siswa kurang disiplin. YA : Kegiatan ekstrakurikuler pramuka dan tonti. Saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan. Sebenarnya kelas XI tidak diwajibkan untuk mengikuti ekskul tersebut akan tetapi saya ikut karena saya merupakan Dewan Ambalan SMA 10. Pada kegiatan pramuka juga ada materi tentang wawasan atau semangat kebangsaan yang diberikan oleh DA, pembina pramuka, ataupun narasumber dari luar sekolah seperti TNI atau Polri untuk membangun jiwa nasionalis siswa. DP : Ada ekstrakurikuler tonti dan kepramukaan tetapi tidak mengikuti ekstrakurikuler tonti, hanya mengikuti ekstrakurikuler pramuka karena diwajibkan oleh sekolah. LG : Tonti dan pramuka tetapi hanya mengikuti ekstrakurikuler pramuka karena diwajibkan oleh sekolah. NL : Ekstrakurikuler tonti dan pramuka tetapi hanya mengikuti pramuka yang diwajibkan oleh sekolah. CH : Ekstrakurikuler tonti dan kepramukaan dan mengikuti kedua ekskul tersebut. Kesimpulan: Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa ada beberapa siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang dapat membangun jiwa nasionalis atas kesadaran dirinya sendiri tetapi ada pula siswa yang terpaksa mengikuti kegiatan tersebut karena diwajibkan oleh sekolah.

4. Antusiasme siswa selama mengikuti kegiatan pendidikan nasionalis

a. upacara bendera FI : Apabila pembina upacara berasal dari luar sekolah misalnya kepala dinas atau dari kepolisian, tentara dsb siswa lebih khidmat mengikuti upacara bendera, sedangkan apabila pembina upacara adalah guru SMA 10 siswa cenderung santai dan sering bergurau dengan teman. RK : Pada saat upacara masih banyak siswa yang kurang khidmat dalam mengikutinya, banyak siswa yang masih bercanda dengan temannya sedangkan saya saat upacara selalu berada di barisan paling depan sehingga saya lebih khidmat dalam mengikuti upacara.