207 potensi
kita masing-masing
dan selanjutnya
memanfaatkan serta
mengembangkannya secara maksimal.
2. Macam-Macam Potensi
Setiap potensi sebenarnya merupakan nilai lebih yang dimiliki oleh seseorang . Tidak ada manusia sempurna yang memiliki segala macam potensi. Yang terjadi
biasanya seseorang memiliki potensi yang bagus dalam bidang tertentu, akan tetapi memiliki kekurangan dalam hal lainnya. Para ahli mengkalsifikasi potensi
sebagai berikut: a
Spiritual Quatient Kecerdasan Spiritual. Jenis potensi ini merupakan
kecerdasan dan kearifan jiwa yang ada pada seseorang. Kecerdasan spiritual ini nilai-nilainya bersumber dari agama.
b Emotional Quotient
Kecerdasan Emosional, kecerdasan untuk dapat mengendalikan amarah, bertanggung jawab, motivasi, kesadaran diri dan
sebagainya. Kecerdasan ini sangat dipengaruhi oleh pola asuh orang tua dan lingkungan dimana seseorang dibesarkan. Kecerdasan ini lebih terkait
dengan otak kanan. c
Intellectual Quotiont Kecerdasan intelektual, merupakan potensi
kecerdasan yang ada pada otak manusia terutama terkait dengan otak kiri. Kecerdasan ini berfungsi antara lain untuk menganalisis, menghitung,
merencanakan sesuatu. Selain tiga jenis kecerdasan tersebut masih ada yang disebut potensi fisik
Psychomotoric ,merupakan potensi fisik manusia yang dapat digunakan untuk
berbagai kepentingan, seperti melihat, mendengar, berjalan dan sebagainya. Ada Sebagai siswa, mulai sekarang kalian harus mengenali kelebihan, kekurangan
serta potensi diri masing-masing. Selanjutnya kembangkanlah potensi yang ada pada dirimu secara maksial. Dengan demikian diharapkan akan muncul
prestasi yang bisa dibanggakan oleh bangsa Indonesia.
Sebaiknya Kamu Tahu
208 satu lagi yakni Potensi Keuletan Adversity Quotient berupa keuletan, daya tahan,
ketangguhan dan sejenisnya.
3. Hambatan Pengembangan Potensi Diri
Menurut Mike Woodcook dan Dave Francis, terdapat beberapa hambatan pengembangan potensi diri:
a. Ketidakmampuan mengatur dir
i. Ciri-cirinya adalah melalaikan kesehatan fisik, hidup tidak teratur, tidak menerima suatu kegagalan, merasa diri
lemah. b.
Nilai pribadi
yang tidak
jelas .
Ciri-cirinya adalah
tidak mempermasalahkan nilai; bertindak berbeda dari nilai yang dianut;
mengambil sikap pasif terhadap kehidupan; menghindari umpan balik; menghindari tanggung jawab.
c. Tujuan pribadi yang tidak jelas.
Cirinya tidak mempunyai tujuan pribadi; tidak mengukur kemampuan; menghindari resiko; tidak punya
keseimbangan pribadi; tidak mempunyai tujuan yang jelas. La Rose membagi 3 golongan tentang konsep diri seseorang:
a. Golongan yang menyerah sebelum berusaha, kalah sebelum bertanding.
b. Golongan yang mau bekerja dan mempunyai cita-cita, tetapi tidak mau
bekerja lebih keras lagi dan cenderung menyerah. Sebenarnya golongan ini tidak puas dengan apa yang diraih, tetapi tidak mau bekerja lebih keras
dan menerima tanggung jawab.
c.
Golongan yang tidak pernah menyerah. Yaitu tidak membiarkan perasaan putus asa atau pesimistis, menjalani hidup optimis dan merasa kehidupan
sebagai suatu tantangan, ingin berhasil dan memiliki pribadi yang berkualitas.
Sebaiknya Kamu Tahu
209 d.
Pribadi yang kerdil. Cirinya adalah menghindari tanggung jawab;
menghindari tantangan; menyembunyikan perasaannya; menghindari umpan balik.
e. Kemampuan yang tidak memadai untuk memecahkan masalah
. Cirinya : memiliki masalah yang tidak terselesaikan; menggunakan teknik yang
kurang tepat; pendekatan yang tidak sistematis. f.
Kreativitas rendah . Ciri-cirinya: menghindari resiko; tidak belajar dari
kesalahan; puas dengan kedudukan yang ada; cenderung tidak menyelesaikan tugas; tidak yakin akan kemampuan sendiri.
g. Wibawa rendah.
Cirinya adalah: merasa kurang dihargai, kurang bisa mengungkapkan pendapat; citra diri rendah; tidak mampu mengatur diri
sendiri dan tidak mampu mengatur orang lain. h.
Kemampuan pemahaman manajerial rendah . Cirinya: kurang mampu
menganalisis kemampuan diri sendiri; mengikuti saja gaya kepemimpinan yang sudah umum; menciptakan suasana kerja yang negatif.
i. Kemampuan menyelia rendah
. Cirinya: lalai memberikan pandangan positif terhadap kerja karyawan; membiarkan hasil kerja jelek;
membiarkan karyawan kerja tanpa pengawasan. j.
Kemampuan latih rendah . Cirinya: tidak memandang penting aspek
pelatihan; tidak tahu kebutuhan orang lain; tidak memberikan tugas yang mengandung tantangan; kurang memperhatikan potensi orang lain.
k. Kemampuan membina tim rendah. Cirinya: tidak bisa bekerja dalam
sebuah tim; cenderung merasa paling mampu; mengabaikan pendapat orang lain kurang menghargai orang lain.
210
4. Mengenal Potensi Diri