222 Sebab orang akan dihargai atau dapat menduduki posisi yang penting dalam
berbagai kehidupan karena prestasinya, bukan karena keturunan. Dalam kehidupan masyarakat kita, sesungguhnya kebutuhan untuk
berprestasi telah ada, hanya belum digunakan secara optimal menjadi motor penggerak untuk berprestasi. Misalnya, orang Makasar dan Bugis dikenal
sangat ulet, orang Bali punya semangat hidup yang tinggi, orang Ambon dikenal cinta kemerdekaan, orang Melayu dianggap bergairah, orang Batak,
Aceh, Mandailing, dan Minang di kenal memiliki kemauan keras, orang Jawa dikenal lebih suka kehilangan uang dan penghasilan jika merasa dirinya tidak
diperlakukan sesuai dengan kedudukannya.
Para juara Teknik Mekanik Otomotif Dalam Olimpic Skill SMK Se-Malang Raya 27-29 Juli 2007, Kelompok Teknologi Industri
Sumber: www.smkpgri-sgs.sch.idimageprestasi.JPG
5. Menghargai Setiap Peluang
Sikap positif apa yang semestinya dikembangkan agar dapat memanfaatkan setiap peluang berprestasi? Sebagaimana telah dikemukakan di atas, bahwa
peluang untuk mengembangkan prestasi bisa datang dari luar maupun dari diri sendiri. Oleh karena itu peluang untuk berprestasi senantiasa ada pada
setiap saat. Terutama dengan mengembangkan bakat melalui pendidikan dan latihan-latihan secara terus-menerus. Untuk itu perlu dihindari perbuatan
223 yang menyia-nyiakan peluang untuk berprestasi. Sikap-sikap yang perlu
dihindari, misalnya malas, tidak sabar, lekas puas, dan pesimis. Sedangkan sikap positif terhadap setiap peluang berprestasi, misalnya: 1
Menekuni hobi yang positif. 2 Punya keberanian untuk selalu mencoba meskipun tidak mesti selalu berhasil, serta mensikapi kegagalan sebagai
keberhasilan yang tertunda. 3 Memiliki sikap selalu optimis untuk berhasil. 4 Memanfaatkan setiap kesempatan untuk mengikuti lomba atau kompetisi.
6. Siap untuk Berkompetisi
Apa saja yang perlu disiapkan untuk berkompetisi secara sehat? Pertama, membiasakan diri untuk berpikir ilmiah dan rasional. Kedua, memperdalam
dan mengasah kemampuan secara terus menerus. Hal ini penting untuk menimbulkan rasa percaya diri, bahwa akan mampu melaksanakan sesuatu
dengan baik. Percaya diri merupakan modal utama untuk bersaing. Tanpa rasa percaya diri yang kuat, maka dalam berkompetisi akan canggung, ragu-
ragu, sehingga akan menjadi kendala untuk mengembangkan kemampuan secara optimal.
Ketiga, menerima kritik untuk perbaikan. Keterbukaan menerima kritik,
sangat penting. Sebab meskipun telah berusaha mempersiapkan dengan baik, tetapi perlu disadari kadang-kadang orang lain lebih jeli dalam melihat
kelemahan kita. Untuk itu masukan dari orang lain untuk memperbaiki kelemahan, menjadi sesuatu yang sangat penting.
Keempat, melakukan sesuatu dengan optimal. Berusaha melakukan sesuatu
secara tuntas, tidak setengah-setengah. Hal ini penting, karena jika berhasil akan merasa puas, sebaliknya jika masih belum berhasil tidak mudah kecewa.
Karena kita menyadari bahwa manusia hanya bisa berusaha, Tuhan jua yang menentukan segalanya. Kita harus yakin, jika selalu berusaha secara optimal,
pada akhirnya keberuntungan juga akan dinikmati. Dalam diri kita harus ada keyakinan bahwa tidak ada usaha yang sia-sia. Dengan perkataan lain pada
suatu ketika mesti apa saja yang dilakukan secara optimal akan bermanfaat.
224 Kelima,
berkompetisi secara sportif. Kita harus berusaha untuk tidak melakukan kecurangan, manipulasi dalam bentuk apapun. Kita tidak boleh
menghalalkan segala cara untuk mewujudkan keinginan sebagai pemenang. Keyakinan ini penting sebab menang dalam suatu kompetisi tetapi diraih
dengan cara tidak jujur, tidak saja menipu diri sendiri, tetapi juga akan merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat. Sebab dalam kehidupan
masyarakat yang sehat, dibutuhkan kejujuran dan keadilan. Pada sisi lain, sportifitas dalam berkompetisi menunjukkan kesediaan untuk
melakukan sesuatu sejalan dengan aturan main. Berkompetisi secara sportif artinya berkompetisi secara sehat. Semua orang diberi kesempatan yang sama
serta diberlakukan aturan yang sama. Persaingan yang demikian, bagi siapapun baik yang keluar sebagai pemenang atau yang belum berhasil tetap
dapat menjaga kebersamaan. Kebersamaan dalam masyarakat kita yang majemuk sangat penting. Apabila kebersamaan tidak dapat dipelihara dan
dikembangkan melalui berbagai aktivitas, maka dapat memicu konflik. Konflik memang bukan sesuatu yang mesti buruk, karena konflik yang dapat
dikelola dengan baik akan melahirkan kebersamaan yang sangat kuat. Tetapi apabila tidak mampu mengelola, maka konflik dapat melahirkan perpecahan.
Kejuaraan Lomba baris-berbaris dalam rangka HUT TNI Sumber: files.wordpress.com200807
225
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia
serta ketrampilan
yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara pasal 1 ayat 1 UU Sistem
Pendidikan Nasional
Nomor 20
Tahun 2003
. Salah satu prinsip pembelajaran adalah adanya motivasi. Motivasi
adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai
tujuan. Untuk itu kami mencoba meneliti pengaruh cerita sukses seseorang
terhadap motivasi
orang yang
membacanya. Penelitian ini adalah penelitian non eksperimental. Penelitian ini
dilakukan untuk mendapatkan data tanggapan siswa terhadap tugas membaca cerita sukses sebelum memulai pelajaran. Penelitian
ini dilaksanakan pada tanggal 14 April – 5 Mei 2008. Subyek yang diteliti adalah siswa kelas X TI 2 SMK Negeri 8 Semarang sebanyak
40 siswa.
7. Peringkat Daya Saing Ekonomi Indonesia