50 Dalam penelitian ini didapat data kualitas modul teknik digital berdasarkan
aspek kualitas materi, tampilan, daya tarik, manfaat, dan karakteristik. Langkah analisis data kualitas modul digital yang dilakukan yaitu:
a. Menghitung skor kelayakan modul
Skor kelayakan modul dihitung menggunakan ketentuan seperti tabel 8 : Sangat Setuju
= 4 Setuju
= 3 Kurang Setuju
= 2 Tidak Setuju
= 1
b. Menghitung skror rata-rata dengan rumus berikut:
̅ ∑
Keterangan: ̅
= skor rata-rata ∑
= jumlah skor penilai n
= jumlah penilai
c. Mengubah skor rata-rata menjadi nilai kategori
Untuk mengetahui kualitas modul hasil pengembangan dan penilaian dari expert serta respons peserta didik, maka dari data yang mula-mula berupa skor,
diubah menjadi data kualitatif data interval dengan skala empat. Adapun acuan pengubahan skor menjadi skala empat tersebut menurut Djemari Mardapi 2008:
123 pada tabel 9: Tabel 9. Konversi Skor ke Kategori
Interval Skor Kategori
X ≥ ̅ + 1.SBx
Sangat layak ̅ + 1.SBx X ≥ ̅
Layak ̅ X ≥ ̅ – 1.SBx
Tidak layak X
̅ – 1.SBx Sangat tidak layak
51 Keterangan:
X = skor yang diperoleh dari penelitian ̅ adalah rerata skor keseluruhan
̅ = ½ skor maksimal ideal + skor minimal ideal SBx adalah simpangan baku skor keseluruhan, dengan koefisien 1 satu.
SBx =
1 6
skor maksimal ideal - skor minimal ideal Skor maksimal ideal
= ∑ butir kriteria x skor tertinggi Skor minimal ideal
= ∑ butir kriteria x skor terendah
d. Menghitung persentase kelayakan modul
Persentase jumlah skor instrumen menurut Sugiyono 2011: 138 : Kelayakan =
Keterangan : Nilai kenyataan = total skor dari instrumen yang telah diisi responden
Nilai diharapkan = total skor dari instrumen dengan asumsi setiap butir dijawab sangat setuju SS, skor 4
1 Persentase kelayakan oleh ahli materi Kelayakan =
2 Persentase kelayakan oleh ahli media Kelayakan =
3 Persentase kelayakan oleh guru mata pelajaran Kelayakan =
4 Persentase respon peserta didik Kelayakan =
52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian yang telah dilakukan adalah penelitian pengembangan produk sesuai dengan tahapan pengembangan yang telah ditentukan. Kemudian dari
penelitian ini dapat diketahui kelayakan modul yang telah dikembangkan, hingga modul siap digunakan.
Prosedur pengembangan modul menggunkan model pengembangan Four-D dari Thiagarajan dan Semmel 1974 yang dimodifikasi. Modifikasi yang
dilakukan adalah dengan menggunakan tiga tahapan awal dari empat tahapan yang dikemukanan oleh Thiagarajan dan Semmel. Empat tahapan yang
dimaksud yaitu; tahapan pendefinisian define, tahapan perancangan design, tahapan pengembangan develop, dan tahapan penyebaran desseminate.
Sehingga, model yang digunakan peneliti menjadi Three-D model; define, design, dan develop. Berikut ini adalah penjabaran langkah-langkah yang
dilakukan peneliti dalam mengembangkan modul teknik digital menggunakan Three-D model.
1. Define Pendefinisian
Tahapan ini dilakukan melalui lima langkah pokok, yaitu; front-end analysis, learner analysis, concept analiysis, task analysis, dan specifying instructional
objectives. Penjabaran dari masing-masing langkah pokok tersebut adalah sebagai berikut: