Cara guru membangun karakter jiwa nasionalis siswa SMA Negeri 10

150 Lampiran 6 CATATAN LAPANGAN 1 Hari, tanggal : Rabu, 15 April 2015 Waktu : 13.00 WIB Tempat : SMA Negeri 10 Yogyakarta Kegiatan : Menyerahkan Surat Ijin Penelitian Deskripsi : Pada hari tersebut peneliti datang ke SMA Negeri 10 Yogyakarta yang beralamat di Jl. Gadean No. 5 Adapun tujuannya yaitu untuk memasukkan surat ijin penelitian ke pihak Tata Usaha SMA Negeri 10 Yogyakarta, kemudian peneliti diminta untuk menunggu selama beberapa hari untuk konfirmasi waktu penelitian. CATATAN LAPANGAN 2 Hari, tanggal : Senin s.d. Rabu, 20-22 April 2015 Waktu : 09.00 – 12.00 WIB Tempat : SMA Negeri 10 Yogyakarta Kegiatan : Wawancara Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah Deskripsi : Pada hari Senin 20 April 2015 peneliti datang ke sekolah untuk melakukan penelitian hari pertama. Yang pertama dilakukan oleh peneliti adalah menemui Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum untuk menyatakan tujuan penelitian, kemudian beliau mengantarkan peneliti kepada Kepala Sekolah. Wawancara yang pertama kali dilakukan adalah wawancara kepada Kepala Sekolah yang berlangsung selama 80 menit. Peneliti mengajukan pertanyaan perihal peran sekolah dalam membangun jiwa nasionalis siswa di SMA Negeri 10 Yogyakarta berdasarkan pedoman wawancara yang sudah peneliti susun. Pertanyaan kemudian berkembang berdasarkan jawaban yang diberikan oleh Kepala Sekolah. Kepala Sekolah menyampaikan bahwa pada hari kamis sekolah akan mengadakan upacara dan lomba-lomba untuk memperingati Hari Kartini, kemudian peneliti memohon ijin untuk mengikuti rangkaian acara tersebut.Kepala Sekolah menerima peneliti secara terbuka untuk mengikuti setiap rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan oleh sekolah. Pada hari Selasa 21 April 2015 bertepatan dengan Hari Kartini sekolah tidak mengadakan upacara bendera. Upacara akan diselenggarakan pada hari kamis berbarengan dengan hari Kamis Pahing agar siswa tidak keberatan dua kali memakai pakaian adat karena tidak semua siswa memiliki pakaian adat sendiri. Pada hari tersebut peneliti melakukan wawancara kepada Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan berdasarkan pedoman wawancara yang sudah disusun. 151 Pertanyaan yang diajukan terus berkembang berdasarkan jawaban yang diberikan oleh responden. Selain melakukan wawancara peneliti juga melakukan observasi mengamati tingkah laku siswa selama di sekolah. Pada hari tersebut banyak siswa-siswa kelas XII yang dating sekolah meskipun mereka telah selesai menempuh ujian nasional. Peneliti mengamati bahwa dari siswa-siswa tersebut ada siswa yang dating dengan seragam lengkap ada pula yang kurang lengkap. Seragam yang digunakan siswa adalah seragam OSIS yang dilengkapi dengan atribut bendera merah putih di bagian dada sebelah kiri atau di atas saku. Setelah peneliti mengamati ada sebagian siswa yang seragamnya tidak disertai bendera tersebut. Pada hari Rabu 22 April 2015, peneliti melakukan wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah bidang Hubungan Masyarakat. Pertanyaan yang diajukan berkembang dari naskah asli pedoman wawancara yang telah disusun karena jawaban menarik untuk ditanyakan lebih dalam. Peneliti melakukan dokumentasi foto papan visi misi serta papan-papan lain yang ada di SMA Negeri 10 Yogyakarta. CATATAN LAPANGAN 3 Hari, tanggal : Kamis, 23 April 2015 Waktu : 07.00 – 11.30 Tempat : SMA Negeri 10 Yogyakarta Kegiatan : Observasi Peringatan Hari Kartini Deskripsi : Peneliti datang ke sekolah lebih awal yaitu pada pukul 07.00 WIB karena upacara dimulai pada pukul 07.15 WIB. Peneliti mengambil dokumentasi foto persiapan upacara dan lomba. Sebelum upacara dimulai, peneliti berkeliling ke seluruh sudut sekolah dan mengambil foto yang menunjang hasil penelitian. Pada pukul 07.15 WIB upacara peringatan hari Kartini dimulai dan diikuti oleh seluruh kepala sekolah, guru dan staf karyawan serta siswa kelas X dan XI SMA Negeri 10 Yogyakarta. Petugas upacara dipercayakan kepada siswa perempuan dan Pembina upacara berasal dari guru wanita. Amanat Pembina upacara diberikan dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Peneliti mengamati bahwa selama mengikuti upacara ada beberapa siswa yang tidak khidmat mengikuti jalannya upacara. Ada beberapa siswa yang bermain telepon genggam, ada yang bersenda gurau dengan temannya bahkan ada yang jongkok. Pada hari tersebut siswa diwajibkan untuk memakai pakaian adat, akan tetapi menurut pengamatan yang dilakukan peneliti masih ada beberapa siswa yang tidak memakai pakaian adat melainkan memakai seragam pada hari tersebut. Petugas yang bertugas melakukan dokumentasi sesekali masuk ke barisan kelas tertentu dan mengajak temannya untuk berfoto sehingga mengganggu temannya yang lain. Ada pula siswa yang selama mengikuti upacara membawa kertas untuk menutupi kepala dari terik matahari bahkan menggunakannya untuk kipas-kipas.