Demux 4 output Demux 8 output

112 | Decoder-Encoder Gambar.5.17 Ilustrasi mux multiplexer Sebuah demux dengan selector sebanyak n, mempunyai output sebanyak 2 n . Misal, jika demux dengan selector sebanyak 2 maka output-nya 4, jika selector-nya 3 maka output-nya 8, dan seterusnya. Gambar.5.18 Rangkaian Gerbang Demux 4 output Tabel.5.11 Tabel Kebenaran Mux 4 input Selector Output S1 S0 A3 A2 A1 A0 1 1 1 1 1 1 1 1

1. Demux 4 output

Decoder-Encoder | 113 Gambar.5.19 Rangkaian Gerbang Demux 8 output Tabel.5.12 Tabel Kebenaran Mux 8 input Selector Output S2 S1 S0 A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1 A0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Apa yang dimaksud dengan demultiplexer atau demux?

2. Demux 8 output

Mengingat Kembali 114 | Decoder-Encoder Decoder adalah pengkode bit data input menjadi bit data output yang lebih banyak. Beberapa contoh decoder adalah decoder n bit ke 2 n bit, BCD ke 7 segmen dan BCD ke 10 line. Encoder adalah pengkode bit data input menjadi bit data output yang lebih sedikit. Beberapa contoh encoder adalah encoder 2 n bit ke n bit, encoder 10 line ke BCD dan encoder prioritas priority encoder. Multiplexer atau mux adalah pengkode dengan selector yang mengkodekan 1 bit data input menjadi bit data output yang lebih banyak. Jika selector sebanyak n, maka output mux sebanyak 2 n . Demultiplexer atau demux adalah pengkode dengan selector yang mengkodekan banyak bit data input menjadi 1 bit data output. Jika selector sebanyak n, maka input demux sebanyak 2 n . Jawablah soal-soal dibawah ini 1 Apa yang Anda ketahui tentang decoder? 2 Gambarkan ilustrasi secara umum suatu decoder 3 Apa yang Anda ketahui tentang encoder? 4 Gambarkan ilustrasi secara umum suatu encoder 5 Apa yang Anda ketahui tentang multiplexer? 6 Gambarkan ilustrasi secara umum suatu multiplexer 7 Apa yang Anda ketahui tentang demultiplexer? 8 Gambarkan ilustrasi secara umum suatu demultiplexer Rangkuman Evaluasi Counter | 115 Counter Materi : A. Counter Sinkron B. Counter Asinkron C. Merancang Counter Tujuan Pembelajaran : A. Dapat menjelaskan Counter Sinkron B. Dapat menjelaskan Counter Asinkron C. Dapat menjelaskan Up Counter D. Dapat menjelaskan Down Counter E. Dapat menjelaskan Modulus Counter F. Dapat merancang Counter BAB VI 116 | Counter Kita ketahui bahwa setiap sistem digital tidak lepas dari penghitungan logika-logika, bilangan-bilangan, hingga menulis dan membaca data. Setiap data entah itu data yang disajikan nantinya berupa berkas gambar, musik, maupun video, atau aplikasi yang lain; pada dasarnya adalah hasil proses pengitungan. Gambar.6.1 Tampilan Down Counter Jika kita melihat objek pada layar komputer warna “putih” sebenarnya itu adalah data ffffff kode warna dengan bilangan heksadesimal, dan objek lainnya seperti alphanumeric, semuanya disimpan dalam bentuk kode-kode tertentu. Jika kita mendengar musik dari berkas .mp3 dengan memori tertentu dalam megabytes, ini artinya setiap bit dari berkas .mp3 ini menyimpan informasi level tegangan tertentu yang bisa diterima perangkat audio. Dengan kemampuan clock yang sangat cepat, sebuah komputer bisa menampilkan objek gambar dengan warna-warna pada monitor, bersamaan mengeluarkan suara lewat sound system. Pada bab ini kita akan mempelajari bagaimana merancang sistem penghitung counter sederhana dengan deretan flip-flop. Jika dilihat dari pemberian clock setiap bit hitungan, ada dua macam counter, yakni counter sinkron dan counter asinkron. Beberapa penerapannya antara lain; up counter, down counter, dengan modulus tertentu. Semangat Belajar Motivasi Counter | 117 Penghitung singkron syncronous counter, adalah counter yang masing- masing flip-flop dikendalikan oleh satu sinyal clock secara serempak. Sehingga, counter ini juga disebut parallel counter. Gambar.6.2 Sambungan clock counter sinkron 4 bit D flip-flop Respon counter sinkron serempak dengan datangnya pulsa clock, sehingga cocok untuk dioperasikan dalam kecepatan tinggi atau frekuensi tinggi. Untuk menunjang operasinya, counter sinkron masih memerlukan gerbang- gerbang logika tambahan. Rangkaian yang menghitung maju, penghitung bilangan mulai dari yang nilainya rendah ke nilai yang lebih tinggi. Misalnya, penghitung maju bilangan heksadesimal 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9, A,B,C,D,E,F. Gambar.6.3 Rangkaian Up Counter Sinkron 4 bit JK flip-flop 0000-1111