34 dan rerata posttest sebesar 64,133 sehingga diperoleh peningkatan nilai sebesar
17,2. Analisis gain score ternormalisasi didapatkan hasil sebesar 0,324 yang dikategorikan gain-sedang.
3. Luluk Nur Annisa 2012 yang meneliti tentang “Pengembangan Media
Pembelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi KKPI Berbasis Multimedia Interaktif Menggunakan Adobe Flash CS3 dan XML Sebagai
Sumber Belajar bagi Siswa Kelas X SMK N 5 Yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1 Pengembangan media pembelajaran KKPI pokok
bahasan menginstal sistem operasi dan program aplikasi melalui empat tahap yaitu analisis kebutuhan, perencanaan, pengembangan, dan uji coba lapangan.
2 Kinerja media pembelajaran KKPI pokok bahasan menginstal sistem operasi dan program aplikasi setelah dilakukan Black Box Testing diperoleh hasil bahwa
media pembelajaran sudah berfungsi dengan baik dan benar. 3 Kelayakan media pembelajaran KKPI pokok bahasan menginstal sistem operasi dan
program aplikasi dapat dilihat dari 3 penguji yaitu: a berdasarkan validasi ahli media, media pembelajaran ini telah layak digunakan sebagai sumber belajar
dengan kategori baik karena memiliki rerata skor keseluruhan sebesar 3,95. b Berdasarkan validasi ahli materi, media pembelajaran ini juga telah layak
digunakan sebagai sumber belajar dengan kategori baik karena memiliki rerata skor keseluruhan sebesar 3,8. c berdasarkan uji coba lapangan oleh siswa,
media pembelajaran ini dapat digunakan sebagai sumber belajar dengan kategori baik karena memiliki rerata skor sebesar 3,09.
C. Kerangka Pikir
Suatu proses kegiatan belajar dipengaruhi oleh guru, peserta didik, bahan ajar, sarana belajar, serta metode pembelajaran yang digunakan. Pada
35 umumnya Dasar-Dasar Teknik Digital merupakan ilmu baru bagi peserta didik
kelas X SMK. Kegiatan pembelajaan yang bersifat teacher centered dan minimnya media belajar menyebabkan peserta didik cenderung pasif dalam
belajar. Sehingga pembelajaran Dasar-Dasar Teknik Digital berjalan kurang efektif.
Pengembangan sebuah media pembelajaran, dalam hal ini modul Dasar- Dasar Teknik Digital menyesuaikan kompetensi yang digunakan guru terhadap
peserta didik. Oleh karenanya butir-butir materi yang dimuat dalam modul disesuaikan dengan kompetensi yang ada. Selain itu, modul Dasar-Dasar Teknik
Digital diukur kelayakannya oleh ahli media dan ahli materi. Sehingga dalam proses pengembangan modul diperlukan beberapa revisi, sampai modul tersebut
siap dilepas untuk mendukukng kegiatan belajar peserta didik. Modul sangat diperlukan dalam mendukung efektifitas kegiatan belajar
mengajar. Salah satu variasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran Dasar- Dasar Teknik Digital adalah dengan mengembangkan modul Dasar-Dasar Teknik
Digital pada mata pelajaran Dasar-Dasar Teknik Digital Kelas X Audio-Video di SMK Negeri 3 Yogyakarta.
36 Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat dibuat bagan kerangka berpikir pada
gambar 2.
Gambar 2. Bagan Kerangka Berpikir
D. Pertanyaan Penelitian
Apakah modul DDTD yang dikembangkan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran kelas X teknik audio video SMK Negeri 3 Yogyakarta?
Tidak Identifikasi
kebutuhan
Perumusan tujuan
Perumusan butir-butir materi modul
Perumusan alat pengukur keberhasilan modul
Penulisan naskah modul
TesUji coba modul Revisi
Ya Kegiatan
belajar
Modul siap digunakan
37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Penelitian pengembangan modul teknik digital pada mata pelajaran dasar- dasar teknik digital merupakan jenis penelitian dan pengembangan Research
and Development atau R D . “Metode penelitian dan pengembangan adalah
metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut” Sugiyono, 2011: 297.
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah modifikasi dari Four-D Model oleh Thiagarajan dan Sammel 1974. Model ini terdiri dari 4
tahap pengembangan, yaitu Define pendefinisian, Design perencanaan, Develop pengembangan, dan Disseminate penyebarluasan. Modifikasi yang
dilakukan dalam penelitian ini hanya menggunakan tiga tahap awal dari empat tahap yang dikemukakan oleh Thiagarajan dan Sammel.
B. Prosedur Pengembangan
Keempat tahapan dari Model Four-D menurut Thiagarajan dan Sammel secara umum dapat digambarkan dalam bagan pengembangan pada gambar 3.