94 Masalah dalam pelaksanaan otonomi daerah akan timbul ketika pelaksanaan
kebijakan publik di daerah tidak dijalankan dengan semestinya. Misalnya, terjadinya politik uang dalam suatu pemilihan gubernur, bupatiwali kota atau
kepala desa dan para pejabat di daerah yang melakukan KKN Kolusi, Korupsi dan Nepotisme.
Kebijakan publik adalah keputusan-keputusan pemerintah yang mempunyai pengaruh penting terhadap warga masyarakat. Kebijakan publik merupakan
langkah yang diambil oleh pemerintah dengan tujuan untuk kebaikan dan kesejahteraan rakyatnya, misalnya bidang pendidikan, kesehatan, transportasi,
pertanian, lingkungan hidup dan sebagainya. Pada dasarnya sebuah kebijakan publik, lahir sebagai akibat dari dua hal, yaitu
pertama adanya aspirasi dari masyarakat, dan yang kedua berangkat dari niat baik pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya.
Pada era otonomi daerah dewasa ini pemerintah daerah diberi keleluasaan untuk menetapkan kebijakan publik di daerahnya, sepanjang yang menjadi
kewenangannya. Hal ini agak berbeda dengan era sebelumnya orde baru ketika pemerintah pusat mendominasi hampir seluruh perumusan kebijakan publik di
daerah. Tahap-tahap dalam pembuatan kebijakan publik adalah sebagai berikut :
a. Tahap pertama
Yakni penyusunan agenda. Tahap ini kegiatannya adalah menyeleksi masalah-masalah yang masuk ke para perumus kebijakan publik.
Rangkuman
95
Ini berarti tidak semua masalah yang diajukan akan diusahakan pemecahannya melalui kebijakan publik. Ada yang ditunda, bahkan ada
yang sama sekali tidak disentuh.
b. Tahap kedua
Yakni perumusan kebijakan publik. Seperti telah dikemukakan, pada tahap ini merupakan pembahasan terhadap berbagai alternatif pemecahan atau
pilihan-pilihan yang diajukan dalam memecahkan masalah. Pemecahan masalah yang terbaik, tentu saja yang dipilih.
c. Tahap ketiga
Penetapan kebijakan adopsi kebijakan. Pada tahap ini telah ditentukan pemecahan masalah sebagai kebijakan publik. Penetapan ini didasarkan
pada dukungan mayoritas di lembaga legislatif, konsensus antara pimpinan lembaga atau keputusan peradilan.
d. Tahap keempat
Yakni penerapan implementasi kebijakan. Pada tahap ini kebijakan yang telah ditetapkan atau diputuskan dilaksanakan oleh unit-unit pemerintah di
tingkat bawah.
e. Tahap kelima
Yakni penilaian kebijakan. Pada tahap ini pelaksanaan kebijakan publik akan dinilai apakah telah mampu memecahkan masalah yang dihadapi
masyarakat atau belum. Partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik merupakan aktor tidak
resmi. Yang termasuk aktor tidak resmi dalam perumusan kebijakan publik adalah: partai politik, kelompok-kelompok kepentingan, dan warga negara atau
individu. Sedangkan aktor resminya adalah: agen-agen pemerintah birokrasi, presiden eksekutif, parlemen legislatif, dan yudikatif.
Pada umumnya partisipasi masyarakat dalam upaya mempengaruhi perumusan kebijakan publik dilakukan dengan cara datang ke lembaga pembuat kebijakan
publik untuk menyampaikan aspirasinya, baik dalam bentuk tertulis maupun lisan. Dalam bentuk tertulis, misalnya dalam bentuk petisi, rekomendasiusulan
dari hasil suatu pertemuan atau diskusiseminar. Dalam bentuk lisan, misalnya dengan dialog.
96
C. Berpartisipasi dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah
1. Pengertian Partisipasi
Partisipasi adalah kegiatan mengambil bagian dalam suatu aktivitas untuk mencapai suatu kemanfaatan secara optimal. Partisipasi terhadap suatu kegiatan
a. Tugas Individu
1. Jelaskan pengertian kebijakan publik dengan kalimatmu sendiri
2. Siapa yang berhak menetapkan Peraturan Daerah di KabupatenKota?
3. Sebutkan asas-asas dalam pembutan Peraturan Daerah sebagai kebijakan
publik 4.
Sebutkan asas-asas materi yang harus terkandung dalam Peraturan Daerah 5.
Dimana Peraturan Daerah harus diundangkan, serta oleh siapa? 6.
Dimana Keputusan Kepala Daerah harus diundangkan, serta oleh siapa? 7.
Berikan contoh kebijakan publik di daerah dan di pusat, masing-masing 2 contoh
8. Jelaskan tahap-tahap perumusan kebijakan publik
9. Mengapa masyarakat perlu berpartisipasi dalam perumusan dan
pelaksanaan kebijakan publik? 10.
Apa akibatnya bila masyarakat tidak mau berpartisipasi dalam perumusan kebijakan publik?
b. Tugas Kelompok
1. Amati mengenai proses pembuatan peraturan di tingkat RT dan RW di tempat tinggalmu, selanjutnya buatlah laporan dan presentasikan di kelas.
2. Diskusikan dengan teman-temanmu apa manfaat partisipasi warga masyarakat dalam pembuatan kebijakan publik? Selanjutnya buatlah
laporan hasil diskusi dan presentasikan di kelas
Latihan