Up Counter Asinkron Down Counter Asinkron UpDown Asinkron

120 | Counter 1. Bagaimanakah sambungan clock rangkaian counter sinkron? 2. Apa nama lain dari counter sinkron? Penghitung tak sinkron asinkron asyncronous counter adalah counter yang hanya flip-flop bit terkecil LSB yang dikendalikan sinyal clock, sedangkan sinyal lainnya diambil dari output flip-flop sebelummnya. Sehingga, counter ini juga disebut serial counter. Gambar.6.6 Contoh rangkaian counter asinkron 4 bit menggunakan D flip-flop Sebuah deret flip-flop jika output Q yang dianggap sebagai output dan Q diumpankan ke clock flip-flop berikutnya, maka rangkaian up counter asinkron. Gambar.6.7 Rangkaian up counter asinkron 0000-1111 Q sebagai output dan umpan Rangkaian up counter asinkron juga bisa dibuat dengan menganggap Q’ sebagai output dan Q’ diumpankan ke clock flip-flop berikutnya. Mengingat Kembali

B. Counter Asinkron

1. Up Counter Asinkron

Counter | 121 Gambar.6.8 Rangkaian up counter asinkron 0000-1111 Q’ sebagai output dan umpan Rangkaian down counter asinkron hampir sama dengan rangkaian up counter asinkron, bedanya jika Q sebagai output maka Q’ sebagai umpan flip- flop berikutnya. Atau sebaliknya jika Q’ sebagai output, maka Q sebagai umpan. Gambar.6.9 Rangkaian down counter asinkron 1111-0000 Q output dan Q’ umpan Gambar.6.10 Rangkaian down counter asinkron 1111-0000 Q’ output dan Q umpan Karena sifatnya serial, output down counter asinkron tidak bisa menyajikan data secara utuh pada clock-clock awal. Jadi, harus menunggu sampai distribusi data dari bit terendah LSB sampai ke bit yang tertinggi MSB selesai dilakukan, barulah data down counter bisa disajikan secara utuh.

2. Down Counter Asinkron

122 | Counter Tabel.6.3 Tabel operasi dari rangkaian Down Counter Asinkron di atas Clock ke Output Nilai Bilangan Keterangan FF3 FF2 FF1 FF0 Biner Heksa desimal Desimal bit 3 bit 2 bit 1 bit 0 1 1 0001 1 1 Distribusi Memuat data 2 0000 3 1 1 0011 3 3 4 1 0010 2 2 5 1 0001 1 1 6 0000 7 1 1 1 0111 7 7 8 1 1 0110 6 6 9 1 1 0101 5 5 10 1 0100 4 4 11 1 1 0011 3 3 12 1 0010 2 2 13 1 0001 1 1 14 0000 15 1 1 1 1 1111 F 15 Data utuh 16 1 1 1 1110 E 14 Menghitung mundur 17 1 1 1 1101 D 13 18 1 1 1100 C 12 19 1 1 1 1011 B 11 20 1 1 1010 A 10 21 1 1 1001 9 9 22 1 1000 8 8 23 1 1 1 0111 7 7 24 1 1 0110 6 6 25 1 1 0101 5 5 26 1 0100 4 4 27 1 1 0011 3 3 28 1 0010 2 2 29 1 0001 1 1 30 0000 Karena pengaruh umpan yangdiberikan apakah dari output Q atau Q’, rangkaian updown counter asinkron ada dua macam :  Output Q sebagai output up counter dan Q’ sebagai output down counter  Output Q’ sebagai output up counter dan Q sebagai output down counter

3. UpDown Asinkron

Counter | 123 Gambar.6.11 Rangkaian updown counter asinkron, Q sebagai output up counter dan Q’ sebagai output down counter Gambar.6.12 Rangkaian updown counter asinkron, Q ’ sebagai output up counter dan Q sebagai output down counter 1. Bagaimanakah sambungan clock rangkaian counter asinkron? 2. Apa nama lain dari counter asinkron? Mengingat Kembali 124 | Counter Dalam perancangan counter dengan modulo tertentu, kita harus mengetahui output yang bagaimana yang kita kehendaki. Modulo adalah banyaknya hitungan pada suatu counter. Misal, sebuah counter dengan tujuan mengitung angka 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9 kemudian kembali ke 0 lagi, adalah counter dengan modulo 10. Kemudian, jumlah modulo ini menentukan berapa banyak flip-flop yang akan digunakan. Untuk itu kita perlu memahami tabel eksitasi setiap flip-flop, karena setiap flip-flop memiliki karakteristik yang berbeda. Langkah selanjutnya kita membuat tabel transisi dari output yang akan dimunculkan berikutnya. Tabel.6.4 Tabel Eksitasi Flip-Flop Perubahan Output Logika input sesuai dengan karakter ff SR ff JK ff D ff T ff Q t Q t+1 S R J K D T X X 1 1 1 X 1 1 1 1 X 1 1 1 1 X X 1 Hal yang harus diperhatikan dalam merancang counter 1. Jenis pencacah misalnya: sinkron atau asinkron 2. Banyak modulo yang ditentukan 3. Jenis flip-flop yang akan digunakan JK FF, SR FF, D FF, atau T FF 4. Kode bilangan yang dipakai misalnya: biner, BCD, gray, atau XS3 Ada 7 langkah yang harus ditempuh untuk merancang suatu counter: 1. Mengidentifikasi kebutuhan 4 hal di atas 2. Menentukan jumlah flip-flop yang digunakan dengan rumus 2 n-1 modulo 2 n , atau dengan melihat jumlah bit pada bilangan terakhir 3. Membuat layout sederhana dari jumlah flip-flop yang telah ditentukan 4. Membuat tabel transisi 5. Mencari formula masukan setiap flip-flop 6. Implementasi formula 7. Implementasi dengan IC

C. Merancang Counter