PISO PIPO Transfer Data

Register | 93 parallel. Selama “perintah keluarkan data” berlogika 0, output tetap pada 0000. Jika semua flip-flop sudah terisi memori sesuai yang dikehendaki dan “perintah keluarkan data” berlogika 1, maka output akan mengeluarkan data secara serempak 1011. Tabel.4.10 Operasi transfer data 1011 secara SIPO Perintah keluarkan data Clock ke Input Data Q Flip-Flop Output Parallel FF3 FF2 FF1 FF0 bit3 bit2 bit1 bit0 1 1 1 2 1 1 1 3 1 1 4 1 1 1 1 1 5 - 1 1 1 1 1 1 Parallel Input Serial Output PISO, adalah transfer data input serempak, dengan output dikeluarkan bertahan bit per bit. Gambar.4.15 Transfer PISO Data 4 bit Register A

3. PISO

94 | Register Ada dua mode dari rangkaian diatas, yakni mode tulis dan mode geser. Mode Tulis parallel input Mode tulis adalah saat “tulisgeser” berlogika 0. Pada keadaan ini data dimasukkan secara serempak karena gerbang NAND 2,4 dan 6 aktif. Data melewati bit 3, bit 2, bit 1, dan bit 0 menuju flip-flop masing-masing. Mode Geser serial output Mode geser adalah saat “tulisgeser” berlogika 1, gerbang 2,4 dan 6 menjadi tidak aktif. Tapi gerbang 1,3 dan 5 menjadi aktif. Sehingga terjadi pergeseran data dari kiri ke kanan bit per bit pada setiap clock. Tabel.4.11 Operasi transfer data 1001 secara PISO Clock ke Keadaan Q Flip-Flop Output Serial FF3 FF2 FF1 FF0 bit3 bit2 bit1 bit0 Data 1 1 1 Mode Tulis Flip-Flop input     1 1 2 Mode Geser  1 3 Mode Geser   1 4 Mode Geser    1 5 Mode Geser     1 1 Parallel Input Parallel Output PIPO, transfer data input-output serempak. Gambar.4.16 Transfer PIPO Data 4 bit Register A Tabel.4.12 Operasi transfer data 0101 secara PIPO Clock ke Input Output bit3 bit2 bit1 bit0 Q3 Q2 Q1 Q0 1 1 1 1 1 1 1

4. PIPO

Register | 95 Register n-bit terdiri dari sejumlah n flip-flop. Flip-flop penyusunnya bisa SR flip-flop, JK flip-flop, D flip-flop, maupun T flip-flop. Transfer data serial adalah transfer data secara bertahap bit per bit, dari bit terkecil LSB sampai ke bit terbesar MSB. Register yang menerapkan transfer data serial adalah Register Geser Shift Register. Transfer data parallel adalah transfer data secara serempak semua bit. Ada 4 mode operasi transfer data: 1. Serial Input Serial Output SISO 2. Serial Input Parallel Output SIPO 3. Parallel Input Serial Output PISO 4. Parallel Input Parallel Output PIPO Jawablah soal-soal dibawah ini 1 Apa yang Anda ketahui tentang register? 2 Sebut dan jelaskan cara transfer data suatu register 3 Apa yang Anda ketahui tentang shift register? 4 Apa saja macam shift register? 5 Jelaskan secara singkat dan gambarkan transfer data register berikut ini a. SISO b. SIPO c. PISO d. PIPO Rangkuman Evaluasi 96 | Register Decoder-Encoder | 97 Encoder Decoder Materi : A. Decoder B. Encoder C. Multiplexer

D. Demultiplexer

Tujuan Pembelajaran : A. Dapat menjelaskan macam-macam Decoder B. Dapat menjelaskan macam-macam Encoder C. Dapat menjelaskan macam-macam Multiplexer D. Dapat menjelaskan macam-macam Demultiplexer BAB V 98 | Decoder-Encoder Sering kali saat transmisi data, bit data suatu perangkat berbeda spesifikasi dengan bit data perangkat yang dituju. Ada kalanya penyesuaian jumlah bit data ini dari yang bit datanya lebih banyak menuju ke bit data yang lebih sedikit, atau sebaliknya. Misal perangkat A mempunyai port 3 bit, perangkat B sebanyak 8 bit, dan C sebanyak 1 bit saja. Bagaimanakah transmisi data dari A ke B; B ke A; B ke C; dan C ke B? A ke B B ke A B ke C C ke B Gambar.5.1 Ilustrasi Transmisi Data berbeda bit Dari permasalahan diatas, agar data perangkat satu bisa diterima perangkat yang lain, kita memerlukan suatu rangkaian yang disebut “Pengkode”. Kode-kode bit dari perangkat sebelumnya di-kodekan sesuai dengan bit perangkat yang dituju. Pada permasalahan A ke B di atas, kita memerlukan pengkode yang disebut “Decoder”, kalau B ke A kita memerlukan “Encoder”, sedangkan B ke C kita memerlukan “Multiplexer”, dan pada permasalahan C ke B kita memerlukan “Demultiplexer”. Bagaimana kita merancangnya? Mari kita pelajari Semangat Belajar Motivasi Decoder-Encoder | 99